B. MAKNA DAN PERANAN TEATER DALAM KONTEKS BUDAYA DAERAH. 1.Makna teater daerah dalam kehidupan masyarakat, untuk memberi tempat atau wadah bagi budaya masyarakat, 2.Dapat memberi tuntunan kepada masyarakat sesuai dengan “budaya” yang dimilikinya
Sebuah pertunjukan teater “arja” di Bali Contoh: Sebuah pertunjukan teater “arja” di Bali , misal-nya, cerita yang diketengahkan, sarat akan petuah-petuah atau pesan moral yang berhubungan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat daerah setempat, disamping mengungkap inti pokok cerita yang di pentaskan. Gambar. Teater“Arja” Bali, dengan gaya penampilan khas, harmonis, atraktif, kompak serta busana yang gemerlapan
a. Teater sebagai Keperluan Upacara. PERANAN TEATER DALAM KONTEKS BUDAYA DAERAH. a. Teater sebagai Keperluan Upacara. Teater tradisional di Bali pada umumnya di jaman dahulu banyak digunakan untuk keperluan upacara. Dalam ritual “Dewa Yadnya” misalnya, tiap pemain (penari) atau peserta upacara lainnya merupakan penonton dan sekaligus juga ikut aktif dalam upacara itu sendiri.
Contoh: REJANG adalah sebuah tari klasik (tradisional) yang gerak-gerak tarinya sangat sederhana (polos) dan penuh dengan rasa pengabdian kepada leluhur.
gerakan, kostum maupun iringan musiknya. b. Teater untuk Keperluan Ekspresi Seni dan Hiburan Teater sebagai ekspresi seni dan hiburan, menitikberatkan pada segi keindahan, gerakan, kostum maupun iringan musiknya. Misalnya : Dramatari arja, prembon, calonarang, topeng dan lain sebagainya.
misalnya ;dramatari topeng bahwa topeng sebagai seni tari dan teater. sebuah prasasti di Jawa Tengah yang mengungkap seni pertunjukan topeng, yaitu ‘prasasti Jaha’ – berangka tahun 840 masehi yang di tulis oleh “Maharaja Sri Lokapala” sebagai pemegang daerah Kuti. Contoh: Teater ‘Topeng Bondres’
Topeng Bali, dimuat pada sebuah prasasti “Bebetin” yang berangka tahun 896 masehi, menyebutkan – ‘pertunjukan topeng’ pada jaman pemerintahan “Raja Ugrasena” di Bali. Pada prasasti “Blantih” tahun 1059 masehi, menyebutkan tentang “atapukan” – berarti topeng Sumber lain mengatakan, bahwa ‘topeng’ itu mulai berkembang sebagai teater rakyat. Di dalam sebuah lontar petopengan bernama lontar “Ularan Prasaya”, diceritakan tentang jaman pemerintahan “Dalem Waturenggong” di Gelgel antara tahun 1460-1550. Gambar ; Berbagai Jenis ‘Karakter ‘ Topeng Bali. Teater topeng dipentaskan dengan lakon dari cerita babad, siklus kerajaan , Singasari dan Majapahit serta cerita-cerita daerah lainnya.
topeng,arja,prembon,wayang kulit dan seni pertunjukkan lainnya. c. Teater untuk Keperluan Penyampaian Pesan. dalam perkembangannya, para seniman teater ingin sekaligus memanfaatkan fungsi teater sebagai media penyampaian pesan, yaitu dapat berupa pendidikan atau penerangan. Antara lain : topeng,arja,prembon,wayang kulit dan seni pertunjukkan lainnya.
Dalam seni pertunjukkan, antara lain : dalam lakon wayang kulit, misalnya nilai yang berhubungan dengan budi pekerti, etika dan susila, yang dapat mengubah sikap dan perilaku penontonnya. Dapat membentuk perilaku yang baik dan positif, yang disajikan melalui pesan-pesan cerita dalam lakon. Gambar: Teater “Wayang Kulit” Bali
MEMPUNYAI LIMA FUNGSI UTAMA : POTRET 1. sebagai sarana “hiburan” dan juga berfungsi sebagai wadah untuk berkomunikasi antar warga. TEATER PADA DASARNYA, MEMPUNYAI LIMA FUNGSI UTAMA : 2. sebagai “fungsi ritual”, bersifat transendental, yaitu sebagai media hubungan antar manusia, di dalam rangkaian proses upacara keagamaan. 3. sebagai “terapi” diperuntukkan bagi mereka yang memiliki cacat mental, maupun fisik. Misalnya, orang yang mengalami cacat mental akan menjadi lebih percaya diri dan merasakan interaksi serta sosialisasi dengan masyarakat saat menari di panggung. bersambung….
4. sebagai “media pergaulan”, proses penciptaan tarian hingga pementasan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terkoordinasi, baik antar penari, pemusik, maupun penata rias. Hal 5. sebagai “media katharsis” seperti seni yang lain, seni tari (teater) pun dapat menjadi media katharsis bagi penari. Misalnya, mereka yang biasa melakukan katharsis (pembersihan jiwa) melalui seni tari, yaitu seniman tari yang sudah sangat terbiasa menari dan menuangkan gagasannya melalui tarian.