MIGRASI IKAN Julia E. Astarini

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BENCANA TSUNAMI Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Home Evaluasi.
Advertisements

Klik untuk melanjutkan
GLOBAL WARMING 1.SLIDE 1 2.SLIDE 2 3.SLIDE 3 4.SLIDE 4 5.SLIDE 5
USAHA BUDIDAYA PERIKANAN
KINEMATIKA GERAK LURUS
KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN I
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2)
Pendugaan DPI berdasarkan Frekuensi Panjang Ikan Praktikum m.k. DPI Bagian Sistem & Kebijakan Perikanan Tangkap Dept. PSP – FPIK IPB 2010 Julia E. Astarini.
SISTEM ARUS PERMUKAAN ATLANTIK DAN EKUATOR
Energi Potensial Kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak disebut energi potensial. Sebagai contoh, benda yang terletak pada ketinggian tertentu.
PUKAT LINGKAR (Tali kerut).
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
5 hewan yang hampir punah (5 멸종 위기에 처한 동물)
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Adaptasi makhluk hidup
OTOT IKAN FISH MUSCULAR SYSTEM.
INDUKSI DAN INDUKTANSI
KEMAGNETAN.
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2)
Karakteristik Ekologi Zona Estuari
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Referensi Glosarium Evaluasi Latihan Materi
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares)
Agoklimatologi terapan hubungan angin dengan pertanian
BAB VI ASAS –ASAS DAN KONSEP – KONSEP MENGENAI ORGANISASI PADA TINGKAT KOMUNITAS.
Ukuran kecepatan rata-rata molekul
ADAPTASI.
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
PERSAINGAN DAN PEMANGSAAN
TINGKAH LAKU IKAN (IKN )
BAB 3. GERAK LURUS 3.1 Pendahuluan 3.1
PENDAHULUAN Stok sumber daya ikan di Indonesia adalah multi species
Komunikasi Satwa.
Pengaruh Habitat Terhadap Hery Sutrawan Nurdin, S.Pi, M.Si
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
PERTEMUAN KE – 11 M.K. TINGKAH LAKU IKAN TINGKAH LAKU IKAN TERHADAP ALAT TANGKAP YANG DILINGKARKAN ASEP HAMZAH.
Universitas Sultan Ageng Tiirtayasa
ANIMASI GERAK JATUH BEBAS
ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE)
RUAYA Forcep Rio Indaryanto
PEMBERIAN TANDA PADA IKAN
Gelombang elektromagnetik
TERUMBU KARANG.
Latihan Soal Kinematika Partikel
ILMU PENGETAHUAN ALAM RAKHMAWATI SD NEGERI 2 BOWONGSO KALIKAJAR
UMUR IKAN.
PERTUMBUHAN IKAN Prof.Dr.Ir.Arief Prajitno, MS 22 oktober 2012
3. KEMORESEPSI Memainkan peran penting atau vital dalam perilaku ikan
BIOLOGI OSEANOGRAFI Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
Ikan Bertulang Rawan (Chondrichtyes)
BIOMEKANIKA.
Dinamika Kebudayaan dalam Masyarakat Pertemuan 5
KEADAAN ALAM INDONESIA
SISTEM FISHING GROUNG /Sistem DPI. Fishing Ground /Daerah Penangkapan Ikan (DPI) adalah wilayah perairan, di mana alat tangkap dapat dioperasikan secara.
Konservasi Ikan Pari Manta
KLASIFIKASI METODE PENANGKAPAN IKAN
Musim dan Perubahannya
VERTEBRATA By Lili Andajani.
Pada percobaan Mitsugi (1974) mememukan beberapa kelompok ikan yang tertarik dan tidak tertarik dengan cahaya, yaitu : Ikan yang tertarik oleh cahaya.
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
PERBANDINGAN SENILAI DAN
Entangling Net Muta Ali Khalifa Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian
MENGENAL BAHAGIAN-BAHAGIAN LUAR IKAN DAN FUNGSINYA
TM-02 Beta Indi Sulistyowati. Outline Definisi TLI Hal yang mendasari TLI Fisiologi Ikan.
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
USAHA PERIKANAN INDONESIA PENGERTIAN Usaha perikanan adalah semua kegiatan yang ada hubungannya dengan memanfaatkan sumber hayati perairan (hewan dan tumbuhan.
IPA TERPADU MATERI PENDAHULUAN: CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Rev. ed)
PEMBANGKITAN DAN STATISTIK GELOMBANG. PENGERTIAN GELOMBANG Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air.
Transcript presentasi:

MIGRASI IKAN Julia E. Astarini julia_ea@yahoo.com, jea@ipb.ac.id, 0852 15 787879 Bag. Sistem & Kebijakan Perikanan Tangkap Dept. PSP – FPIK – IPB 2010

MIGRASI IKAN Pergerakan/perpindahan ikan dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk penyesuaian terhadap kondisi yang menguntungkan dalam rangka mempertahankan eksistensi hidup dan keturunannya.

MIGRASI IKAN Kejadian yg menakjubkan: - ikan menempuh jarak hingga ribuan km - kecepatan migrasinya jg mencengangkan. Mis.: migrasi tuna sirip biru dari Florida mll samudera Atlantik menuju pantai Norwegia (jarak bila dg garis lurus: lebih dari 10.000 km. Waktu: 2-4 bln. Sehingga rata2 tempuh: 5 km/jam. - melalui semua rintangan, pemangsa spesies terutama yg bermigrasi ke arah atas memperlihatkan pola pergerakan yg memerlukan ketahanan yg luar biasa! Mrk tdk hanya berenang melawan arus tetapi jg menghadapi sejml rintangan mis. air terjun (migrasi salmon) - ketepatan wkt kembali.

MIGRASI IKAN: Menunjukkan daya tahan yg luar biasa! Memerlukan perjalanan yang panjang & sukar baik scr energi maupun fisiologi. Memerlukan kemampuan adaptasi yg tinggi

Makan (nursery ground) --- naluri sejak lahir Penyebab Ikan Bermigrasi Mencari tempat untuk memijah Mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya

horisontal migrasi vertikal Panjang Musiman Pendek diurnal Melakukan berdasarkan perubahan siang malam vertikal diurnal

Dalam migrasi ikan membentuk Turun ke lapisan dalam Naik agak ke permukaan Menyebar di kolom perairan Sebagian besar berada di dasar Pelagis Demersal Lebih mudah menghindar dari serangan predator dan menangkap mangsa Dalam migrasi ikan membentuk schooling

MIGRASI Pasif Aktif Perpindahan dari suatu habitat ke habitat lain karena perubahan fisiologis dan ekologis Perpindahan dalam suatu habitat tertentu akibat perubahan kondisi lingkungan dalam habitat itu

Migrasi ikan pari emas (golden ray) dari Western Florida ke Yucatan Peninsula. Jumlahnya mencapai sekitar 10 ribu ekor. Foto2 dari Sandra Critelli di Teluk Meksiko

Migrasi ikan salmon

PENTINGNYA MIGRASI

(spasial dan temporal) Mengetahui batas dan waktu migrasi (spasial dan temporal) Mengarahkan armada ke arah DPI yang potensial Mengoperasikan alat tangkap pada waktu yang tepat Mengoperasikan alat tangkap pada kedalaman perairan yang tepat Meningkatkan Efisiensi penangkapan (waktu, tenaga & biaya)

Bagaimana Melacak Pergerakan Migrasi Ikan? Memberi tanda pada ikan Marking Tagging

Marking PEMBERIAN TANDA TANPA BENDA ASING: PEMOTONGAN SIRIP PEMBERIAN LUBANG PADA TUTUP INSANG PEMBERIAN TATTO

Tagging Pemberian tanda dengan menggunakan benda asing. Misal: nikel, perak, alumunium

TAGGING FISH ACTIVITIES

Kelemahan: Bentuk tagging sulit dikenali karena terjadi perubahan akibat pertumbuhan ikan atau terkadang taggingnya hilang Ikan yang ditagging tidak ditemukan (tidak termonitor) Ikan yang ditagging tertangkap nelayan & tidak dilaporkan ke pihak yang berkepentingan Memerlukan biaya yang cukup besar

The released location of tagged fish in North Sulawesi Waters (1996- 2000)

LOCATION OF RUMPON (FAD) BY SAMPLING Daerah penangkapan (rumpon) LOCATION OF RUMPON (FAD) BY SAMPLING

Released and Recaptured Total number tagged fish and recaptured Three species of tuna were tagged : skipjack, yellowfin, bigeye Total recaptured fish: 5.74 %

The distance reached by tagged skipjack and yellowfin. Duration (days) for recaptured skipjack and yellowfin Distance of movement : <10 miles: skipjack : 46.36 % yellowfin: 68.27 % Duration of recaptured : < 30 days: skipjack : 94.24 % yellowfin: 78.23 %

The movement direction of tagged skipjack (west moonson)

The movement direction of tagged yellowfin (west monsoon)

Eksternal Faktor2 Yang Mempengaruhi Migrasi Ikan Internal Bimbingan ikan yang lebih dewasa Bau perairan Suhu Eksternal Salinitas Arus dan pasang surut Intensitas Cahaya Faktor2 Yang Mempengaruhi Migrasi Ikan Musim Matahari Air Limbah Kematangan Gonad Internal Kelenjar2 Internal Insting Aktivitas Renang

Bimbingan ikan yang lebih dewasa Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua. Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan Cod laut Barents, ikan lebih tua cenderung tiba di tujuan lebih dulu dari pada ikan muda Tdk berlaku untuk Ikan salmon, karena Ikan Salmon hanya 1x memijah dalam siklus hidupnya

Bau perairan Ikan anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa cabang sungai, kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan dengan mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam sungai. Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine dengan konsentrasi 1 x 10-6 ppm, jika suatu cabang sungai diberi larutan morpholine, maka ikan salmon akan masuk ke cabang sungai tadi.  Hal ini menunjukkan bahwa ikan menggunakan indera pencium untuk bermigrasi ke daerah asalnya.

Suhu Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokan ikan.  Suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas gerakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf.  Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 160-260 C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).

Salinitas Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing.  Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya. Contoh: Seriola quinqueradiata (japanese amberjack/yellowtail) menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.

Arus & Pasut Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan Arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan.  Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan. Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.

Intensitas cahaya Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan tingkat kekeruhan perairan.  Ikan mempunyai kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.

Musim Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya.  Ikan pelagis dan ikan demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam pada musim dingin.

Matahari Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan besar menggunakan matahari sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi akibat pengaruh musim.

Pencemaran Air Limbah Pencemaran air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan, penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai. Contoh: ikan white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat di daerah muara, padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai.  Hal ini karena migrasi mereka terhalang oleh air limbah di hulu sungai.

Kematangan Gonad Kematangan gonad diduga merupakan salah satu pendorong bagi ikan untuk melakukan migrasi, meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan migrasi sebagai proses untuk melakukan pematangan gonad. Mis.: salmon bermigrasi anadromous (ke air tawar) utk memijah, sidat (Anguilla sp) mis. di danau Poso bermigrasi katadramous menuju laut utk memijah di Tel. Tomini atau L. Maluku/L. Banda.

Sidat atau moa memijah di LAUT (Katadromous) Glass eels (anakan/bibit sidat) Masih berada di laut. Bila sudah mampu berenang mencari air tawar Sidat atau moa dewasa (elver) Sidat atau moa (remaja) (Di air tawar, hingga kemudian memijah di laut)

Kelenjar2 Internal Migrasi ikan Cod di laut Barent dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar tersebut aktif pada bulan September yang merupakan waktu pemijahan ikan Cod.

Insting Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor insting.

Aktivitas Renang Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari, kebanyakan ikan bertulang rawan (elasmobranch) dan ikan bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada malam hari daripada di siang hari.

REFERENSI Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Harden Jones FR. 1968. Fish Migration. London: Edward Arnold Ltd. McKeown B. 1984. Fish Migration. Sydney: Croom Helm Ltd.

TERIMA KASIH