PENDAHULUAN NURHENI WIJAYANTO (NWJ) HP:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
GEOGRAFI XI - 2.
A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI
KONSEP DASAR DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM SD.ALAM
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
Universitas Brawijaya
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN AGROFORESTRI
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
REKLAMASI LAHAN BEKAS KEBAKARAN HUTAN
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
Faktor Biotik.
Perencanaan Tata Guna Lahan
KONSERVASI TANAH DAN AIR
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Anita Sisilia Silitonga Hilda Oktavia Simbolon Febri Firsandi Putra
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
Manusia dan Lingkungannya
FUNGSI HUTAN.
PENGUATAN KONSEP EKOLOGI TANAMAN
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Sistem agroforestri.
PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS SOLUSI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
MENERAPKAN METODE PERTANIAN BUDIDAYA LORONG
PENDAHULUAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
CIRI-CIRI PERTANIAN.
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
(MIXED FARMING SYSTEMS)
REVOLUSI HIJAU.
Pengantar Pembangunan Pertanian
Pengantar Pembangunan Pertanian
Sistem Agroforestri Repong Damar (Shorea javanica) Di Krui, Lampung Barat SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 I GUSTI AYU KUSUMA WARDANI.
AGROFORESTRY (2) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Modul 6 KB 1 Ekologi Tanaman.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Disampaikan Oleh : JAKES SITO.SP Sebagai Media Penyuluhan
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

PENDAHULUAN NURHENI WIJAYANTO (NWJ) HP: 08128424546 EMAIL: nurheniw@gmail.com Rumah: Jl. Dahlia 22 Taman Cimanggu-Bogor-16163

d Trees Crops Litter Sun light a b c

Tujuan Agroforestry Penghutanan kembali Tujuan Agroforestry Penghutanan kembali. Penyediaan sumber makanan dan pakan ternak. Penyediaan kayu bangunan dan kayu bakar. Pencegahan migrasi penduduk ke kota. Mengurangi pemanasan bumi. Pengertian Agroforestry Suatu nama kolektif untuk sistem dan penggunaan lahan, dimana tanaman keras berkayu (pepohonan, perdu, palem, bambu, dsb) ditanam secara bersamaan dalam unit lahan yang sama dengan tanaman pertanian dan/atau ternak, dengan tujuan tertentu, dalam bentuk pengaturan ruang atau urutan waktu, dan didalamnya terdapat interaksi ekologi dan ekonomi di antara berbagai komponen yang bersangkutan.

Suatu metode penggunaan lahan secara optimal yang mengkombinasikan sistem-sistem produksi biologis yang berotasi pendek dan panjang (suatu kombinasi produksi kehutanan dan produksi biologis lainnya) dengan suatu cara berdasarkan asas kelestarian, secara bersamaan atau berurutan, dalam kawasan hutan atau di luarnya, dengan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Suatu perpaduan usaha pertanian dengan usaha kehutanan. Jelasnya, kita mengusahakan tanaman keras yang menghasilkan kayu, buah, getah dan sebagainya di lahan pertanian yang biasanya ditanami dengan tanaman penghasil pangan, seperti jagung, umbi-umbian, sayuran, palawija dan sebagainya.

Pengertian agroforestry seyogyanya menitikberatkan dua karakter pokok yang umum dipakai pada seluruh bentuk agroforestry yang membedakan dengan sistem penggunaan lahan lainnya: Adanya pengkombinasian yang terencana /disengaja dalam satu bidang lahan antara tumbuhan berkayu (pepohonan), tanaman pertanian dan/atau ternak/hewan baik secara bersamaan (pembagian ruang) ataupun bergiliran (bergantian waktu). Ada interaksi ekologis dan/atau ekonomis yang nyata/jelas, baik positif dan/atau negatif antara komponen-komponen sistem yang berkayu maupun tidak berkayu

Beberapa ciri penting agroforestry: Agroforestry biasanya tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan/atau hewan). Paling tidak satu diantaranya tumbuhan berkayu. Siklus sistem agroforestry selalu lebih dari satu tahun. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu. Selalu memiliki dua macam produk atau lebih, misalnya pakan ternak, kayu bakar, buah-buahan, obat-obatan. Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa, misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah, peneduh sehingga dijadikan tempat berkumpulnya keluarga/masyarakat. Untuk sistem pertanian masukan rendah di daerah tropis, agroforestry tergantung pada penggunaan dan manipulasi biomasa tanaman terutama dengan mengoptimalkan sisa panen. Sistem agroforestry yang paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan sistem budidaya monokultur.

Latar Belakang Agroforestry Pertumbuhan populasi penduduk yang terus meningkat. Kebutuhan akan adanya peningkatan produksi pangan. Semakin menurunnya luas hutan yang ada. Fungsi Agroforestry Suplai kayu bangunan, kayu bakar, dan pakan ternak. Penggunaan lahan secara optimal. Pemanfaatn energi matahari dalam luasan yang maksimal. Mencegah aliran air permukaan yang dapat menyebabkan terjadinya erosi. Pemanfaatan sumberdaya air dan hara lebih efisien.

LIHAT GAMBAR 1

Keuntungan Bagi Masyarakat Kayu bangunan yang tersedia dapat memperbaiki dan meningkatkan standar perumahan. Kayu bakar yang dihasilkan dapat menjaga keamanan energi rumah tangga. Bahan pangan dan pakan ternak, dapat memberikan keamanan pangan dan pakan. Konservasi tanah dan air, dapat mencegah erosi, pemeliharaan dan pemulihan produktivitas lahan. Bahan baku industri, menjamin ketersediaan bahan baku industri dan perkakas. Hasil bumi untuk perdagangan, dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Diversifikasi perekonomian desa, dapat memuculkan adanya diversifikasi pekerjaan.

Pelaksanaan agroforestry akan memberikan manfaat terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial (Vergara, 1982). Manfaat tersebut dapat bersifat jangka pendek dan jangka pangjang. Manfaat ekologis yang bersifat umum: (1) mengurangi tekanan penduduk terhadap hutan, sehingga luas hutan akan lebih besar dan berfungsi baik dalam perlindungan lingkungan, (2) siklus zat hara tanah akan lebih efisien, karena adanya pohon-pohon yang berakar dalam, (3) perlindungan yang lebih baik pada sistem ekologi di daerah hulu, karena sistem perladangan berpindah dapat dikendalikan lebih baik.

Manfaat ekologis secara khusus: (1) mengurangi laju aliran permukaan, pencucian zat hara tanah dan erosi, karena pepohonan akan menghalangi terjadinya proses tersebut, (2) perbaikan kondisi iklim mikro, misalnya penurunan suhu permukaan tanah dan laju evaporasi melalui penutupan oleh tajuk pohon dan mulsa, (3) peningkatan unsur hara tanah, karena adanya serasah/humus, (4) perbaikan struktur tanah, karena adanya penambahan bahan organik yang terus menerus dari serasah yang membusuk.

Sistem agroforestry pada suatu lahan akan memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi petani, masyarakat dan daerah setempat. Manfaat tersebut: (1) peningkatan dan penyediaan hasil berupa kayu pertukangan, kayu bakar, pangan, pakan ternak, dan pupuk hijau, (2) mengurangi timbulnya kegagalan panen secara total, yang sering terjadi pada sistem pertanian monokultur, (3) memantapkan dan meningkatkan pendapatan petani karena adanya peningkatan dan jaminan kelestarian produksi.

Manfaat sosial dari agroforestry timbul dari peningkatan produksi per satuan luas dan tercapainya kelestarian produksi tersebut. Manfaat sosial tersebut antara lain: (1) perbaikan standar hidup petani karena ada pekerjaan yang tetap dan pendapatan yang lebih tinggi, (2) perbaikan nilai gizi dan tingkat kesehatan petani dan adanya peningkatan jumlah dan keanekaragaman hasil pangan yang diperoleh, (3) perbaikan sikap masyarakat dalam cara bertani, melalui sistem penggunaan lahan yang tetap.

Hambatan-hambatan baik secara ekologis/lingkungan maupun sosial ekonomis antara lain: (1) aspek ekologis/lingkungan: (a) kemungkinan terjadi persaingan antara tanaman pohon dengan tanaman pangan, dalam hal ruang, cahaya, kelembaban, dan zat hara, sehingga menurunkan hasil tanaman pangan, (b) terjadi kerusakan tanaman pangan pada waktu dilakukan pemanenan pohon, (c) pohon-pohon dapat berperan sebagai inang dari serangan hama, yang mungkin membahayakan tanaman pangan, (d) terjadi permudaan alami yang cepat dari pohon kehutanan sehingga dapat meutup seluruh lahan dan mendesak tanaman pangan;

(2) aspek sosial: (a) memerlukan input tenaga kerja yang lebih banyak, sehingga pada waktu yang bersamaan dapat menimbulkan kelangkaan tenaga kerja pada kegiatan pertanian lainnya, (b) terjadi kompetisi antara tanaman pangan dan tanaman pohon dapat menyebabkan turunnya hasil total yang diperoleh dari usaha agroforestry, sehingga menjadi lebih rendah dari hasil pertanian monokultur, (c) diperlukan waktu yang lebih lama bagi pohon dapat dipanen sampai memberikan nilai ekonomis.

Hambatan-hambatan sistem agroforestry di atas insya Allah dapat diatasi jika pengembangan sistem agrofrestry bersifat lintas disiplin, lintas sektoral dan juga melibatkan para pihak terkait. Ilmu-ilmu biofisik dan sosial ekonomi seyogyanya saling memperkuat, agar pengembangan sistem agroforestry dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus meningkatkan kualitas hutan.

MANFAAT AGROFORESTRY Manfaat dan peluang agroforestry (Arnold, 1983) antara lain: (1) memelihara atau meningkatkan produktivitas tapak atau lahan melalui perbaikan siklus hara dan perlindungan tanah (erosi) dengan biaya yang relatif rendah, (2) meningkatkan nilai output/produk dari lahan melalui tumpangsari atau intercropping pohon dan tanaman pertanian dan makanan ternak dan sebagainya, (3) menganekaragamkan output/produk guna meningkatkan swasembada (pangan dan kayu), menekan resiko turunnya pendapatan karena pengaruh iklim, biologis dan pasar, (4) menyebarkan secara merata kebutuhan buruh/tenaga kerja sepanjang musim, (5) memproduktifkan lahan-lahan yang tidur/tidak terpakai, buruh dan modal, (6) menciptakan tabungan dan modal (capital stock).

Berbagai hipotesis yang mendukung kegiatan agroforestry dikemukakan oleh beberapa pakar: Noordwijk and Dommergues (1990), Wilson (1990), Oeng et al. (1991), Sanchez (1995) dan Young (1997) in Huxley (1999), mereka memberikan komentar bahwa agroforestry memiliki fungsi: (1) mengontrol/mengurangi erosi, (2) memelihara bahan organik tanah, (3) meningkatkan kondisi fisik tanah, (4) menambah jumlah nitrogen dengan penanaman pohon yang dapat menfiksasi nitrogen, (5) menyediakan hara mineral dalam tanah, (6) membentuk sistem ekologikal, (7) mengurangi kemasaman tanah, (8) mereklamasi lahan, (9) meningkatkan kesuburan tanah, (10) meningkatkan aktifitas biologi tanah, (11) adanya asosiasi mikoriza pada campuran pohon dan pertanian, (12) meningkatkan penangkapan hujan, cahaya, hara mineral dan produksi biomasa, (13) meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya, air dan hara mineral.

KEUNGGULAN SISTEM AGROFORESTRY KEUNGGULAN EKOLOGI/LINGKUNGAN: AGROFORESTRY MEMILIKI STABILITAS EKOLOGI YANG TINGGI, KARENA AGROFORESTRY MEMILIKI: MULTI JENIS, ARTINYA MEMILIKI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG LEBIH BANYAK ATAU MEMILIKI RANTAI MAKAN ENERGI YANG LEBIH LENGKAP. KONVERSI HUTAN ALAM MENJADI LAHAN PERTANIAN MENDORONG PENURUNAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SECARA DRASTIS. MULTISTRATA TAJUK, DAPAT MENCIPTAKAN IKLIM MIKRO DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR YANG LEBIH BAIK. SELAIN ITU, DENGAN ADANYA KOMBINASI POHON DAN TANAMAN SEMUSIM DAPAT MENGURANGI SERANGAN HAMA PENYAKIT. KESINAMBUNGAN VEGETASI, SEHINGGA TIDAK PERNAH TERJADI KETERBUKAAN PERMUKAAN TANAH YANG EKSTRIM, YANG MERUSAK KESEIMBANGAN EKOLOGINYA.

PENGGUNAAN BENTANG LAHAN SECARA EFISIEN, PADA SUATU LAHAN, KEMUNGKINAN TERDAPAT RELUNG (NICHES) YANG BERAGAM TERGANTUNG PADA KESUBURAN TANAH, KEMIRINGAN LERENG, KERENTANAN TERHADAP EROSI, KETERSEDIAAN AIR, DSB. PADA SISTEM MONOKULTUR, KERAGAMAN NICHES INI SERINGKALI DIABAIKAN, BAHKAN CENDERUNG DTIADAKAN. DALAM AGROFORESTRY, PETANI MEMILIKI BANYAK PILIHAN UNTUK MENYESUAIKAN TANAMAN APA YANG AKAN DITANAM PADA SUATU NICHES, DAN BUKAN MENGKOREKSI UNTUK MEMBANFAATKAN NICHES TERSEBUT, YANG SERINGKALI JUSTRU MEMBOROSKAN BIAYA DAN TENAGA.

KEUNGGULAN EKONOMI: YAKNI MEMBERI KESEJAHTERAAN KEPADA PETANI RELATIF TINGGI DAN BERKESINAMBUNGA, KARENA AGROFORESTRY MEMILIKI TANAMAN YANG DITANAM LEBIH BERAGAM, YANG BIASANYA DIPILIH JENIS-JENIS TANAMAN YANG MEMPUNYAI NILAI KOMERSIAL DENGAN POTENSI PASAR YANG BESAR. KERAGAMAN ATAU DIVERSIFIKASI JENIS HASIL II AKAN MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP FLUKTUASI HARGA DAN JUMLAH PERMINTAAN PASAR. JADI SEBENARNYA DENGAN SISTEM INI PETANI TELAH MENEBAR RESIKO, DENGAN JALAN TIDAK ‘MELETAKKAN SEMUA TELUR UNGGASNYA DALAM SATU SARANG’ (DO NOT PUT ALL EGGS IN ONE BASKET). SELANJUTNYA, DENGAN DIPEROLEHNYA JENIS HASIL YANG BERAGAM DAN BERKESINAMBUNGAN INI AKAN MENJAMIN PENDAPATAN PETANI LEBIH MERATA SEPANJANG TAHUN. KEBUTUHAN INVESTASI YANG RELATIF RENDAH, ATAU UNGKIN DAPAT DILAKUKAN SECARA BERTAHAP.

KEUNGGULAN SOSIAL BUDAYA: YAITU KEUNGGULAN AGROFORESTRY YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESESUAIAN (ADOPTABILITY) YANG TINGGI DENGAN KONDISI PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP BUDAYA MASYARAKAT PETANI. HAL INI KARENA AGROFORESTRY: TEKNOLOGI YANG FLEKSIBEL, DAPAT DILAKSANAKAN MULAI DARI SANGAT INTENSIF UNTUK MASYARAKAT YANG SUDAH MAJU, SAMPAI KURANG INTENSIF UNTUK MASYARAK YANG MASIH TRADISIONAL DAN SUBSISTEN. KEBUTUHAN INPUT, PROSES PENGELOLAAN SAMPAI JENIS HASIL AGROFORESTRY UMUMNYA SUDAH SANGAT DIKENAL DAN BIASA DIPERGUNAKAN OLEH MASYARAKAT SETEMPAT. FILOSOFI BUDIDAYA YANG EFISIEN, YAKNI MEMPEROLEH HASIL YANG RELATIF BESAR DENGAN BIAYA ATAU PENGORBANAN YANG RELATIF KECIL.

KEUNGGULAN POLITIS: AGROFORESTRY DAPAT MEMENUHI HASRAT POLITIK MASYARAKAT LUAS DAN KEPENTINGAN BAGSA SECARA KESELURUHAN, YAKNI: AGROFORESTRY DAPAT DAN SANGAT COCOK DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT LUAS, ADANYA PEMERATAAN KESEMPATAN BERUSAHA, SERTA MENCIPTAKAN STRUKTUR SUPLAI YANG LEBIH KOMPETITIF. DAPAT MEREDAKAN KETEGANGAN ATAU KONFLIK POLITIK, YANG SELAMA INI TERUS MEMANAS AKIBAT KETIMPANGANPERAN ANTAR GOLONGAN DAN KETIDAKADILAN EKONOMI. KEPERCAYAAN YANG DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT AKAN DIRESPON DENGAN ‘RASA MEMILIKI’ DAN MANJAGA SUMBERDAYA HUTAN/LAHAN YANG MEMBERI MANFAAT NYATA KEPADA MEREKA.