PERMASALAHAN IMPLEMENTASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
Advertisements

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN
DITPAI DITJEN PENDIS KEMENAG RI
ASS WR WB, SERTIFIKASI GURU DLM JABATAN
SOSIALISASI PELAKSANAAN PLPG BAGI PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA 2013 Website : ,
KOORDINASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU
PANITIA SERTIFIKASI GURU (PSG) Rayon 116 UNIVERSITAS JEMBER
FPMIPA UPI - JICA. Membosankan Kurikulum berubah pembelajaan tetap Daya saing global rendah TIMSS 2003 Mat-35/46 Sains-37/46 Pelatihan tidak merata, tidak.
SERTIFIKASI BK PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
TRIYONO UNIVERSITAS NEGERI MALANG YOGYAKARTA, 3 Juli 2011
ASS WR WB, SERTIFIKASI GURU DLM JABATAN Latar Belakang Dasar Hukum: Dasar Hukum: 1. UU RI No. 20/2003 (UUSPN) 2. UU RI No. 14/2005 ttg Guru dan Dosen.
SISTEM PPL PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI UJK P-KP PNF
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
Strategi Menghadapi Sertifikasi Guru 2010 Jakarta, 9 November 2009.
DOMAIN KOGNITIF DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR 1 Desember 2006.
PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN
SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
Komponen dalam RPP IDENTITAS NILAI KARAKTER STANDAR KOMPETENSI
SISTEM REKRUTMEN DAN MATRIKULASI
1. No Lulusan S-1 Kependidikan Lulusan S-1/D-IV Non Kependidikan *) 1 Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran yang mendidik (subject specific.
RAMBU-RAMBU EVALUASI DAN UJI KOMPETENSI PROGRAM PPG
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN Disampaikan pada : Kegiatan MGMP di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot Sabtu, 26 November 2011 Oleh: Tarunasena.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PPG Tim Program PPG
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Yogyakarta, 6 Maret 2015
Interval FrekuensiPersentase , , , , , , , , , ,2.
Oleh: Tim Pengembang PPG Prodi PGSD FIP UPI
Alternatif Sebaran SSP Prodi Non-PGSD Alternatif 1 NoKo de Nama SSPJPJml Pert Jml JP 1APemantapan kompetensi akademik Kependidikan B1Pemantapan.
PELAKSANAAN KEGIATAN PPG PGSD FIP UNM
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 DINDIKPORA KAB
ALUR PIKIR PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 PGSD
KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Teknis Pelaksanaan & SOP SERTIFIKASI GURU Tahun 2016
PENGEMBANGAN KURIKULUM PPG KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PPL PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN PASCA SM-3T
ORIENTASI PROGRAM PPG PPGT PRODI PGSD FIP UPI 2016
REFRESGMENT INSTRUKTUR PLPG 2017 RAYON UNM
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
Pedoman PPL PPG-SM3T 2017 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
RAMBU-RAMBU PLPG 2017.
Program Sertifiksi Guru 2016
Pembekalan Admin Guru Pembelajar
Standar Proses Pendidikan
Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan (PPG)
Presentasi hasil pembekalan dan penilaiannya
Profesionalisasi Guru
Kegiatan 6b Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul GP Waktu: 14 JP
WORKSHOP DAN PEER TEACHING
PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
Kegiatan 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Waktu: 6 JP.
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KEBIJAKAN SERGUR 2016
STANDAR KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU
Disampaikan Dalam Seminar Tgl 6 Januari 2008 di Kudus
PPL PPG-SM3T I GEDE NURJAYA.
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
Pengantar Penyusunan Silabus Pelatihan
PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Program Penambahan Kewenangan Mengajar bagi Guru Mapel
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) PPG TAHUN 2019 PRAJABATAN Tim PPG Universitas Mulawarman 2019.
Pelatihan Penyusunan Karya Ilmiah
Transcript presentasi:

PERMASALAHAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN ROFESIONALISME GURU MELALUI PLPG Oleh Mawardi Tugas Matakuliah Wawasan Makro Pendidikan Pengampu Prof. H.M. Furqon Hidayatullah,M.Pd

PENGANTAR PROGRAM PLPG PERMASALAHAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PLPG FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA TINGKAT KELULUSAN PENUTUP

PENGANTAR Pengembangan Profesionalisme guru di Indonesia hakikatnya adalah pengembangan kompetensi guru itu sendiri Jalurnya : melalui program sertifikasi guru (jalur portofolio, pemberian sertifikat langsung, PLPG dan PPG) Kekhawatirkan 1 : para guru lebih membayangkan konsekuensi finansial daripada pengembangan kompetensi Kekhawatiran 2 : LPTK menyelanggarakan program sertifikasi secara massal dan mengorbankan mutu pendidikan Dampaknya : rendahnya tingkat kelulusan PLPG ( 40 %, Sumber : data kelulusan PLPG Guru SD Gugus UKSW)

Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG diatur dalam Permendiknas No. 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan Tujuan PLPG : untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan menentukan kelulusan guru peserta sertifikasi. Peserta PLPG adalah guru yang memilih : 1) sertifikasi pola PLPG, 2) tidak lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan 3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan.

. Penyelenggaraan PLPG : 1) Dilakukan oleh LPTK yang ditetapkan pemerintah 2) Diselenggarakan selama minimal 10 hari dan bobot 90 Jam Pertemuan (JP), dengan alokasi 22 JP teori dan 68 JP praktik. Satu JP setara dengan 50 menit 3) Satu Rombel, maks 36 peserta, untuk peer teaching dapat dipecah menjadi 3 kelas kecil, @ 12 peserta

4) PLPG diawali dengan pre tes 5) Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan PAIKEM 6) PLPG diakhiri dengan ujian : tulis dan praktik (kinerja) 7) Materi (PLPG guru SD) : profesionalitas guru, pendalaman materi bidang studi/mata pelajaran, pendalaman pembelajaran, pendalaman penulisan karya ilmiah, workshop penelitian tindakan, workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan peer teaching

Contoh Struktur Kurikulum Kode Mata Pelatihan JP A1 PRE TEST 1 A2 PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU 3 B1 PENDALAMAN MATERI MATA PELAJARAN :   B.1.1.BAHASA INDONESIA 2 B.1.2.MATEMATIKA 2 B.1.3.IPA  2 B2 PENDALAMAN PEMBELAJARAN B.1.1. PAIKEM 2 B.2.2. MEDIA PEMBELAJARN B.2.3. EVALUASI PEMBELAJARAN B3 PENDALAMAN PTK DAN PENULISAN KARYA ILMIAH  C1 WORKSHOP PTK  6 C2 WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN 32 D PEER TEACHING 30 E UJIAN TULIS 4 JUMLAH 90

8. Instruktur : dosen pada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi, dan widyaiswara pada LPMP yang memenuhi persyaratan utama : a) WNI, sehat jasmani dan rohani b) Memiliki NIA (Nomer Induk Asesor) c) Pendidikan minimal S-2 d) Masa kerja minimal 10 tahun e) Bidang keahlian relevan

Penyelenggaraan PLPG diakhiri dengan ujian yang mencakup ujian tulis dan ujian kinerja. Ujian tulis bertujuan untuk : mengungkap kompetensi profesional dan pedagogik Ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial Rambu-rambu ujian tulis : 1. meliputi seluruh materi dalam modul pelatihan, 2. bentuk soal pilihan ganda dan uraian, 3. alokasi waktu ujian 200 menit, 4. rambu-rambu kualitas soal berkualitas tinggi, 5. kebijakan skoring menggunakan scanner.

Formula Kelulusan 25 SUT + 30 SUP + 25 HW + 10 SP + 10 SS SAK = 100 Keterangan : SAK : Skor Akhir Kelulusan PLPG SUT : Skor Ujian Tulis (skor maksimal 100) SUP : Skor Ujian Praktik Pembelajaran (skor maks 100) HW : Skor Hasil Workshop (skor maksimal 100) SP : Skor Partisipasi dalam teori dan praktik pembelajaran (skor maksimal 100) SS : Skor Teman Sejawat (skor maksimal 100) Peserta dinyatakan lulus apabila SAK ≥ 65,00 ; SUT ≥ 60,00 dan SUP ≥ 65,00

Sinyalemen Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Tingkat Kelulusan Peserta PLPG Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi rendahnya tingkat kelulusan peserta PLPG, khususnya guru-guru SD perserta PLPG di gugus UKSW antara lain : intake peserta, faktor instruktur dan proses pelatihan/pembelajaran, struktur kurikulum pelatihan, serta faktor sistem pengujian

Intake peserta Peserta PLPG adalah guru yang memilih : a) sertifikasi pola PLPG, b) tidak lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan c) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan. Intake peserta PLPG seperti ini memberikan gambaran bahwa sejak awal memang agak susah diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan persentase kelulusan. Para guru SD (kecuali yang memang sejak awal memilih jalur PLPG), secara empirik memang kurang kompeten. Lebih-lebih kegagalan yang dialami pada saat proses sertifikasi melalui jalur portofolio ataupun yang gagal memperoleh sertifikan pendidik secara langsung, secara psikologis mengalami domotivasi. Persoalan lainnya : rendahnya minat dan kemampuan membaca.

berdasarkan permasalahan/kegagalan sebelumnya. Alternatif pemecahan permasalahan, setidaknya mengeliminir dampak rendahnya tingkat kelulusan : 1. melakukan pemetaan intake peserta berdasarkan permasalahan/kegagalan sebelumnya. 2. melakukan pengelompokan 3. melakukan treatment khusus, misalnya semacam remedial atau pra PLPG, 4. memberikan bekal cara membaca yang efektif. 5. Alternatif lainnya, perlu menumbuhkan motivasi peserta oleh motivator atau konselor.

2. Faktor Instruktur dan Proses Pelatihan/Pembelajaran Instruktur PLPG direkrut dan ditugaskan oleh Ketua Rayon LPTK Penyelenggara yang secara akademik administratif tidak ada persoalan Sinyalemen permasalahan barangkali lebih kepada beban kerja dosen yang overload. Khusus instruktur PLPG guru SD, dosen-dosen program studi PGSD, umumnya mengampu berbagai program (reguler, PSKGJ, PJJ berbasis ICT mandiri). Gaya pembelajaran perkuliahan reguler kurang cocok dengan kondisi guru-guru SD

Alternatif pemecahan : pembatasan beban kerja dosen agar tidak overload. pemetaan dan penempatan tugas mengampu hanya satu program saja. Misalnya reguler, PSKGJ atau PJJ berbasis ICT Alternatif lainya adalah melibatkan widyaiswara LPMP/P4TK yang relevan dengan bidangnya.

3. Struktur Kurikulum Pelatihan Struktur kurikulum pelatihan sebenarnya sudah sesuai dengan alur pengembangan kompetensi guru secara utuh. Persoalannya adalah porsi alokasi jam pelatihan (JP) kurang mendukung penguasaan materi/modul pelatihan. Rata-rata jam pelatihan untuk pendalaman materi matapelajaran dan pendalaman pembelajaran hanya 2 jam pelatihan. Padahal penguasaan materi inilah yang menjadi penentu kelulusan. Justru jumlah jam pelatihan workshop (misalnya workshop pengembangan perangkan pembelajaran) adalah 32 jam.

Alternatif pemecahan Mengatur ulang porsi jam pelatihan secara proporsional, mengarah kepada kepentingan penguasaan materi modul. 2. Alternatif lainnya : instruktur menyelipkan proses pendalaman materi modul di sela-sela workshop. Mengingat pada kenyataannya para peserta telah menyelesaikan tugas mengembangkan RPP kurang dari 32 jam pelatihan.

4. Sistem pengujian Faktor sistem pengujian diduga menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap rendahnya tingkat kelulusan peserta PLPG guru SD. Sinyalemen ini ini didasarkan pada keluhan para peserta yang menyatakan bahwa soal tesnya sulit, serta didasarkan pada rambu- rambu yang ditetapkan konsorsium. Rambu-rambu kualitas soal harus berkualitas tinggi, mengindikasikan bahwa ranah kompetensi yang dituntut adalah ranah kompetensi kognitif tingkat tinggi (C3 ke atas). Instruktur yang diberi tugas untuk menyusun soal tentu menyusun soal dengan tingkat kesukaran yang tinggi. Soal tingkat tinggi menyulitkan peserta PLPG dengan kompleksitas permasalahannya (mengalami demotivasi dan kebiasaan membaca yang kurang baik). Permasalahan sistem pengujian ini semakin berat karena formula penentuan kelulusan menetapkan angka passing grade SUT (Skor Ujian Tulis)  60.

Alternatif pemecahan Pelaksanaan ujian tulis dilakukan dengan memberi kebebasan kepada para peserta untuk mengerjakan soal uraian terlebih dahulu secara tuntas Mendampingi peserta dalam mengisi identitas dan mengisi Lembar Jawab Komputer (LJK). Bila memungkinkan meninjau ulang passing grade SUT. Kalaupun tetap dipertahankan (bahkan mungkin ditingkatkan) harus dibarengi dengan penataan penyelenggaraan PLPG dan penetapan jam pelatihan yang proporsional, 4. Melakukan analisis item soal untuk memetakan tingkat kualitas soal. Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kualitas soal dan menetapkan bobot soal mudah, sedang dan sukar secara proporsional.

PENUTUP PLPG, meskipun dalam terkendala berbagai permasalahan, tetap memiliki kontribusi dalam rangka penyelesaian program sertifikasi guru Kunci utama kesuksesan pelaksanaan PLPG terletak pada guru itu sendiri. Lebih-lebih bila para guru mampu memotivasi diri sendiri, meningkatkan minat dan kemampuan membaca serta memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi

TERIMA KASIH