SISTEM ANTENA SOFYAN BASUKI From Dahlan Abdullah
PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan nama “Antena”. Antena berasal dari bahasa latin ”Antena” yang berarti “tiang kapal layar”. Dalam pengertian sederhana kata latin ini berarti juga ”penyentuh atau peraba” sehingga kalau dihubungkan dengan teknik komunikasi berarti bahwa antena mempunyai tugas menyelusuri jejak gelombang elektromagnetik, hal ini jika antena berfungsi sebagai penerima. Sedangkan jika sebagai pemancar maka tugas antena tersebut adalah menghasilkan sinyal gelombang elektromagnetik.
Sinyal gelombang radiasi elektromagnetik yang berasal dari antena terdiri dari dua komponen yaitu medan listrik dan medan magnetik. antena pemancar dibagi menjadi dua klasifikasi dasar yaitu: Antena Hertz (half-wave) dan Antena Marconi (quarter-wave). Antena hertz biasanya dipasang sepanjang dengan ground dan diposisikan untuk memancarkan gelombang vertikal ataupun horisontal. Antena marconi dioperasikan dengan sebuah akhir yang ditanahkan dan disambung secara tegak lurus menuju tanah atau permukaan yang berfungsi sebagai ground.
Komunikasi menggunakan antena
Sifat antena yang ideal antara lain: Menerima secara efisien sinyal-sinyal yang diinginkan tanpa memindah band. Secara normal mempunyai sifat omnidirectional, baik untuk gelombang panjang maupun pendek. Antena directional dibutuhkan untuk gelombang VHF/UHF maupun gelombang mikro. Mempunyai perubahan resistensi dan reaktansi yang kecil terhadap perubahan frekuensi sinyal. Efek pemudaran (fading) seminimal mungkin, baik untuk gelombang panjang, medium maupun gelombang pendek. Efek interferensi dari instalasi listrik dalam rumah sekecil mungkin. Harus tahan karat atau kerusakan terhadap cuaca dan juga mudah pemasangannya Antena harus murah dan baik dipandang.
SIMBOL ANTENA Berdasarkan fungsinya antena dibedakan dalam 2 macam yaitu : antena pemancar dan antena penerima. Sifat antena ada dua yaitu omnidirectional dan directional. Semua antena secara umum baik bentuk dan ukurannya mempunyai empat karakteristik dasar yaitu reciprocity, directivity, gain, dan polarization.
Reciprocity Reciprocity merupakan sebuah kemampuan untuk menggunakan antena yang sama pada kedua antena, baik antena pemancar maupun penerimaan. Karakteristik listrik pada sebuah antena yang terpasang akan sama secara umum apakah menggunakan antena sebagai pemancar maupun sebagai penerima.
Antena reciprocity antena pemancar
Antena reciprocity pada penerima
Directivity Directivity dari sebuah antena atau deretan antena diukur pada kemampuan yang dimiliki antena untuk memusatkan energi dalam satu atau lebih ke arah khusus. Antena dapat juga ditentukan pengarahanya tergantung dari pola radiasinya. Dalam sebuah array propagasi akan diberikan jumlah energi, gelombang radiasi akan dibawa ketempat dalam suatu arah. Elemen dalam array dapat diatur sehingga akan mengakibatkan perubahan pola atau distribusi energi lebih yang memungkinkan ke semua arah. Suatu hal yang tidak sesuai juga memungkinkan. Elemen dapat diatur sehingga radiasi energi dapat dipusatkan dalam satu arah.
Gain (Penguatan Antena) Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, sifat pancaran semacam inilah yang dinamakan omnidirectional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping sinyalnya kecil, pancaran semacam ini disebut bidirectional.
Pola Radiasi Antena Pola 1 adalah pola pancaran antena dipole (antena 1), apabila ada antena lain (antena 2) yang mempunyai pola radiasi seperti pada pola 2, maka titik A akan menerima sinyal lebih kuat dari pada pancaran antena 1, dapat dikatakan bahwa antena 2 mempunyai penguatan (Gain). Gain dinyatakan dengan dB, sebagai pembanding untuk menentukan besarnya gain adalah dipole.
Polarisasi Gelombang elektromagnetik yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri atas komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Gelombang radio yang memancar dapat dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya.
Polarisasi Horisontal dan vertikal Pada transmisi RADAR sinyal diterima yang secara kenyataan adalah gelombang yang dipantulkan dari obyek, Sinyal polarisasi berbeda tergantung dengan tipe obyek, tanpa pengaturan posisi dari antena penerima supaya lebih baik untuk pengiriman sinyal.
Radiasi Energi Gelombang Elektromagnetik Berbagai macam faktor yang mempengaruhi antena dalam memancarkan energi gelombang elektromagnetik. Jika sebuah gelombang bolak-balik dipasang pada ujung A dari kawat antena AB, selanjutnya pada ujung B akan bebas, keberadaan rangkaian dan gelombang selanjutnya tidak bisa bergerak.
Antena dan sumber RF
Antena Dipole Dan Monopole Salah satu bagian penting dari suatu pemancar radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Antena tersebut berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver
Antena Dipole dan Monopole
Konfigurasi Antena Dipole
Melipat Ujung Antena
Beban Antena Beban antena akan menggunakan sebuah sistem antena untuk dipancarkan pada beberapa frekuensi yang berbeda. Setelah itu, antena harus selalu dalam beresonansi. Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang bergetar, hal ini terjadi dikarenakan suatu benda bergetar pada frekwensi yang sama dengan frekwensi benda yang terpengaruhi.
Pemancar Anisotropic
Pengaruh Tanah Ground memberikan pengaruh losses untuk beberapa frekuensi. Seperti losses dapat segera direduksi jika antena disambungkan dengan baik dengan ground, yang telah disediakan di alam sekitarnya. Ini merupakan tujuan dari ground screen dan Counterpoise.
Antena Ground screen
Antena Ground screen dan counterpoise
Antena Triaktic Pandangan sisi atas
Antena Triaktic Pandangan sisi samping
Goliath Antena
Antena Pan Polar
Antena High Frequency Sistem antena radio High Frequency (HF) digunakan untuk mendukung beberapa banyak perbedaan dari rangkaian yang berbeda termasuk ship-to-shore, point-to-point, dan ground-to-air.
Antena Yagi Antena pengarah dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana adalah antena 2 elemen yang terdiri atas satu radiator atau driven elemen dan satu elemen parasitik sebagai director dengan spacing sekitar 0.1 lamda Power gain dapat mencapai sekitar 5 dB dengn front to back ratio sebesar 7 sampai 15 dB. Gain akan menjadi sedikit lebih rendah apabila parasitik elemen tersebut dipasang sebagai reflektor.
Antena Yagi Dua Elemen Kawat (80 Mater)
Antena Yagi 3 Element
Antena Very High Frequency (VHF)
Selesai ….. Terima kasih ….