Bahasa Pemrograman dan Flow Chart Oman Somantri, S.Kom Email : Oman_mantri@yahoo.com
Pemrograman Terstruktur Pemrograman Terstruktur yaitu Proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja. Pemrograman terstruktur merupakan suatu tindakan untuk mengorganisasikan dan membuat kode-kode program supaya mudah dimengerti, mudah dites, dan mudah dimodifikasi.
Ciri Pemrograman terstruktur : Teknik pemecahan masalahnya tepat dan benar. Algoritma pemecahan masalahnya sederhana, standard an efektif. Struktur logikanya benar dan mudah dipahami . Memiliki 3 (tiga) struktur dasar yaitu : Sequence structure (struktur urut) Selection structure (struktur keputusan/kondisi) Looping structure (struktur perulangan) Menghindari penggunaan statement GOTO (peralihan proses tanpa syarat tertentu). Membutuhkan biaya testing (pengujian) yang rendah. Memiliki dokumen yang baik. Membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang rendah.
Prinsip Pemrograman Tersturuktur Gunakan rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design) yaitu Suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi kedalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil . Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis, Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan. Gunakan pengkodean terstruktur: IF … THEN, DO … WHILE dan lain-lainnya. Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names) Buat dokumentasi yang akurat dan berarti. Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur antara lain: Pascal, Cobol dan Bahasa C.
Tujuan Pemrograman Terstruktur Meningkatkan kehandalan program. Program mudah dibaca dan ditelusuri. Menyederhanakan kerumitan program. Lebih mudah dalam pemeliharaan program. Meningkatkan produktivitas pemrograman.
Structure English dan Pseudocode Algoritma dapat disajikan dengan dua teknik yaitu teknik tulisan dan teknik gambar. Teknik tulisan biasanya menggunakan metode structure english dan pseudocode, sedangkan teknik gambar biasanya menggunakan diagram alir (flow chart). Basis dari structure english adalah bahasa inggris, tetapi juga bisa digunakan bahasa indonesia, sedangkan pseudocode berarti kode yang mirip dengan kode pemrograman sebenarnya. Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti imitasi/mirip/menyerupai dan code yang berarti program. Pseudocode berbasis pada kode program yang sesungguhnya seperti Pascal, C, C++. Pseudocode lebih rinci dari structure english misalnya dalam menyatakan tipe data yang digunakan.
Contoh berbasis bahasa PASCAL Apabila contoh di atas ditulis dalam pseudocode berbasis bahasa BASIC akan tampak seperti berikut: 1. Start 2. READ alas, tinggi 3. Luas = 0.5 * alas * tinggi 4. PRINT Luas 5. Stop
Aturan Penulisan Teks Algoritma Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam teks algoritma dapat ditulis dalam notasi apapun, dengan syarat bahwa langkah-langkah tersebut mudah dipahami dan dimengerti. Tidak ada notasi yang baku dalam teks algoritma sebagaimana notasi dalam bahasa pemrograman (notasi dalam algoritma disebut dengan notasi algoritmik). Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri.
Contoh :
Flowchart Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow) di dalam suatu program secara logika. Flowchart merupakan alat yang banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentu notasi-notasi tertentu.
Flowchart Program Bagan alir program adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir. Bagan alir program merupakan alat yang berguna bagi programmer untuk mempersiapkan program yang rumit. Bagan alir terdiri dari simbol-simbol yang mewakili fungsi-fungsi langkah program dan garis alir (flow lines) menunjukan urutan dari simbol yang akan dikerjakan.
Simbol Flowchart Program
Umumnya, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki tingkat kerumitan yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan suatu masalah membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi. Contoh Algoritma menghitung luas segitiga. 1. Start 2. Baca data alas dan tinggi. 3. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5 4. Tampilkan Luas 5. Stop
Baca data alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah bilangan 0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi memenuhi syarat, misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input nilai alas dan tinggi kurang dari 0 maka program tidak akan dijalankan. Sehingga algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh : Start Baca data alas dan tinggi. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih besar dari nol maka lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5 Tampilkan Luas Stop
Kerjakan bagaimanakah flowchart dari kasus yang disebutkan diatas?
Flowchart system Bagan alir sistem berbeda dengan bagan alir program. Bagan alir program sifatnya lebih terperinci tentang langkah-langkah proses di dalam program dari awal sampai akhir. Bagan alir sistem hanya menggambarkan arus data dari sistem. Simbol-simbol yang digunakan pada bagan alir sistem ada yang sama dan ada yang berbeda dengan simbol-simbol yang digunakan pada bagan alir program.
Simbol Flowchart System
SEKIAN