AKUNTANSI PENGANTAR II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kas Chapter 7.
Advertisements

(c) Budhi Purwantoro Jati
NERACA SALDO DAN JURNAL PENYESUAIAN
JURNAL.
SIKLUS AKUNTANSI.
SISTEM AKUNTANSI Drs. Muhammad Saifi, M.Si.
Bab 14. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
REKONSILIASI BANK Heri Susanto.
BUKU BESAR.
DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN
12/12/2014(c) Budhi Purwantoro Jati1 AKUNTANSI PENGANTAR II Oleh: Budhi Purwantoro Jati.
KAS(cash) & PENGENDALIAN KAS
MINGGU KE 3 REKONSILIASI BANK.
Nur Ahlina Febriyati, S.Kom
KAS KECIL DAN REKONSILIASI BANK
KAS Materi 03.
REKONSILIASI BANK.
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
SISTIM AKUNTANSI UTANG
KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK
KAS Kas adalah alat pertukaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan dalam transaksi koperasi setiap saat diinginkan. Kas Kecil (Petty Cash) Adalah.
KAS Kas adalah alat pertukaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan dalam transaksi koperasi setiap saat diinginkan. Kas Kecil (Petty Cash) Adalah.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
CASH Pengertian dan Pentingnya Pengendalian internal terhadap Kas
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 4 KAS 4/12/2017.
Kas dan Setara Kas.
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
. 14 December 2016 Rekonsiliasi Bank Pengertian Rekonsiliasi Bank Penyebab Rekonsiliasi Bank Laporan Rekonsiliasi Bank Tujuan Rekonsiliasi Bank Latihan.
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS
Kas Chapter 7.
BAB III KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK
PENGAWASAN TERHADAP KAS
KAS (CASH) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari.
REKONSILIASI BANK.
KAS DAN SETARA KAS.
Akt. Keuangan Menengah 1 Bab 4 : KAS Pokok Bahasan : KAS.
Pengendalian Internal dan akuntansi kas
Rekening Giro Bank sebagai alat pengawasan
Sistem Pengendalian Internal dan Laporan Rekonsiliasi Bank
BAB 10 AUDIT KAS DAN SETARA KAS
Kas Kas didalam pengertian akuntansi didefinisikan sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima sebagai suatu.
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS
DANA KAS KECIL Sistem Dana Tetap (Imprest System)
KAS (CASH) (Materi 3) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan.
KAS (CASH) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari.
Bab 7 Pengendalian Internal dan Kas
Bab 11 KAS.
Dipersiapkan Oleh : WAHYUMI EKAWANTI, MSi
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
AKUNTANSI UNTUK KAS Moh. Amin Jurusan Akuntansi
AKUNTANSI KAS Kas Kecil (Petty Cash).
KAS Purnama sari.
UJI SUBSTANTIF KAS.
Pengendalian Internal dan Kas
Kas dan Bank Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
KAS (CASH) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari.
Disusun oleh: herry syafrial, s.pD., M.A.
Bab 14 sistem akuntansi pengeluaran kas
KAS (CASH) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari.
K A S meliputi uang logam; Kertas; cek; money order ; money on deposit
KAS.
KAS (CASH) Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari.
Pertemuan 15 Pengendalian Kas dan Rekonsiliasi Bank
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Bab 4 KAS 11/14/2018.
Kas Chapter 7.
Kas & Setara Kas Kas & Setara Kas Rekonsiliasi Bank Rekonsiliasi Bank.
REKONSILIASI BANK   PT. MUMET, membuka rekening di Bank MAN, sejak beberapa bulan yang lalu. Menurut laporan bank pada tanggal 31 Mei 2008 rekening giro.
MEMPROSES DOKUMEN DANA KAS DI BANK
Transcript presentasi:

AKUNTANSI PENGANTAR II Oleh: Budhi Purwantoro Jati 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati Bab 2 Pengendalian Interen dan Kas 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

AKUNTANSI & PENGENDALIAN INTEREN Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktifitas perusahaan, memproses informasi ke dalam laporan & mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat ke-putusan, melalui media laporan keuangan. Proses akuntansi terdiri atas pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan data keuangan Agar benar-benar bermanfaat bagi para penggunanya, informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keu-angan harus disajikan secara wajar (“benar”). Untuk menjamin bahwa informasi akuntansi disajikan secara wajar (“benar”) diperlukan suatu alat yang ber-nama sistem pengendalian interen. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PENGERTIAN & TUJUAN SISTEM PENGENDALIAN INTEREN Sistem pengendalian interen adalah semua alat (yang meliputi organisasi, metode, & prosedur) yang diterap-kan & digunakan perusahaan dengan tujuan untuk: a. melindungi aktiva b. menjamin ketelitian dan dapat dipercayainya cata- tan akuntansi c. meningkatkan efisiensi operasi d. mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan Sistem pengendalian interen terdiri atas 2 bagian, yaitu administratif control (tujuan c & d) dan accounting control (tujuan a & b). 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN INTEREN Sistem pengendalian yang digunakan oleh setiap perusa-haan belum tentu sama, tergantung pada skala operasi serta sifat dan jenis operasinya. Penerapan sistem pengendalian interen pada setiap pe-rusahaan meliputi semua aktiva dan pasiva beserta se-mua transaksi yang terkait. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

UNSUR-UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTEREN YANG EFEKTIF Karyawan yang cakap dan dapat dipercaya Penetapan fungsi dan tanggung jawab yang memadai Penetapan sistem otorisasi yang tepat Pemisahan fungsi yang memadai antara: a. Fungsi operasi dan fungsi akuntansi b. Fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi c. Fungsi otorisasi dan fungsi penyimpanan d. Fungsi-fungsi yang ada di dalam fungsi akuntansi Penyelenggaraan pemeriksaan secara periodik baik oleh pemeriksan interen maupun oleh pemeriksa eksteren. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

KETERBATASAN SISTEM PENGENDALIAN INTEREN Biaya penyelenggaraan yang cukup tinggi Rutinitas dalam pelaksanaan tugas Kolusi antar karyawan yang melaksanakan 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PENGERTIAN & KARAKTERISTIK KAS Kas adalah aktiva perusahaan yang berupa uang tunai (logam & kertas), check, money order, bank draft, dan simpanan di bank dalam bentuk giro. Karakteristik kas dapat diterima sebagai alat pembaya-ran oleh umum dan siap digunakan setiap saat (tanpa adanya pembatasan) untuk membiayai semua kegiatan perusahaan sehari-hari. Surat-surat berharga yang dapat diterima oleh bank sebagai alat pembayaran juga dapat diklasifikasikan sebagai kas. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PENGENDALIAN INTEREN KAS Penerimaan Semua penerimaan harus dise-torkan --untuk disimpan-- di bank dalam jumlah & bentuk apa adanya pada hari yng sama Pengeluaran Semua pengeluaran harus dilak-sanakan dengan sistem voucher Semua pengeluaran yang jum-lahnya besar dilakukan dengan menggunakan check Semua pengeluaran yang jum-lahnya kecil dilakukan dengan menggunakan kas kecil 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PENYIMPANAN KAS DI BANK DALAM BENTUK GIRO Dokumen-dokumen yang digunakan: 1. Formulir tanda tangan (signature card) 2. Bukti setor (deposit ticket) 3. Cek (check) 4. Laporan bank (bank statement) 5. Laporan rekonsiliasi bank (bank reconciliation) 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

Contoh Formulir Setoran Bagian Depan Bagian Belakang 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati Contoh Cek Pembuat Penerima Pembayar 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati Contoh Laporan Bank 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

MEKANISME PENYIMPANAN KAS DI BANK DALAM BENTUK GIRO PENERIMAAN KAS Pihak Ketiga Kas Perusahaan (PT A) Jurnal Kas xxx Macam2 xxx Posting Bank Kas xxx Giro PT A xxx xxx 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

MEKANISME PENYIMPANAN KAS DI BANK DALAM BENTUK GIRO PENGELUARAN KAS Pihak Ketiga Cek Perusahaan (PT A) Jurnal Macam2 xxx Uang Kas xxx Posting Bank Kas Giro PT A xxx xxx 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

LAPORAN REKONSILIASI BANK Laporan Rekonsiliasi Bank PERUSAHAAN (PT A) BANK Catatan Kas Buku Jurnal Buku Besar Kas Buku Giro PT A Laporan Bank Laporan Rekonsiliasi Bank Saldo Per Buku Persh (+) Penerimaan (--) Pengeluaran xx (xx) Saldo Per Lap Bank (+) Setoran (--) Penarikan Saldo Yang Benar 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

MEKANISME PENYIMPANAN KAS DI BANK DALAM BENTUK GIRO Perusahaan (PT A) Bank Terima dari pihak ke-3 Kas disetor Ke Bank Kas 500 Piutang Dagang 500 Kas 500 Giro PT A 500 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 200 Kas 200 Giro PT A 200 Kas 200 Terima dari pihak ke-3 Kas disetor Ke Bank Kas 250 Penjualan Tunai 250 Kas 250 Giro PT A 250 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 100 Kas 100 Giro PT A 100 Kas 100 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

MEKANISME PENYIMPANAN KAS DI BANK DALAM BENTUK GIRO Perusahaan (PT A) Bank Buku Besar Debit Kredit Saldo Awal 0 Penerm 500 Pengelr 200 Penerrm 250 Pengelr 100 Saldo Akhir 450 Laporan Bank Debit Kredit Saldo 0 500 500 200 300 250 550 100 450 Apabila kedua catatan diselenggarakan secara benar maka akan menunjukkan jumlah saldo akhir yang sama Apabila kedua catatan menunjukkan saldo akhir yang tidak sama berarti salah dan harus dicari penyebabnya melalui proses yang disebut rekonsiliasi bank 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PENGERTIAN DAN TUJUAN REKONSILIASI BANK Merupakan prosedur yang dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai rekening giro di bank dengan tujuan untuk mencari penyebab terjadinya perbedaan antara saldo kas yang nampak dalam pembukuan perusahaan dan saldo kas yang nampak dalam laporan bank. Penyebab utama perbedaan saldo kas menurut catatan (bu-ku) perusahaan dan laporan bank: 1. Transaksi2 yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, misal setoran dalam perjalanan, dan cek masih beredar. 2. Transaksi2 yang sudah dicatat oleh bank tetapi belum di- catat oleh perusahaan, misal penagihan piutang langsung melalui bank, jasa giro bank, & biaya administrasi bank. 3. Kesalahan pencatatan baik yang dilakukan oleh perusa- haan maupun oleh bank. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA SETORAN DALAM PERJALANAN (DEPOSIT IN TRANSIT) Perusahaan (PT A) Bank Terima dari pihak ke-3 Kas disetor Ke Bank Kas 500 Piutang Dagang 500 Kas 500 Giro PT A 500 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 200 Kas 200 Giro PT A 200 Kas 200 Terima dari pihak ke-3 Kas disetor Ke Bank Kas 250 Penjualan Tunai 250 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 100 Kas 100 Giro PT A 100 Kas 100 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA SETORAN DLM PERJALANAN Perusahaan (PT A) Bank Buku Besar Debit Kredit Saldo Awal 0 Penerm 500 Pengelr 200 Penerrm 250 Pengelr 100 Saldo Akhir 450 Laporan Bank Debit Kredit Saldo 0 500 500 200 300 100 200 Karena jumlah saldo akhir kedua tidak menunjukkan angka yang sama berarti ada yang salah & harus dibetulkan melalui proses rekonsiliasi Karena yang salah dalam hal ini adalah catatan bank, maka yang harus dibetulkan melalui proses rekonsilisi bank adalah catatan bank Karena salah bank adalah belum mencatat penerimaan kas maka membetulkannya dlm proses rekonsiliasi bank adalah ditambahkan pada saldo kas per laporan bank 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA CEK YANG MASIH BEREDAR (OUT STANDING CHEK) Perusahaan (PT A) Bank Terima dari pihak ke-3 Kas disetor Ke Bank Kas 500 Piutang Dagang 500 Kas 500 Giro PT A 500 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 200 Kas 200 Giro PT A 200 Kas 200 Terima dari pihak ke-3 Kas disetor Ke Bank Kas 250 Penjualan Tunai 250 Kas 250 Giro PT A 250 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 100 Kas 100 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA CEK MASIH BEREDAR Perusahaan (PT A) Bank Buku Besar Debit Kredit Saldo Awal 0 Penerm 500 Pengelr 200 Penerrm 250 Pengelr 100 Saldo Akhir 450 Laporan Bank Debit Kredit Saldo 0 500 500 200 300 250 550 Karena jumlah saldo akhir kedua tidak menunjukkan angka yang sama berarti ada yang salah & harus dibetulkan melalui proses rekonsiliasi Karena yang salah dalam hal ini adalah catatan bank, maka yang harus dibetulkan melalui proses rekonsilisi bank adalah catatan bank Karena salah bank adalah belum mencatat pengeluaran kas (cek) maka membetulkan- nya dlm proses rekonsiliasi bank adalah dikurangkan pada saldo kas per laporan bank 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA JASA GIRO BANK Perusahaan (PT A) Bank Terima dari pihak ke-3 Kas 500 Piutang Dagang 500 Kas disetor Ke Bank Kas 500 Giro PT A 500 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 200 Kas 200 Giro PT A 200 Kas 200 Tidak ada pemberi- tahuan Biaya Bunga 15 Giro PT A 15 Pendapatan Bunga 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA JASA GIRO BANK Perusahaan (PT A) Bank Buku Besar Debit Kredit Saldo Awal 0 Pengelr 200 Penerm 500 Saldo Akhir 300 Laporan Bank Debit Kredit Saldo 0 500 500 200 300 15 315 Karena jumlah saldo akhir kedua tidak menunjukkan angka yang sama berarti ada yang salah & harus dibetulkan melalui proses rekonsiliasi Karena yang salah dalam hal ini adalah catatan perusahaan, maka yang harus dibe- betulkan melalui proses rekonsilisi bank adalah catatan perusahaan Karena salah persh adalah belum mencatat penerimaan kas (pend bunga) maka mem betulkannya dlm proses rekonsiliasi adalah ditambahkan pd saldo kas per buku persh 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA BIAYA ADMINISTRASI BANK Perusahaan (PT A) Bank Terima dari pihak ke-3 Kas 500 Piutang Dagang 500 Kas disetor Ke Bank Kas 500 Giro PT A 500 Serahkan cek ke pihak ke-3 Cek diuang- kan ke Bank Utang Dagang 200 Kas 200 Giro PT A 200 Kas 200 Tidak ada pemberi- tahuan Biaya Ad- ministrasi Giro PT A 5 Pendapatan Adm 5 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA BIAYA ADMINISTRASI BANK Perusahaan (PT A) Bank Buku Besar Debit Kredit Saldo Awal 0 Pengelr 200 Penerm 500 Saldo Akhir 300 Laporan Bank Debit Kredit Saldo 0 500 500 200 300 5 295 Karena jumlah saldo akhir kedua tidak menunjukkan angka yang sama berarti ada yang salah & harus dibetulkan melalui proses rekonsiliasi Karena yang salah dalam hal ini adalah catatan perusahaan, maka yang harus dibe - Betulkan melalui proses rekonsilisi bank adalah catatan perusahaan Karena salah persh adalah belum mencatat pengeluaran kas (biaya) maka pembetu - lannya dlm proses rekonsiliasi adalah dikurangkan pd saldo kas per buku persh 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA CEK KOSONG (NOT SUFFICIENT FUNDS CHEK) Perusahaan (PT A) Bank Terima dari pihak ke-3 dalam ben- nuk CEK Kas (dalam bentuk CEK disetor ke Bank Kas 500 Piutang Dagang 500 Kas 500 Giro PT A 500 Karena ter- nyata CEK KOSONG oleh Bank di- Keluarkan lagi Tidak ada pemberi- tahuan Giro PT A 500 Kas 500 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

ILUSTRASI TERJADINYA CEK KOSONG (NOT SUFFICIENT FUNDS CHEK) Perusahaan (PT A) Bank Buku Besar Debit Kredit Saldo Awal 0 Penerm 500 Saldo Akhir 500 Laporan Bank Debit Kredit Saldo 0 500 500 500 0 Karena jumlah saldo akhir kedua tidak menunjukkan angka yang sama berarti ada yang salah & harus dibetulkan melalui proses rekonsiliasi Karena yang salah dalam hal ini adalah catatan perusahaan, maka yang harus dibe - Betulkan melalui proses rekonsilisi bank adalah catatan perusahaan Karena salah persh adalah belum mencatat pengeluaran kas (biaya) maka pembetu - lannya dlm proses rekonsiliasi adalah dikurangkan pd saldo kas per buku persh 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

BENTUK LAPORAN REKONSILIASI BANK Laporan Rekonsiliasi Bank Per 31 Januari 2011 Saldo per Laporan Bank (+) a. Setoran dlm perjln b. Kas yg ada di prsh xxx Saldo per Buku Persahaan (+) a. Pengmpl piut via Bank b. Jasa giro Bank c. Kslhn pencatatan (--) a. Cek msh beredar b. Kslhn pencatatan Xxx (--) a. Biaya admin Bank b. Cek Kosong Saldo kas yang benar 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

Laporan Rekonsiliasi Bank CONTOH PT Gagak Rimang Laporan Rekonsiliasi Bank 31 Maret 2011 (dalam ribuan rupiah) Saldo per lap bank (+) 1. Setoran dlm perjln 13.784 2.038 Saldo per buku persh (+) 1. Pengumpulan piutang via bank 11.981 1.000 15.822 12.981 (--) 1. Cek msh beredar (3.397) (--) 1. Biaya adm bank 2. Cek kosong 3. Koreksi kesalahan (25) (441) (90) Saldo kas yg benar 12.425 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati JURNAL PENYESUAIAN Rekonsiliasi bank merupakan prosedur/cara untuk menentukan saldo kas (simpanan giro di bank) yang benar untuk dicantumkan/dilaporkan dalam neraca. Rekonsiliasi bank hanya merupakan proses pengu-kuran (perhitungan) dan bukan merupakan proses pengakuan (pencatatan). Oleh karena itu, untuk membetulkan saldo kas pada buku (catatan) perusahaan yang masih salah harus dibuat jurnal penyesuaian. Jadi tujuan pembuatan jurnal penyesuaian pada proses rekonsiliasi bank adalah untuk menyesuaikan (membetulkan) buku (catatan) perusahaan. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH (lanjutan) Kas 1.000 Piutang Wesel 878 Pendapatan Bunga 122 (Untuk mencatat pengumpulan piutang lgs melalui bank) Biaya Administrasi Umum 25 Kas 25 (Untuk mencatat biaya administrasi bank) Piutang Dagang 441 Kas 441 (Untuk mencatat cek kosong) Utang Dagang 90 Kas 90 (Untuk mencatat koreksi kesalahan pencatatan cek) 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH (lanjutan) Atau apabila keempat jurnal penyesuaian di atas diga-bung menjadi satu jurnal, maka nampak sebagai beri – kut: Kas 444 Biaya Administrasi Umum 25 Piutang Dagang 441 Utang Dagang 90 Piutang Wesel 878 Pendapatan Bunga 122 (Untuk mencatat semua penyesuaian yang diperlukan untuk membetulkan (menyesuaian) saldo kas menurut laporan bank. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati To Be Continued Jangan lupa mempelajari kembali buku teksnya serta mencoba soal-soal latihannya di rumah. Memang ujian masih jauh, tetapi buatlah lebih pasti dari sekarang. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KAS KECIL – SISTEM DANA TETAP (IMPREST) Jumlah kas kecil yang dibentuk harus ditetapkan. Pengelolaan fisik kas kecil dilakukan oleh kasir (pemegang) kas kecil yang bertugas menyimpan uang tunai kas kecil, me-ngurusi pengeluaran2 kas kacil, dan menyim pan bukti2 pe-ngeluaran kas kecil, serta menukarkan bukti2 pengeluaran kas kecil dengan uang tunai pada saat yang telah ditentukan untuk melakukan pengisian kembali kas kecil. Pencatatan atas transaksi2 kas kecil dilakukan oleh (petugas) bagian akuntansi dan bukan oleh kasir (pemegang) kas kecil. Transaksi2 kas kecil yang dicatat terdiri atas: a. Pembentukan kas kecil, dengan jurnal: Kas Kecil xxx Kas (Bank) xxx 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KAS KECIL – SISTEM DANA TETAP (IMPREST) b. Pengisian kembali kas kecil, dengan jurnal: Macam2 Akun di Debet xxx Kas (Bank) xxx c. Penambahan jumlah kas kecil, dengan jurnal (atau se- baliknya pengurangan): Kas Kecil xxx Kas (Bank) xxx d. Penyesuaian pada akhir periode, dengan jurnal: Macam2 Akun di Debet xxx Kas Kecil xxx 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KAS KECIL – SISTEM DANA TETAP (IMPREST) Jadi setiap terjadi pengeluaran (penggunaan) kas kecil tidak dicatat melainkan cukup dikumpulkan & disimpan bukti2 pe-geluarannya, dijadikan satu dengan sisa uang tunai yang ada. Jumlah uang tunai ditambah bukti2 pengeluaran yang ada (yang dikelola oleh kasir pemegang kas kecil) setiap saat harus selalu sama dengan jumlah saldo kas kecil menurut catatan (buku besar kas kecil) yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 01/02/11 Dibentuk dana kas kecil Kotak Kas Kecil - Uang Tunai 1.000 - Jumlah 1.000 01/02/11 Dicatat Kas Kecil 1.000 Kas/Bank 1.000 Kas Kecil 01/02/11 1.000 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 10/02/11 Dana kas kecil di GUNAKAN Kotak Kas Kecil - Uang Tunai 150 - Bukti2 Transaksi . 850 - Jumlah 1.000 10/02/11 TIDAK DICATAT Kas Kecil 01/02/11 1.000 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 20/02/11 Dana kas kecil di- ISI KEMBALI 20/02/11 DICATAT Beban Listrik 100 Beban Telepon 250 Suplais 500 Kas/Bank 850 Kotak Kas Kecil - Uang Tunai 1.000 - Bukti2 Transksi . 0 - Jumlah 1.000 Kas Kecil 01/02/11 1.000 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 25/02/11 Dana kas kecil di- TAMBAH 25/02/11 DICATAT Kas Kecil 1.500 Kas/Bank 15000 Kotak Kas Kecil - Uang Tunai 2.500 - Bukti2 Transksi . 0 - Jumlah 2.500 Kas Kecil 01/02/11 1.000 25/02/11 1.500 Saldo 2.500 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 26/02/11 Dana kas kecil di- GUNAKAN Kotak Kas Kecil - UangTunai 1.750 - Bukti2 Transaksi . 750 - Jumlah 2.500 26/02/11 TIDAK DICATAT Kas Kecil 01/02/11 1.000 25/02/11 1.500 Saldo 2.500 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 28/02/11 Dana kas kecil di- SESUAIKAN Kotak Kas Kecil - Uang Tunai 1.750 - Bukti2 Transaksi . 750 - Jumlah 2.500 28/02/11 DICATAT Beban Reparasi 150 Beban Perjl Dns 500 Beban Sosial 100 Kas Kecil 750 Kas Kecil 01/02/11 1.000 25/02/11 1.500 28/02/10 750 . . Saldo 1.750 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pemegang Kas Kecil Bagian Akuntansi 20/02/11 Dana kas kecil di- ISI KEMBALI Kotak Kas Kecil - Uang T. 250.000 - Bukti2 T . 749.975 - Jumlah . 999.975 20/02/11 DICATAT Beban List 99.975 Beban Telp 250.000 Suplais 500.000 Selisih Kas 25 Kas/Bank 850.000 20/02/11 Dana kas kecil di- ISI KEMBALI 20/02/11 DICATAT Beban List 100.025 Beban Telp 250.000 Suplais 500.000 Selisih Kas 25 Kas/Bank 850.000 Kotak Kas Kecil - Uang T. 250.000 - Bukti2 T . 750.025 - Jumlah 1.000.025 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH Pembentukan kas kecil 01-02-11 Kas Kecil 1.000 Kas / Bank 1000 Penggunaan kas kecil 10-02-11 --- --- Pengisian kembali kas kecil 20-02-11 Beban Listrik 100 Beban Telepon 250 Suplais 500 Kas / Bank 850 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati CONTOH (lanjutan) Penambahan saldo kas kecil 25-02-11 Kas Kecil 1.500 Kas / Bank 1000 Penggunaan kas kecil 26-02-11 --- --- Penyesuaian kas kecil (pada akhir periode) 28-02-11 Beban Reparasi 150 Beban Perjalan Dinas 500 Beban Sosial 100 Kas Kecil 750 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati Contoh Penyajian Kas Sebagai elemen aktiva lancar Pada urutan paling atas kare- paling likuid sifatnya 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati

© Budhi Purwantoro Jati The End Jangan lupa mempelajari kembali buku teksnya serta mencoba soal-soal latihannya di rumah. Jangan lupa untuk mengerjakan dan mengumpul-kan Tugas-1 pada hari kuliah berikutnya. 4/8/2017 © Budhi Purwantoro Jati