ASIAH NH STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keluarga dan Rumah Tangga
Advertisements

ANTIKA DEWI INDRIA PUSPITA program SARJANA KEPERAWATAN STIkes Kendedes Malang.
POSYANDU.
PROGRAM KB Oleh : Colti Sistiarani SKM., M.Kes
“Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga”
UKURAN PERKAWINAN & PERCERAIAN
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK UPPKS
Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Model Pengembaangan Kegiatan TPA
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI EKONOMI MASYARAKAT
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN PADA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KEWENANGAN BERHAK MANUSIA PRIBADI MEMPUNYAI KEWENANGAN BERHAK SEJAK IA DILAHIRKAN, BAHKAN SEJAK DALAM KANDUNGAN IBUNYA, ASAL IA LAHIR HIDUP APABILA KEPENTINGANNYA.
PERAN ALLAH DALAM KELUARGA
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA
HUKUM KELUARGA By Ricky Maulana
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
Hukum Perdata : hukum keluarga by : Vini Dwiki Windari Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.
DEWI NURUL MUSJTARI, S.H., M.HUM FAKULTAS HUKUM UMY
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKB (RPJMN) TAHUN 2014 PUSLITBANG KB DAN KELUARGA SEJAHTERA BKKBN, 2014  
A. Syarat Materil : B. Syarat Formil Materil Umum/Absolut
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
“KONSEP KELUARGA DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS”
Keluargaku, Pendidikku
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Drs. Heru Susanto PKB Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat.
PELATIHAN PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 BAGI MANAJER DESA
Created by : Kuat Sitepu, SD, SMP, SMA, AMK, SST,S.Kep, NS, M.Kes.-
PENDATAAN & PEMETAAN KELUARGA INDONESIA
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya
FITRI RACHMAD KH (AKUNTANSI) 2. SUCI RACHMAWATI (AKUNTANSI)
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
KELUARGA BERENCANA Inya Winyo Lia Laurensia
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
ROADMAP UNTUK MENYELAMATKAN ANAK BANGSA
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB
MASALAH PELAYANAN KEBIDANAN di TINGKAT PELKES PRIMER
Pembinaan Kader Kesehatan OLEH : NOVA YANTI HAREFA, S.Si.T, M.Kes
PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA
HUBUNGAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
KEBUTUHAN MANUSIA.
OLEH : PATTIRO SEMARANG
DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA Tim Pembekalan KKN Posdaya Berbasis.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
Indikator dan Masalah Pembangunan
Peran & Fungsi Perawat Keluarga
PERKAWINAN BERKUALITAS
Imam Intan R Khusnul NKKBS Laila Linda.
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
KEPERAWATAN KELOMPOK & PEGEMBANGGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
SISTT(SEKOLAH IBU SEHAT TERPADU) PUSKESMAS MUNTOK.
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Pembinaan Kader Kesehatan
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA. PROGRAM KB DI INDONESIA Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan.
Gerakan Sayang Ibu. Gerakan Sayang Ibu adalah Suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas.
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes.
Transcript presentasi:

ASIAH NH 0210 020 STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011 KONSEP KELUARGA SEJAHTERA ASIAH NH 0210 020 STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011

DEFENISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Keluarga Unit kecil dalam masyarakat yang terdiri atas : suami – istri, atau suami – istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. 2. Keluarga Sejahtera Dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup sprituil dan materil yang layak, bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dang lingkungan.

3. Keluarga Berencana upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 4. Kualitas Keluarga Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, mental, spritual dan nilai – nilai dasar agama, dasar mencapai keluarga sejahtera.

TAHAPAN KELUARGA KELUARGA PRA SEJAHTERA KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 1 KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 3 PLUS

2. Keluarga Sejahtera Tahap 1 1. Keluarga Pra Sejahtera Keluarga – keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan. 2. Keluarga Sejahtera Tahap 1 keluarga – keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuhan dasar pada keluarga pra sejahtera ) tetapi belum dapat memenuhi : Keseluruhan kebutuan sosial psikologis keluarga seperti pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga dan interaksi dengan lingkungan.

3. Keluarga Sejahtera Tahap 2 Keluarga – keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan ( menabung dan memperoleh informasi). 4. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Keluarga – keluarga yang dapat memenuhi kebuthan pada tahap keluarga 1 dan 2, namun belum dapat memberikan sumbangan ( kontribusi ) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.

5. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus Keluarga – keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga pada tahapan 1 sampai dengan tahapan 3.

INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA Keluarga Pra Sejahtera Melaksanakan ibadah menurut agama yang dianutnya masing – masing; Makan 2 ( dua ) kali sehari; Memiliki pakaian yang berbeda untuk setiap keperluan; Memiliki rumah yang sebagian besar lantainya bukan dari tanah; Membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan termaksud bila keluarga adalah pasangan usia subur yang ingin menjadi aseptor KB.

Keluarga Sejahtera Tahap 1 Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator 1 – 5 pada keluarga pra sejahtera ( pada keluarga pra sejahtera), tetapi belum mampu melaksanakan indikator sebagai berikut : Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing – masing; Makan daging / ikan / telur sebagai lauk paukpaling kurang sekali dalam seminggu; Memperoleh pakaian baru dalam 1 ( satu ) tahun terakhir; Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 ;

Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir sehingga dapat melaksanakan fungsi masing – masing; Paling kurang 1 ( satu ) anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap; Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga yang berumur 10 sampai dengan 60 tahun; Anak usia sekolah ( 7 – 15 tahun ) bersekolah; Anak hidup dua atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur ( PUS ) saat ini memakai kontrasepsi.

Keluarga Sejahtera Tahap 2 Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator 1 – 14 ( pada keluarga sejahtera tahap 1 ) tetapi belum mampu melaksanakan indikator sebagai berikut : Upaya keluarga meningkatkan / menambah pengetahuan agama; Keluarga mempunyai tabungan; Makan bersama paling kurang 1 kali sehari; Ikut serta dalam kegiatan masyarakat; Rekreasi bersama / panyegaran paling kurang sekali dalam 1 ( satu ) bulan;

Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah; Anggota keluuarga mampu menggunakan transportasi; Keluarga Sejahtera Tahap 3 Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator – indikator 1- 21 ( pada tahapan keluarha sebelumnya ), tetapi belum mampu melaksanakan indikator sebagai berikut : Memberikan sumbangan secara teratur ( dalam waktu tertentu ) secara suka rela dalam bentuk materi kepada masyarakat

Aktif sebagai pengurus yayasan / institusi dalam kegiatan kemasyarakatan. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus Bila keluarga sudah mampu melaksanakan seluruh indikator keluarga sejahtera ( yang berjumlah 23 ).

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA Diatur melalui PP No. 21 tahun 1994, pasal 2 : “Pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secara menyaluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga”. Tujuan : Mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun diri sendiri dan lingkungannya.

POKOK – POKOK KEGIATAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA Pembinaan Ketahana Fisik Keluarga Kegiatan – kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan fisik keluarga, contoh : pembinaan gizi keluarga termaksuk gizi ibu hamil, stimulasi pertumbuhan balita, pembinaan kesehatan lingkungan keluarga, usaha tanaman obat keluarga, dan lain – lain.

Pembinaan Ketahanan Non Fisik Keluarga Kegiatan – kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan non fisik keluarga, contoh : pembinaan kesehatan mental keluarga, stimulasi perkembangan balita, konseling keluarga, dan lain – lain.