Presepsi Sosial dan Prasangka Sosial Ikhwan Nurhakim NPM : 0913052003 Bimbingan dan Konseling FKIP UniversitasLamung
Persepsi Sosial Persepsi : Suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti, 2003). Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu Persepsi : Suatu proses membuat penilaian (judgmennt) atau membangun kesan (impression) mengenai berbagai macam hal yang terdapat didalam lapangan penginderaan seseorang. Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya Persepsi bermula dari penginderaan, diolah kealam pikiran dan berakhir dengan penafsiran
Pengertian Presepsi Sosial Presepsi sosial adalah kecakapan untuk cepat melihat dan memahami perasaan-perasaan,sikap-sikap,dan kebutuhan-kebutuhan anggota kelompok. Kecakapan ini sangat diperlukan untuk memenuhi tugas pemimpin.seperti yang telah dikemukakan oleh kaum dinamika kelompok untuk menjalankan group-centered leadership. Persepsi sosial adalah bagaimana kita membuat kesan pertama, prasangka apa yang mempengaruhi mereka, jenis inormasi apa yang dipakai untuk sampai pada kesan tersebut, dan bagaimana akuratnya pesan itu (David O Sears, et. al, 1994 ) Persepsi sosial berhubungan dengan adanya rangsangn2 sosial dan banyak mengandung unsur subjective
Eksperimen chawdry&newcomb(1952) Meneliti empat kelompok mahasiswa yang berbeda,antara lain kelompok agama,kelompok politik,dan kelompok keahlian sarjana. Anggota keempat kelompok itu diteliti dengan suatu skala atitude,yaitu semacam test yang dapat menilai sampai dimana seseorang dapat menangkap dan memahami sikap-sikap dan attitude-attitude anggota-anggota lainnya yang sekelompok.
Fungsi Persepsi Sosial Persepsi sosial dapat juga membantu kita menghadapi berbagai macam orang dan situasi yang kita temui sehari – hari Persepsi kita mengenai orang, situasi atau peristiwa yang kita temui, terlepas dari tepat tidaknya persepsi, setidaknya kita manfaatkan sebagai pegangan sementara waktu.
Faktor yangg Mempengaruhi Persepsi Sosial Variable Object-Stimulus Variable Suasana Pengiring Kehadiran Object-Stimulus Variable Diri Persepsor
Variable Object Stimulus Dalm persepsi ini apa yg muncul dlm persep tergantung pada petunjuk2 yang dapat tertangkap oleh penginderaan kita, misalnya Gerakan, ekspresi wajah, cara duduk dll. Melalui berbagai petunjuk yang didapat, kita mengkonstruksikan apa yang masuk dalam penginderaan kita, sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa si A berwatak dingin, si B mempunyai hati yang busuk dll.
Variable Suasana Pengiring Kehadiran Object-Stimulus Latar dan suasana yg menyertai kehadiran suatu object-stimulus juga turut menentukan corak persepsi yg dapat terbentuk pada diri seseorang Latar dan suasana yang mengiringi kehadiran object-stimulus mempunyai pengaruh tertentu terhadap persepsi sosial karena berhubungan erat dengan norma dan nilai yang berlaku di suatu kelompok / masyarakat Norma dan nilai adalah pengatur dan penuntun perilaku orang sebagai anggota dari suatu kesatuan sosial, berfungsi sebagai pedoman dalam mengukur tingkah laku mana yang dapat dilihat wajar-tidak wajar, boleh-tidak boleh, harus-tidak harus, pantas-tidak pantas, untuk mditampilkan pada tempat2 tertentu Selaras / tidaknya perilaku yang dipergunakan seseorang dengan hal2 tsb, dg cepat akan mempengaruhi corak persepsi kita terhadap orang yang bersangkutan
Variable Diri Persepsor Persepsi merupakan proes pengideraan ktif yang melibatkan diri perseptornya. Banyak sekali faktor pada diri perseptor yang dapat mempengaruhi veridikalitas perspsinya, yaitu : Pengalaman Inteligensi Kemampuan menghayati stimulus Ingatan Disposisi kepribadian Sikap terhadap obyek stimulus Kecemasan Pengharapan
Prasangka Sosial Kimball Young : Prasangka ditandai dg adanya pertentangan kelompok dan kuatnya in group dan out group Sherif and Sherif : Prasangka sosial adalah suatu sikap negatif para anggota suatu kelompok, berasal dari norma mereka yang pasti, kepada kelompok lain beserta anggotanya.
Lanjutan … Prasangka Sosial adalah suatu pembentukan kesan yg pada umumnya negatif yg mencerminkan sikap yg diperlihatkan oleh individu / kelompok terhadap individu / kelompok lain. Prasangka timbul dari adanya norma sosial
Terjadinya prasangka sosial Terjadinya prasangka sosial dapat juga disebut pertumbuhan prasangka sosial dengan tidak sadar dan yang berdasarkan kekurangan pengetahuan dan pengertian akan fakta-fakta kehidupan yang sebenarnya dari golongan orang yang di kenai prasangka itu. Faktor utama pembentuk prasangka adalah sosialisasi Prasangka dibentuk melalui adopsi sikap dari orang2 yang terdapat disekitar atau dalam lingkungan kita sendiri dan stereotip2 nrgatip yang terdapat didalam kelompok atau masyarakat luas mengenai orang atau kelompok tertentu.
Faktor yang menyebab kan timbul nya prasangka Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam Orang berprasangka karena memang ia sudah dipersiapkan di dalam lingkungannya. Prasangka timbul karna adanya perbedaan yg menimbulkan perasaan superior. Prasangka timbul karna karena kesan yg menyakitkan / pengalaman yg tidak menyenangkan Prasangka timbul karna adanya anggapan yang sudah jadi pendapat umum
suatu faktor lainya yang lebih sadar dan yang dapat mempertahankan serta memupuk prasangka sosial dengan gigih adalah faktor kepentingan perseorangan atau golongan tertentu yang akan memperoleh keuntungan rezeki nya apabila mereka memupuk prasangka sosial itu seperti yang di uraikan oleh Prof. A.M. Rose (14) dalam brosur Unesco, The Roots of Prejudice, 1951.
Perkembangan prasangka sosial Perkembangan prasangka sosial dapat di sebabkan oleh faktor-faktor ekstern pribadi orang, tetapi terdapat pula beberapa faktor intern dari pribadi orang yang mempermudah terbentuknya prasangka sosial padanya. Menurut beberapa penelitian psikologi, terdapat beberapa ciri pribadi orang yang mempermudah bertahanya prasangka sosial padanya, antara lain pada orang lain yang berciri tidak toleransi, kurang mengenal akan dirinya sendiri , kurang berdaya cipta, tidak merasa aman, memupuk khayalan-khayalan yang agresif dll. Prasangka sosial dapat menjelma kedalam tindakan-tindakan diskriminatif dan agresi terhadap golongan yang di prasangkai.
Upaya mengurangi prasangka sosial Dimulai pada pendidikan anak anak di rumah dan di sekolah oleh orang tua dan gurunya Di hindarkan pengajaran pengajaran yang dapat menimbulkan prasangka sosial tersebut dan ajaran ajaran yang sudah berprasangka sosial. Interaksi antargolongan yang cukup intensifmampu sekali melenyapkan stereotip dan prasangka sosial antargolongan itu