Leading-MemotivasiKaryawan Chapter 7 Leading-MemotivasiKaryawan Akuntansi-untirta
Apakah Motivasi? Motovasi Adalah hasil dari interaksi antara orang dan suatu situasi, bukan suatu Is the result of an interaction between the person and a situation; it is not a personal trait. Adalah proses dimana usaha seseorang di kuatkan, diarahkan, dan dilestarikan melalui pencapaian tujuan. l. Energy: suatu ukuran intensitas atau doronganntensity or drive. Direction: Menuju tujuan organisasi. Persistence: Pengerahan usaha untuk mencapai tujuan. Motivasi akan berguna dengan baik ketika individu kebutuhan individual sesuaia dengan tujuan perusahaan. Akuntansi-untirta
Teori Motivasi Awal. Maslow’s Hierarchy of Needs MacGregor’s Theories X and Y Herzberg’s Two-Factor Theory Akuntansi-untirta
Early Theories of Motivation Maslow Teori Hirarki Kebutuhan Kebutuhan dikategorikan memiliki lima level dari urutan kebutuhan terendah hingga ke yang tertinggi.. Individual harus memuaskan kebuuthan terendah sebelum mereka dapat memenuhi urutan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan yang terpenuhi tidak akan lagi memotivasi. Memotivasi orang tergantung pada pengetahuan pada level hirarki kebutuhan orang tersbut. Hirarki kebutuhan Lower-order (external): physiological, keamana Higher-order (internal): social, esteem, self-actualization Akuntansi-untirta
Exhibit 16–1 Maslow’s Hierarchy of Needs Akuntansi-untirta
Early Theories of Motivation (cont’d) McGregor’s Theory X and Theory Y Theory X Asumsi bahwa pekerja memiliki sedikit ambisi, keitdak sukaan pekerjaan, menghindari tanggung jawab, dan membutuhkan supervisi yang melekat. Theory Y Asumsi bahwa pekerja dapat melakukan arahan sendiri, hasrat terhadap tanggaungjawab, dan menyukai pekerjaan. Assumption: Motivasi dimaksimalkan oleh partisipasi pengambilan keputusan, ketertarikan pekerjaan, dan hubungan kelompok yang baik. Akuntansi-untirta
Early Theories of Motivation (cont’d) Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory Kepuasan kerja dan ketidakpuasan diciptakan oleh faktor yang berbeda. . Hygiene factors: extrinsic (environmental) factors yang menciptakan ketidakpuasan kerja. Motivators: intrinsic (psychological) factors yang menciptakan kepuasan kerja. Mencoba untuk menjelaskan mengapa kepuasan kerja tidak menghasilkan peningkatan kinerja. Kebalikan dari Kepuasan bukan merupakan ketidakpuasan, tetapi lebih merasa tidak puas. Akuntansi-untirta
Exhibit 16–2 Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory Akuntansi-untirta
Exhibit 16–3 Contrasting Views of Satisfaction-Dissatisfaction Akuntansi-untirta
Designing Motivating Jobs Job Design The way into which tasks can be combined to form complete jobs. Factors influencing job design: Changing organizational environment/structure The organization’s technology Employees’ skill, abilities, and preferences Job enlargement Increasing the job’s scope (number and frequency of tasks) Job enrichment Increasing responsibility and autonomy (depth) in a job. Akuntansi-untirta
Merancang Motivasi Kerja Karakteristik Model Pekerjaan. Kerangka kerja konseptual untuk merancang motivasi kerja yag menciptakan pengalaman kerja yang memiliki arti yang memuaskan pertumbuhan kebuthan karyawan. Lima Karakteristik utama pekerjaan: Keragaman Keahlian: seberapa banyak bakat dan keahlian yang dibutuhkan? Identitas Pekerjaan: apakah pekerjaan menciptakan does the job produce a complete work? Signifikansi tugas: seberapa penting pekerjaan.? Autonomy: berapa banyak independensi dimiliki oleh pemegang pekerjaan.? Feedback: Apakah pekerja tahu sebaik apa mereka bekerja? Akuntansi-untirta
Exhibit 16–6 Job Characteristics Model Source: J.R. Hackman and J.L. Suttle (eds.). Improving Life at Work (Glenview, IL: Scott, Foresman, 1977). With permission of the authors. Akuntansi-untirta
Exhibit 16–7 Guidelines for Job Redesign Source: J.R. Hackman and J.L. Suttle (eds.). Improving Life at Work (Glenview, IL: Scott, Foresman, 1977). With permission of the authors. Akuntansi-untirta
Dari Teori ke Praktek: Arahan untuk memotivasi karyawan. Gunakan tujuan Pastikan bahwa tujuan dapat diterima dan dicapai. Individualisasikan reward. Hubungkan reward terhadap kinerja. Periksa keseimbangan sistem. Gunakan pengakuan Tunjukan perhatian dan keperdulian terhadap karyawan. Jangan mengidahkan uang. Akuntansi-untirta