Kehadiran : > 80% Evaluasi: Setiap materi ada penilaian

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Pemrograman Terstruktur
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Counting.
Pertemuan II SEBARAN PEUBAH ACAK
03/04/2017 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
Oleh : NURDIANTO, S.Pd SMA NEGERI 15 MAKASSAR
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Fradika Indrawan,S.T – UAD – Pert I
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Teori P, NP, dan NP-Complete
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Suryadi MT Tree.
9. BILANGAN BULAT.
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
4. PROSES POISSON Prostok-4-firda.
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
MODUL KULIAH MATEMATIKA TERAPAN
Induksi Matematika.
DALIL-DALIL PROBABILITAS (SSTS 2305 / 3 sks)
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
Bahan Kuliah Matematika Diskrit
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Algoritma Runut-balik (Backtracking)
Luas Daerah ( Integral ).
KONSEP DASAR PROBABILITAS (SSTS 2305 / 3 sks)
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Pertemuan-4 : Recurrences
FUNGSI MATEMATIKA DISKRIT K- 6 Universitas Indonesia
Pemrograman Terstruktur
Closure dari Relasi dan Relasi Ekivalen
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Turunan Numerik Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Peluang.
Peluang Diskrit.
Pengantar Matematika Diskrit
PELUANG SUATU KEJADIAN
Pengantar Matematika Diskrit
Teori Peluang Diskrit.
DISTRIBUSI PROBABLITAS
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
Himpunan Pertemuan Minggu 1.
FUNGSI STRUKTUR DISKRIT K-8 Program Studi Teknik Komputer
G RAF 1. P ENDAHULUAN 2 3 D EFINISI G RAF 4 5.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Algoritma Branch and Bound
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
Kompleksitas Waktu Asimptotik
PENDAHULUAN STRUKTUR DISKRIT K-1 Program Studi Teknik Komputer
9. BILANGAN BULAT.
BAB XII PROBABILITAS (Permutasi dan Kombinasi) (Pertemuan ke-28)
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
DISTRIBUSI PROBABLITAS (SSTS 2305 / 3 sks)
Matematika Diskrit.
Pengantar Matematika Diskrit
Transcript presentasi:

Kehadiran : > 80% Evaluasi: Setiap materi ada penilaian Design and Analysis Algorithm Kontrak Perkuliahan Kehadiran : > 80% Evaluasi: Setiap materi ada penilaian

Materi I : Pertemuan 1 – 4 Review landasan matematika Kriteria kebaikan suatu algoritme Notasi asimtotik dan laju pertumbuhan fungsi Fungsi-fungsi rekursif dan metode penyelesaiannya

Materi II (tentative) : Pertemuan 5 - 9 Teknik perancangan algoritme : Divide and conquer, dynamic programming Materi III (tentative) : Pertemuan 10 - 14 Teknik perancangan algoritme : greedy, backtracking, graph Teori NP-complete dan algoritme-algoritme pendekatan

Analisis Algoritme TIU : TIK : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat merancang suatu algoritme yang efisien serta mampu membuat hasil analisisnya. TIK : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep2 dasar dalam menganalisis suatu algoritme (Minggu I)

Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria kebaikan suatu algoritme dan menganalisis suatu algoritme sederhana (Minggu II) Mahasiswa dapat menjelaskan notasi asimtotik dan menggolongkan fungsi berdasar laju pertumbuhannya (Minggu III) Mahasiswa memahami teknik rekursif serta mampu menggunakan teknik tersebut untuk menganalisis suatu algoritme (Minggu IV)

Review paper (Minggu VIII) Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik algoritme divide and conquer serta menggunakannya untuk jenis masalah yang sesuai (Minggu V-VI) Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik algoritme pemrograman dinamis serta menggunakannya untuk jenis masalah yang sesuai (Minggu VI-VII) Review paper (Minggu VIII) Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik algoritme greedy serta menggunakannya untuk jenis masalah yang sesuai (Minggu IX-X)

Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik algoritme backtracking serta menggunakannya untuk jenis masalah yang sesuai (Minggu X-XI) Review paper (Minggu XII) Mahasiswa dapat menjelaskan konsep NP-Complete problem dalam menganalisis suatu algoritme (Minggu XIII) Mahasiswa dapat menggunakan algoritme pendekatan dalam menyelesaikan masalah NP-complete (Minggu XIV)

Tujuan yang ingin dicapai: Mengukur kompleksitas suatu algoritme Mempelajari teknik-teknik dasar algoritme untuk menyelesaikan masalah-masalah real. Membiasakan diri untuk selalu merespon setiap algoritme baru dengan pertanyaan: Seberapa baik algoritme ini? Apakah ada yang lebih baik?

Referensi: Cormen, T. H, E.L. Charles & L.R. Roland. 2003. Introduction to Algorithms. MIT Press, Cambridge. Buku rujukan lain yang relevan

Tujuan yang ingin dicapai: Mengukur kompleksitas suatu algoritme Mempelajari teknik-teknik dasar algoritme untuk menyelesaikan masalah-masalah real. Membiasakan diri untuk selalu merespon setiap algoritme baru dengan pertanyaan: Seberapa baik algoritme ini? Apakah ada yang lebih baik?

Perbandingan kompleksitas algoritme

Penjelasan besaran

Beberapa istilah yang digunakan: Algoritme: Satu set aturan untuk menyelesaikan masalah dalam jumlah langkah yang terbatas. Program: Implementasi algoritme pada komputer menggunakan bahasa pemrograman tertentu Analisis: Untuk mengetahui seberapa banyak sumber daya yang diperlukan oleh algoritme

Anggapan: Terdapat masalah yang diharapkan dapat diselesaikan menggunakan program komputer Terhadap masalah ini, cari algoritme yang sesuai serta efektif dan efisien Catatan: Masalah yang secara teoritis dapat diselesaikan dengan komputer belum tentu dapat dikerjakan secara praktis (solvable algorithmically), artinya: Program dapat dituliskan serta menghasilkan output yang benar untuk setiap input yang diberikan, dengan asumsi, disediakan sumber daya yang tidak terbatas.

Konsep matematika yang diperlukan, al: Metode matematika secara efektif dapat digunakan untuk memprediksi banyaknya ruang dan waktu yang diperlukan oleh suatu algoritme tanpa harus mengimplementasikan-nya dalam bahasa pemrograman tertentu. Konsep matematika yang diperlukan, al: Logika matematika, aljabar, kalkulus: fungsi, limit, turunan, integral, sekuens, deret, prinsip2 pembuktian, modular aritmatika, peluang, graf, tree, dsb.

Logika matematika: Proposisi Perangkai dasar Tabel kebenaran Kesetaraan proposisi kompleks Dalil-dalil kesetaraan Argumen Kaidah inferensia : modus ponen, modus tolens, kaidah silogisma

Aljabar, mis: eksponen, logaritma xaxb = xa+b xa/xb = xa-b (xa)b = xab xa+xa = 2 xa ≠ x2a log (ab) = log a + log b logab = logkb/logka log an= n log a

Kalkulus: Fungsi : Tentukan Df dan Wf dari fungsi Limit: Tentukan Turunan: Tentukan turunan fungsi Integral: Tentukan integral fungsi

Sekuens dan Kekonvergenannya Konvergen ke 1 konvergen ke 1 divergen

Deret: ∑ an ∑ ai = 1/(1-a) jika 0 < a < 1 dan n → ∞ ∑ i = n(n+1)/2 ≈ ½ n2 ∑ i2 = n(n+1)(2n+1)/6 ≈ 1/3 n3 ∑ ik ≈ ( nk+1)/|k+1|, k ≠ -1

Metode pembuktian: Counter example Kontradiksi Induksi matematika Membuktikan bahwa suatu pernyataan salah cukup dengan mengambil salah satu contoh yang mendukung pernyataan tersebut.

Kontradiksi: Mula-mula diasumsikan salah Kontradiksi: Mula-mula diasumsikan salah. Bila ini berakibat pada suatu kemustahilan, berarti yang berlaku adalah sebaliknya (benar). Contoh: Buktikan bahwa bilangan prima itu tidak terbatas. Catatan: Setiap bilangan adalah prima atau perkalian prima

Induksi Matematika: Buktikan bahwa : Untuk n ≥ 1 berlaku: ∑ i2 = [n(n+1)(2n+1)]/6 Bilangan Fibonacci ke-i memenuhi sifat Fi < (5/3)i untuk i ≥ 1 Catatan : Fi = Fi-1 + Fi-2

Modular Aritmatika: a = b mod n jjk n membagi (a-b) Secara intuitif dapat dikatakan bahwa akan diperoleh sisaan yang sama pada pembagian: a dibagi n atau b dibagi n Contoh : 5 = 1 mod 2, 11 = 2 mod 3 Teorema Jika a = b mod n, maka a+c = b+c mod n Jika a = b mod n, maka ad = bd mod n

Hukum penjumlahan Hukum perkalian Kombinasi Permutasi Kombinatorika Hukum penjumlahan Hukum perkalian Kombinasi Permutasi Setiap pengguna suatu sistem komputer memiliki sebuah password, yang terdiri atas 6 sampai 8 karakter, dengan setiap karakter adalah huruf kapital atau digit bilangan desimal. Jika setiap password harus memuat minimal satu digit bilangan desimal, ada berapa banyak password yang mungkin?

Diagram Pohon Ada berapa string biner dengan panjang empat yang tidak memiliki dua 1 secara berurutan? bit ke-1 bit ke-2 bit ke-3 bit ke-4 1 1 1 1 1 1 1 Jadi, terdapat 8 string.

Permutasi dan kombinasi dengan pengulangan Tipe Pengulangan? Rumus r-permutasi Tidak r-kombinasi Ya

Peluang Diskrit Pencacahan menjadi landasan bagi perhitungan peluang berlangsungnya suatu kejadian. Abad 17: Pascal menentukan kemungkinan untuk memenangkan suatu taruhan yang didasarkan pada keluaran dari dua buah dadu yang dilemparkan berulang-ulang. Abad 18: Laplace mempelajari perjudian dan mendefinisikan peluang suatu kejadian.

Soal Sebuah dadu dilempar 6 kali berturut-turut. Carilah (a) p(muncul tepat empat angka 1). (b) p(tidak ada angka 6 yang muncul).

Solusi (a) Ini adalah contoh dari suatu barisan dengan enam percobaan Bernoulli yang saling bebas, di mana peluang sukses adalah 1/6 dan peluang gagal 5/6. Karena itu, peluang muncul tepat empat angka 1 pada saat dadu dilemparkan 6 kali adalah (b) Dalam kasus ini sukses adalah kemunculan angka selain 6, yang memiliki peluang 5/6 dan gagal adalah kemunculan angka 6, yang peluangnya 1/6. Maka peluang tidak ada angka 6 yang muncul pada saat dadu dilemparkan 6 kali adalah

Graf Graf G = (V,E) dengan V = himpunan vertex/ simpul E = himpunan edge/ sisi Contoh: 1 2 3 V = {1, 2, 3, 4, 5, 6} E = {(1, 2), (1, 5), (2, 5), (3, 6)} 4 5 6

Digraf Graf G = (V,A) dengan V = himpunan vertex/ simpul A = himpunan arch/ sisi berarah Contoh: 1 2 3 V = {1, 2, 3, 4, 5, 6} A = {(1, 2), (1, 5), (5,2), (3, 6)} 4 5 6

Suatu graf G disebut terhubungkan (connected) jika setiap pasang vertex terhubungkan oleh suatu lintasan (path). Lintasan : Jalur : Trayek : A C B A C B B D E A C D B B

Tree dan Forest Tree : Adalah graf tak berarah, terhubungkan dan tanpa cycle Forest: Adalah graf tak berarah, tanpa cycle dan tak terhubungkan

Contoh: tentukan MST dari graf berikut: v1 2 v2 1 3 4 10 2 7 v3 v4 v5 8 4 6 5 1 v6 v7

Algoritme Prim: v1 2 v2 1 2 v3 v4 v5 4 4 6 1 v6 v7 MST: 16

Algoritme Kruskal: v1 2 v2 1 2 v3 v4 v5 4 6 1 v6 v7 MST: 16

Tugas Baca buku Cormen bab : Summation Review landasan matematika yang lain

sekian dan terima kasih