PERAWATAN DINI PASIEN CELAH BIBIR DAN LELANGIT Drg Maria Goretti SpBM Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Jogjakarta
PERAWATAN DINI PASIEN CELAH BIBIR DAN LELANGIT Masalah yang timbul pada bayi dengan CELAH BIBIR DAN LELANGIT : Kesulitan dalam pemberian makan Menelan udara lebih banyak dibanding bayi normal Hambatan Psikologis orang tua
Kesulitan pemberian makanan Makanan sering keluar lewat hidung (nasal regurgitation) Mudah tersedak Menelan udara lebih banyak di banding bayi normal Luka di sekitar mulut dan hidung Waktu makan terlalu lama, lebih dari 30 menit
Cara pemberian makan /susu ASI pada unilateral cleft,asi diberikan pada sisi yang normal Sendok kecil Botol susu biasa dengan bukaan lebar/ dot domba Botol susu khusus
Botol susu khusus
Botol susu biasa dengan bukaan lebar/ dot domba (CROSS CUT)
Antisipasi masalah pemberian makanan Nasal regurgitation makanan keluar lewat hidung merupakan kejadian yang alamiah dan dapat di antisipasi dengan cara menggendong bayi dengan posisi tegak
Antisipasi masalah pemberian makanan Sendawa atau muntah karena menelan udara terlalu banyak antisipasi dengan cara menepuk nepuk punggung bayi setelah makan/menyusui Luka di sekitar celah dan hidung hal ini biasanya terjadi karena sisa makanan/susu yang lengket – antisipasi bersihkan dengan kapas/cotton bud setelah menyusui.
Antisipasi masalah pemberian makanan Waktu makan terlalu lama – bila bayi menghabiskan waktu makan lebih lebih dari 30 menit, bayi akan mengeluarkan energi dan kalori terlalu banyak antisipasinya dengan memodifikasi pemberian makanan/susu
Perawatan sebelum operasi Lip taping Tujuan : mendekatkan dua sisi celah, hasil operasi akan jauh lebih baik apabila pasien dirawat dengan lip taping Waktu : dilakukan 1 hari – 2 minggu setelah kelahiran, agar pasien merasa, tape itu merupakan bagian dari dirinya.
Material : micropore Cara pemakaian : Bersihkan kulit dengan kapas lembab Keringkan dengan kapas Lekatkan plester diantara kedua sisi Ganti micropore setiap hari atau ketika basah Kontrol ke dokter gigi setiap bulan untuk kontrol OH. Dokter gigi membersihkan area cleft dengan peroksida 1%, di oles dengan kapas
CONTOH KASUS
Perawatan Menggunakan alat khusus Dot domba Karena udara bocor disekitar sumbing dan makanan dimuntahkan melalui hidung, bayi tersebut lebih baik diberi makan dengan dot yang diberi pegangan yang menutupi sumbing, suatu dot domba (dot yang besar, ujung halus dengan lubang besar), atau hanya dot biasa dengan lubang besar.
Menggunakan alat khusus Botol peras Dengan memeras botol, maka susu dapat didorong jatuh di bagian belakang mulut hingga dapat dihisap bayi Ortodonsi Pemberian plat/ dibuat okulator untuk menutup sementara celah palatum agar memudahkan pemberian minum dan sekaligus mengurangi deformitas palatum sebelum dapat dilakukan tindakan bedah definitive
Perawatan Posisi mendekati duduk dengan aliran yang langsung menuju bagian sisi atau belakang lidah bayi Tepuk-tepuk punggung bayi berkali-kali karena cenderung untuk menelan banyak udara Periksalah bagian bawah hidung dengan teratur, kadang-kadang luka terbentuk pada bagian pemisah lobang hidung
Perawatan Suatu kondisi yang sangat sakit dapat membuat bayi menolak menyusu. Jika hal ini terjadi arahkan dot ke bagian sisi mulut untuk memberikan kesempatan pada kulit yang lembut tersebut untuk sembuh Setelah siap menyusu, perlahan-lahan bersihkan daerah sumbing dengan alat berujung kapas yang dicelupkan dalam hydrogen peroksida setengah kuat atau encer
Terima kasih...