TUHAN ATAS HARI SABAT Pelajaran 7 untuk February 18, 2012
Kapankah Sabat pertama kali disebutkan dalam Alkitab? “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu” (Kejadian, 2: 1-3) Mengapa expresi “hari ketujuh” diulangi sebanyak tiga kali dalam ayat-ayat itu? Pengulangan kata sebanyak tiga kali banyak digunakan dalam Alkitab untuk menegaskan sebuah gagasan; dalam hal ini gagasannya adalah betapa pentingnya Hari sabat. Kita dapat membandingkan dengan expresi “Suci,Suci,Suci” yang digunakan malaikat- malaikat-Nya menggambarkan Allah untuk menegaskan kesucian-Nya. Apakah empat tindakan yang ditampilkan Allah pada saat Sabat pertama dalam penciptaan? Allah menyelesaikan penciptaan pada hari Sabat. Allah berhenti pada hari Sabat. Allah memberkati hari Sabat. Allah menguduskan hari Sabat.
Menurut Keluaran 20: 8-11, Mengapa kita harus menguduskan hari sabat? “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya” (Keluaran, 20: 8-11) Kita mengingat Penciptaan dan mengikuti contoh Pencipta kita pada hari Sabat. Allah berhenti pada hari Sabat. Allah menguduskan hari Sabat. Allah memberkati hari Sabat. Kita harus berhenti pada hari Sabat. Kita Harus Menguduskan hari Sabat, mengkhususkan waktu dan mencurahkannya untuk Melayani Allah. Kita diberkati ketika kita berhenti pada hari sabat.
Apa yang dapat kita pelajari jika kita menganalisa lebih dalam hukum yang keempat? PENDAHULUAN “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” (ayat 8) Ini merupakan sebagai sebuah pernyataan pembukaan pendahuluan, prinsip penting dari perintah Sabat secara keseluruhan. PERINTAH “enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu” (Ayat 9) Hal ini menyampaikan perintah positif untuk melakukan pekerjaan pada enam hari. “maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau...” (ayat 10b) Memberikan Perintah yang berkaitan dengan pengendalian diri dari pekerjaan pada hari Sabat, termasuk penerapannya pada seluruh. Bahkan hewan peliharaan, serta seluruh para tamu dirumah termasuk. MOTIVASI “tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu;” (verse 10a) Ini merupakan pernyataan bahwa faktor waktu dalam urutan hari keenam/hari ke tujuh dengan menekankan bahwa "hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu." “Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh. . .” (verse 11a) Hal ini mengandung klausal motivasi resmi dengan pendahuluan “Sebab” atau “Karena”. Hal ini menampilkan motivasi dengan jelas dalam hal enam hari bekerja Tuhan dan Ia berhenti pada hari ketujuh, mengususkannya langsung pada hari Sabat pertama dari minggu penciptaan. KESIMPULAN “itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” (verse 11b) Ini adalah klausa independen, dimulai dengan "Itulah sebabnya" dan juga membentukkesimpulan. Kata-kata terakhir dari perintah itu, "Memberkati Hari Sabat Dan menguduskannya.,"Sesuai dengan nasihat dari prinsip pembukaan.
Menurut Ulangan 5: 12-15, mengapa kita harus menguduskan hari Sabat? “Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat” (Ulangan, 5: 12-15) Tuhan mengajak kita untuk mendapatkan kebebasan dari perbudakan dosa dengan menekankan kebebasan dari perbudakan Mesir. Setelah dosa, Sabat mengingatkan kita tentang kedua pekerjaan Penciptaan dan pekerjaan PENEBUSAN. Kedua versi ini menunjukkan bahwa perintah Sabat (hari ketujuh) adalah simbol pekerjaan Yesus Pencipta kita dan Penebus kita.
Apakah arti dari perkataan Yesus : “"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat” (Markus, 2: 27)? Orang-orang Farisi telah mengelilingi Sabat dengan ratusan hukum kecil. Mereka khawatir tentang hari Sabat yang dengan tepat diamati. Bahkan, mereka mengucilkan orang buta karena ia disembuhkan pada hari Sabat (Yohanes 9: 34) Yang penting bagi Yesus adalah orang, rahmat, kebaikan dan kasih bagi orang lain. Yesus tidak menyatakan Sabat tidak berlaku tetapi Dia melemparkan terang pada bagaimana untuk mengamati hari Sabat yaitu : “Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat” (Matius, 12: 12)
Mengapa Yesus mengatakan bahwa Dia adalah “Tuhan atas hari Sabat” (Matius, 12: 8)? Seperti yang kita pelajari sebelumnya, perintah keempat meminta kita untuk menguduskan hari Sabat dengan mengingat bahwa Allah adalah Pencipta kita dan Penebus kita. Yesus adalah kedua hal itu. Dia adalah "Tuhan atas hari Sabat" karena Penciptaan dan Penebusan. Yesus bermaksud agar Sabat juga mengingatkan kita akan kuasa Allah. Jadi, Sabat adalah hari dimana Ia membebaskan para tawanan (Lukas 4:31-37), membuat orang lumpuh bisa berjalan (Lukas 13:10-17;Yohanes 5:1- 9), dan memulihkan penglihatan orang buta (Yohanes 9)
Bagaimana Yesus menghubungkan hari Sabat dengan kematian-Nya? Yesus mati pada hari Jumat sebelum matahari terbenam (Jumat setelah matahari terbenam adalah saat ketika Sabat dimulai) Karena sabat sudah dekat maka Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (yoh 19 : 40) Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat (lukas 23 ; 56b) Bagian yang mengejutkan adalah bahwa Yesus, yang memiliki kekuatan untuk hidup kembali kapan saja ia mau, beristirahat pada hari Sabat juga di makam.
tanyakan pada diri Anda apakah Yesus menghapuskan atau mempertegas perintah tentang Sabat. ketika penciptaan selesai , Allah beristirahat (kejadian, 2: 1-3) Dia memerintahkan untuk mengingat dan menguduskan hari sabat (Keluaran, 20: 8-11) Ketika Penebusan selesai, Yesus beristirahat (Yohanes, 19: 41-20: 1) Dia meminta kita untuk mengingat ini dengan menguduskan hari Sabat (Ulangan, 5: 8-12)
“Ketika kita merayakan hari Sabat, mari kita ingat bahwa itu adalah tanda yang surga telah berikan kepada manusia. dan jika dia taat, dia akan memasuki kota Allah, dan mengambil bagian buah dari pohon kehidupan. sebagaimana kita berhenti bekerja pada hari ke tujuh, kita bersaksi kepada dunia bahwa kita berada di pihak Tuhan, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan perintahNya. Dengan demikian kita mengenali Penguasa tertinggi kita yaitu Allah yang menciptakan dunia dalam enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh” E.G.W. (Review and Herald, October 28, 1902)