AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
Advertisements

Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Analisis Breakeven Operating Leverage
Dwi Retno Andriani, SP.,MP
BULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH
Jl. MT. HARYONO Kav.51 Jakarta Selatan
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
MANAJEMEN KEUANGAN LITERATUR :
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
MENYUSUN RANCANGAN AWAL USAHA DAN EVALUASI PELUANG USAHA BARU
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Pertemuan 11 Strategi Produk dan Penentuan Harga
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS)
PERTAMUAN 6 DAN 7 hal 275 Hansen/Mowen
ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN MODAL
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggunjawaban
1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Manajemen Pengadaan Proyek
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
BAB 9 ANALISIS KINERJA KEUANGAN
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
Pusat Pusat Tanggung Tanggung Jawab Pendapatan dan Beban Jawab Pendapatan dan Beban KELOMPOK 6: TAUFIANI ISTI IDAYANTI( ) NABILAH MAULIDIYAH( )
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Bab 7 Manajemen dan Strategi Pemasaran
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira.
Manajemen biaya.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggunjawaban
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN (ANALYZING FINANCIAL PERFORMANCE REPORTS)     ·  PERHITUNGAN VARIAN ·  VARIASI DALAM PRAKTIK ·  KETERBATASAN DALAM ANALISIS.
Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Prinsip-prinsip Pemasaran
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
BAB 9 ANALISIS KINERJA KEUANGAN
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
Selamat datang dan selamat menyaksikan
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Target CosTing.
BAB 9 Biaya Standar : Suatu Alat Pengendalian Manajerial
BAB 1, MANAJEMEN, KONTROLER DAN AKUNTANSI BIAYA
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
Akuntansi Manajemen Manajemen Berdasarkan Aktivitas Kelompok I.
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Managers ’ Performance and
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
Transcript presentasi:

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS PERTEMUAN 13 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS

Menugaskan tanggungjawab Membuat ukuran kinerja atau kriteria Mengevaluasi kinerja Memberikan penghargaan Tujuan model ini: untuk mempengaruhi perilaku sehingga inisiatif individu dan organisasional sejalan untuk mencapai tujuan umum atau berbagai tujuan.

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS Berdasarkan fungsi adalah menugaskan tanggungjawab pada unit organisasional dan menyatakan ukuran kinerja berdasarkan faktor keuangan.

Penjelasan Menugaskan tanggung jawab terfokus pada fungsi unit organisasional dan individu. Penetapan ukuran kinerja menggunakan anggaran dan penghitungan biaya standar sebagai dasar kriteria aktivitas. Pengukuran kinerja dengan membandingkan hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan. Kinerja biaya sangat ditekankan.                                                       Pemberian penghargaan didesain  untuk mendorong para individu mengelola biaya untuk mencapai atau mengalahkan standar anggaran.

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, di lain pihak, adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan bagi para perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang terus menerus menuntut perbaikan.

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan ukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan.

Penjelasan Menugaskan tanggung jawab terfokus pada proses dan tim Perbaikan Proses, mengacu pada efisiensi proses; Inovasi Proses, mengacu pada kinerja proses; Pembuatan Proses, mengacu pada instalasi suatu proses baru secara keseluruhan

Lanjutan … Penetapan ukuran kinerja berorientasi pada proses, sehingga pada akhirnya standar seharusnya mencerminkan nilai tambah pada aktivitas individual dan proses. Pengukuran kinerja meliputi waktu, kualitas dan efisiensi. Pemberian penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha tim.

Pusat Investasi, Pusat Laba dan Pusat Biaya Pusat pertanggungjawaban adalah segala sesuatu yang apapun yang ada dalam suatu organisasi dimana pengendalian atas pengeluaran biaya atau pengendalian atas perolehan pendapatan dapat diharapkan dijumpai disitu.  Pusat pertanggungjawaban seperti itu dapat dijumpai berapa orang, operasi, departemen, perusahaan, divisi, ataupun keseluruhan organisasi itu sendiri.

PUSAT BIAYA Pusat Biaya adalah setiap pusat pertanggungjawaban apapun yang mengendalikan pengeluaran biaya. Pusat biaya tidak mempunyai pengendalian atas penjualan atau atas perolehan pendapatan.

PUSAT LABA Pusat Laba adalah kebalikan dari pusat biaya, pusat laba mempunyai pengendalian baik atas biaya maupun atas pendapatan

Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban apapun yang ada dalam suatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan atas pendapatan serta mempunyai pengendalian juga atas dana investasi.

AKUNTANSI BERDASARKAN AKTIFITAS Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas menampilkan suatu perubahan signifikan  bagaimana tanggung jawab ditempatkan, diukur, dan dievaluasi. Sistem berdasarkan aktivitas menambah perspektif proses pada perspektif keuangan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi secara efektif

AKUNTANSI BERDASARKAN STRATEGI Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi adalah langkah selanjutnya dalam evolusi akuntansi pertanggungjawaban.

Akuntansi berdasarkan strategi Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi (Balanced Scorecard) menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan) infrastruktur

PELAPORAN BIAYA BERNILAI TAMBAH DAN TIDAK BERNILAI TAMBAH             Dengan membandingkan biaya aktivitas sesungguhnya dengan biaya aktivitas bernilai tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidakefisienan aktivitas dan menentukan potensi untuk perbaikan. Untuk mengidentifikasikan dan menghitung biaya yang bernilai dan tidak bernilai, ukuran output untuk tiap aktivitas harus didefinisikan.

LANJUTAN.. Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga (standard price-SP). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan antara output sesungguhnya tingkat aktivitas (activity quantity-AQ) dan tingkat bernilai tambah (SQ), dikalikan dengan biaya standar per unit

Rumus biaya bernilai tambah Biaya bernilai tambah = SQ x SP Biaya tak bernilai tambah = ( AQ – SQ ) SP Dimana : SQ = Tingkat ouput bernilai tambah suatu aktivitas SP = Harga standar per unit ukuran ouput aktivitas AQ = Kuantitas sesungguhnya yang digunakan untuk sumber daya fleksivel atau kapasitas aktivitas praktis yang dibutuhkan untuk sumber daya terikat

AKTIVITAS BIAYA BERNILAI TAMBAH BIYA TAK BERNILAI TAMBAH BIAYA Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai Tambah Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai Tambah Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 AKTIVITAS BIAYA BERNILAI TAMBAH BIYA TAK BERNILAI TAMBAH BIAYA SESUNGGUHNYA Pengelasan Rp 400.000 Rp 80.000 Rp 480.000 Pengerjaan Ulang 90.000 Persiapan 360.000 Pengawasan 60.000        Total Rp 590.000 Rp 990.000

Peranan Standar Kaizen Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut. Perbaikan yang direncanakan diasumsikan dapat dicapai, sehingga standar Kaizen adalah suatu tipe standar yang dapat dicapai saat ini. Berikutnya, hasil sesungguhnya (seperti, biaya) dibandingkan dengan standar Kaizen untuk memberikan ukuran tingkat perbaikan yang dicapai.

Pengaruh Perilaku dan Penggerak Pengurangan aktivitas tak bernilai tambah seharusnya menghasilkan pengurangan dalam permintaan untuk aktivitas dan selanjutnya, suatu pengurangan dalam ukuran output aktivitas. Jika kinerja tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menurunkan biaya tak bernilai tambah, maka pemilihan penggerak aktivitas (sebagai ukuran output, dan bagaimana menggunakannya, dapat memepengaruhi perilaku

Manajemen Kapasitas Aktivitas Kapasitas aktivitas adalah berapa kali suatu aktivitas dapat dilakukan. Penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas. Permintaan akan aktivitas inspeksi menentukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan. Selisih kapasitas menunjukkan penghitungan dua selisih kapasitas: selisih volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan

Selisih volume aktivitas Adalah perbedaan antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang didapatkan (kapasitas praktis, AQ) dan kuantitas standar bernilai tambah dari aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ). Ketika suplai melebihi permintaan dengan kuantitas yang cukup besar, manajemen dapat mengambil tindakan untuk menurunkan kuantitas aktivitas yang diberikan

Selisih kapasitas yang tidak digunakan, Adalah perbedaan antara ketersediaan aktivitas (AQ) dan penggunaan aktivitas (AU), merupakan informasi penting yang seharusnya disediakan untuk manajemen. Tujuannya adalah untuk menurunkan permintaan akan aktivitas sampai selisih kapasitas yang tidak digunakan sebanding dengan selisish volume aktivitas.

Biaya Keseluruhan Hidup Produk Dari sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama: Biaya yang tidak muncul lagi (perencanaan, perancangan, dan pengujian), Biaya manufaktur Biaya logistik, dan Biaya pasca pembelian dari pelanggan

PERANAN BIAYA TARGET Biaya target adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan. Jika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai, maka manajemen harus menemukan penurunan biaya yang menggerakkan biaya sesungguhnya ke biaya target. Menemukan penurunan biaya ini adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target.

Tiga metode penurunan biaya yang secara khusus digunakan, adalah : Rekayasa berlawanan Analisis nilai, dan Perbaikan proses

Contoh Penghitungan biaya target : suatu perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi mesin baru. Spesifikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual Rp 250.000,-. Laba yang diminta adalah Rp.50.000,- per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut : Biaya target             = Rp. 250.000- Rp. 50.000                        = Rp. 200.000

Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup BIAYA UNIT DAN INFORMASI HARGA Biaya produksi unit Rp 6 Biaya daur hidup unit Rp 10 Biaya keseluruhan hidup unit Rp 12 Harga jual unit yang dianggarkan Rp 15

Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup BIAYA YANG DIANGGARKAN ITEM 2005 2006 2007 TOTAL Biaya Pengembangan 200.000 - Biaya Produksi 240.000 360.000 600.000 Biaya Logistik 80.000 120.000    Subtotal tahunan 320.000 480.000 1.000.000 Biaya Pasca pembelian     Total tahunan 400.000 1.200.000 Unit yang diproduksi 40.000 60.000

LAPORAN LABA RUGI PRODUK YANG DIANGGARKAN PENGHASILAN KUMULATIF (dalam rupiah) TAHUN PENDAPATAN BIAYA PENGHASILAN TAHUNAN PENGHASILAN KUMULATIF 2005 - (200.000) 2006    600.000 (320.000) 280.000 80.000 2007 900.000 (480.000) 420.000 500.000

Penjelasan Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-, dibandingkan dengan definisi konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanya meliputi biaya produksi) dan biaya keseluruhan hidup adalah Rp 12,-. Untuk dapat terus hidup, tentu saja produk harus menutup semua biaya daur hidup  dan menghasilkan laba yang dapat diterima (laba target).

Penjelasan ….. Lanjutan Harga target Rp 15,- dapat dibandingkan dengan laba target untuk memperoleh biaya target. Misalkan laba target adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidup adalah Rp 8,50.

Kinerja daur hidup produk LAPORAN KINERJA: Biaya Daur Hidup (dalam rupiah) TAHUN ITEM BIAYA AKTUAL BIAYA YANG DIANGGARKAN SELISIH 2005 Pengembangan 190.000 200.000 (200.000) 2006  Produksi 300.000 240.000 80.000 Logistik 75.000 500.000 2007 Produksi 435.000 360.000 110.000 120.000

Balanced Scorecard: Konsep dasar Tujuan : Menjelaskan fitur dasar dari balanced scorecard Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam lima perspektif,

Contoh soal Pollard Manufacturing telah mengembangkan standar bernilai tambah untuk aktivitasnya, diantaranya adalah tiga berikut ini: penggunaan bahan, pembelian, dan inspeksi. Tingkat output bernilai tambah untuk tiap aktivitas, tingkat aktual yang dicapai, dan harga standar adalah sebagai berikut :

Contoh soal : lanjutan… Aktivitas Penggerak Aktivitas SQ AQ SP Penggunaan kayu Panjang Papan 24.000 30.000 Rp 10 Pembelian Pesanan Pembelian 800 1.000 50 Inspeksi Jam inspeksi 4.000 12

Contoh soal : lanjutan Anggaplah bahwa penggunaan bahan dan biaya pembelian berhubungan dengan sumber daya fleksibel (dibeli sesuai yang diperlukan) dan inspeksi menggunakan sumber daya yang didapatkan dalam blok, atau langkah, 2.000 jam. Harga sesungguhnya yang dibayar untuk input sama dengan harga standar.

Diminta: 1. Anggap bahwa usaha perbaikan berkelanjutan menurunkan permintaan inspeksi menjadi 30 persen selama tahun berjalan (penggunaan aktivitas sesungguhnya menurun menjadi 30 persen). Hitunglah volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan pada aktivitas inspeksi. 2. Siapkan laporan biaya yang merinci biaya tak bernilai tambah dan bernilai tambah 3. Anggap bahwa perusahaan ingin menurunkan semua biaya tak bernilai tambah hingga 30 persen di tahun mendatang. Siapkan standar kaizen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan perusahaan. Berapa banyak hal ini akan menghemat pengeluaran sumber daya?

JAWAB Jawab : 1. SP x SQ SP x AQ SP x AU       412 x 0                 Rp 12 x 4.000                   Rp 12 x 2.800 Rp 0                     Rp 48.000                          Rp 33.600 Selisih Volume Aktivitas                   Selisih Kapasitas Rp 48.000 U                                       Yang tak digunakan                                                               Rp 14.400 F                                        

2. Biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah AKTIVITAS BIAYA BERNILAI TAMBAH BIYA TAK BERNILAI TAMBAH BIAYA SESUNGGUHNYA Menggunakan kayu Rp 240.000 Rp 60.000 Rp 300.000 Pembelian 40.000 10.000 50.000 Inspeksi 48.000        Total Rp 280.000 Rp 118.000 Rp 398.000

3. Standar Kaizen Standar Kaizen Kuantitas Biaya Menggunakan kayu Rp 28.200 Rp 282.000 Pembelian 940 47.000 Inspeksi 2.800 33.600

PENGHEMATANNYA Jika standar dipenuhi, maka penghematannya adalah sebagai berikut : Menggunakan kayu : Rp 10 x 9.000 = Rp 90.000 Pembelian                     Rp 50 x 300  =  Rp15.000 Pengematan                                       Rp 105.000

Penjelasan Tidak ada penurunan yang muncul dalam sumber daya yang dikeluarkan pada inspeksi karena harus dibeli pada kenaikan 2.000 dan hanya 1.200 jam dihemat – 800 jam lagi harus diturunkan sebelum penurunan dalam sumber daya yang dikeluarkan dimungkinkan. Selisih kapasitas yang tidak digunakan harus mencapai Rp. 24.000 sebelum sumber daya yang dikeluarkan dpat diturunkan