PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
START.
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
LENGAS TANAH.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.

UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
GELOMBANG MEKANIK Transversal Longitudinal.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
Interval Prediksi 1. Digunakan untuk melakukan estimasi nilai X secara individu 2. Tidak digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi yang tidak.
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
UKURAN PENYEBARAN DATA
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
KULIAH-4 4. PREDIKSI EROSI-1 A. Formula USLE
Soal Latihan.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
: : Sisa Waktu.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
BAB II (BAGIAN 1). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak ada transfer massa antara sistem dan sekeliling dn i = 0(2.1) i = 1, 2, 3,... Sistem Q W 
KEMAMPUAN LAHAN Kemampuan lahan merupakan karakteristik lahan dalam kaitannya dengan kemampuannya untuk menumbuhkan tanaman.
Pertemuan 18 Pendugaan Parameter
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS X
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Cara Evaluasi Lahan Mengumpulkan data tanah dan lahan
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
PROSES EROSI. PROSES EROSI Mengapa Erosi terjadi? Ini sangat tergantung pada daya kesetimbangan antara air hujan (atau limpasan) dengan tanah. Air.
DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PADA TANAH PASIR
FAKTOR PENYEBAB EROSI iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia.
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Oleh: Evi Kurniati, STP., MT. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN Kebutuhan air tanaman = tingkat evapotranspirasi untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
DISTRIBUSI FREKUENSI.
PREDIKSI DAN EVALUASI EROSI
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
JIKA ORANG INI SAJA BISA APALAGI ENGKAU PASTI LEBIH DARI DIA
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
Prediksi Erosi DAS.
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
KULIAH-6 6. PREDIKSI EROSI-3 A. Menghitung IE.30
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
#05-Erosi Lahan E r o s i "Erosion is the wearing away of the land surface by rain or irrigation water, wind, ice or other natural or anthropogenic agents.
Perhitungan Erosi Halim Akbar.
Transcript presentasi:

PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH The Universal Soil Loss Equation (USLE)

 Memprediksi erosi suatu bidang tanah  Dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1965,1978)  Suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi jangka panjang dari suatu bidang tanah.

A = R K L S C P Persamaan USLE: Dimana: A = Banyaknya tanah yang tererosi (ton/ha/tahun) R = Faktor curah hujan dan aliran permukaan, Indeks erosi hujan. Adalah perkalian energi total hujan (E) dengan intensitas hujan 30 menit (I30). K = Faktor erodibilitas tanah, laju erosi per indeks erosi hujan. L = Faktor panjang lereng, nisbah besarnya erosi dengan panjang lereng tertentu. S = Faktor kecuraman lereng. C = Faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman. P = Faktor tindakan khusus konservasi tanah.

FAKTOR EROSIVITAS HUJAN (R)  Data curah hujan, dari pengukur otomatik (ombrograf) Weischmeier dan Smith (1958,1978) R = EI30 = E (I30.10-2) Dengan: E = Energi kinetik selama periode hujan (ton.meter/ha) I30 = Intensitas maksimum 30 menit (cm/jam) Dimana, E = 210 + 89 log i Dengan: i = Intensitas hujan (cm/jam)

 Data curah hujan biasa (ombrometer) Lenvain (1975) Hubungan EI30 dengan curah hujan rata-rata tahunan (R) EI30 = 2,34 R1,98  

Bols (1978) Menduga EI30 dari data curah hujan bulanan, yaitu EI30 = 6,119 (RAIN)1,21 (DAYS)-0,47 (MAXP)0,53 Dimana: EI30 = Indeks erosi hujan bulanan RAIN = Curah hujan rata-rata bulanan (cm) DAYS = Jumlah hari hujan dalam satu bulan (hari) MAXP = Curah hujan maks. selama 24 jam pada bulan tsb.(cm) Catatan: EI30 tahunan = jumlah EI30 bulanan

FAKTOR ERODIBILITAS TANAH (K) Dihitung dengan menggunakan nomograf (lampiran). Harus diketahui, persentase debu, pasir, dan bahan organik tanah. Atau, Dihitung dengan persamaan: 100K = 1,292 [2,1M1,14(10-4)(12–a)+ 3,25(b–2)+ 2,5(c–3)] Dimana: M = (%pasir sgt halus + %debu) x (100 - % liat) a = % bahan organik b = kode struktur tanah (Tabel 1) c = kelas permeabilitas profil tanah (Tabel 2) Keterangan: Pasir ( 2,0 – 0,1 mm) Pasir sangat halus ( 0,1 - 0,05 mm) Debu ( 0,05 – 0,02 mm) Liat ( < 0,02 mm)

Tabel 1. Kode Tekstur tanah Nilai Lempung berat Lempung pasir Lempung pasir halus Lempung ringan Lempung berdebu Liat berdebu Geluh berlempung 2 15 16 20 23 26 33 Geluh berdebu Pasir Geluh berpasir Pasir geluhan Geluh Debu 38 43 45 46 68 74  Tabel 2. Kode struktur tanah Kelas struktur tanah (diameter) Kode Granuler sangat halus (<1 mm) Granuler halus ( 1 – 2 mm) Granuler sedang sampai kasar (2 – 10 mm) Berbentuk blok, blocky, plat, masif 1 2 3 4  

Tabel 3. Kode Permeabilitas Profil tanah Kelas Permeabilitas Kecepatan (cm/jam) Kode Sangat lambat Lambat Lambat sampai sedang Sedang Sedang sampai cepat Cepat < 0,5 0,5 – 2,0 2,0 – 6,3 6,3 – 12,7 12,7 – 25,4 > 25,4 6 5 4 3 2 1  Tabel 4. Kode kandungan bahan organik Kelas Kisaran (%) Nilai Rendah Sedang Agak tinggi Tinggi Sangat tinggi < 2,0 2,1 – 6,0 6,1 – 10,0 10,1 – 30,0 > 30,0 1 2 3 4 5  

FAKTOR PANJANG LERENG (L) dan KECURAMAN LERENG (S)  Diukur dari tempat mulai terjadinya aliran air di atas permukaan tanah sampai ke tempat mulainya terjadi pengendapan disebab kan pengurangan kecuraman lereng atau terdapat saluran. Persamaan: L = (X/22)m Dimana: X = Panjang lereng (meter) m = konstanta, 0,5 untuk kecuraman >5% 0,4 untuk kecuraman 3,5% – 4,5% 0,3 untuk kecuraman 1% - 3% 0,2 untuk kecuraman < 1%

Nilai Faktor S dicari dengan persamaan: Sudut lereng () derajat S = 65,41 Sin2 + 4,56 Sin2 + 0,065 Kecuraman lereng (%) S = (0,43 + 0,3 s + 0,043 s2) / 6,613 s = kecuraman lereng (%)

Dalam prakteknya, nilai L dan S dihitung sekaligus dengan Persamaan: LS =  X (0,0138 + 0,00965 s + 0,00138 s2) Dimana: X = Panjang lereng (meter) s = Kecuraman lereng (%) Atau, Mempergunakan nomograf (terlampir)

FAKTOR VEGETASI (C) dan TINDAKAN KONSERVASI (P) Þ   Merupakan faktor yang paling bisa diatur dalam pengelolaan erosi. Þ   Terdapat nilai T (nilai erosi yang dapat ditoleransi) sebagai faktor pembatas. Jadi nilai A harus ≤ nilai T. T Þ   CP ≤ R K L S

Tabel 5. Pedoman penetapan Nilai T Sifat Tanah dan substratum Nilai T   Ton/acre/th Ton/ha/th 1. Tanah dangkal di atas batuan 0,5 1,12 2. Tanah dalam di atas batuan 1,0 2,24 3. Tanah dengan lapisan bawah (subsoil) padat, di atas substrata yang tidak terkonsolidasi (telah mengalami pelapukan) 2,0 4,48 4. Tanah dengan lapisan bawah berpermeabilitas lambat, di atas bahan yang tidak terkonsolidasi (telah mengalami pelapukan) 4,0 8,96 5. Tanah dengan lapisan bawah berpermeabilitas sedang, di atas bahan yg tidak terkonsolidasi 5,0 11,21 6. Tanah yang lapisan bawahnya permeabel (agak cepat, di atas bahan yang tidak terkonsolidasi. 6,0 13,45  

Tabel 6. Nilai faktor P untuk berbagai tindakan konservasi tanah No Tindakan khusus konservasi tanah Nilai P 1. Terras bangku(1): -      Konstruksi baik -      Konstruksi sedang -      Konstruksi kurang baik -      Terras tradisional   0,04 0,15 0,35 0,40 2. Strip tanaman rumput Bahia 3. Pengolahan tanah dan penanaman menurut kontur: -      Kemiringan 0 – 8% -      Kemiringan 9 – 20% -      Kemiringan > 20% 0,50 0,75 0,90 4. Tanpa tindakan konservasi 1,0 (1) Konstruksi dinilai dari kerataan dasar dan keadaan talud terras

Tabel 7. Nilai faktor P dan batas panjang lereng Kemiringan tanah (%) Penanaman strip Penanaman mnrt kontur Terras lebar (1) (2) P 1 – 2 3 – 5 6 – 8 9 – 12 13 – 16 17 – 20 21 - 25 40 30 24 18 15 240 180 120 70 48 36 0,30 0,25 0,35 0,40 0,45 90 60 0,60 0,50 0,70 0,80 0,90 0,12 0,10 0,14 0,16 0,18 Cat: - (1)=Lebar strip (m); (2)=Panjang lereng maks (m); P=Nilai faktor P - Penanaman dalam strip antara tanaman semusim dan rumput (rasio pergiliran: 4 – 2).

Tugas Diketahui bahwa kondisi tanah di daerah tersebut adalah tanah lempung berdebu, struktur masif, kandungan bahan organik tinggi, permeabilitas sedang sampai lambat dan tanah tersebut memiliki lapisan bawah (subsoil) padat, di atas substrata yang tidak terkonsolidasi. Panjang lerengnya mencapai 50 meter dan kemiringan lahannya 5%. Berilah saran bagi petani di daerah tersebut, tanaman apa yang seharusnya ditanam dan tindakan pengelolaan apa yang sepatutnya dilakukan.

Data hujan di suatu daerah adalah sebagai berikut: Tanggal Hujan (mm) 1 - 11 23 21 2 12 35 22 3 4 13 5 42 14 24 32 15 25 30 6 16 66 26 7 17 27 8 18 28 9 19 55 29 10 20