Human Relations dalam Pengertian Luas - Terbatas Oleh Wiwid Noor Rakhmad
Human Relations dalam arti luas Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain secara tatap muka, dalam semua situasi dan bidang kehidupan, sehingga timbul kepuasan pada semua partisipan yang terlibat
Human Relations dalam Pengertian Terbatas Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain secara tatap muka, dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan, dengan tujuan untuk menumbuhkan kegairahan kerja dan semangat kerja bersama yang produktif dan memuaskan.
Human Relations berupaya untuk : meniadakan hambatan komunikasi, menghindari salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat dan perilaku manusia
Kunci Aktivitas Human Relations? Motivasi : menumbuhkan kegairahan kerja karyawan dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka secara memuaskan.
Prestasi kerja tidak sesuai dengan kecakapan (tidak memiliki kompetensi) Tidak memiliki kemauan (the right man on the right place) Tidak suka pada pimpinan (pada kebijakan? pada kepribadian?) Lingkungan tidak mendukung, dsb (tidak mampu bekerja sama)
Bukan kecakapan (ability) yang kurang, melainkan motivasi (motivation) yang rendah, atau bahkan tidak ada Motifnya tidak kuat, sehingga hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan kecakapan Motif : dorongan yang menimbulkan perilaku Motivasi : perihal memberikan dorongan pada motif
Motivasi Kerja? Memenuhi Kebutuhan Kebutuhan Kelangsungan Hidup: kebutuhan fisik dan fisiologis Kebutuhan Keamanan : jaminan keselamatan/perlindungan dari ancaman bahaya fisik, atau hilangnya penghasilan. Misalnya tunjangan kesehatan, asuransi, kelangsungan hidup perusahaan, jaminan akan terpenuhinya hak, aturan yang memberikan perlindungan pada karyawan
Kebutuhan Berkelompok ; membentuk kelompok informal dalam organisasi atau kebebasan berserikat bagi para pekerja Kebutuhan Penghargaan; pengakuan atas prestasi kerja seseorang
Kebutuhan Kebebasan; kebutuhan untuk mendapatkan otonomi dan tanggung jawab atas pekerjaannya. Kebutuhan Kecakapan dan Keberhasilan; kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dan berprestasi.
Prioritas Kebutuhan ? Herarkhi Kebutuhan Maslow Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Berkelompok Kebutuhan Penghargaan Aktualisasi Diri Kebutuhan yang belum terpenuhi akan mengendalikan perilaku seseorang
Herzberg Two Factor Theory Terdapat serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan (job context) yang menyebabkan rasa tidak puas (dissatisfaction) di antara karyawan, apabila kondisi ini tidak ada. Apabila kondisi tersebut tersedia (ada) maka tidak perlu memotivasi karyawan.
Upah Keamanan Kerja Kondisi Kerja Status Prosedur Perusahaan Mutu Supervisi Teknis Kualitas Hubungan antar pribadi antar karyawan maupun dengan atasan
Satisfiers/Motivators Serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan (job content), yang apabila ada dalam pekerjaan akan mendorong motivasi yang kuat, dan menghasilkan prestasi kerja optimal. Faktor ini disebut dengan satisfiers atau motivators.
Satisfiers/Motivators Prestasi (achievement) Pengakuan (recognition) Tanggung Jawab (responsibility) Kemajuan (advancement) Pekerjaan itu sendiri (the work it self) Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
Teori Kebutuhan yang Dipelajari ( Mc Clelland) Banyak kebutuhan diperoleh dari kebudayaan. Bukan intuitif, tetapi diperoleh melalui proses belajar. Kebutuhan berprestasi (need for achievement, n Ach) Kebutuhan berafiliasi (need for affiliation, n Aff) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power, n Pow)
Teori Keadilan (Equity Theory) Karyawan akan membandingkan usaha dan imbalan yang diperoleh, dengan upaya dan imbalan yang diperoleh orang lain dalam situasi kerja serupa. Individu dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan.