3. The Dev’t of RBS of banks

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Advertisements

RISIKO KREDIT ERVITA SAFITRI.
Arsitektur Perbankan Indonesia
MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA
Analisis Laporan Keuangan: Pendahuluan
MANAJEMEN RISIKO & TINGKAT KINERJA & KESEHATAN BANK
Regulasi Institusi Finansial Islam
PERTEMUAN 13 PENILAIAN OBLIGASI (2) dikutip dari bahan materi ajar FE-UNTAR (2011) S1- ANALISIS KEUANGAN.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Kesehatan bank kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan.
LIQUIDITY MANAGEMENT.
Pengelolaan keuangan bisnis
PERENCANAAN INVESTASI
- BANK MANAGEMENT- REVIEW PERBANKAN DI INDONESIA
ASPEK HUKUM KREDIT BERMASALAH
. Hutang Jangka Panjang Hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau yang penyelesainnya tidak memerlukan penggunaan sumber – sumber.
Hanifah : Nurul Linawati : Nini Karlina : Leni Rusilawati:
Pasca Sarjana Timur Tengah & Islam Universitas Indonesia 2009 BAB 30 Suheri, Ir., M.Si.
Disiapkan oleh: Ariefka Sari Dewi, S.E., M.B.A.
Penerapan Manajemen Risiko
RISIKO KREDIT.
EKONOMI MONETER I KEBIJAKAN MONETER.
A. Segi Hukum Perdata Pada setiap kegiatan usaha pembiayaan, termasuk juga kartu kredit, inisiatif mengadakan hubungan kontraktual berasal dari para pihak.
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
ANALISA KINERJA PERBANKAN EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016.
RISIKO PORTOFOLIO PENYALURAN KREDIT
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Risiko & Regulasi Perbankan
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Risiko Kredit Bab 10 /
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
LATAR BELAKANG MANAJEMEN RISIKO Arsitektur Perbankan Indonesia
Pengukuran Risiko Amalia Ilmiani.
Risiko Perbankan.
RISIKO KREDIT.
RISIKO OPERASIONAL Mata Kuliah : Manajemen Risiko Bank Syariah Dosen Pengampu: Gita Danupranata, S.E., M.M. Nama Kelompok 6 : KURNIAWATI ( )
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
Kebijakan akuntansi dan disclosure
Pengawasan.
BAB 31 Suheri, Ir., M.Si.
Bisnis Perbankan.
CONTOH KASUS MANAJEMEN RISIKO
EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
RISIKO KREDIT.
ASPEK KEBIJAKAN PERBANKAN
STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN
PASAR UANG DAN DAN DAN PASAR MODAL.
Pengendalian Risiko Amalia Ilmiani.
Oleh: Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI.
Profil risiko Nama Kelompok 6 : KURNIAWATI ( )
Pertemuan 8 Manajemen Resiko
Pengertian Pasar Uang Pasar Uang (Money Market) adalah pasar dengan instrumen financial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi.
Yossy Imam Candika, SE, M.SM
Kelas 2EA-02 – Kelas 2EA-07 – Kelas 2EB-04
Risiko Operasional Mata Kuliah : Manajemen Resiko Bank Syariah Dosen Pengampu: Gita Danupranata, S.E., M.M.   Disusun oleh: Muhammad Ramdhan ( )
Chapter 4 Resiko Perbankan
RISIKO PORTOFOLIO PENYALURAN KREDIT
MANAJEMEN RISIKO & TINGKAT KINERJA & KESEHATAN BANK
Overview Institusi Finansial
MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
ANALISA KINERJA PERBANKAN.
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
27/09/2007Manajemen Keuangan1 OBLIGASI (B0ND) Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto.
Risiko Perbankan.
Pertemuan 3.
PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Disampaikan oleh: Sigit Tri A.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK
MANAJEMEN RISIKO PASAR
Transcript presentasi:

3. The Dev’t of RBS of banks 3.1 Tiga Pilar Regulasi Basel I Basel II Fokus pada satu pengukuran risiko Tidak sensitif thd risiko One-size fit all Hanya mencakup risiko kredit & pasar (MRA) Fokus pada internal methodlogy Lebih sensitif thd risiko Fleksibel dengan kebutuhan setiap bank Mencakup risiko kredit, pasar, opersional & supervisi risiko lain-lain Minimum capital requirement Supervisory review Market discipline (Disclosure) Credit risk, market risk (hanya trading market risk sesuai market risk amendment 96), operational risk (baru) Pendekatan untuk credit risk: standardized, IRBA foundation, IRBA advanced Pendekatan operational risk: basic indicator, standardized, advance measurement Basel I hanya mencakup Pilar 1 Penyediaan modal diatas kebutuhan minimum Intervensi dini Mencakup interest rate risk in banking book, credit concentra-tion, residual risk from CRM Mekanisme pengelolaan internal & eksternal tanpa campur tangan pemerintah Meningkatkan transaparansi pada pemegang saham & analisis pasar dalam hal portofolio aset & profil risiko bank Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 3.6. Minimun & Actual Capital 3.5 Basel II & Cap. Adequacy Dalam praktek bank memiliki modal diatas yang disyaratkan: Regulatory ratio merupakan rasio minimal Supervisor dibeberapa negara menetapkan rasio atas RWA berdasar spesifik bank Banyak bank mengembangkan model risiko internal Bank memiliki economic capital Akses ke pasar modal tidak selalu terjamin 3. The Dev’t of RBS of banks CAR sama dengan Basel I: 8% Dua ketentuan transisi: Terdapat multiplier untuk menjamin target capital ratio 8% Bank tidak diperkenankan merealisasi keuntungan penurunan ketentuan permodalan seketika *) Pengembangan Meningkatnya penggunaan metode kuantitatif oleh perbangkan Dua Permasalahan: Credit model & risiko operasional Credit model hanya menggunakan grading model Memasukkan risiko operasional dalam pilar I dan memperluas cakupannya, tetapi tidak termasuk risiko bisnis, strategik, & reputasi Menggunakan consultative approach Consultative paper diikuti dg serangkaian QIS dimana bank diminta mengestimasi dampak dari implementasi consultative paper terakhir Tujuannya agar tidak merubah modal keseluruhan bank 3.2 Alasan 3.4.2 Basel II & Risk Sensitivity: kedalaman Dua pendekatan untuk bobot risiko aset: standardized & IRBA Standardized app. = ‘grid’ app. Basel I Dalam IRBA bank mengembangkan model sendiri untuk menilai kualitas kredit debitor 3.3 Proses

Collateral Securitization 3.1 Tiga Pilar Regulasi 3.1.4 Struktur Regulasi Basel II Pillar 1 Minimum Capital Credit Risk Operational Market Risk – Banking Book Standardised Approach IRB approaches 1996 Capital Accord amendment Basic Indicator Advanced Measurement Foundation Collateral Securitization Number of key strokes required to advance slide – 2 All terms will be explained through the course For example IRB = Internal Ratings Based

3.1.4 Struktur regulasi Basel II 3.1 Tiga Pilar Regulasi 3.1.4 Struktur regulasi Basel II Pillar 2 Supervisory Review Interest Rate Risk in Banking Book Residual Risks From CRM techniques Pillar 3 Market Discipline Disclosure Credit Concentration Risk Number of key strokes required to advance slide – 3

3.2.1 Credit models – berbasis grading atau options 3.2 Alasan Pengembangan Basel II 3.2.1 Credit models – berbasis grading atau options Grading models banyak digunakan lembaga pemeringkat kredit seperti Standard & Poor’s dan Moody’s. Moody’s S&P Deskripsi Aaa AAA Peringkat tertinggi. Kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman sangat bagus. Aa AA Kemampuan membayar bunga dan pokok bagus. Bersama-sama dengan peringkat tertinggi, kelompok ini masuk kelompok obligasi dengan kelas peringkat tinggi. A Kemampuan membayar bungan dan pokok pinjaman bagus, meskipun agak sedikti rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan. Baa BBB Kapasitas membayar bunga dan pokok pinjaman cukup. Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan lebih mungkin akan menyebabkan melemahnya kapasitas membayar bungan dan pokok pinjaman pada kategori ini dibanding pada obligasi dengan kategori peringkat tinggi. Obligasi ini termasuk dalam kategori peringkat menengah. Number of key strokes required to advance slide - 4

Moody’s S&P Deskripsi Ba BB B Caa CCC Ca CC C D 3.4 Basel II dan Sensitivitas Risiko Moody’s S&P Deskripsi Ba BB Dalam kemampuannya untuk membayar bunga dan pokok pinjaman, peringkat obligasi dalam ketegori ini dianggap spekulatif. Ba / BB menunjukkan tingkat spekulasi paling rendah. Ca / CC merupakan tingkat spekulasi paling tinggi. B Caa CCC Ca CC C Obligasi dalam peringkat ini tidak mampu membayar bunga dan bisa dikategorkan dalam ‘income bonds’ D Obligasi masuk dalam ‘default’, karena sudah tidak mampu membayar bungan dan pokok pinjaman. Number of key strokes required to advance slide - 2

3.4 Basel II dan Sensitivitas RIsiko 3.4.1 Luas cakupan Tantangan terbesar untuk luas cakupan risiko dalam Basel II adalah penambahan risiko operasional. Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian yang timbul dari ketidak layakan atau kegagalan dari proses internal, manusia dan sistem atau dari kejadian eksternal, termasuk risiko legal tetapi tidak termasuk risiko strategik dan risiko reputasi   Berbagai jenis risiko yang ternasuk dalam definisi ini adalah:   transaksi, eksekusi, gangguan usaha, penyelesaian dan fiduciary manusia, manajemen yang jelek, pengawasan yang tidak memadai. kejahatan, pencurian, pembobolan dan ‘rogue trader’ (transaksi yang tidak diperkenankan) hubungan dengan pelanggan kurangnya sumber daya, teknologi dan aset fisik kepatuhan dan hukum/peraturan informasi. bencana alam Number of key strokes required to advance slide - 10

3.4 Basel II dan Sensitivitas Risiko 3.4.1 Luas cakupan Basel II juga menyatukan Pilar 1 dan Pilar 2 sebagai suatu bagian integral dalam menentukan rasio modal setiap bank. Dalam Pilar 2, tanggung jawab regulator (Bank Sentral), melalui bidang pengawasan, diharapkan mencakup jangkauan risiko yang luas yang dihadapi oleh masing-masing bank. Number of key strokes required to advance slide – 3 The Basel II definition of operational risk is not comprehensive; in fact there are a number of important risks that aren’t included, such as:   business risk strategic risk reputational risk.

3.4 Basel II dan Sensitivitas Risisko 3.4.2 Kedalaman cakupan Standardised Approach sejatinya merupakan versi perbaikan dari pendekatan ‘grid’ dalam Basel I.   Dalam Internal Ratings-Based Approach bank mengembangkan grading model mereka sendiri untuk merefleksikan kualitas kredit dari peminjam. Kedua pendekatan memiliki kemiripan dengan cara lembaga pemeringkat kredit (credit rating) menilai penerbitan obligasi. Basel I Accord menggunakan pendekatan yang sederhana dalam mengkaitkan antara profil risiko dari suatu aset dan modal yang diperlukan oleh bank untuk mendukung kepemilikan aset tersebut. Terdapat sangat sedikit kategori (grade) risiko kredit dalam Basel I. Hal ini sangat berbeda dengan lembaga pemeringkat yang menghasilkan banyak kategori sensitivtas risiko guna mencakup risiko kredit dari obligasi. Number of key strokes required to advance slide - 5

3.4 Basel II dan Sensitivitas Risiko 3.4.2 Kedalaman cakupan Jika suatu bank memilih menggunakan Internal Ratings-Based Approach, jumlah peringkat yang dapat digunakan ditetapkan oleh bank itu sendiri, meskipun diharapkan minimal ada delapan peringkat.   Jika digunakan Standardised Approach, bobot risiko ‘grid’ pada Basel II didasarkan pada Basel I yang didukung oleh peringkat kredit dari lembaga pemeringkat, bilamana tersedia. Pendekatan ini memperbolehkan adanya beberapa pengelompokan bobot risiko, seperti pedekatan Basel I. Number of key strokes required to advance slide - 4

3.6.1 Alasan kelebihan modal 3.6 Modal minimum dan sesungguhnya 3.6.1 Alasan kelebihan modal Baik Basel II dan model ‘economic capital’ yang dimiliki bank mengkaitkan modal bank dengan tingkat struktur bisnisnya saat ini. Kelebihan modal yang dimiliki bisa digunakan untuk mendukung rencana pengembangan usaha bank dimasa datang. Akses ke pasar modal, tidak dapat dijamin dan tidak bisa dipastikan biayanya. Mengingat adanya ketidak pastian ini, biasanya bank yang merencanakan pengembangan memastikan bahwa pengembangan ini tidak terganggu oleh kendala modal. Bank juga perlu memastikan bahwa kemampulabaan mereka tidak terpengaruh oleh biaya modal yang tinggi sebagai akibat faktor pasar jangka pendek, seperti kompetisi dengan penerbitan obligasi pemerintah. Number of key strokes required to advance slide - 2