ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR
Pendahuluan Pada bagian terdahulu, telah dibahas mengenai keseimbangan pendapatan nasional 2 sektor dimana pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari dua pelaku kegiatan yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Dalam dunia nyata, pelaku kegiatan ekonomi bukan hanya mereka, namun ada pelaku lainnya yaitu pemerintah. Dengan masuknya pemerintah dalam analisis pendapatan nasional, maka analisis pendapatan nasional menjadi 3 sektor.
Arus Melingkar Perekonomian 3 Sektor Peran pemerintah dalam perekonomian adalah penyedia barang public. Penyediaan tersebut menuntut adanya pembiayaan. Pembiayaan pembangunan yang dilakukan pemerintah berasal dari pajak. Dengan demikian, pemerintah akan memungut pajak dan membelanjakannya untuk pembiayaan pembangunan.
Arus Melingkar Perekonomian 3 Sektor
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional 500 750 1000 Y I+G S+T 50 C 500 750 1000 Y Y= C + I Y= E E Y= C + I + G 100
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Fungsi konsumsi tetap C = 100 + 0,8Yd dan investasi sebesar 50, bertambahnya peranan pemerintah sebesar 250 (G = 250) dan penerimaan pemerintah sebesar (Tx=250), maka keseimbangan pendapatan nasional menjadi 1000. Perhitungan keseimbangan pendapatan nasional adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional b. Pendekatan injeksi-kebocoran
Pembayaran Transfer oleh Pemerintah Selain memungut pajak, pemerintah juga melakukan pemberian transfer kepada masyarakat. Pembayaran transfer akan mempengaruhi pendapatan disposable masyarakat yang pada akhirnya dapat merubah pendapatan nasional keseimbangan. Yd = Y – Tx + Tr Dengan mengambil soal yang sama dengan yang terdahulu dimana fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Yd dan investasi sebesar 50, pengeluaran pemerintah (G) = 250 dan penerimaan pemerintah dari pajak sebesar (Tx=250). Pemerintah memberikan subsidi (transfer) sebesar Tr = 50. Maka keseimbangan pendapatan nasional menjadi:
Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor Dalam proses penggandaan untuk model perekonomian 3 sektor, kita membedakan dua keadaan yaitu (i) angka pengganda dengan pajak lumpsum, (ii) angka pengganda dengan pajak proporsional. Fungsi pajak lumpsum : Tx = T0 (eksogen) Fungsi pajak proporsional : Tx = T0 + tY (endogen)
Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor Angka pengganda pada model perekonomian 3 sektor untuk pajak lumpsum:
Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh masing-masing angka pengganda adalah Dimana: kI = angka pengganda investasi kG = angka pengganda pengeluaran pemerintah kTx = angka pengganda pajak kTr = angka pengganda transfer (subsidi)
Angka Pengganda pada Anggaran Belanja Berimbang Anggaran belanja berimbang artinya penerimaan pemerintah sama dengan pengeluarannya. Penerimaan pemerintah berasal dari pajak. Oleh karena itu anggaran belanja berimbang terjadi pada saat Tx = G. Apabila Tx=G maka pertambahan pendapatan nasional (Y) juga sama dengan nilai Tx dan G tadi.
Angka Pengganda pada Anggaran Belanja Berimbang Pembuktian secara matematis untuk angka pengganda anggaran belanja berimbang Karena G = Tx maka
Angka Pengganda untuk Model Pajak Proporsional Fungsi pajak proporsional adalah: Keseimbangan pendapatan nasional dengan pajak proporsional adalah:
Angka Pengganda untuk Model Pajak Proporsional Sedangkan angka pengganda untuk pajak proporsional adalah:
Angka Pengganda untuk Model Pajak Proporsional Dimana: kI = angka pengganda investasi kG = angka pengganda pengeluaran pemerintah kTx = angka pengganda pajak kTr = angka pengganda transfer (subsidi)
Contoh Perhitungan Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah C = 100 + 0,8Yd dan investasi sebesar 100. Pengeluaran pemerintah (G) = 250 dan fungsi pajak adalah 50 + 0,1Y. Pemerintah memberikan subsidi (transfer) sebesar Tr = 50. Maka keseimbangan pendapatan nasional menjadi: (i) Pendekatan pengeluaran
Contoh Perhitungan (ii) Pendekatan injeksi-kebocoran
Contoh Perhitungan Apabila terjadi kenaikan investasi sebesar 50, maka berapakah keseimbangan pendapatan nasional yang baru?
Contoh Perhitungan Pembuktian dengan perhitungan pendapatan nasional pendekatan pengeluaran