DEPRESI DAN PENYAKIT JANTUNG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
Advertisements

ADEKUASI HEMODIALISIS (URR) dan STATUS NUTRISI : MALNUTRISION INFECTION SCORE (MIS) PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER.
PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
DEPRESI DAN DIABETES Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Diabetes” (Katon W, Maj M, Sartorius N, eds. – Chichester: Wiley, 2010)
Saida Simanjuntak, SKp, MARS
PEDOMAN TATA LAKSANA FIBRILASI ATRIUM PERKI 2014
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Materi Sosialisasi & Pelatihan PADAMU NEGRI PTK Jakarta, 2013 Divisi Enterprise Service v
Dislipidemia sebagai faktor risiko PJK dan peranan Rosuvastatin
KUESIONER, SKENARIO, USE CASE “AL-QURAN ONLINE BERBASIS WEB”
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
REKAPITULASI KESIAPAN JUKNIS. I. JUKNIS PKB FINANSIAL NOITEMSSUDAHBELUMKETERANGAN 1GAJI DASAR√LAMA 2INSENTIF PRESTASI√DRAFT SK DIBAGI 2, sk.
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah
1 SEMUA RESEARCH DILIBATKAN DLM PERLAWANAN TERHADAP ERROR Sampling error Error karena nonresponse Error dlm prosesing dan statistical analisis Kesalahan.
Hindari Rokok, Cenderung Sehat Hingga Usia Lanjut Gaya hidup sehat teratur, menjaga berat badan, berolahraga, dan menghindari rokok, diyakini mampu menjaga.
SUMBANGKAN DARAH SELAMATKAN JIWA.
LAKI – LAKI MATI LEBIH DULU DARIPADA PEREMPUAN
Undang Undang No. 44/2009 tentang RS
Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri FT - UEU
TUGAS MEKANIKA FLUIDA Adi Purnama
KENDALA /TANTANGAN IMPLEMENTASI EDS/M - MSPD
Dewi Irawaty, MA PhD Juli 2011 PASCA SARJANA UNHAS
Return dan Risiko saham tunggal
PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOR)
1.1 ADIKSI MASALAH GLOBAL. 1.2 Masalah Global Sekitar 149–272 juta orang di dunia pernah setidaknya sekali menggunakan Napza pada tahun 2009 Sumber: UNODC.
Merancang Masa Depan Cerah Untuk Cita Sang Buah Hati
PROGRAM PASCASARJANA UNESA
HIV-AIDS DALAM PERSPEKTIF SOSIAL
SR42 BMI TAPE Wide 14 mm Length 1,5 m.
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes
PENGGUNAAN ALKOHOL, ROKOK & ZAT
Agenda panitia rekam medik bulan september 2014
Gagal Jantung Akibat Obesitas Masalah kegemukan atau obesitas nyatanya tak hanya mencederai estetika bentuk tubuh, tapi juga sejumlah fungsi organ tubuh.
DeSAIN OrgANISASI & SDM Perencanaan SDM II (lanjutan)
UKURAN-UKURAN ASOSIASI
Game QuiZ.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
USMAN BUSTAMAN ANALISIS REGRESI Kuliah #1. OVERVIEW 3 SKS Referensi: 1.Neter, John et al. (1989). Applied Linear Regression Models. 2 nd ed. Boston: Irwin.
HEALTH AND DEVELOPMENT: THE BROAD ISSUES Dian Kusuma, SKM, MPH Palembang (Indonesia), Feb 2007 Health Economic Course Series: 2 of 12
Meditasi Matthew 6A.
Wahyu Cahyono M.Si Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI
Simplified adult BLS algorithm. Berg R A et al. Circulation 2010;122:S685-S705 Copyright © American Heart Association.
Gejala dini stroke dr. Yohan Budi Hartanto, M.Sc, Sp.S
A-Z of Cardiac Prevention and Rehabilitation
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
Deteksi larva cacing nematoda sebelum dan sesudah pengobatan pada beberapa bangsa domba (Detection of nematodes larval before and after treatment.
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BIOMEDIS
EPIDEMIOLOGY JANTUNG CORONER EPID TDK MENULAR.
REGRESI LOGISTIK BINER
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASCA STROKE
Syok.
3 1 2.
Pengukuran Penyakit dan Kehilangan Hasil
Prodi kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul
Pediatric Oncology Social Work
Diskusi Topik Pemeriksaan Laboratorium pada Penyakit Jantung Koroner
LATIHAN PEMILIHAN UJI BIVARIAT
Pekerja Sosial Dalam Pelayanan Penyakit Jantung
Penyakit Jantung Koroner dan Perikarditis
Kesehatan Jiwa Data Jumlah Pasien Keswa Berdasarkan Jenis Kelamin dari Bulan Januari – Oktober 2017 Laki – Laki = 21 Pasien Perempuan = 11 Pasien Total.
Sinopsis Setelah merenungkan bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Brooklyn , Craig Gilner yang berusia 16 tahun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
Pembimbing: dr. Kemalasari
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Efikasi dari Obat Antidepresi untuk Gejala Depresi pada Penyakit Parkinson : Sebuah Penelitian Meta-analisis Chuanjun Zhuo, MD, PhD, Rong Xue, MD, Lanlan.
DEPRESI DAN DIABETES Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Diabetes” (Katon W, Maj M, Sartorius N, eds. – Chichester: Wiley, 2010)
Pasien safety.
Transcript presentasi:

DEPRESI DAN PENYAKIT JANTUNG Sinopsis diambil dari the WPA volume “Depression and Heart Disease” (Glassman AH, Maj M, Sartorius N, eds. – Chichester: Wiley, 2010)

Insiden Depresi Pasca Infark Miokardial Insiden gangguan depresi mayor pasca infark miokardial menurut DSM-III telah ditemukan sampai 16% (Schleifer et al., 1989; Frasure-Smith et al., 1993). Studi-studi yang berbasis pada kuesioner penilaian diri merating lebih dari 50%. Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Depresi dan Penyintas Pasca Infark Miokardial Pasien dengan depresi mayor pasca infark miokardial memiliki kemungkinan besar kematian dalam 6 bulan 5 kali lebih tinggi dibandingkan pasien tanpa depresi. Dalam 18 bulan, kematian akibat penyakit jantung mencapai 20% pada pasien dengan depresi mayor dibandingkan 3% pada pasien tanpa depresi (Frasure-Smith et al., 1993, 1995). Pasien dengan skor Beck Depression Inventory ≥10 pasca infark miokardial memiliki kemungkinan besar kematian dalam 18 bulan 7 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki skor <10 (Frasure-Smith et al., 1995). Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Kematian kumulatif pada pasien depresi pasca infark miokardial lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pasien tanpa deprepsi (Lesperance at al., Circulation 2002;105:1049-1053). Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Depresi dan kejadian serangan jantung pada pasien dengan penyakit jantung koroner stabil Pada pasien dengan penyakit jantung koroner stabil, diagnosis depresi mayor menurut DSM IV merupakan prediktor terbaik terjadinya serangan jantung dalam 1 tahun. Risiko relatif 2.2 lebih tinggi pada pasien dengan depresi mayor dibandingkan tanpa depresi (Carney et al., 1988). Di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena angina tidak stabil, mereka yang dengan skor Beck Depression Inventory ≥10 memiliki angka kematian atau infark miokardial setelah 1 tahun pemeriksaan, 5 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami depresi. (Lesperance et al., 2000). Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Depresi sebagai faktor risiko berkembangnya penyakit jantung koroner Depresi berhubungan dengan risiko penyakit jantung koroner hampir 2 kali lebih tinggi. Hubungan ini tetap bermakna setelah diubahnya kebiasaan merokok, penyalahgunaan alkohol, dan konsumsi kopi (Ford et al., 1998). Sebuah meta analisis dari 28 studi yang terdiri dari hampir 80,000 subjek menemukan bahwa depresi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, khususnya infark miokardial akut (RR = 1.6) (Van der Kooy et al., 2003). Dari Jiang W, Xiong GL. Epidemiology of the comorbidity between depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Efek pada penyakit jantung Mekanisme terkait perilaku yang menghubungkan depresi dan penyakit jantung - I Mekanisme Komentar Efek pada penyakit jantung Gangguan tidur Umum terjadi pada depresi; mungkin dieksaserbasi oleh gejala-gejala penyakit jantung Mengakibatkan hiperaktivitas autonomik yang berhubungan dengan obesitas, diabetes, hipertensi, dan sindrom metabolik Tidak adanya aktivitas fisik Umum terjadi pada depresi Meningkatkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler Merokok Seseorang dengan depresi lebih sering merokok dan perokok yang depresi seringkali tidak ingin untuk berhenti merokok Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Efek pada penyakit jantung Mekanisme terkait perilaku yang menghubungkan depresi dan penyakit jantung - II Mekanisme Komentar Efek pada penyakit jantung Higiene yang buruk Kurang memperhatikan perawatan diri umum terjadi pada depresi; depresi berhubungan dengan penurunan aliran saliva dan diet kariogenik. Beberapa anti depresan menyebabkan xerostomia dan gingivitis Penyakit periodontal (khususnya gingivitis) berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler Kesetiaan (adherence) terhadap tatalaksana Pasien-pasien dengan depresi lebih kurang taat kepada terapi medis dan perilaku yang menurunkan risiko Kesetiaan yang buruk pada terapi medis berhubungan dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Efek pada penyakit jantung Mekanisme terkait psikologis yang menghubungkan depresi dan penyakit jantung - I Mekanisme Komentar Efek pada penyakit jantung Sikap terhadap tatalaksana Depresi mungkin berhubungan dengan sikap negatif terhadap tatalaksana. Seseorang dengan depresi mungkin lebih merasa dan memiliki perhatian besar terhadap efek samping pengobatan Sikap terhadap tatalaksana tampak penting pada efek terapi, seseorang yang tidak setia pada pengobatan dengan plasebo dalam penelitian penyakit kardiovaskuler sekalipun mengalami peningkatan mortalitas Isolasi sosial Depresi berhubungan dengan kurangnya dukungan sosial dan besarnya isolasi sosial Penurunan dukungan sosial dan isolasi sosial berhubungan dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas kardiovaskular Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Efek pada penyakit jantung Mekanisme terkait psikologis yang menghubungkan depresi dan penyakit jantung - II Mekanisme Komentar Efek pada penyakit jantung Respons stres kardiovaskuler Beberapa studi menunjukkan bahwa depresi berhubungan dengan penguatan, dan beberapa dengan pengurangan reaktivitas kardiovaskuler terhadap stres psikologis Hiperaktivitas autonomik dalam kondisi biasa dan sebagai respons terhadap stresor mungkin meningkatkan risiko kardiovaskuler Efikasi Diri (Self-efficacy) Depresi sering berhubungan dengan efikasi diri yang rendah Efikasi diri yang rendah berhubungan dengan beban gejala yang lebih besar dan keterbatasan fisik; memperburuk kualitas hidup; buruknya kesetiaan pada tatalaksana; dan kemungkinan meningkatnya morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Mekanisme biologi yang mungkin mendasari hubungan antara depresi dan penyakit jantung Disregulasi sistem saraf autonom (denyut jantung rendah merupakan prediktor kuat kematian pasien dengan penyakit jantung koroner; pasien depresi memiliki penurunan denyut jantung dibandingkan kontrol yang tidak mengalami depresi). Pembekuan darah dan disfungsi endotelial (depresi berhubungan dengan peningkatan aktivasi platelet, peningkatan level pro-trombogenik plasma, dan penurunan vasodilatasi endotelial). Inflamasi (depresi berhubungan dengan peningkatan level sitokin pro-inflamatori dan protein-protein peradangan fase akut; aktivasi sistem inflamatori berhubungan dengan kejadian iskemik kardiovaskuler pada pasien dengan penyakit jantung koroner). Abnormalitas neuroendokrin (depresi berhubungan dengan aktivitas aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, yang menimbulkan konsekuensi stimulasi berlebihan pada sistem saraf simpatis). Dari Monteleone P. The association between depression and heart disease: the role of biological mechanisms. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Peran faktor genetik dalam menjelaskan hubungan antara depresi dan penyakit jantung Studi pada saudara kembar dan keluarga membuktikan peran genetik pleiotropy dalam hubungan antara depresi mayor dan penyakit jantung koroner (misalnya varian genetik mempengaruhi faktor-faktor risiko yang secara bebas meningkatkan risiko untuk depresi mayor dan penyakit jantung koroner). Varian genetik aktual berdasarkan pleiotropy masih perlu dideteksi. Dari de Geus E. The association between depression and heart disease: the role of genetic factors. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Antidepresan pada pasca infark miokardial (IM) Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) aman digunakan pada periode segera pasca IM dan merupakan anti depresan yang efektif. Meskipun bukti menyarankan bahwa anti depresan secara khusus aktif pada pasien dengan depresi yang lebih berat, pendapat ini terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa tidak ada efek terapi pada pasien pasca IM dengan depresi yang tidak terlalu berat. Terdapat saran kuat bahwa antidepresan secara umum, dan SSRIs khususnya, menurunkan morbiditas dan mortalitas pada pasien depresi pasca IM. Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Risiko relatif (95% CI) pada kejadian kardiovaskuler: sertraline vs Risiko relatif (95% CI) pada kejadian kardiovaskuler: sertraline vs. placebo (diadaptasi dari Glassman et al., JAMA 2002;288:701-709). Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Efek penggunaan obat antidepresan secara klinis selama lebih dari 30 bulan sepanjang penelitian ENRICHD - Enhancing Recovery in Coronary Heart Disease (diadaptasi dari Taylor et al., Arch. Gen. Psychiatry 2005;62:792-798). Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Psikoterapi untuk pasien depresi pasca infark miokardial (IM) Dalam studi the ENRICHD, psikoterapi kognitif individual unggul untuk perawatan sehari-hari pada depresi (Berkman et al., 2003). Pada studi the ENRICHD, pasien yang menyelesaikan psikoterapi kognitif selama 6 bulan dan mereka yang mengalami perbaikan depresi, memiliki risiko rendah kematian dibandingkan mereka yang masih mengalami depresi meskipun telah menyelesaikan intervensi yang sama (Carney et al., 2004). Dari Carney RM, Freedland KE. Psychotherapies for depression in people with heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Pengenalan kembali dan manajemen depresi pada pasien pasca infark miokardial (IM) Pasien pasca IM seharusnya diskrining untuk kemungkinan adanya depresi dengan menggunakan instrumen sederhana yang telah divalidasi dengan baik (seperti the Patient Health Questionnaire). Ketika pasien menunjukkan depresi, penyedia layanan kesehatan primer yang mengenal manajemen depresi seharusnya segera mengikuti dan memberikan dukungan kepada mereka, dengan supervisi dari psikiater. Adanya kebutuhan untuk memberikan edukasi kepada dokter dan untuk mengadakan sistem untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memantau pasien jantung dengan depresi. Dari Glassman AH, Bigger JT. Depression and cardiovascular disease: the safety of antidepressant drugs and their ability to improve mood and reduce medical morbidity. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Rekomendasi untuk klinisi yang menyediakan layanan untuk pasien dengan komorbiditas depresi dan penyakit jantung - I Tidur. Tanyakan pada pasien-pasien Anda tentang kebiasaan tidurnya. Tanyakan apa yang membuat pasien terbangun, dan lihat apakah pemberian terapi dapat menurunkan kebutuhan untuk terjaga akibat berkemih atau kesulitan bernafas. Aktivitas fisik. Anjurkan secara kuat pada pasien Anda untuk melakukan latihan di rumah dan terlibat (tetap terlibat) pada program latihan yang terstruktur. Semakin besar keterlibatan akan memperbaiki gejala-gejala depresi. Merokok. Tanyakan pada semua pasien apakah mereka merokok, dan lakukan konseling tentang penghentian merokok jika diperlukan. Setiap klinisi seharusnya mengenal medikasi yang membantu pasien untuk berhenti merokok dan menawarkan nasihat yang spesifik tentang bagaimana cara berhenti dan/atau menentukan kapan waktu berhenti. Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Rekomendasi untuk klinisi yang menyediakan layanan untuk pasien dengan komorbiditas depresi dan penyakit jantung - II Kesetiaan pada pengobatan. Secara khusus perlu untuk membahas isu kesetiaan pengobatan dengan semua pasien dan coba untuk menurunkan halangan untuk setia. Regimen pengobatan yang sederhana, eliminasi medikasi yang tidak perlu, dan meresepkan alternatif pengobatan yang lebih murah mungkin membantu pada situasi yang spesifik. Sikap dan keyakinan tentang regimen tatalaksana. Antisipasi kemungkinan pasien dengan depresi memiliki kekuatiran yang besar dan sikap serta keyakinan yang lebih negatif tentang regimen tatalaksana. Diskusikan pentingnya setiap medikasi, tujuan terapi, dan bagaimana tujuan kesehatan pasien lebih mungkin dicapai dengan setia pada tatalaksana medikasi khususnya. Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Rekomendasi untuk klinisi yang menyediakan layanan untuk pasien dengan komorbiditas depresi dan penyakit jantung - III Isolasi Sosial. Himbau pasien untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman; tawarkan untuk mengontak keluarga dan teman-teman atas persetujuan pasien, himbau pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas grup yang mungkin sesuai dan diinginkan (klub olah raga, hobi, dan kelompok keagamaan). Efikasi diri. Tanyakan tentang rasa percaya diri pasien yang membuat mereka mampu menyelesaikan tugas atau perilaku yang diinginkan (seperti berpartisipasi dalam program rehabilitasi jantung, berhenti merokok, mengikuti diet yang sesuai). Jika rasa percaya diri pasien rendah, pikirkan konseling khusus untuk meningkatkan harga dirinya. Dari Ziegelstein RC, Elfrey MK. Behavioural and psychological mechanisms linking depression and heart disease. Dalam: Depression and Heart Disease. Glassman AH, Maj M, Sartorius N (eds). Chichester: Wiley, 2010.

Penghargaan Sinopsis ini merupakan bagian dari program WPA dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan prevalensi dan dampak prognostik dari depresi pada orang-orang dengan penyakit fisik. Penghargaan kepada Lugli Foundation, the Italian Society of Biological Psychiatry, Eli-Lilly dan Bristol-MyersSquibb atas dukungannya pada program ini. WPA mengucapkan terima kasih pada Dr. Andrea Fiorillo, Naples, Italy atas bantuannya dalam menyiapkan sinopsis ini.