Kepribadian Suatu organisasi dinamis dalam diri individu, merupakan sistem psikofisis yang menciptakan pola karakteristik individu dalam berperilaku,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tes Psikologi.
Advertisements

TES PSIKOLOGI Netty D. Prastika.
PSIKOTES M. FAKHRURROZI.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Reliabilitas dan Validitas TAT
PENGANTAR TES.
Pada Masa ini anak sangat aktif
TEKNIK-TEKNIK PENAKSIRAN LAINNYA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Menyiapkan Tes Esai.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DASAR PENGUKURAN DAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
THEMATIC APPERCEPTION TEST (TAT) dan CHILDREN APPERCEPTION TEST (CAT)
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PENGKOMUNIKASIAN HASIL TES BAKAT DAN MINAT DALAM KONSELING UNTUK PENJURUSAN SISWA SMA.
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
KONTEKS ASESMEN DAN KLASIFIKASI PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
DIRI, KONSEP DIRI, dan PENYESUIAN DIRI
Block Psikodiagnostika
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
PENDAHULUAN Pertemuan 01
Administrasi TAT dan Prosedur Penyajian Tes
METODE METODE DALAM ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
TEKNIK PENILAIAN Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
JENIS-JENIS WAWANCARA
Pengertian Microteaching
Manajemen Konflik.
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
Arti Psikodiagnostika
KONSELING KELOMPOK.
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Tes Psikologi.
Pengukuran Psikologis
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Assalamualaikum wr.wb.
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
TES PSIKOLOGI.
RELIABILITAS & VALIDITAS T.A.T
MOTIVASI & DINAMIKA KELOMPOK
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
ADMINISTRASI TES TAT.
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tes Psikologi Annisa Julianti
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
Klasifikasi Tes wien/pd1-klasifikasiTes.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Reliabilitas dan Validitas TAT
Teori & Metode Memperkirakan Kepribadian
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

Kepribadian Suatu organisasi dinamis dalam diri individu, merupakan sistem psikofisis yang menciptakan pola karakteristik individu dalam berperilaku, berfikir dan berperasaan (Allport)

Untuk mengetahui organisasi dinamis dalam diri tersebut dilakukan pengungkapan yang bisa berbentuk tes, baik yang bersifat objektif maupun projektif.

Instruksi jelas dan pasti Sikap tester berpengaruh Karakteristik Tes OBJEKTIF: Standar jelas Valid – reliabel Cara penilaian baku Instruksi jelas dan pasti Sikap tester berpengaruh Perlakuan testing sama PROJEKTIF : Keterbatasan tes Memberi kebebasan proyeksi Dipengaruhi subyektivitas Tester tidak tendensius Waktu relatif luwes Interpretasi dinamis

Asesmen kepribadian melalui tes proyeksi Tiga tahapan penting dalam tes : Administrasi :Memberi kesempatan proyeksi Pelaksanaan : Terkontrol tetapi testi memiliki rasa bebas dan benar Interpretasi : Dinamik dan integratif

OBJEKTIF PROJEKTIF APTITUDE SEMI PERS. PERSONALITY Kemampuan dasar PENGELOMPOKAN TES : OBJEKTIF PROJEKTIF APTITUDE Kemampuan dasar A.1 B.3 A.2 C.4 A.3 D.4 Wartegg SEMI PERS. penunjang MMPI ; LAE : KUDER Geist : Holland ;NSQ PERSONALITY kepribadian EPPS ; 16 PF ; MMPI: CAQ ; CPI Baum DAP;HTP; Wartegg ; TAT;CAT;Ro; FAT/FRT.

Tes Personality / kepribadian : Berdasar Teknik Pengungkapan : Non Projektif – Projektif Berdasar bentuk : Non Verbal : - Materi bukan verbal - Instruksi Verbal - Reaksi tidak harus verbal mis : Baum; DAP; TAT; Ro: Wartegg Verbal : - Materi ; Instruksi dan Reaksi berupa bahasa, misal : SSCT

EPPS : Kepribadian berdasar 15 needs MMPI : Kepribadian 16 PF : Kepribadian bedasar 16 faktor LAE : Kemampuan mengarahkan dan mem- pengaruhi orang lain SSCT : Hambatan relasi dengan orang atau situasi

Mengungkap Self Image dan Ideal Self Image Baum, DAP, HTP, - Pencil &Paper Test Test yang memungkinkan testi menampilkan ekspresi bebas dalam bentuk gambar. Kaidah tidak bersifat eksak sehingga subyektivitas interpreter berberan dalam interpretasi Mengungkap Self Image dan Ideal Self Image Rorschach ; Hermann Rorschach Berupa bercak tinta, yang berisi 5 kartukromatik , dan 5 kartu akromatik. Skoring diberikan pada 3 kategori : Location . Determinat dan Content

THEMATIC APPERCEPTION TEST (TAT) Berisi 19 gambar tematik + 1 kertas putih Mengungkap inner world yang berupa motiv , kesadaran, dan ketidaksadaran . WARTEGG : Ehrig Wartegg – Picture Completion Test Mengungkap 4 fungsi dasar manusia yaitu : Emosi , Imajinasi, Intelek ., dan Aktivitas

2. Semi Personality: Mengungkap Minat , Kecen- derungan dan Traits Tes Minat : Kuder : Vocational SMA : Penjurusan Holland : Pekerjaan Geist : Pekerjaan Kecemasan : NSQ : Neurotic Trend Leadership Aptitude Examination : LAE : Kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan orang lain.

TES GRAFIS Tiga tahapan penting: PERSIAPAN DAN INSTRUKSI PELAKSANAAN INTERPRETASI

PERSIAPAN a.Materi : HVS Folio 80 gram Pensil Medium /HB Alas rata b. Ruang: - nyaman - aman - bebas model c. Instruksi: Membuat testi mengerti apa yang harus dikerjakan

INSTRUKSI Mudah dimengerti dan ringkas Memberi kesempatan proyeksi Tidak tendensius Bersifat mendorong Tidak menimbulkan ketegangan

PERHATIKAN PROSEDUR STANDAR YANG DIBERLAKUKAN SUMBER BIAS DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGGAMBAR KEEMPATAN PENUH TESTI BERPROYEKSI MELALUI PELAKUAN SERBA BENAR BAGI TESTI

HARAPAN TESTER / INTERPRETER JUMLAH GAMBAR 1 pohon berkayu 1 orang sejenis kelamin, seusia , lengkap bagIan 1 rumah , 1 pohon , I orang ,dalam kesatuan POSISI KERTAS Vertikal : BAUM dan DAP Horisontal: HTP UKURAN KERTAS PENUH GAMBAR SELESAI

PELAKSANAAN Testi yakin mampu melaksanakan tugas Memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri Memiliki waktu cukupuntuk menyelesaikan tugas Yakin bahwa yang dilakukan benar

INTERPRETASI Interpreter yakin bahwa dirinya mampu Berani mengekspresikan ide Mau menggunakan pengetahuan yang relevan Teliti dan taktis Menyelaraskan dengan tujuan

DASAR INTERPRETASI Memperhatikan aspek emosi, sosial dan kognitif Memadukan ketiga aspek secara proporsional dan integratif Memberi gambaran tentang diri subjek kepada orang lain Menggambarkan perilaku dalam sifat dinamis

MODAL INTERPRETASI Berani mencoba Bisa mengakui kekurangan Bermaksud menemukan kebenaran Memandang informasi sebagai gambaran perilaku subjek Tidak menghindari subjektivitas tapi berupaya mencapai objketivitas

TUJUAN INTERPRETASI Analisis Pribadi / Klinis Penggambaran lengkap Menekankan dinamika psikologis Menganalisis hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain Memberi gambaran kepada orang lain ttg kemungkinan penanganan masalah subjek

Perhatikan informasi yang sejalan untuk disimpulkan Memperhatikan perbedaan sebagai kenyataan yang lumrah terjadi. Melihat hubungan kausal antar informasi Melihat hubungan fungsional antar informasi Menyusun dinamika yang bersifat logis Melibatkan latar belakang subjek

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Mengurai dan memahami kebutuhan suatu jabatan/pekerjaan Menggambarkan kondisi pendukung ( Strength Point ) Menggambarkan kondisi penghambat ( Weak Point ) Membandingkan kondisi keduanya Mengarahkan interpretasi untuk rekomendasi

PENJURUSAN Gambarkan isi tugas dari suatu jurusan Kembangankan sifat yang dibutuhkan untuk tigas suatu jurusan Gambarkan kondisi subjek dngan memperhatikan outdoors-indoors;Hauman – non human;aktif – non aktif ; cermat teliti- bebas ekspresif Rekomendasikan ke jurusan yang sesuai antara tuntutan dan sifat

PENULISAN LAPORAN INTERPRETASI Menggunakan bahasa komunikatif Tidak terlalu beristilah teknis Menjelaskan fenomena dinamis Menggambarkan berbagai fenomena Memperhatikan spesifikasi interpretasi Memberi tuntunan untuk solusi Menggambarkan fenomena operasional

STRATEGI INTERPRETASI Lakukan interpretasi seluruh bagian gambar bersamaan Perhatikan indikasi yang menonjol pada semua gambar Pergunakan pemaknaan arti simbolik dari gambar dikaitkan dengan kehidupan nyata Simpulkan hasil amatan yang ditambah dengan analisis detil Sesuaikan dengan tujuan interpretasi

OBJEKTIVITAS GAMBAR PERKIRAKAN KMP. MENGGAMBAR PERHATIKAN LOGIKA GAMBAR HARGAI KEPEKAAN INDIVIDUAL INTERPRETER LAKUKAN INTERPRETASI SECARA INTEGRATED

OPTIMALISASI INTERPRETASI BERANI MENCOBA MELAKUKAN KOMPARASI HASIL BERSIKAP FAIR MENCOBA MELIHAT HAL YANG TIDAK NAMPAK BERANI KELIRU TETAPI DAPAT MELIHAT KEBENARAN BERSEDIA MENGEMBANGKAN FEELING

CATATAN INTERPRETASI DINAMIKAKEBANYAKAN TERLALU “COMPOUNDED”, SEHINGGA ARAHNYA SULIT DIIKUTI BANYAK INFORMASI YANG KURANG DIMANFAATKAN KARENA SIKAP YANG TERLALU SKEPTIS. KURANG PEMANFAATAN INFORMASI TTG SOSIAL,KOGNISI DAN EMOSI SECARA INTERGRATIF. KURANG MENAMPILKAN KELEBIHAN YANG DAPAT MENJADI SUMBER PEMECAHAN MASALAH URAIAN PER POINT DAPAT MEMBANTU UNTUK MENYUSUN DINAMIKA YANG LOGIS DAN KOMUNIKATIF

Contoh interpretasi Memiliki kecemasan tinggi yang membuat dia meras mudah bersalah, sehingga kurang berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab Sebenarnya mudah memahami persoalan tetapi tuidak berani mengekspresikan dalam tindakan , membuat yang bersangkutan cenderung berangan –angan Mudah menentang orang lain tetapi tidak konsekuen , akbatnya menjad kurang realistis . Dalam interaksi sosial mudah berubah sikap karena merasa kurang mampu meguasai orang lain. Mudah bersikap apriori terhadap orang lain ., sehingga tidak mudah belajar dari pengalaman sosial. Memiliki perhatian cukup baik pada lingkungannya, tetapi karena takut bersalah menjadikan terhambat dalam interaksi

KASUS PENDIDIKAN Mudah menghindari tanggung jawab , sehingga banyak pekerjaan tertunda atau gagal Merasa tidak mendapat perhatian karena kesibukan orang tuanya, yang berakibat pada upaya mencari kesibukan di luar lingkungannya Pada dasarnya kemampuan kognitif baik, tapi tidak berkembang optimal karena merasa kurang mendapat dukungan dan kesempatan dari orang lain Cepat dan terburu-buru mengerjakan sesuatu dengan tujuan untuk segera bebas dari tanggung jawab Merasa bahwa kondisi keluarga tidak dapat memberikan dukungan sehingga konsep diri menjadi kabur Mudah merasa gagal untuk menampilkan diri karenanya menarik diri dari lingkungannya

UMPAN BALIK Menyatakan hasil interpretasi secara tegas Upayakan integrasi antar ranah Menggambar fenomena secara operasional Mengembangkan dinamika psikologik Mengurangi istilah teknis