Mata kuliah kependudukan TKP (152) Semarang, 29 Juni 2012
Aditya herbawono ( ) Siti dea rakhmania ( ) Lina nurul ikhsani ( ) Utari ardiyanti ( ) Tiasa adimagistra ( )
Gedung sekolah rusak Tingkat pendidikan tenaga pengajar belum memenuhi standar kualifikasi Tingkat kesadaran orangtua rendah Terjadi ketimpangan dalam rasio murid dan buku Masih terdapat angka putus sekolah Belum semua daerah memenuhi standar ketersediaan sekolah
Terdapat atau sekitar 55% guru dari semua jenjang pendidikan yang belum memenuhi kualifikasi minimal S1 / DIV. Presentase guru yang belum memenuhi kualifikasi S1 / DIV untuk setiap jenjang berturut – turut adalah 90% atau guru untuk TK / RA, 79% atau guru untuk SD / MI, 27% atau 879 guru untuk SMP / MTs dan 9 % atau 207 guru untuk SMA / MA / SMK.
Sekitar sepertiga atau 260 SD/MI memiliki rasio buku terhadap murid 0,5 atau dalam kondisi sangat kurang, 42% atau 431 lainnya memiliki rasio antara 0,5-1 atau kurang buku dan sekitar 25% lainnya memiliki rasio lebih dari 1 atau cukup. Untuk SMP/MTs, jumlah sekolah yang mengalami kekurangan buku mencapai sekitar 80% (97 sekolah), sementara 20% lainnya dalam keadaan cukup. Untuk SMA/MA/SMK, kondisi rasio buku terhadap murid tidak jauh berbeda dengan SMP/MTs. Sekitar 83% mengalami kekurangan buku dan hanya 17% dalam kondisi yang cukup. Sumber: Renstra Disdikpora Kabupaten Boyolali
Angka putus sekolah (APTS) jenjang SD/MI, dari 806 SD/MI masih ada 7 sekolah yang memiliki APTS antara 1 s.d. 4%. Sumber: Renstra Disdikpora Kabupaten Boyolali
Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Boyolali tahun 2010 adalah sebesar 70,72. Nilai ini mengindikasikan pembangunan manusia di Kabupaten Boyolali masuk kategori menengah (rendah : IPM =80). IPM merupakan indeks komposit dimana komponen-komponen penyusunnya adalah aspek kesehatan (angka harapan hidup), pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan ekonomi (kemampuan daya beli atau purchasing power parity). Sumber: Renstra Disdikpora Kabupaten Boyolali
Kumulatif pencari kerja yang terdaftar di kantor dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Kabupaten Boyolali menurut pendidikan yang ditamatkan tahun 2010 Sumber: Renstra Disdikpora Kabupaten Boyolali
Bulan SDSLTPSLTA PT/DIPLO MA JUMLA H Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembe r
Kecamata n Prasejahte ra Alasan Ekonomi & Non Ekonomi Sejahte ra I Sejahtera II Sejahte ra III Sejahte ra III+ Jumla h Selo Ampel Cepogo Musuk Boyolali Mojosong o Teras Sawit Banyudon o Sambi Ngemplak Nogosari Simo Karangge de Klego Andong Kemusu Wonosego ro Juwangi
Melakukan perbaikan fasilitas pendidikan seperti perbaikan gedung sekolah yang sudah rusak dan tidak layak pakai Meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui berbagai pendidikan dan latihan (diklat) dan berbagai seminar Diadakannya berbagai penyuluhan bagi masyarakat (orang tua atau wali) Penambahan jumlah buku ajar untuk para siswa melalui subsisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemberian beasiswa kepada siswa yang kurang mampu oleh pemerintah daerah Pemenuhan standar ketersediaan sekolah sesuai jumlah penduduk dan kondisi wilayah Pembuatan lembaga pendidikan keterampilan sebagai salah satu upaya mempersiapkan angkatan kerja untuk bekerja.