Anggaran Bahan Baku Cherrya Dhia Wenny, S.E.
Memahami tentang bahan baku dan tujuan penyusunan anggarannya Bahan mentah : bahan yang belum diolah/dimasak Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk Bahan pembantu adalah bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk dan biasanya tidak mudah ditelusuri dalam suatu produk Contoh: Produk kursi rotan Bahan Baku : Rotan Bahan pembantu : paku, lem kayu, dempul Bahan Baku Bahan Pembantu Tujuan 1 Memahami tentang bahan baku dan tujuan penyusunan anggarannya
Bahan Pernik : Bahan (alat) yang sepele yang diperlukan Bahan Pernik : Bahan (alat) yang sepele yang diperlukan dalam membuat suatu produk, tetapi bahan tersebut tidak melekat pada produk bersangkutan Contoh : Ampelas, masker, sarung tangan Biaya bahan pembantu & Biaya pernik pabrik termasuk unsur biaya overhead pabrik (BOP)
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Dapat diketahui kuantitas bahan baku dipakai maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu Dapat diketahui harga bahan baku, sehingga dapat dijadikan pedoman harga beli bahan baku Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan baku Dalam menyusun anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku. Biaya bahan baku merupakan unsur biaya pabrik Dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga kelancaran produksi
Anggaran bahan baku terdiri atas: Anggaran bahan baku dipakai Anggaran sediaan bahan baku Anggaran belian bahan baku
Menyusun anggaran bahan baku BBB = KSt x HSt Tujuan 2 Menyusun anggaran bahan baku KSt = P x KSBB Keterangan: BBB = Biaya Bahan Baku KSt = Kuantitas standar HSt = Harga standar P = unit Produk KSBB = Kuantitas Standar Bahan Baku per unit produk
STEP 1 : Hitung Kuantitas Standar STEP 2 : Hitung Biaya Bahan Baku I. Anggaran Bahan Baku Dipakai KASUS 1 : Anggaran Produk “Perusahaan Kecap Asli” selama tahun 2016 (P) sebanyak 182 botol. Kuantitas standar bahan baku per botol (KSBB) sebanyak : 2 ons (kedelai); 2 ons (Gula merah). Harga per ons (HSt) kedelai Rp 100 dan gula merah Rp 60. Anggaran sediaan akhir 65 ons, dan sediaan awal 26 ons. Buatlah anggaran bahan baku! Kedelai : KSt = 182 x 2 = 364 Gula merah : KSt = 182 x 2 = 364 Kedelai : BBB = 364 x 100 = Rp 36.400 Gula Merah: BBB = 364 x 60 = Rp 21.840 + Jumlah biaya bahan baku = Rp 58.240 STEP 1 : Hitung Kuantitas Standar STEP 2 : Hitung Biaya Bahan Baku
STEP 3 : Buat Anggaran Bahan Baku Perusahaan Kecap Asli Anggaran Bahan Baku Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 Keterangan KSt HSt BBB (Rp) Belian bahan baku 403 ons Rp 160 Rp 64.480 Sediaan Bahan Baku awal (+) 26 ons Rp 160 Rp 4.160 Bahan baku tersedia 429 ons Rp 160 Rp 68.640 Sediaan bahan baku akhir (-) 65 ons Rp 160 Rp 10.400 Bahan Baku Dipakai (BBB) 364 ons Rp 160 Rp 58.240
KASUS 2 : Diketahui : Anggaran “Perusahaan Kecap Asli” selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: Triwulan I : Kecap Sedang = 22 botol Kecap Manis = 13 botol Kecap Asin = 9 botol Jumlah I = 44 botol Triwulan II: Kecap Sedang = 23 botol Kecap Asin = 10 botol Jumlah I = 46 botol
Triwulan III :Kecap Sedang = 24 botol Kecap Manis = 14 botol Kecap Asin = 9 botol Jumlah I = 47 botol Triwulan IV :Kecap Sedang = 26 botol Kecap Asin = 10 botol Jumlah I = 50 botol TOTAL I + II + III = IV = 187 botol
Kuantitas Standar Bahan Baku per unit (KSBB) adalah sebagai berikut: Kedelai Gula Merah Kecap sedang 2 ons 2 ons Kecap Manis 1 ons 3 ons Kecap Asin 2 ons 1 ons Harga Standar Bahan Baku Per unit (HSt) : Kedelai : Rp 100 per unit Gula Merah : Rp 60 per unit Buatlah anggaran biaya bahan baku tiap triwulannya dari masing-masing produk!
STEP 1 : KSt = P x KSBB Perusahaan Kecap Asli Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Triwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Jumlah Kedelai Gula Merah I 44 13 39 18 9 75 92 II 46 20 10 79 95 III 48 14 42 80 99 IV 52 86 104 Setahun 190 54 162 76 38 320 390
STEP 2 : BBB = KSt x HSt Perusahaan Kecap Asli Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun Berakhir 31 desember 2016 Triwulan Kedelai Gula Merah Jumlah BBB KSt HSt BBB I 75 Rp100 Rp7.500 92 Rp60 Rp5.520 Rp13.020 II 79 Rp7.900 95 Rp5.700 Rp13.600 III 80 Rp8.000 99 Rp5.940 Rp13.940 IV 86 Rp8.600 104 Rp6.240 Rp14.840 Setahun 320 Rp32.000 390 Rp23.400 Rp55.400
II. Anggaran Sediaan Bahan Baku SBBX dalam Rp = SBBX dalam kuantitas = SBBX dalam kualitas =
Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun Berakhir 31 desember 2016 Kasus 1 : Diketahui data anggaran biaya bahan baku sebagai berikut: Perusahaan Kecap Asli Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun Berakhir 31 desember 2016 Triwulan Kedelai Gula Merah Jumlah BBB KSt HSt BBB I 75 Rp 100 Rp 7.500 92 Rp 60 Rp 5.520 Rp 13.020 II 79 Rp 7.900 95 Rp 5.700 Rp 13.600 III 80 Rp 8.000 99 Rp 5.940 Rp 13.940 IV 86 Rp 8.600 104 Rp 6.240 Rp 14.840 Setahun 320 Rp 32.000 390 Rp 23.400 Rp 55.400
dan data sediaan bahan baku awal sebagai berikut: Kedelai : 10 ons @ Rp 100 = Rp 1.000 Gula merah : 15 ons @ Rp 60 = Rp 900 Jumlah = Rp 1.900 Perusahaan Kecap Asli menetapkan putaran sediaan bahan baku 8 kali. Buatlah anggaran sediaan bahan baku akhir!
Anggaran Sediaan Bahan Baku Akhir STEP 1 : Tentukan sediaan bahan baku akhir (SBBX) Perusahaan Kecap Asli Anggaran Sediaan Bahan Baku Akhir Tiap Akhir triwulan 2016 Triwulan Kedelai Gula Merah Jml SBBX SBBX dalam Rp HSt SBBX dalam ons I 875 Rp 100 8,75 480 Rp 60 8,00 1.355 II 1.100 11,00 945 15,75 2.045 III 900 9,00 540 1.440 IV 1.250 12,50 1.020 17,00 2.270
III. Anggaran Belian Bahan Baku Belian Bahan Baku = Sediaan bahan baku akhir + Biaya bahan baku – Sediaan bahan baku awal
Kasus 1 Diketahui: Anggaran Biaya Bahan Baku: Sediaan Bahan baku Akhir: Buatlah Anggaran Belian Bahan Baku! Triwulan Kedelai Gula Merah I Rp7,500 Rp8,520 II Rp7,900 Rp8,700 III Rp8,000 Rp8,940 IV Rp8,600 Rp6,240 Triwulan Kedelai Gula Merah I 8,75 8,00 II 11,00 15,75 III 9,00 IV 12,50 17,00
Laporan Belian Bahan Baku Perusahaan Kecap Asli Anggaran Belian Bahan Baku Tiap Triwulan pada tahun 2016 Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun Ons Rp Biaya bahan baku Kedelai 75 7500 79 7900 80 8000 86 8600 320 32000 Gula merah 92 5520 95 5700 99 5940 104 6240 390 23400 Jumlah 1 167 13020 174 13600 179 13940 190 14840 710 55400 Sediaan akhir 8,75 875 11 1100 9 900 12,5 1250 8 480 15,75 945 540 17 1020 Jumlah 2 16,75 1355 26,75 2045 18 1440 29,5 2270 Bahan baku tersedia 83,75 8375 90 9000 89 8900 98,5 9850 332,5 33250 100 6000 110,75 6645 108 6480 121 7260 407 24420 Jumlah 3 183,75 14375 200,75 15645 197 15380 219,5 17110 739,5 57670 Sediaan awal 10 1000 15 Jumlah 4 25 1900 Belian bahan baku 73,75 7375 81,25 8125 78 7800 89,5 8950 322,5 32250 85 5100 102,75 6165 92,25 5535 112 6720 392 23520 Jumlah 5 158,75 12475 184 14290 170,25 13335 201,5 15670 714,5 55770