Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala
Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
BUSINESS PLAN.
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Perumusan Strategi Melalui Analisis Struktur Industri (7)
Bab 5 ELEMEN DAN SEGMEN PASAR
CHAPTER 8 PRODUCT LIFECYCLE.
Luas Daerah ( Integral ).
DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN
SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)
Diferensiasi Pengertian:
Bab 6 Positioning Positioning ini mengacu pada teori dimana Positioning Produk harus Jelas, Berbeda dan memiliki nilai lebih. Positioning adalah salah.
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri.
ASPEK MANAJEMEN dan ORGANISASI
Pertemuan 11 Strategi Produk dan Penentuan Harga
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Lecture Note: Retno Budi Lestari Model Bisnis v [STMIK MDP] Retno Budi Lestari 1 9. Analisis Kasus Bisnis.
ANALISIS SWOT Dr. Nurita Andriani.
BAB 8 PERENCANAAN PASAR STRATEGIS
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
MACAM –MACAM ORGANISASI
Information Systems, Organizations, and Strategy
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
Strategi Entrepreneurial
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
DeSAIN OrgANISASI & SDM Perencanaan SDM II (lanjutan)
PENDAHULUAN PRODUK Benda nyata/jasa yang direalisasikan secara sistematis dan rasional untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan konsumen sasaran.
BAB 11 MENGHADAPI PERSAINGAN
Training, Learning, and Development Strategy
Universitas Gunadarma
DINAMIKA PERSAINGAN PERTEMUAN 7.
DINAMIKA PERSAINGAN PERTEMUAN 7.
PASAR SASARAN DAN PENENTUAN STRATEGI POSISI
Manajemen Inovasi Pemasaran
RENCANA INDUK JANGKA PANJANG
PEMPOSISIAN BARANG MELALUI SIKLUS HIDUP BARANG
Sukses Dalam Dunia Bisnis (Sesi 8)
DESAIN STRATEGI PROSES MANUFAKTUR
Bab 8 Perencanaan Pasar Strategis
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
Strategi Pemasaran Dalam Product Life Cycle
SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)
02. Media Dan Pemasaran media planning.
BAB 3. KOMPETENSI INTI DAN BAB 4. ETIKA BERWIRAUSAHA
Strategi Positioning Kompetitif (1)
MANAJEMEN PEMASARAN.
Siklus hidup produk Nama kelompok bunga : Oktari kurnianingsih Ardina
Manajemen Keuangan Universitas Komputer Indonesia 2012
COMPETITIVE STRATEGY DAN INDUSTRY ENVIRONMENT
SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)
Lecture Note Dr. Mudrajad Kuncoro
KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN
MELENGKAPI STRATEGI BERSAING YANG DIPILH
Perumusan Strategi Melalui Analisis Industri
MANAJEMEN STRATEGIK.
Pengelolaan Strategi Strategic Management
Kewirausahaan dan Inovasi
Pengampu : Rindang Diannita, S.KM
Pengertian dan Pentingnya Strategi Meet #1. Apa itu Strategi?
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Disusun Fauzan H Strategi Bisnis. Latar Belakang saat ini industri telah berubah dari pasar yang bergerak lambat menuju pasar yang dinamis,
Transcript presentasi:

Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro DINAMIKA PERSAINGAN Lecture Note Prof. Dr. Sidik Priadana Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro

Dinamika Persaingan Rivalitas Persaingan Merupakan hasil dari serangkaian kegiatan dan respon kompetisi antar perusahaan yang bersaing dalam suatu industri tertentu Rivalitas Persaingan Terjadi ketika dua atau lebih perusahaan saling berebut untuk memperoleh posisi pasar yang lebih baik

LINGKUNGAN BISNIS HIPERKOMPETISI Kompetisi yang kita kenal sebelumnya adalah kompetisi tradisional, pergerakan tangga eskalasi berjalan cukup lama dan strategi-strategi yang diciptakan sesuai dengan lingkungan yang relatif stabil dan dapat di prediksi. Basis dari kompetisi tradisional adalah mempertahankan keunggulan bersaing. Hiperkompetisi adalah lingkungan dengan karakter berasal dari pergerakan kompetisi yang sangat cepat dan kuat, di mana para pesaing harus bergerak cepat untuk membangun keunggulan perusahaan dan mengikis keunggulan para pesaingnya. Dalam hiperkompetisi, perusahaan menghasilkan keunggulan bersaing yang baru dan merusak atau menetralisir keunggulan bersaing lawan. Hiperkompetisi menuntut perusahaan untuk selalu berinovasi menciptakan keunggulan-keunggulan bersaing yang baru. Hiperkompetisi tersebar hampir disetiap sektor industri.

Penyebab Hiperkompetisi Hypercompetition New environment Disruption Change in advantage/ Way to compete Environment change Relationship & Behaviour Competing Company Potential Competitor Company

Perilaku stratejik perusahaan yang dinamis Tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan mendatangkan respon dari pesaing Respon persaingan menyebabkan tindakan baru dari perusahaan yang melakukan tindakan awal Dinamika Kompetisi Tindakan dan respon membentuk posisi persaingan strategi pada tingkat bisnis tiap perusahaan

Model Rivalitas Antar Perusahaan: Kemungkinan Attack dan Response Dorongan perilaku kompetisi Outcomes Rivalitas Antar Perusahaan: Attack & Response Ability for Action and Response Competitive Kesadaran Market Types Motivasi Slow, Standard Kapabilitas Likelihood of Attack Relative Size or Fast Cycle First Mover Incentives Speed Competitive Innovation Outcomes Likelihood of Response Quality Sustained Type of Competitive Competitive Analisis Kompetitor Action Advantage Actor’s Reputation Temporary Dependence on the Advantage Kesamaan Pasar Market Evolutionary Resource Availability Outcomes Kemiripan Sumberdaya Entrepreneurial Growth-Oriented Feedback or Market-Power Actions

First Mover Perusahaan yang pertama kali melakukan tindakan kompetisi Umumnya memiliki sumber daya dan kapabilitas yang memungkinkannya menjadi pelopor produk baru, pasar baru atau teknologi baru Bisa memperoleh keuntungan di atas rata-rata sampai adanya respon dari pesaing Mendapatkan loyalitas pelanggan, yang membantu menciptakan halangan masuk bagi pesaing Keuntungan tergantung pada tingkat kesulitan untuk meniru

Second Mover Perusahaan yang merespon tindakan First Mover Second Movers sering kali meniru First Movers Kecepatan respon sering kali menentukan keberhasilan Harus menguji respon pelanggan sebelum bergerak Second Movers yang “cepat” dapat merebut pelanggan dan mengembangkan loyalitas merek Menghindari beberapa resiko seperti yang dialami First Mover Harus memiliki kapabilitas yang diperlukan untuk meniru

Market Pioneering & Market Share The Law of Leadership “It is better to be first than it is to be better.” Pemimpin merek & yang pertama menembus pasar dunia : Band Aid, Coca-cola, Federal Express, Playboy, Time,Tylenol and Xerox Di Indonesia: AQUA (Air Minum Dalam Kemasan) Kopiko ( Permen Kopi) Sosro ( Teh Botol)

Non- Pioneering & Market Share Source: Schanaars (1986:10) Menurut Schaars, non-pioner dapat merebut pasar dengan kondisi: Perubahan yang sangat cepat di mana belum ada standarisasi produk Loncatan teknologi yang lebih baik Biaya produksi rendah

Market Pioneers, Market Leaders, and Strategies Celluar Com. Diet Cola Dry Battery Energy Drink Tootbrush Toothpaste VCR Satelindo Diet Rite Eveready Lipovitan Manful Odol Sony Telkomsel Diet Pepsi ABC KratingDaeng Formula Pepsodent Matsushita Product Distribution, promotion Product, distribution, promotion Distribution,promotion Source: Satyagraha(2001)

Jenis Tindakan Kompetitif TindakanStratejik Tanggung jawab atas sumber daya organisasi yang spesifik & khusus Sulit untuk dilaksanakan Sulit mundur Major Acquisition Contoh Tindakan Teknis Relatif mudah dilaksanakan Relatif mudah mundur Diusahakan untuk “fine tune” strategi Potongan harga Contoh

Interfirm Rivalry: Model Rivalitas Antar Perusahaan: Kemungkinan Attack dan Response Interfirm Rivalry: Attack & Response Kemungkinan Attack Insentif First Mover Kemungkinan Response Jenis Tindakan Kompetitif Apakah pesaing akan merespon tergantung pada beberapa faktor kunci Reputasi Pelakur Ketergantungan pada Pasar Ketersediaan Sumber daya

Mengukur Kemungkinan Respon Jenis Tindakan Kompetitif -Taktis atau Stratejik Lebih mudah untuk merespon Membutuhkan lebih sedikit sumber daya untuk menyusun respon Reputasi Pelaku Market leader lebih mungkin untuk ditiru “Risk taking” firms tidak banyak ditiru “Price Predators” tidak banyak ditiru

Mengukur Kemungkinan Respon Ketergantungan Pasar Perusahaan yang lebih tergantung pada satu industri lebih mungkin merespon dari pada perusahaan yang melakukan diversifikasi Perusahaan yang tergantung pada industri lebih mungkin merespon tindakan stratejik maupun taktis Sumber daya Pesaing Perusahaan yang lebih kecil lebih mungkin untuk merespon tindakan taktis Sumber daya yang terbatas dapat menyebabkan timbulnya tindakan alternatif seperti Aliansi Stratejik

Dimensi Kualitas Barang & Jasa Dimensi Kualitas Produk : Perceived quality Penilaian subjektif karakteristik (image produk) Kinerja Karakteristik Operasional Ciri Karakteristik khusus yang penting Fleksibilitas Memenuhi spesifikasi operasi Daya tahan Lama pakai sebelum kinerja menurun Kesesuaian Sesuai dengan standar Serviceability Kemudahan & kecepatan memperbaiki; pelayanan normal Estetika Bagaimana tampilan & rasa sebuah produk

Dimensi Kualitas Barang & Jasa Dimensi Kualitas Jasa : Ketepatan waktu Dilayani sesuai waktu yang dijanjikan Kesopanan Dilayani dengan ramah Konsistensi Layanan yang sama untuk semua pelanggan Convenience Aksesibilitas pelanggan Kelengkapan Semua terlayani, seperti yang diminta Akurasi Dilayani dengan benar setiap waktu

Model Rivalitas Antar Perusahaan: Kemungkinan Attack dan Response Pasar dengan siklus lambat sering kali dilindungi oleh kekuatan monopoli atau loyalitas merek yang kuat Hasil pasar seperti ini ditambah kurangnya rivalitas perusahaan bisa menyebabkan sustained competitive advantage Sustained Competitive Jenis Pasar Kompetitif Lambat, Standar atau Cepat Hasil Kompetisi Advantage Keuntungan temporer Hasil Competitive Market Types Slow, Standard or Fast Cycle Competitive Outcomes Sustained Competitive Advantage Temporary Advantage Hasil Evolusioner Tindakan Evolusioner Growth-Oriented Actions Market-Power Actions

Model Rivalitas Antar Perusahaan: Kemungkinan Attack dan Response Hasil Pasar dengan siklus standar sering kali menyebabkan tekanan kompetisi tinggi selain produk berkelas dunia Jenis Pasar Kompetitif Lambat, Standar atau Cepat Hasil Kompetisi Sustained Competitive Perusahaan dengan kompetisi multi pasar bisa mengurangi rivalitas Advantage Keuntungan temporer Hasil Evolusioner Sustained competitive advantage adalah hasil yang mungkin diperoleh dalam situasi ini Evolutionary Actions Growth-Oriented Actions Market-Power Actions

Model Rivalitas Antar Perusahaan: Kemungkinan Attack dan Response Hasil Pasar dengan siklus cepat sangat dinamis dan keuntungan first mover sering tidak berkelanjutan Jenis Pasar Kompetitif Lambat, Standar atau Cepat Hasil Kompetisi Sustained Competitive Perusahaan bisa “memakan” produk lama ketika memperkenalkan produk baru yang lebih inovatif Advantage Keuntungan temporer Hasil Evolusioner Evolutionary Actions Growth-Oriented Actions Market-Power Actions Sustainable competitive advantage bisa tidak dapat bertahan

Erosi Bertahap Sustained Competitive Advantage Returns dari Sustained Competitive Advantage Pemanfaatan Counterattack Peluncuran Waktu (tahun) 10

Returns dari Sustained Competitive Advantage Memperoleh Keunggulan Temporer untuk Menciptakan Keunggulan yang Berkelanjutan Returns dari Sustained Competitive Advantage Perusahaan telah bergerak ke keunggulan No. 2 Pemanfaatan Counterattack Peluncuran 5 10 15 Waktu(tahun)

Returns dari Sustained Competitive Advantage Memperoleh Keunggulan Temporer untuk Menciptakan Keunggulan yang Berkelanjutan Returns dari Sustained Competitive Advantage Perusahaan terus bergerak ke keunggulan selanjutnya Pemanfaatan Counterattack Peluncuran 5 10 15 Waktu(tahun)

Model Berdasarkan Tindakan Siklus Hidup Industri Tugas Kunci Memanfaatkan celah terbuka (Blind Spots) dan Ketidakpastian Kompetisi Entrepreneurial Actions Tugas Kunci Growth-Oriented Actions Memanfaatkan Faktor Produksi Tugas Kunci Market-Power Actions Memanfaatkan Posisi Pasar Sumber daya Perusahaan & Kekuatan Pasar Tahap Pemunculan Tahap Pertumbhan Tahap Kedewasaan Waktu

PRODUCT LIFE CYCLE Minor change / Face Lift Period : 2-3 years after model/major/new model introduced Objective : To revitalize & refresh the sales before next new model introduction Characteristic : small changing in some parts such as grill, lamp, bumper, interior design, etc

PRODUCT LIFE CYCLE 2. Additional line up Period : 2-3 years after model/major/new model introduced Objective : To add more variant & give more preferences to customers Characteristic : new line up such as automatic transmission, new engine capacity/type, added features, etc. Honda Jazz Idsi Honda Jazz V-tec

PRODUCT LIFE CYCLE 3. Model/major change Period : 4-7 years after previous model/new model introduced Objective : Dramatic changing of model, STP, trend, etc Characteristic : new model of a product life cycle

PRODUCT LIFE CYCLE 4. New product introduction Period : no specific timing Objective : expand sales volume, new positioning in particular segment Characteristic : new model that previously never enter the market Toyota Yaris Toyota Avanza

Model SEVEN “S” Dikembangkan oleh Peters & Waterman dkk di McKinsey 7S sebagai checklist Apakah 7S sesuai (fit) secara bersama-sama ataukah tidak konsisten/jelas? Bila 7S “fit” & saling memperkuat maka organisasi akan bergerak sesuai dg yg diinginkan Bila 7S bertabrakan, maka organisasi akan kehilangan momentum & persatuan.

Analisis 7-S Baru pada kasus Intel Corporation S-1: Superior Stakeholder Satisfaction melibatkan konsumen, pembuat komputer, pekerja S-2: Strategic Soothsaying kapabilitas teknologi baru yang kinerjanya melebihi pesaing S-3: Speed membangun beberapa generasi chip S-4: Surprise membuat kompetitor sulit untuk menebak, teknologi alternatif

Analisis 7-S Baru pada kasus Intel Corporation S-5: Shifting the Rules area baru & alternatif produk baru (superkomputer, digital video, flash memory) S-6: Signaling transformasi, kampanye Intel Inside S-7: Simultaneous and Sequential Strategic Thrusts menyerang terus sejumlah segmen pasar, pengembangan kapabilitas teknologi baru

Pergantian Keberuntungan di Industri Kamera: Ayunan pendulum dalam penggunaan 7-S Baru Analisis 7-S Baru ini memberikan penjelasan kekuatan dan kelemahan kompetitor dan peluang dalam industri Analisis 7-S Baru ini harus dilakukan terus untuk memberikan penaksiran perubahan dan pergantian kesempatan dalam industri. Kompetitor masih dapat mengambil kesempatan dari empat arena tersebut. Penggunaan 7-S Baru ini merupakan suatu proses yang dinamis

Dynamic Strategic Planning Model perencanaan jangka panjang tradisional tidak fleksibel menghadapi tantangan dinamis dalam lingkungan hiperkompetitif. Pendekatan 7-S Baru menawarkan suatu pendekatan perencanaan stratejik yang lebih fleksibel dan dinamis 3 level perencanaan versi New 7S: Planning a vision for disruption S-1 Superior stakeholder satisfaction S-2 Strategic soothsaying Resources planning ( building capabilities) S-3 Capabilities for speed S-4 Capabilities for surprise Tactics: Punch-Counterpunch Planning S-5 Shifing the rules of competition S-6 Signaling S-7 Simultaneous and sequential strategic thrusts

CUSTOMER PROFILE

CUSTOMER PROFILE

CUSTOMER PROFILE

CUSTOMER PROFILE