Power System
Analisis Sistem Tenaga #3 Sudayatno Sudirham
Persamaan Tegangan dan Arus Impedansi Karakteristik Isi Isi Pelajaran #3 Persamaan Tegangan dan Arus Konstanta Propagasi Impedansi Karakteristik Rangkaian Ekivalen
Impedansi dan admitansi ini terdistribusi sepanjang saluran transmisi. Yang kita peroleh dalam perhitungan impedansi dan admitansi suatu saluran transmisi adalah nilai per satuan panjang. Impedansi : / m Admitansi : S / m Impedansi dan admitansi ini terdistribusi sepanjang saluran transmisi. Setiap meternya misalnya, mengandung impedansi dan admitansi. Hal ini berarti, jika saluran transmisi digunakan untuk menyalurkan energi, di setiap perubahan posisi sepanjang saluran akan terjadi penurunan tegangan dan penurunan arus
Persamaan Tegangan dan Arus Saluran Transmisi: Tinjau saluran transmisi (dua konduktor) ujung kirim ujung terima suatu posisi x dihitung dari ujung terima Pertanyaan: Jika tegangan dan arus di ujung terima diketahui, berapakah tegangan dan arus di posisi berjarak x dari ujung terima?
dalam jarak x ini terdapat impedansi dan admitansi sebesar: Tinjau jarak sempit x pada posisi x dari ujung kirim dalam jarak x ini terdapat impedansi dan admitansi sebesar: dan Dalam jarak sempit ini terdapat tegangan jatuh dan arus antar kedua konduktor sebesar sehingga atau atau
dan persamaan orde ke-dua Jika x 0, kita tuliskan persamaan orde pertama: dan persamaan orde ke-dua substitusi Inilah persamaan tegangan dan arus saluran transmisi. Dalam dua persamaan orde ke-dua ini faktor YZ muncul di keduanya. Dengan harapan akan memperoleh kemudahan solusi, didefinisikan: atau konstanta propagasi
Konstanta Propagasi: Karena Z maupun Y adalah bilangan-bilangan kompleks, maka juga bilangan kompleks: Konstanta redaman Konstanta fasa menyebabkan penurunan amplitudo gelombang karena desipasi daya sepanjang transmisi. Nilai terkait dengan resistansi saluran menyebabkan perubahan fasa dan bentuk gelombang terkait dengan perubahan induktansi dan kapasitansi sepanjang saluran
CONTOH: Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi dan admitansi per satuan panjang: dan Hitung konstanta propagasi .
Solusi Persamaan Tegangan: Persamaan tegangan orde ke-2: Dengan konstanta propagasi persaman tersebut menjadi Persaman karakteristik: Solusi: yang untuk x = 0, yaitu di ujung kirim: Persamaan tegangan orde ke-1:
maka
Persamaan tegangan orde pertama menjadi atau Dengan demikian kita mempunyai sepasang persamaan untuk tegangan dan arus, yaitu:
Impedansi Karakteristik Kita perhatikan persamaan tegangan dan arus: arus tegangan arus tegangan arus Ini harus merupakan impedansi Ini harus merupakan admitansi Maka didefinisikanlah: Impedansi Karakteristik Perhatikan: Z adalah impedansi per satuan panjang Y adalah admitansi per satuan panjang Zc adalah impedansi karakteristik
CONTOH: Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi dan admitansi per satuan panjang: dan Hitung Impedansi Karakteristik.
Dengan menggunakan impedansi karakteristik Zc sepasang persamaan untuk tegangan dan arus, menjadi: Apabila d adalah jarak antara ujung kirim dan ujung terima, maka tegangan dan arus di ujung kirim dapat kita peroleh dengan mengantikan x dengan d pada relasi di atas:
Apabila kita hanya ingin mengetahui keadaan di ujung terima dan ujung kirim suatu saluran transmissi, persamaan yang telah kita peroleh telah cukup untuk melakukan perhitungan Namun karena saluran transmisi terhubung dengan peralatan lain (transformator misalnya) maka kita perlu menyatakan saluran transmisi dalam sebuah Rangkaian Ekivalen
Rangkaian Ekivalen Kita tinjau rangkaian ekivalen seperti berikut: Pada rangkaian ekivalen, impedansi dan admitansi yang terdistribusi sepanjang saluran dimodelkan sebagai impedansi dan admitansi tergumpal Zt dan Yt. Aplikasi hukum Kirchhoff pada rangkaian ini memberikan:
Dengan demikian untuk rangkaian ekivalen kita peroleh persamaan: Zt dan Yt adalah “nilai tergumpal” impedansi dan admitansi saluran. Jika kita perbandingkan persamaan tegangannya dengan persamaan tegangan sebelumnya, yaitu kita dapatkan dan
Jadi dalam rangkaian ekivalen
Rangkaian ekivalen diturunkan dari sistem dua konduktor Untuk aplikasi pada sistem tiga fasa kita menggunakan komponen simetris. Masing-masing komponen dalam komponen simetris merupakan fasa-fasa seimbang sehingga masing-masing komponen dapat di analisis menggunakan rangkaian ekivalen satu fasa. Dengan demikian masing-masing komponen memiliki rangkaian ekivalen, yaitu rangkaian ekivalen urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol.
Rangkaian Urutan Nol Rangkaian Urutan Positif Rangkaian Urutan Negatif
Konstanta propagasi urutan adalah Impedansi karakteristik urutan adalah Impedansi dan Admitansi ekivalen urutan adalah
Dalam analisis sistem tenaga, sering dilakukan asumsi bahwa sistem beroperasi dalam keadaan seimbang. Dengan asumsi ini maka hanya rangkaian urutan positif yang diperlukan, dan dengan mengambil fasa a, rangkaian ekivalen satu fasa menjadi jX R a a′ n n′
CONTOH: Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi dan admitansi per satuan panjang: dan dan telah dihitung pula impedansi karakteristik serta faktor redaman Tentukan elemen-elemen rangkaian ekivalen jika panjang saluran transmisi 100 km. Impedansi dan admitansi ekivalen saluran adalah total: Konstanta propagasi adalah bilangan kompleks. Sebelum kita lanjutkan perhitungan, kita akan melihat lebih dulu fungsi hiperbolikus kompleks.
Kita mengetahui bahwa Jika maka: Kita dapat menuliskan sehingga Dengan cara yang sama kita dapatkan Sedangkan
Kembali pada contoh kita: Dengan:
Soal: Tentukan rangkaian ekivalen keadaan seimbang saluran transmisi ditransposisi dengan konfigurasi konduktor sebagai berikut : 230 KV L-L I rated 900 A r = 1,35 cm r’ = gmr = 1,073 cm R = 0,088 / km 4 m Frekuensi Kerja adalah 50 Hz, dan jarak antara ujung kirim dan ujung terima adalah 200 km. Tentukan: Z1 Y1 Zc Rangkaian ekivalen
Courseware Sistem Tenaga Listrik # 3 Terimakasih Sudaryatno Sudirham