HARI MINGGU MASA PRAPASKAH : II b. Perayaan Ekaristi diadakan sebagai pengenangan akan sengsara Tuhan Yesus, namun pewartaan sengsara Tuhan itu dikaitkan dengan perayaan kejayaan-Nya sebagai seorang Raja. Misa Pengenangan Sengsara Tuhan itu diawali dengan pengenangan akan peristiwa Yesus Kristus memasuki kota Yerusalem sebagai Almasih. c. Bagi orang Kristiani, Masa Prapaskah harus menuju suatu perjalanan ke Yerusalem, yakni menghadapi kematian dan kebangkitan Kristus. Masa Prapaskah ibarat suatu eksodus baru, meninggalkan tanah pembuangan menuju Yerusalem, menyongsong Paskah Kristus. 2. Ketentuan Liturgis : Misa Minggu Palma sudah dapat diselenggarakan pada Sabtu sore. Warna Liturgi : Merah. Ritus perarakan dilakukan di luar Gereja, kemudian dilanjutkan Liturgi Sabda hingga Rirus Penutup di dalam gedung gereja. Perarakan dari luar gereja menurut cara I (perarakan) diselenggarakan satu kali saja, terutama pada kesempatan yang dihadiri paling banyak umat. Untuk cara II (Meriah) dapat dilaksanakan mulai dari pintu atau bagian depan gereja, lalu perarakan berlangsung di dalam gedung gereja. Untuk cara III (Sederhana), karena tanpa perarakan, maka cukup diawali dengan nyanyian pembukaan dan di lanjutkan dengan seruan tobat, lalu Doa Pembuka Misa. Untuk ritus perarakan, Imam Selebran mengenakan korkap atau kasula warna merah. Jika mengenakan korkap, maka setelah perarakan-menjelang liturgi Sabda harus berganti, memakai kasula merah. Secara historis daun palma, daun zaitun, daun lainnya dan juga ranting-ranting dibawa umat dalam perarakan. Hingga kini jenis daun apa pun tidaklah dilarang untuk dibawa demi memeriahkan perarakan tersebut. Setelah Misa daun-daun itu dapat dibawa pulang dan di simpan dirumah masing-masing sebagai tanda kejayaan Kristus. Biasanya kemudian dipasang pada salib-salib Kristus di rumah. Sebelum dibawa dalam perarakan, sebaiknya daun-daun itu dikumpulkan pada satu meja untuk diberkati. Setelah diberkati barulah dibagikan kepada umat yang hendak berarak mengikuti rombongan Imam. Para pastur dan penanggung jawab liturgi harus berusaha sungguh-sungguh untuk menjamin agar perarakan itu dipersiapkan dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat bermakna bagi kehidupan umat. Jika terpaksa tidak dapat diselenggarakan Misa, maka dapatlah diadakan Ibadat Sabda saja, dengan tema “Yesus memasuki Yerusalem dan kesengsaraan-Nya”. 3. Bacaan Ritus Perarakan Palma : Injil: Kisah Yesus masuk Yerusalem. Tahun A: Matius 21:1-11, Tahun B : Markus 11:1-10, atau Yohanes 12:12-16, Tahun C: Lukas 19: 28. Misa – Liturgi Sabda : Yesaya 50:4-7: Hamba Yahwe yang rela disiksa dan tabah. Filipi 2:6-11: Yesus yang merendahkan diri dan dimuliakan Allah. Injil : Kisah Sengsara Yesus Kristus Tuhan kita. Tahun A: Matius 26:14-27 :66 (panjang) atau 27:11-54 (Singkat). Tahun B: Markus 14:1-15:47 (panjang) atau 15:1-39 (Singkat). Tahun C: Lukas 22:14-23:56 (panjang) atau 23:1-49 (Singkat). (bersambung minggu depan) Edisi : XLVI/ 24 Feb 2013 HARI MINGGU MASA PRAPASKAH : II “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia“ Bacaan Minggu Prapaskah ii, 24 Feb 2013 Bacaan Minggu Depan, 3 Maret 2013 Bacaan I : Kej 15:5-12, 17-18 Bacaan I : Kel 3:1-8a, 13-15 II : Flp 3:17, dan 4:1 II : 1Kor 10:1-6, 10-12 Mzm 27:1, 7-8a, 8b-9abc, 13-14 Mzm 103:1-2,3-4,6-7,8,11 Bacaan Injil Lukas 9:28b-36 Bacaan Injil Lukas 13:1-9 Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus, naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu. RENUNGAN Seorang murid yang baik akan selalu berupaya mendengarkan gurunya, dan dengan segala pikirannya mencoba untuk menghayati apa yang telah disampaikan oleh gurunya. Ia akan mengikuti apa yang diteladankan oleh gurunya. Harapannya ia akan semakin pandai. “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Kata-kata itu datang disaat para murid mengalami kesulitan untuk mengerti perkataan itu dan menangkap makna peristiwa transfigurasi. Suara itu mengingatkan para murid untuk senantiasa mendengarkan sang guru, yaitu Yesus. Mendengarkan Yesus berarti siap mengalami apa yang dialami oleh Yesus. Yesus mengalami derita dan wafat di Kayu Salib, namun kemudian bangkit pada hari ke tiga. Itulah jalan yang ditempuh oleh Yesus. “Inilah Putra-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”
PENGUMUMAN GEREJA PERAYAAN-PERAYAAN LITURGIS PERTEMUAN LINGKUNGAN APP-2013 PERTEMUAN II, TEMA : SIKAP MANUSIA ATAS PEKERJAAN. Lingkungan St. Stefanus Branti, pada hari Sabtu, 2 Maret 2013, pukul 19.00 wib, bertempat di rumah keluarga Bpk. Yosep (Ibu Dora)-Candimas. Lingkungan St. Thomas-Natar, pada hari Sabtu, 2 Maret 2013, pukul 16.00 wib, bertempat di rumah keluarga Bpk. Juli Winarto-Sarirejo Natar. 4. LATIHAN MISDINAR PERSIAPAN MINGGU PALMA Dimohon kehadiran adik-adik kita : Riki, Ugen, Silva, Anggita, Okta, dan Tika, untuk bersama-sama berkumpul mengikuti latihan misdinar di Gereja Katolik Stasi Natar, pada hari Jumat, 1 Maret 2013, setelah Doa Jalan Salib (sore). KOOR UNTUK PERAYAAN PASKAH-2013 Kepada seluruh anggota OMK St. Petrus Stasi Natar diharapkan kehadirannya untuk bersama-sama mengikuti LATIHAN KOOR pada hari ini, Minggu, 24 Februari 2013, setelah perayaan liturgi, bertempat di Gereja Katolik Stasi Natar. 6. KOLEKTE HARI MINGGU, 17 Februari 2013 Kolekte : Rp 258.000,- Dana Pembangunan dan Perawatan Gereja : Rp 230.000,- Sekolah Minggu : Rp -- Parkir : Rp 37.000,- 7. INFO PRAPASKAH Selama masa Prapaskah ini buletin INFOKOM akan menyajikan catatan khusus : PERAYAAN-PERAYAAN LITURGIS SELAMA PEKAN SUCI DAN TRIHARI PASKAH; MINGGU PALMA, MISA KRISMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI (MISA MALAM PASKAH, DAN MISA KEBANGKITAN KRISTUS), dengan harapan kita semua lebih mempersiapkan diri menyambut perayaan liturgis selama masa Pekan Suci ini. PERAYAAN-PERAYAAN LITURGIS SELAMA PEKAN SUCI DAN TRIHARI PASKAH (0leh : Rm. C.H. SURYANUGRAHA, OSC) Sebelum memasuki masa Trihari Paskah (Triduum Paschale, TP), Gereja mengalami suatu masa Tobat dan Puasa yang disebut dengan Masa Prapaskah (Tempus Quadragesimae, TQ). Pada hari-hari terakhir Masa Prapaskah dan menjelang Trihari Paskah, masih terdapat suatu masa yang cukup penting, yakni Pekan Suci (Hebdomada Sancta, HS). Pekan Suci diawali dengan Misa Pengenangan Sengsara Tuhan pada perayaan Minggu Palma atau Minggu Sengsara, kemudian Kamis Puiih menjelang Misa Perjamuan (Malam) Tuhan, sekaligus merupakan akhir Masa Prapaskah dan Pekan Suci. Selama Trihari Paskah, Gereja merayakan misteri-misteri terbesar karya penebusan. Perayaan Trihari Paskah merupakan puncak Tahun Liturgi. Rangkaian Trihari Paskah itu dimulai dengan Misa Perjamuan Tuhan pada Kamis Putih sore dan berakhir dengan Ibadat Sore II Hari Minggu Paskah. Saat-saat itu Gereja mengenangkan peristiwa penyaliban (sengsara), pemakaman (wafat), dan Kebangkitan Kristus. Ada satu garis ritual yang utuh : awal, puncak, dan penutup. A. MINGGU PALMA : MISA PENGENANGAN SENGSARA TUHAN 1. Makna : a. Pekan Suci dimulai pada hari Minggu Prapaskah VI atau biasa disebut dengan Minggu Palma atau Minggu Sengsara, karena untuk mengenangkan sengsara Tuhan. Minggu Palma adalah pintu masuk Pekan Suci. Pada hari-hari selama Pekan Suci, kita diajak mengenangkan satu peristiwa penebusan lewat sengsara, wafat, dan kebangkitan sekaligus. Setiap perayaan liturgis tetap mengandung unsur-unsur penebusan itu. Dalam bacaan Injil hari ini kita diingatkan bahwa, sangat penting bagi kita untuk siap menerima Yesus dan selalu mendengarkan sabda-Nya. Sabda-sabdaNya tidak boleh disepelekan begitu saja, tetapi juga harus dilaksanakan dalam sikap dan perbuatan kita sehari-hari. Kita harus sungguh mendengarkan Yesus, karena dalam Dia dan bersama Dia, kita akan mengalami kemuliaan di surga. Konsekwensinya, kita harus siap mengalami penderitaan seperti yang dialami oleh Yesus. Salib itu sungguh berat bagi kita, namun kita harus siap memikul salib kita. Penderitaan yang kita alami selama hidup di dunia ini tidaklah sebanding dengan penderitaan yang telah dialami oleh Yesus di Kayu Salib. Dicambuk, dipaku kedua telapak tangan-Nya di Kayu Salib, ditikam lambung-Nya dengan tombak hingga keluar darah dan air. Itulah penderitaan yang telah dialami Yesus. Apakah kita siap mendengarkan Yesus? Apakah kita siap memikul salib, hidup bersama Yesus? ------------------------------------ Ya Yesus, Putra Bapa, Bukalah pintu hatiku untuk selalu bersedia mendengarkan suara-Mu, suara Sabda-Mu yang merupakan Kebenaran dan Hidup. Semoga aku berani dan setia memikul salibku seperti Engkau. Amin. HARI RAYA LITURGI MINGGU INI : Minggu, 24 Februari 2013 Hari Minggu Masa Prapaskah : II St. Montanus dan Lucius Bacaan I : Kej 15:5-12, 17-18. Bacaan II : Flp 3:17, 4:1. Bacaan Injil: Luk 9:28b-36 LAGU-LAGU PERAYAAN LITURGI, MINGGU, 24 FEBRUARI 2013 (Dikutip dari SARAN LAGU KALENDARIUM TAHUN C/1-2013) Lagu Pembukaan : 543 Mazmur : 801 Alleluya : 965 Pujian : 539 Syukur : 483 6. Persembahan : 376 7. Bapa Kami : - 8. Lagu Penutup : 480 PENGUMUMAN GEREJA 1. Petugas Liturgi Minggu depan, Masa Prapaskah III, 3 Maret 2013 : Lektor : Sdri. Siska Mazmur : Ibu Yuli Dirigen : Sdri. Retno Kolektan : Bpk. Rendra Effendi (Pendi) dan Bpk. Agus Dekorasi : Kel: Bpk. Sujarwoko dan Kel: Bpk. Singgih Petugas Misdinar : Krisna, dan Kelvin DOA JALAN SALIB Dilaksanakan setiap hari Jumat, mulai pukul 17.00 wib (jam 5.00 sore), bertempat di Gereja Katolik Stasi Natar. “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik”