PENGUJIAN AKUIFER Metode Theis Metode Cooper – Jacob

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4.1. Hukum-hukum Dasar untuk Sistem
Advertisements

MATA KULIAH MATEMATIKA III( 3 SKS )
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
KELOMPOK 11 Joko setyawan Sunaryo Trisno mg Dadit damar R.
FUNGSI DARI BEBERAPA PERUBAH by Yulvi Zaika.
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA.
Materi Kuliah Kalkulus II
KALKULUS I NI KETUT SARI.
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
Mekanika Tanah Yulvi Zaika
Luas Daerah ( Integral ).
Mekanika Fluida Membahas :
HIDROLIKA PENGARUH PEMOMPAAN SUMUR BOR
Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
SISTEM DAN JARINGAN PIPA
MEDAN LISTRIK Fandi Susanto S.Si.
MEDAN LISTRIK.
MODEL DAN SIMULASI Pemodelan, Governing Equation
ALIRAN SERAGAM.
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
18. Hukum Gauss.
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
Kehilangan Energi pada
Reaktor batch (Batch Reactor)
Pengertian garis Lurus Koefisien arah/gradien/slope
HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
Soal Latihan No. 1 Bila tekanan pada tangki tertutup adalah 140 kPa di atas tekanan atmosfir dan head loss akibat kehilangan energi yang terjadi pada.
Pertemuan 23 Pergerakan Air Tanah
Mempelajari gerak partikel zat cair pada setiap titik medan aliran di setiap saat, tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak aliran di setiap saat, tanpa.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
METODE NUMERIK Interpolasi
KAJIAN PENGEMBANGAN ALAT PENGGALI AIR MOBILE UNTUK PEMADAMAN KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERINTEGRASI DENGAN SYSTEM PREVENTIF KEBAKARAN TIM PENELITI : Dr.
Bab 5 : PENDAHULUAN ANALISA DIFFERENTIAL PADA GERAKAN FLUIDA
DINAMIKA FLUIDA.
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Persamaan Diferensial Biasa
MEDAN LISTRIK Fandi Susanto S.Si.
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah
FLUIDA DINAMIS.
Kuliah Mekanika Fluida
PERILAKU BATUAN terhadap
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Sedimentasi Praktis.
MEDAN LISTRIK Pertemuan 4.
12.1 Mengidentifikasi alat mesin irigasi
SUMUR DAN PARIT RESAPAN
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PERSAMAAN GARIS LURUS 1. Bentuk Umum 2. Gradien 3. Menggambar Garis
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
MODUL 2: ALIRAN BAHAN CAIR Dr. A. Ridwan M.,ST.,M.Si,M.Sc.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Garis dan Gradien.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Peta Konsep. Peta Konsep A. Garis dan Gradien.
Bab 2 Fungsi Linier.
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
MATEMATIKA TEKNIK II PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER.
Model matematika aplikasi pada BIDANG teknik sumber daya air
Pertemuan 22 Aliran Air Tanah
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Transcript presentasi:

PENGUJIAN AKUIFER Metode Theis Metode Cooper – Jacob Metode Recovery Cooper - Jacob

Pengujian akuifer dilakukan pada aliran tak tunak (unsteady flow) radial. Aliran jenis terjadi pada saat pemompaan sumur artesis berlangsung sampai tercapai kondisi tunak dan saat pemompaan hihentikan / periode pemulihan (recovery) Pers. Aliran tak tunak 3-D untuk akuifer homogen dan isotropik dengan koordinat radial adalah : ………………………..(1) dimana : S = Koefisien tampungan T = Transmisivitas hidraulis (m2/hari)

Metode Theis Theis memberikan penyelesaian pers. (1) untuk luas akuifer  : ………………………..(2) W(u) Fungsi sumur (Well Function) dimana : ………………………..(3) Fungsi sumur, W(u) dapat dihitung dengan pers. :

Atau secara umum dapat ditulis sbb : ………………..(4) Pers. (3) : dapat juga ditulis sbb : …………………..(5) Jika pers. (2) dibagi pers. (5) diperoleh : …………………..(6)

Dari pers. (11) dapat disimpulkan bahwa : SERUPA DENGAN Maka kurva hubungan antara s – r2/t dan kurva W(u) – u mempunyai bentuk yang sama atau dapat berimpit.

Kurva Hubungan W(u) dan u

Contoh soal : Sebuah sumur pompa menembus aquifer tekan dan dipompa dengan debit konstan Q = 1026,32 m3/hari. Selama waktu pemompaan ini, pada sebuah sumur pengamatan yang berjarak r = 57,89 m dari sumur pompa diamati penurunan muka airnya yang disajikan dalam Tabel 1. Hitung nilai Transmisivitas (T) dan koefisien tampungan (S) dari aquifer tersebut dengan Metode Theis.

Tabel 1. Penurunan muka air di sumur pengamatan

Penyelesaian : Diketahui Q = 1026,32 m3/hari R = 57,89 m

Selanjutnya kurva s – r2/t digambarkan pada kurva W(u) – u : u – r2/t Dari kurva di atas, ternyata 2 kurva tsb belum berimpit karena nilai r2/t > u sedangkan s < W(u)

agar kurva berimpit, maka dengan coba-coba diperoleh nilai r2/t dibagi 106 sedangkan nilai s dikalikan 2,3

Sehingga : untuk sebuah titik sembarang pada kurva yang berimpit, misalnya Titik A dengan nilai W(u) = 10 dan u = 1.10-4 maka nilai s = 10/2,3 = 4,348 m dan r2/t = 1.10-4 x 106 = 102 m2/menit = 144000 m2/hari = 187,829 m2/hari = 5,217.10-7

METODE COOPER - JACOB Metode ini umumnya dikenal dengan nama Metode Jacob Merupakan penurunan dari Metode Theis Digunakan untuk nilai u kecil (u<0,01)

Persamaannya :

jadi : Dalam bentuk log dapat dituliskan sebagai : Pada waktu t = to, penurunan muka airtanah s = 0, maka :

Maka : Selisih dua pengukuran penurunan muka airtanah (s) :

Jika nilai : maka : Sehingga :

Langkah-langkah perhitungan : 1. Dari data pemompaan (hubungan antara s dan t) dibuat kurva linier dengan s sebagai sumbu Y dan t sebagai sumbu X, 2. Kurva memotong sumbu X, diperoleh to 3. Hitung s dengan mengambil nilai t2 = 10.t1. Misalnya t1 = 1 s = s1 t2 = 10 s = s2 4. Hitung nilai T dengan rumus : 5. Hitung nilai S dengan rumus : s = s2 – s1

Contoh Soal : Sebuah sumur pompa menembus aquifer tekan dan dipompa dengan debit konstan Q (m3/hari). Selama waktu pemompaan ini, pada sebuah sumur pengamatan yang berjarak r (m) dari sumur pompa diamati penurunan muka airnya yang disajikan dalam tabel 3.1 dan 3.2. Hitung nilai Transmisivitas (T) dan koefisien tampungan (S) dari aquifer tersebut dengan Metode Cooper Jacob (Jacob I). Jika diketahui tebal aquifer tekan (D) adalah 15 m, hitung nilai Konduktivitas Hidraulis (K) dari aquifer tersebut.

Tabel 2. Penurunan muka air di sumur pengamatan

Kurva Penurunan Muka Airtanah Metode Jacob

Dari kurva di atas dapat disimpulkan bahwa :

METODE RECOVERY COOPER - JACOB Memanfaatkan data pemulihan muka air sumur setelah pemompaan dihentikan, Besarnya penurunan (s’) diukur dari elevasi muka airtanah sebelum pemompaan, disebut Penurunan Residual Digunakan untuk menghitung nilai T sebagai pembanding nilai T yang diperoleh dari tes pemompaan awal.

Grafik Recovery Cooper-Jacob: s’ s t t’ Pemompaan Pemulihan t-henti

Selanjutnya t = t henti + t’ Penurunan Residual (s’) dapat dihitung dengan anggapan pemompaan diteruskan pada sumur dengan debit Q, dan sejak t henti dioperasikan pemompaan pada sumur dengan debit –Q (dimana Q – Q = 0 artinya pemompaan dihentikan) Selanjutnya t = t henti + t’ - Persamaannya : Pompa semula Pompa baru

Dalam bentuk lain dapat ditulis : atau : sehingga :

Nilai T diperoleh pada : Sehingga :

Langkah-langkah perhitungan : 1. Dari data pemompaan (hubungan antara s’ dan t) dibuat kurva linier dengan s sebagai sumbu Y dan t sebagai sumbu X, 2. Hitung s’ dengan mengambil nilai t2 = 10.t1. Misalnya t1 = 1 s’ = s1 t2 = 10 s’ = s2 4. Hitung nilai T dengan rumus : s’ = s2 – s1

Contoh Soal : Sebuah sumur menembus aquifer tekan dipompa dengan debit konstan Q=106,32 m3/hari selama 205,26 menit. Setelah pemompaan dihentikan, pada sebuah sumur pengamatan yang berjarak r = 57,89 m dari sumur pompa diamati perubahan muka airnya yang disajikan dalam tabel berikut. Hitung nilai Transmisivitas (T) dari aquifer tersebut dengan Metode Recovery Cooper-Jacob. Jika diketahui tebal aquifer tekan (D) adalah 15 m, hitung nilai Konduktivitas Hidraulis (K) dari aquifer tersebut.

Penyelesaian : Dari grafik recovery Cooper-Jacob dapat disimpulkan bahwa nilai t merupakan akumulasi dari saat pemompaan dimulai sehingga dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai : t = t henti + t’ = 205,26 + t’ Untuk nilai t’ = 1 maka : t = 205,26 + 1 = 206,26 menit dan t/t’ = 206,26/1 = 206,26 Selanjutnya hitungan ditabelkan.

Tabel analisa t/t’ dan s’ metode Recovery Cooper-Jacob :

Ds’ = 0,39109