Menunjukkan sikap pantang menyerah Pertemuan kesepuluh Menunjukkan sikap pantang menyerah Dan ulet Mata pelajaran : kewirausahaan SMK Kelas X
Jiwa kepemimpinan jiwa kepemimpinan seorang wirausahawan, Kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan: • Selalu penuh dengan inisiatif • Selalu berkeinginan untuk maju • Mampu beradaptasi dengan lingkungan baik degan bawahan maupun dengan rekan kerjanya • Selalu tekun bekerja, tidak mengenal lelah, tidak mudah putus asa atau pantang menyerah dalam menghadapi tantangan • Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya. Selalu memerlukan umoan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan • Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi • Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan • Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty).
Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian: keyakinan yang kuat untuk maju kemauan yang keras untuk maju pemikiran yang konstruktif dan kreatif kesabaran dan ketabahan ketahanan fisik dan mental kejujuran dan tanggung jawab
Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet: memberi semangat dalam berusaha meningkatkan daya usaha menunjang keberhasilan usaha mengeliminasi keputusasaan Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa
Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya: mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja mempunyai etos kerja yang tinggi menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja melibatkan orang lain dalm bekerja menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan
Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet: kerja keras, ulet dan disiplin mandiri dan realistis prestatif dan komitmen tinggi berfikir positif dan bertanggung jawab memperhitungkan resiko usaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan merencanakan sesuatu sebelum bertindak kreatif dan inovatif kerja efektif dan efisien
Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan: Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya
Tipe-tipe kepemimpinan 1. Tipe instruktif, Tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secaraketatolehpemimpin.
2. Tipe konsultatif, Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi yang cukup besar serta penetapan keputusan-keputusan dilakukan oleh pemimpin. Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin.
3. Tipe partisipatif, Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan tugas.
Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain : Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan : Penyusunan Rencana, Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian, Pelaporan Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secarabaik Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis Menyusun fungsi manajemen secara baik Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
Sekian Terima kasih