FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Filsafat ilmu Filsafat ilmu menjelaskan tentang duduk perkara ilmu atau science itu, apa yang menjadi landasan asumsinya, bagaimana logikanya (doktrin netralistik, etik), apa hasil-hasil empirik yang dicapainya serta batas-batas kemampuannya
Metodologi penelitian Metodologi penelitian menjelaskan tentang upaya pengembangan ilmu berdasarkan tradisi-tradisinya, yang terdiri dari 2 bagian yaitu deduktif dan induktif.
PENALARAN INDUKSI Induksi berpangkal pd sejumlah fakta untuk menyusun suatu penjelasan teori atau kaidah yg berlaku umum. Induksi mrpk cara berfikir untuk menarik kesimpulan dari berbagai kasus bersifat individual. Awal dari penalaran induksi adalah cara mengemukakan pernyataan dng ruang lingkup yg khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi kemudian diakhiri dng pernyataan yg bersifat umum.
Induktif : Tumbuhan akan mati (khusus) Hewan akan mati (khusus) Manusia akan mati (khusus) Kesimpulan : Semua mahkluk hidup akan mati (umum)
PENALARAN DEDUKSI : Deduksi berpangkal pada sejumlah fakta untuk menyusun suatu penjelasan teori atau kaidah yg berlaku khusus. Deduksi merupakan cara berfikir utk menarik kesimpulan dr berbagai kasus bersifat umum. Silogismus disusun berdasar atas beberapa pernyataan dari kesimpulan. Pernyataan dalam silogismus disebut dengan premis yaitu premis mayor dan premis minor. Kesimpulan dlm silogismus mrpk pengetahuan yg didapat dari penalaran deduksi berdasarkan dari premis mayor dan premis minor
Deduktif Semua manusia akan mati (umum) Aris adalah manusia (khusus) Kesimpulan : Aris akan mati (khusus)
LOGIKA Logika berasal dari kata yunani kuno (Logos) yg berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu logika disebut dengan logika episteme (Latin: Logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan ) yang mempelajari kecakapan untuk berfikir secara lurus, tepat dan teratur.
Fungsi logika Logika sebagai ilmu pengetahuan Logika sebagai cabang filsafat Logika sebagai matematika murni
Logika dan proposisi Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statement). Proposisi yaitu pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya.
Apakah ini sebuah pernyataan ? Ya Apakah ini sebuah proposisi ? ya Contoh : ”Gajah lebih besar dari tikus” Apakah ini sebuah pernyataan ? Ya Apakah ini sebuah proposisi ? ya Apakah nilai kebenaran dari proposisi ini ? Benar.
Apakah ini sebuah pernyataan ? ya Apakah ini sebuah proposisi ? ya Contoh : ”520<111” Apakah ini sebuah pernyataan ? ya Apakah ini sebuah proposisi ? ya Apakah nilai kebenaran dari proposisi ini ? Salah.