KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd.
Ragam Bahasa ilmiah Sarana verbal yang efektif, efisien, baik, dan benar. Ragam ini lazim digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah.
Karya Ilmiah Dalam sebuah karya ilmiah, penulis bermaksud menyampaikan hasil pengamatannya terhadap sebuah gejala, atau hasil pemikirannya tentang gejala, konsep, atau teori tertentu.
Manfaat Menulis Karya Ilmiah meningkatkan kemampuan mengorganisasikan gagasan atau pikiran-pikiran melalui tulisan secara sistematis dan logis. mengembangkan keterampilan membaca secara efektif karena sebelum menulis, seorang penulis terlebih dahulu harus membaca sejumlah rujukan yang memiliki relevansi dengan topik yang akan dibahasnya. memiliki keterampilan mencari sumber-sumber informasi melalui berbagai sumber pustaka.
meningkatkan keterampilan dalam mengolah dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis. meningkatkan ketelitian dalam membedakan fakta dan opini. meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah secara bertahap dari bentuk yang sederhana hingga menulis karya ilmiah dalam bentuk yang relatif lebih kompleks. meningkatkan kemampuan mengutarakan pendapat dan gagasan dalam bentuk tulisan.
meningkatkan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan formal. melatih berfikir kritis dan rasional. menumbuhkan kepekaan dan keingintahuan (curiosity) terhadap fenomena-fenomena alam yang nampak di sekitar. memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, baik bagi dirinya maupun masyarakat.
Bagian-bagian Karya Tulis Ilmiah Pendahuluan Berfungsi untuk menarik dan mengarahkan pembaca, menjelaskan secara singkat ide pokok atau tema karangan, dan menjelaskan hal yang akan diperbincangkan dalam bahasan.
Penjabaran secara terinci tentang alasan yang menjadi latar belakang dibuatnya tulisan. Bagian ini biasanya dikenal juga dengan bagian ‘masalah’ karena di dalamnya dijabarkan. permasalahan yang menyebabkan dilakukannya penulisan karya tulis tersebut.
2) Isi Penjelasan secara rinci tentang hal yang telah diutarakan dalam bagian pendahuluan. Inti pembahasan yang berisi penjabaran karya tulis. Harus memiliki keterkaitan dengan bagian pendahuluan. Jawaban dari masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.
3) Penutup Berfungsi untuk memberikan kesimpulan, penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi, serta merangsang pembaca untuk mengerjakan hal yang sudah dijelaskan atau diuraikan. Rangkuman dari bagian pendahuluan dan bagian isi.
Persiapan untuk Membuat Karya Tulis Ilmiah (Soeseno, 1995) Menelaah tema yang akan disusun menjadi tulisan apa ( yang dimaksud dengan tema itu) bagaimana ( pokok bahasan yang sudah ditemukan itu terjadi atau dilakukan) apa sebab (terjadi demikian atau mengapa harus dilakukan demikian) Penelaahan tema dimaksudkan agar penulis lebih fokus Pada pokok bahasan yang sedang digarap.
apakah bahan yang akan ditulis menarik? 2) Menguji kelayakan informasi awal Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat aktualitas dan azas manfaat pokok bahasan yang dipilih bagi penulis maupun pembaca apakah bahan yang akan ditulis menarik? apakah topik yang dipilih mengandung hal-hal baru? apakah tulisan tersebut nantinya dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat? apakah topik yang dipilih dapat membuka jalan atau solusi bagi permasalahan yang selama ini belum dijawab?
3) Pengumpulan bahan tulisan, baik melalui studi literatur di perpustakaan maupun pengumpulan informasi melalui wawancara. 4) Membuat catatan sumber literatur, baik berupa catatan untuk menyusun daftar pustaka maupun catatan isi.
PERENCANAAN KARANGAN
Tahap Penulisan Tahap Prapenulisan Tahap Penulisan Tahap Revisi
Langkah-langkah Membuat Karangan Memilih topik Hal penting dalam memilih topik Topik layak dibahas dan bermanfaat Topik menarik bagi penulis Topik dikenal baik Bahan untuk penulisan memadai dan mudah didapat Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
2) Membuat judul dari topik yang dipilih Beda Topik dengan Judul 2) Membuat judul dari topik yang dipilih Beda Topik dengan Judul? Topik ialah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan digarap. Judul ialah nama, titel, atau semacam label untuk suatu karangan.
Syarat Judul yang Baik Judul harus sesuai dengan topik atau isi karangan beserta jangkauannya Judul harus dinyatakan dalam bentuk frasa Judul harus dinyatakan secara jelas
3) Membuat Kalimat Tesis Perumusan singkat yang mengandung tema dasar dan sebuah gagasan sentral yang menonjol dari sebuah karangan.
Syarat Kalimat Tesis dalam Karangan Ilmiah (1) perumusan topik dan tujuan; (2) penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran; (3) pembatasan dan ketepatan rumusan; (4) kalimat lengkap - dapat berupa kalimat tunggal atau majemuk bertingkat; (5) kata khusus dan denotatif (lugas ); (6) kalimat pernyataaan positif - bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, bukan kalimat negatif; (7) pernyataan yang dapat meramal, mengembangkan, mengarahkan, dan mengendalikan penulisan; dan (8) pernyataan objektif (tidak subjektif) - dan dapat diuji kebenarannya.
Contoh Kalimat Tesis Topik : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia Tujuan:Untuk menjelaskan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia Tesis : Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah sehingga perlu diupayakan peningkatannya melalui perbaikan mutu pendidikan.
4) Menyusun Kerangka Karangan (Ragangan) Penyusunan kerangka karangan perlu dilatihkan dan dibiasakan agar penulis tidak mengalami kebuntuan dalam menulis. Kerangka karangan memperlihatkan rencana keseluruhan muatan tulisan.
Manfaat Kerangka Karangan Membantu penulis dalam mengembangkan dan menguraikan lebih lanjut tulisannya. Memudahkan penulis untuk melihat keseluruhan alur tulisan karena kerangka karangan disusun dalam butir-butir yang singkat. Memudahkan penulis mengatur klimaks atau urutan kepentingan bahasan. Membantu penulis membuat judul setiap bab atau bahasan.
Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Penyusunan Referensi Penyusunan referensi adalah satu bagian penting yang harus dilakukan seseorang ketika menulis karya ilmiah. Keluasan wawasan dan pengetahuan seorang penulis tercermin dari kekayaan referensi yang diacunya. Sumber referensi harus mutakhir dan harus memerhatikan tahun terbitnya.
Bibliografi merupakan istilah yang tidak lazim digunakan dalam karya tulis ilmiah karena istilah itu mengacu pada semua pustaka yang belum tentu relevan dengan karya tulis yang disiapkan penulisnya atau belum tentu diacu oleh penulisnya. Dengan demikian, istilah referensi, daftar pustaka, atau daftar acuan lebih baik digunakan daripada istilah bibliografi atau kepustakaan.
Kelemahan penulis dalam menyusun referensi adalah sering menganggap referensi tak sepenting penulisan naskahnya. Akibatnya, penulis dapat menjadi kelabakan ketika ia harus menuliskan referensinya. Ketakcermatan menyebabkan tertundanya penyelesaian naskah tepat waktu.
Hal-hal yang menjadi masalah dalam pencatatan referensi: 1) Tidak dicantumkannya nomor halaman suatu artikel dalam jurnal ilmiah, atau suatu bab dalam buku. 2) Tidak mencantumkan lengkap nama penyunting suatu artikel atau buku 3) Mengabaikan nama penulis kedua, ketiga dst. karena menggunakan dkk.
Orisinalitas dan kejujuran harus dijunjung tinggi dalam setiap tulisan ilmiah. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya plagiatisme.
Terima Kasih