Famella Ranti Novitasari Diah Restiningrum Rendy Uji Niagara Intan Ayu Zakiyatul M Chasyanah L Teguh Budhiarto
LOYALITAS KARYAWAN DEFINISI LOYALITAS Loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyalitas dapat diartikan dengan kesetian, pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang didalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku terbaik (Rasimin, 1998).
Ciri karyawan yang memiliki loyalitas yang rendah: diantaranya karena sifat karaternya (bawaan), kekecewaan karyawan dan sikap atasan, serta perasaan negative seperti ingin meninggalkan perusahaan, merasa bekerja di perusahaan lain lebih menguntungkan, tidak merasakan manfaat, dan menyesali bergabung dalam perusahaan. Ciri karyawan yang menunjukkan loyalitas yang tinggi pada perusahaan, diantaranya : bersedia bekerja melebihi kondisi biasa, merasa bangga atas prestasi yang dicapai perusahaan, merasa terinspirasi, bersedia mengorbankan kepentingan pribadi, merasa ada kesamaan nilai dalam perusahaan.
Motif-motif yang Mendasari Loyalitas Loyalitas dapat berupa keikutsertaan bahkan ketersediaan sering dianggap bentuk loyalitas. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik perkumpulan atau organisasinya dan orang-orang seperti apa yang menjadi isinya Hal tersebut sesuai dengan arti loyal, yaitu patuh dan yang membuat berbeda adalah orang-orang seperti apakah yang membentuk aturan dan menyepakati untuk patuh. Hal tersebut kembali kepada motif dan kebutuhan yang mendominasi, apakah berprestasi (achievment), berteman/berkumpul(affiliation) atau posisi diantara yang lain (power). Karena loyalitas bersifat emosional, yaitu adanya keterpautan hati maka ketiga motif tersebut menjadi dasar loyalitas apakah terpaut pada prestasi, rekan/teman kerja, atau posisi/jabatan
Faktor-faktor yang menpengaruhi Loyalitas Selanjutnya Steers & Porter (1983) menyatakan bahwa timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor : (a) karakteristik pribadi, meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras, dan sifat kepribadian; (b) Karakteristik pekerjaan, meliputi tantangan kerja, stres kerja, kesempatan untuk berinteraksi sosial, job enrichment, identifikasi tugas, umpan balik tugas, dan kecocokan tugas; (c) Karakteristik desain perusahaan, yang dapat dilihat dari sentralisasi, tingkat formalitas, tingkat keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, paling tidak telah menunjukkan berbagai tingkat asosiasi dengan tanggung jawab perusahaan, ketergantungan fungsional maupun fungsi kontrol perusahaan; serta (d) Pengalaman yang diperoleh dalam perusahaan,
Aspek-aspek loyalitas kerja yang terdapat pada individu dikemukakan oleh Siswanto (Trianasari, 2005), yang menitik beratkan pada pelaksanaan kerja yang dilakukan karyawan antara lain. : a. Taat pada peraturan. b. Tanggung jawab pada perusahaan. c. Kemauan untuk bekerja sama.. d. Rasa memiliki, e. Hubungan antar pribadi, f. Kesukaan terhadap pekerjaan,
(5) faktor yang menjadi tolok ukur sumber daya manusia mempunyai loyalitas atau komitmen (dikutip dalam Utomo, 2002, p.17) yaitu: a. Karyawan tersebut berada di perusahaan tertentu; b. Karyawan tersebut mengenal seluk-beluk bisnis perusahaannya maupun para pelanggan dengan baik c. Karyawan tersebut turut berperan dalam mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan bagi perusahaannya d. Karyawan tersebut merupakan aset tak berwujud yang tidak dapat ditiru oleh para pesaing e. Karyawan tersebut mempromosikan perusahaannya,
Steers dan Porter (1983) menitikberatkan aspek loyalitas perusahaan, antara lain: (a) Dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan, (b) Keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin bagi perusahaan, dan (c) Kepercayaan yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai perusahaan.
Dampak atau Pengaruh Loyalitas bagi karyawan 1.Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
beberapa dimensi kepuasan kerja yang dapat digunakan untuk mengungkapkan karakteristik penting mengenai pekerjaan, dimana orang dapat meresponnya. Dimensi itu adalah: a. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), b. Atasan (Supervision), c. Teman sekerja (Workers), d. Promosi (Promotion), e. Gaji/Upah (Pay),
2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Ideal/ Kondusif. Iklim organisasi merupakan suatu kondisi atau keadaan suasana perusahaan atau organisasi yang dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya rasa takut. Karyawan akan merasa bahwaiklim organisasi menyenangkan apabila suatu pekerjaan benar- benar dihargai, karyawan merasa diperlakukan secara pantas, memperoleh pekerjaan yang menantang dan memuaskan secara intrinsik, serta karyawan memperoleh kesempatan untuk maju