MODEL KEMITRAAN USAHA AGROINDUSTRI JAGUNG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
Advertisements

Mengukur Permintaan Pasar
Berbagi Pengetahuan pada Inisiatif Pemasaran Beras Organik
E- BUSSINES Nama Kelompok: Wahyu Elvira Varuq Mini.
TUGAS PERENCANAAN BISNIS
AGRIBISNIS Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis dalam pengertian.
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
Team Teaching Manajemen Agribisnis
SISTEM AGRIBISNIS.
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Sebagai Media Penyuluhan
STRATEGI SISTIM PEMASARAN DAN DISTRIBUSI BERAS, JAGUNG, KEDELAI
Laporan Kemajuan IbM Teknologi Pasca Panen Wortel Pada Kelompok Tani Wortel Di Kabupaten Karanganyar Dr.Ir. JOKO SUTRISNO, MP FANNY WIDADIE, SP,M .Agr.
MODEL SEWA BELI (LEASING)
oleh : Ir. Ruchyat Deni Dj., M.Eng Direktur Penataan Ruang Nasional
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA DAN PENDAPATAN ABDUL SALAM DIREKTORAT PENGAWASAN BPR BANK INDONESIA Dipaparkan pada Rapat.
Sebagai Media Penyuluhan
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS.
FORM PENATAAN FUNGSI DAN STRUKTUR KPPPA
Kreasi Sundani Nurono Soewandhi
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
SUBSISTEM AGROINDUSTRI HULU (Pengadaan & Penyaluran Sarana Produksi)
Studi Kasus : Klaster Susu Boyolali.
Kuliah Pengantar Agroindustri
Pengadaan Bahan Baku (Lanjutan)
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
Disampaikan Pada …………………………….2014
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
BAB 3 PENILAIAN EKSTERNAL
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN POLA AGROFORESTRI DI PERUM PERHUTANI
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
Arah Kebijakan Persusuan
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
Analisis internal Perusahaan
TENAGA AHLI PEMASARAN Tenaga Ahli Pemasaran adalah pihak (dianjurkan berbentuk TIM) dengan anggota para pihak yang memiliki kompetensi di bidang ilmu.
USAHA KECIL Dalam perkonomian Indonesia memegang peranan sangat penting, berkaitan dengan Kemampuan penyerapan tenaga kerja, Upaya pemberdayaan ekonomi.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
SISTEM TUNDA JUAL DI TINGKAT KELOMPOK MODEL JOMBANG
Manajemen Pemasaran Agribisnis
ANALISIS PASAR & PEMASARAN.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PUAP-2010
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
Manajemen Pemasaran.
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
PENDAHULUAN KESIMPULAN
Analisa Pesaing.
Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
Arah Kebijakan Persusuan
Definisi RENCANA BISNiS
Laba Kompetitif.
Teknologi Mendukung Diversifikasi Pertanian
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
DINAS PERIKANAN & PANGAN PETUNJUK TEKNIS USULAN MUSRENBANGDES
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Prinsip dan Konsep Analisis Rantai Nilai Dominic Smith Pelatihan Analisis Rantai Nilai ACIAR Project AGB/2012/078.
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
PERAN DISPERINDAGKOP-UKM DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA DISPERINDAGKOP-UKM KABUPATEN BANJARNEGARA.
PERENCANAAN USAHA PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN DARI BAHAN NABATI.
Transcript presentasi:

MODEL KEMITRAAN USAHA AGROINDUSTRI JAGUNG DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN - JAKARTA

PENGANTAR KEMITRAAN Potensi Potensi Produksi Pasar Pengembangan Agroindustri JAGUNG Tantangan eksternal Kendala Internal KEMITRAAN

Kesenjangan informasi Kesenjangan pengetahuan JEMBATAN KEMITRAAN Petani/Poktan GAPOKTAN AGROINDUSTRI JAGUNG INTRODUKSI PROGRAM The pressures on organisations are dynamic and change rapidly - the capability within an organisation today is unlikely to be sufficient for tomorrow’s demands and may not support present success. In order to understand how to achieve success in the future organisations need to:- 1. Establish the capability vision for the organisation 2. Put in place the infrastructure required to assess the reality of today’s capability and the approaches to bridging any gap which may exist. The development of competency frameworks is one component of this infrastructure. This presentation covers the PA’s approach to developing competency frameworks in the context of the broader capability challenge. We outline our methodology and draw on a range of client experiences to provide insights on successful development and implementation of the frameworks. Kesenjangan informasi Kesenjangan pengetahuan Kesenjangan infrastruktur

Pentingnya Kemitraan Meningkatkan sinergitas hubungan kelembagaan antara pelaku terkait pengembangan agroindustri Menguatkan kelembagaan Gapoktan sebagai Mediator dalam pengembangan kemitraan agroindustri jagung Meningkatkan posisi tawar Gapoktan dalam rantai pasokan agroindustri jagung

NILAI STRATEGIS KEMITRAAN Proses pembelajaran Makin terbukanya informasi Makin beragamnya alternatif usaha agroindustri

PELUANG KEMITRAAN Harga jagung mulai kompetitif Trend Diversifikasi produk agroindustri jagung Komitmen fasilitasi pemerintah dalam penanganan pascapanen, mutu dan pasar Penguatan kelembagaan Gapoktan Fasilitasi Permodalan

KENDALA KEMITRAAN Pengetahuan petani/Poktan/Gapoktan pascapanen rendah Lemahnya akses terhadap informasi pasar Lemahnya permodalan Lemahnya infrastruktur penanganan pascapanen dan mutu

PELUANG KEMITRAAN Harga jagung mulai kompetitif Trend Diversifikasi produk agroindustri jagung Komitmen fasilitasi pemerintah dalam penanganan pascapanen, mutu dan pasar Penguatan kelembagaan Gapoktan Fasilitasi Permodalan

PELUANG KEMITRAAN Harga jagung mulai kompetitif Trend Diversifikasi produk agroindustri jagung Komitmen fasilitasi pemerintah dalam penanganan pascapanen, mutu dan pasar Penguatan kelembagaan Gapoktan Fasilitasi Permodalan

STRATEGI PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN AGROINDUSTRI JAGUNG Rintisan Pembentukan Gapoktan Pelatihan Pengurus Gapoktan Temu bisnis Agroindustri jagung Pendampingan Gapoktan Penguatan Kelembagaan Gapoktan, administrasi, akte notaris Pendampingan dalam melakukan inisiasi kemitraan

MODEL KEMITRAAN AGROINDUSTRI JAGUNG Kinerja Terbaik Peningkatan kinerja agroindustri jagung Model III : Industri Non pangan Peningkatan kualitas Pasca Panen Penyediaan dana Gapoktan Peningkatan SDM Model II : Industri Pangan Model I : Kerjasama dengan Industri Pakan Ternak

Model Kemitraan Agroindustri JAGUNG Konsumen Permodalan Agroindustri Level 3 dan Level 4 Lembaga Pembiayaan Teknologi Kelembagaan Usaha Agroindustri GAPOKTAN Lembaga Pendamping : Instansi terkait, Perguruan Tinggi Lembaga Penyandang dana khusus Agroindustri Level 1 dan Level 2 Permodalan Petani dan Kelompok Tani Manajemen Kebijakan, Iklim investasi Pemerintah Daerah Model Kemitraan Agroindustri JAGUNG

PENGEMBANGAN KEMITRAAN Mitra yang dijalin oleh Gapoktan dalam rangka pengembangan agroindustri jagung antara lain: (i) Peternak/ Kelompok Peternak, (ii) Industri Pakan ternak, (iii) Industri Makanan Berbasis Jagung, (iv) Pedagang/ Gudang Jagung.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMITRAAN Faktor yang berpengaruh dalam menjalin kemitraan petani dengan peternak adalah: (i) rantai perdagangan yang telah ada, (ii) Fluktuasi harga, (iii) Sistem pembayaran, serta (iv) kondisi eksternal

POLA DISTRIBUSI JAGUNG Petani – Pengepul – Pedagang Besar – Peternak/lainnya Petani – Pengepul – Gudang – Pedagang – peternak//lainnya Petani – Pengepul – Gudang – Peternak/lainnya Petani – Pengepul/ Pedagang Besar – Peternak/lainnya Petani – Peternak/ Kelompok Peternak/lainnya

MEKANISME DAN TAHAPAN KEMITRAAN Mekanisme yang dilakukan Gapoktan untuk menjalin kegiatan terdiri dari beberapa tahapan, antara lain: (i) Tahap identifikasi, (ii) Tahap Inisiasi, (iii) Tahap MoU, (iv) Tahap Realisasi, dan (v) Tahap keberlanjutan.

KONDISI PANEN RAYA MARET-APRIL Petani menjual hasil panen jagung dalam bentuk gelondong dan pipil kering. Berdasarkan hasil pengukuran kadar air, untuk jagung basah yang baru dipanen kadar air berkisar antara 27 – 30%. Jagung yang telah dikeringkan oleh petani yang siap untuk dijual, kadar air berkisar antara 16 – 20% (musim penghujan).

Kondisi Harga jagung saat panen raya Harga di Petani Kec. Singosari Harga di Petani Kec. Bantur Harga di Industri Pakan ternak Harga di Peternak besar Gelondong 850-950 750-800 Pipil kering 1600 1400 1800 1700 Margin di petani dg industri : Rp200/kg Jika musim panen, harga di industri relatif > di tingkat peternak, jika tidak musim, peternak > tinggi

KEGIATAN PENGEMBANGAN KEMITRAAN Penilaian di tingkat petani, harga jagung pada panen tahun 2007 cukup baik. Hasil diskusi perkiraan margin keuntungan usaha tani jagung yang telah dilakukan petani jagung di Kec. Bantur, dengan harga Rp1400, petani menilai dapat mendapat keuntungan sekitar Rp. 500,-. Per kg.

Sekian & Terima Kasih