DISAIN BIAYA-BIAYA LINGKUNGAN INDONESIA Oleh Muhammad Rizkia Alghifari
Abstrak Pemerintah Amerika Serikat menghadapi biaya-biaya lingkungan yang sangat besar untuk membersihkan tempat-tempat penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal dari produk industri sejak tahun 1940 an. Besar biaya tersebut baru diketahui belum lama ini. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa jenis pencemaran yang sama juga terjadi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangkitkan suatu perkiraan biaya yang yang akan dihadapi (ex-ante) oleh pemerintah Indonesia di masa depan. Perhitungan yang benar dari biaya-biaya lingkungan, sebagaimana terjadi di Amerika Serikat, hanya akan diperoleh (ex post), ketika kerusakan fisik telah terjadi dan ditemukan. Suatu perkiraan ex-ante memungkinkan isu-isu praktek pembuangan limbah B3 memasuki ranah politik untuk menghindarkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Kata kunci : Limbah B3, Akutansi Lingkungan, Biaya Lingkungan Hal ini dapat membantu pemerintah atau lembaga internasional mendisain kebijakan pengelolaan limbah B3. Dalam studi ini, data proyek Superfund dari Negara Bagian Washington digunakan untuk merepresentasikan biaya pemulihan Amerika Serikat, dan data Input-Output Indonesia sebagai representasi budget tahunan Indonesia. Beberapa pendekatan dalam sebuah kerangka input-output digunakan untuk mentransfer biaya lingkungan Amerika Serikat kedalam ekonomi Indonesia. Perkiraan-perkiraan dibuat untuk biaya-biaya total untuk setiap sektor, untuk meremediasi lokasi penimbunan limbah B3 yang diasumsikan akan ditemukan di Indonesia. Biaya-biaya untuk program remediasi diperkirakan antara 0.4 hingga 1.6 persen dari GNP tahunan Indonesia. Kata kunci : Limbah B3, Akutansi Lingkungan, Biaya Lingkungan
PENGERTIAN LIMBAH B3 Pengertian limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Contoh limbah B3 ialah logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfide, fenol dan sebagainya.
Limbah Beracun Terdiri Dari: Limbah mudah meledak Limbah mudah terbakar Limbah reaktif Limbah beracun Limbah yang menyebabkan infeksi Berikut ini adalah produk rumah tangga yang mengandung B3 antara lain pengharum ruangan, pemutih pakaian, diterjen, pembesih kaca/jendela, parfum dll
PENGERTIAN AKUTANSI LINGKUNGAN Akuntansi lingkungan (Environmental Accounting) adalah istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak (impact) baik moneter maupun non-moneter yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.(Djogo;2002)
Akuntansi biaya lingkungan merupakan pendekatan akuntansi biaya sistematis dan tidak hanya berfokus pada akuntansi untuk biaya proteksi lingkungan, tetapi juga mempertim-bangkan biaya lingkungan terhadap material dan energy. Akuntansi biaya lingkungan menunjukkan biaya riil atas input dan proses bisnis serta memastikan adanya efisiensi biaya dan diaplikasikan untuk mengukur biaya kualitas dan jasa.
Biaya-biaya yang terdapat dalam akuntansi biaya lingkungan: Biaya pemeliharaan dan penggantian dampak akibat limbah dan gas buangan (waste and emission treatment) Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and environmental management). Biaya pembelian bahan untuk bukan hasil produksi (material purchase value of non-product). Biaya pengelolaan untuk produk (processing cost of non-product output). Penghematan biaya lingkungan (environmental revenue). Potensially hidden costs. Contingent cost. Image and Relationship. Societal cost.
Macam - macam biaya akuntasi lingkungan
PENGERTIAN BIAYA LINGKUNGAN Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Juga biaya lingkungan sering didefinisikan secara sempit sebagai biaya yang terjadi dalam upaya pemenuhan dengan atau kaitan dengan hukum atau peraturan lingkungan.Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.
Sumber : http://www.lingkungan-tropis.org/disain-biaya-biaya-lingkungan-soekmana-soma http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-limbah-b3.html http://adi04wahyudi.wordpress.com/pendidikan/akuntansi-biaya-lingkungan/ http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/biaya-lingkungan.html
TERIMA KASIH