Inovasi Difusi Teknologi Pangan : oleh Badraningsih Lastariwati

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rumput Laut.
Advertisements

Jakarta, 28 JULI BMKG RABU, 29 JULI 2009 PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG GELOMBANG DAPAT TERJADI 1.0 M S/D 2,0 M DI : PERAIRAN BANGKA BELITUNG, PERAIRAN.
IPS kelas VI Kenampakan Alam.
Jakarta, 26 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 27 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 8 MEI BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SENIN, 9 MEI 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 2 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 03 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 16 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 17 NOPEMBER 2009 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI.
Jakarta, 17 Januari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 18 JANUARI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI.
ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Jakarta, 19 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 20 APRIL 2011 DI LOKASI.
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
Jakarta, 7 APRIL BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : JUM’AT, 8 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 29 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SABTU, 30 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 25 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 25 MARET 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 17 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : Selat Malaka Perairan Utara.
Jakarta, 16 MARET BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG.
PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG
Jakarta, 23 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 24 APRIL 2011 DI.
Jakarta, 19 Februari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUM’AT,20 FEBRUARI 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT TIONGKOK SELATAN,
Jakarta, 02 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 03 NOPEMBER 2010.
PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG
POLA MENU SEIMBANG Minggu 13.
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
Kegiatan Statistik Kehutanan
BONUS DEMOGRAFI ADALAH DIVIDEN DARI MELIMPAHNYA TENAGA MUDA YANG JUMLAHNYA BESAR SEBAGAI HASIL DARI PENURUNAN TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI.
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Asisten Pemerintahan dan Kesra
WILAYAH SASARAN PROGRAM PKB PPPPTK MATEMATIKA 2017
Aplikasi Pemetaan Mutu
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
Efektivitas Penelitian Dosen Terhadap Pemberantasan Narkoba
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M Jakarta , Maret 2014
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
Lesson Learned 2015.
Pemanfaatan Rumput Laut dalam Pembuatan Jelly Drink
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
OLEH : IR H ABDUL RAHMAN MS
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
Prinsip Dasar Gizi Seimbang
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
MASALAH DAN PROGRAM KEP
KEBIJAKAN BAN-S/M TAHUN 2014
ANEMIA.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
AKTIFITAS PETERNAKAN,PERIKANAN, PERTAMBANGAN,DAN KEHUTANAN
Disusun oleh :       Kasmiati (H )
BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA)
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
Progres dan Rencana Kerja Tindak Lanjut PFI
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
Evaluasi Pendataan Semester Genap
Proyek Prioritas Nasional Peningkatan Konsumsi Pangan Sehat :
M.A. Gizi & Kesehatan Masyarakat Alibbirwin, SKM, M.Epid STIKES MRH
Transcript presentasi:

Inovasi Difusi Teknologi Pangan : oleh Badraningsih Lastariwati Pemanfaatan Bahan Pangan Berbasis Rumput Laut (Euchemma cottonii) untuk Meminimalisir Problem Defisiesi Fe sebagai Upaya Peningkatan Pola Hidup Sehat Masyarakat Indonesia

Pendahuluan Anemia gizi → masalah kesehatan → penyebab tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi serta rendahnya produktivitas kerja, prestasi olahraga dan kemampuan belajar. Anemia terjadi karena Hb ↘ → minimnya oksigen ke seluruh tubuh. ADB → remaja putri, ibu hamil, balita, anak usia sekolah, WUS, usia produktif, dan usia lanjut. Angka prevalensi defisiensi zat besi di Indonesia sendiri cukup tinggi. Di Asia Tenggara sendiri prevelensi defisiensi zat besi lebih dari 79% dengan total penderita sebanyak 616 juta orang

Berbagai cara ditempuh oleh semua aspek masyarakat guna meminima-lisir problema defisiensi zat besi ter-sebut, di mana mulai dicarinya alter-native melalui pemanfaatan bahan pangan local antara lain rumput laut.

Aspek Sosio Cultural Teknologi Pangan Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K), serta mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat

Adanya mineral esensial berupa zat besi ini diharapkan dapat meminimali-sir angka defisiensi zat besi di Indonesia. Bahan pangan ber-basis rumput laut ini dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan baik berupa : kudapan, minuman, lauk pauk, sayur, maupun olahan lainnya melalui penerapan teknologi pengolahan pangan. Mengingat dewasa ini masyarakat mulai kembali peduli akan kesehatan dan kebutuhaan faali tubuh.

Aspek Sosio Cultural Teknologi Pangan Peranan keluarga sebagai elemen masyarakat terkecil dalam masalah ini diharapkan menunjang tercapainya status kesehatan masyarakat secara maksimal serta terpenuhinya kebutuhan mineral esesial berupa zat besi (Fe) melalui pemanfaatan bahan pangan berbasis rumput laut.dalam konsumsi kesehariannya.

Pemecahan Masalah Keberhasilan program difusi iptek akan ditentukan oleh kesesuaian teknologi yang dikembangkan dengan kebutuhan masyarakat, kemampuan masyarakat untuk mengakses dan mengimplementasikan teknologi, serta mekanisme/proses transfer teknologi

Diversivikasi olahan rumput laut Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong dalam divisio thallophyta. Rumput laut potensial yang dimaksud disini adalah jenis rumput laut yang sudah diketahui dapat digunakan diberbagai industri sebagai sumber karagin, agar-agar, dan alginat.

Wilayah potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma perairan pantai Sabang Sumatera Barat (Pesisir Selatan, Mentawai) Riau (Kepulauan Riau, Batam) Sumatera Selatan & Bangka Belitung Banten (dekat Ujung Kulon, Teluk Banten/P. Panjang) DKI Jakarta (Kepulauan Seribu) Jawa Tengah (Karimun Jawa) Jawa Timur (Situbondo dan Banyuwangi Selatan, Madura) Bali (Nusa Dua/Kutuh Gunung Payung, Nusa Penida, Nusa Lembongan) dan Buleleng;

Wilayah potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat dan Lombok Selatan, pantai Utara Sumbawa Besar, Bima, dan Sumba) Nusa Tenggara Timur (Maumere, Larantuka, Kupang, P. Roti selatan) Sulawesi Utara & Gorontalo Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, & Sulawesi Selatan Kalimantan Barat & Kalimantan Timur Kalimantan Selatan (Pulau Laut) Maluku (P. Seram, P. Osi, Halmahera, Kep. Aru dan Kei) Papua (Biak, Sorong).

melimpahnya rumut laut saat ini belum bisa memanfaatkan dengan baik oleh masyarakat awam hal ini juga disebabkan lambannya difusi teknologi pangan dimasyarakat tradisional.Diversifikasi Olahan Rumput Laut merupakan inovasi produk pangan yang dapat diupayakan sebagai penerapan intervensi teknologi pangan pada skala rumah tangga. Antara lain :

Produk olahan rumput laut Agar-agar rumput laut Manisan Rumput Laut

Produk olahan rumput laut Cendol Rumput Laut Dodol Rumput Laut Produk lain yang merupakan hasil olahan rumput laut antara lain : nuget rumput laut, kerupuk rumput laut, nori (pembungkus sushi), permen rumput laut, dan jenis-jenis kudapan tradisional.

Kemasan Wadah yang dipakai sebaiknya yang terbuat dari plastik, karena para konsumen dapat melihat langsung isi di dalamnya. Perlu ingat, bahwa daya tarik olahan ini terletak pada bentuk rumput laut yang seperti aslinya. Ukuran wadah dapat bermacam-macam sesuai dengan harga yang diberikan.

Sosialisasi Pertama, memberikan dasar atau fondasi kepada individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat Kedua memungkinkan lestarinya suatu masyarakat sosial. Dalam upaya menanggulangi permasalahan di atas (ADB) maka hal utama yang bisa dilakukan adalah mensosilisasikan hasil diversifikasi olahan rumput laut tersebut dengan pemberdayaan wanita dan keluarga.

Sosialisasi Langkah awal melalui pembelajaran di masyarakat dengan kerja sama antar lembaga pendidikan (PT), Kementrian Kesehatan, Kementrian Pertanian dan PKK dan mengembangkan kemitraan dengan masyarakat. Pelatihan diversifikasi olahan rumput laut dengan penerapan teknologi pangan diharapkan bisa sebagai cara untuk meminimalisir problem defisiesi Fe sebagai upaya peningkatan pola hidup sehat masyarakat Indonesia saat ini.