Material Requirement Planning Kuliah 7 LSiPro – FT Untirta Muhammad Adha Ilhami 3rd Edition 2014 Muhammad Adha Ilhami
Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu menyusun perencanaan material terkait dengan MPS yang telah dibuat. Mahasiswa mampu memahami bagaimana menjadwalkan item pada saat dibutuhkan, tidak terlambat atau selesai lebih awal. Mahasiswa mampu memahami pentingnya merencanakan material. Muhammad Adha Ilhami
Perencanaan Kapasitas Muhammad Adha Ilhami
Perencanaan Prioritas & Kapasitas Muhammad Adha Ilhami
Perbedaan Rencana Produksi & MPS No Deskripsi Rencana Produksi Jadwal Produksi Induk (MPS) 1 Definisi Tingkat produksi berdasarkan kelompok atau famili produk Anticipated build schedule 2 Item yang direncanakan (BOM) Tingkat produksi berdasarkan famili atau kelompok produk Produk akhir atau item spesifik dalam BOM 3 Horizon Perencanaan Sumber daya dengan waktu tunggu terpanjang (longest lead time) Waktu tunggu kumulatif (cumulative lead time) untuk komponen 4 Batasan Kapasitas peralatan dan pabrik serta material Rencana produksi, dan kapasitas 5 Hubungan Agregasi MPS Disagregasi rencana produksi Muhammad Adha Ilhami
Definisi & Tujuan MRP Definisi Suatu prosedur logis berupa aturan keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk menterjemahkan jadwal induk produksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk semua item. Tujuan Penjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidak lebih awal dan tidak terlambat). Item dependen dan diskrit Produk kompleks Job shop Assemble to order Muhammad Adha Ilhami
Asumsi dalam MRP Lead time untuk seluruh item yang diketahui atau dapat diperkirakan. Setiap persediaan selalu dalam kontrol. Semua komponen untuk suatu perakitan harus tersedia pada saat suatu pesanan untuk perakitan tersebut dilakukan. Pengadaan dan pemakaian terhadap persediaan bersifat diskrit. Proses pembuatan suatu item dengan item yang lain bersifat idependen. Muhammad Adha Ilhami
Pemahaman Klasifikasi Komponen Setiap item persediaan harus mempunyai identifikasi yang khusus. Hal ini disebabkan karena biasanya MRP bekerja secara komputerisasi dimana jumlah komponen yang harus ditangani sangat banyak, maka pengklasifikasian atas bahan, bagian atas bahan, bagian komponen, perakitan setengah jadi dan produk akhir haruslah terdapat perbedaan yang jelas antara satu dengan yang lainnya. Muhammad Adha Ilhami
Pemahaman Struktur Produk Tersedianya struktur produk pada saat perencanaan. Dalam hal ini tidak diperlukan struktur produk yang memuat semua item yang terlibat dalam pembuatan suatu produk apabila itemnya sangat banyak dan proses pembuatannya sangat komplek. Walaupun demikian, yang penting struktur produk harus mampu menggambarkan secara gamblang langkah-langkah suatu produk untuk dibuat, sejak dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. Muhammad Adha Ilhami
Struktur Produk (Bill of Materials) Example Muhammad Adha Ilhami
Pemahaman Persediaan Tersedianya catatan tentang persediaan untuk semua item yang menyatakan status persediaan sekarang dan yang akan datang. When to order When to receipt Muhammad Adha Ilhami
Input & Output MRP Muhammad Adha Ilhami *Sumber Diktat Kulliah TI-ITB
Input MRP MPS Struktur Produk Inventory Master File Muhammad Adha Ilhami
MPS MPS menentukan prosedur MRP dengan jadwal pemenuhan produk jadi. MPS menunjukkan jumlah produksi bukan demand. MPS bisa merupakan kombinasi antara pesanan langsung konsumen dan peramalan demand. MPS menunjukkan jumlah yang harus diproduksi, bukan jumlah yang bisa diproduksi. Muhammad Adha Ilhami
Contoh MPS MPS Item Period 1 2 3 4 5 6 7 8 Clipboard 86 93 119 100 Lapboard 50 Lapdesk 75 120 47 20 17 10 Pencil Case 125 Muhammad Adha Ilhami
Bill of Material (BoM) Istilah lain dari Bill Of Material (BOM) adalah Struktur Produk. Struktur produk berisi informasi tentang hubungan antara komponen- komponen dalam suatu perakitan. Muhammad Adha Ilhami
Contoh Multi Level Produk Muhammad Adha Ilhami
Dokumen Persediaan Inventory Master Files Catatan keadaan persediaan menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan. Catatan persediaan untuk keperluan MRP harus akurat. Muhammad Adha Ilhami
Pendataan yang Akurat Penyimpanan yang baik. Bangun dan jalankan prosedur pengambilan inventori. Catat transaksi inventori. Hitung secara reguler jumlah fisik inventori. Cocokkan segera bila terjadi perbedaan antara catatan dan hasil perhitungan fisik. Muhammad Adha Ilhami
Output MRP Rencana pemesanan atau rencana produksi yang dibuat atas dasar lead time. Merupakan tindakan pengendalian persediaan dan penjadwalan produksi. Muhammad Adha Ilhami
Mekanisme MRP Exploding Lotting Planned Order Receipts Offsetting Netting Planned Order Receipts Planned Order Releases Muhammad Adha Ilhami
Mekanisme MRP (1) Netting Merupakan proses perhitungan kebutuhan bersih (net requirement) yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor (gross requirement) dengan jadwal penerimaan persediaan (schedule order receipt) dan persediaan awal yang tersedia (beginning inventory). Offsetting Merupakan proses yang bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih. Muhammad Adha Ilhami
Mekanisme MRP (2) Lotting Merupakan suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan dari proses netting. Exploding/Eplotion Exploding merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pada level yang lebih bawah. Perhitungan ini didasarkan pada pemesanan item-item produk pada level yang lebih atas. Muhammad Adha Ilhami
Flow Chart MRP Play Video Muhammad Adha Ilhami
Contoh Kasus MRP Order 25 Persediaan: Lamps 3 Base assemblies 7 Shaft 4 Tubing 16 (setiap shaft membutuhkan 2 feet tubing) Muhammad Adha Ilhami
Bill of Material of Lamp Muhammad Adha Ilhami
Langkah 1 : Netting Persediaan - 16 Lamp Permintaan kotor 25 Permintaan bersih 22 Base assembly Permintaan kotor 22 Persediaan - 7 Permintaan bersih 15 Shaft (1 per Base assembly) Permintaan kotor 15 Persediaan - 4 Permintaan bersih 11 Tubing (2 feet per shaft assembly) Persediaan - 16 Permintaah bersih 6 Muhammad Adha Ilhami
Langkah 2: Offsetting Lead time: Lamps 2 minggu Base assembly 1 minggu Shaft 2 minggu Tubing 3 minggu Muhammad Adha Ilhami
Langkah 3: Lotting Teknik yang dipergunakan dalam MRP untuk memperoleh ukuran Lot pengorderan yang paling ekonomis. Teknik Lot Sizing: Lot For Lot (LFL) Least Unit Cost (LUC) Least Total Cost (LTC) Part Period Balancing (PPB) Period Order Quantity (POQ) Economic Order Quantity (EOQ) Fixed Periode Requirement (FPR) Fixed Order Quantity (FOQ) Muhammad Adha Ilhami
Langkah 4: Exploding Exploding: Merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat (level) yang lebih bawah dalam suatu struktur produk, serta didasarkan atas rencana pemesanan. Muhammad Adha Ilhami
Contoh Permasalahan MRP Nama Produk/Komponen Inisial Inventori Produk K 50 Komponen M 225 Komponen R 85 Struktur Produk Inventory Master Files Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 25 15 120 60 MPS Muhammad Adha Ilhami
Contoh MRP (K/level 0) : L4L Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 25 15 120 60 Scheduled receipts Projected on hand 50 10 Net requirements 110 Planned order receipts Planned order releases LT = 2 K L4L Muhammad Adha Ilhami
Contoh MRP (M/level 1): L4L Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 220 120 30 Scheduled receipts Projected on hand 225 Net requirements 115 Planned order receipts Planned order releases LT = 1 M L4L Muhammad Adha Ilhami
Contoh MRP (R/level 1): L4L Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 110 60 15 Scheduled receipts 25 Projected on hand 85 Net requirements Planned order receipts Planned order releases LT = 3 R L4L Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Bill of Materials Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Nama Produk/Komponen Inventori Senter 42 Filament 31 Main Casing 9 Case 23 Back Seal 32 Lamp Front Head 24 Lamp Base Tube 50 Head 12 Wire Roll Glass 44 Inventory Master Files Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 22 15 54 30 40 35 45 20 MPS Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC (Lead Time) Nama Produk/Komponen Lead Time Senter 1 Main Casing Back Seal Front Head Tube 2 Wire Roll Filament Case Lamp Lamp Base Head Glass Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 0 (senter) Misal: ongkos set up $ 5.75, dan ongkos simpan $ 0.05, maka: Periode Order Kumulatif Ongkos Set up Simpan Total Per Unit 1 0.023809524 1-2 1.25 0.029761905 2 0.25 0.0125 2-3 49 5.75 2.7 8.45 0.122463768 3 0.106481481 3-4 79 1.5 7.25 0.086309524 3-5 119 5.5 11.25 0.090725806 5 40 0.14375 5-6 75 1.75 7.5 0.100 5-7 120 6.25 12 5-8 140 9.25 15 0.107 8 20 0.288 Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 0 (Flash Light) LT = 1 Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 22 15 54 30 40 35 45 20 Scheduled receipts Projected on hand 42 80 Net requirements 79 Planned order receipts 120 Planned order releases Senter LUC Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 1 (Main Casing) Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Planned Order Released 79 120 20 Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 1 (main casing) Periode Order Kumulatif Ongkos Set up Simpan Total Per Unit 1 0.45 0.05 1-2 70 5.75 3.95 9.7 0.1227 2 0.0727 2-3 2-4 190 12 17.75 0.0891 4 120 0.0479 4-5 4-6 4-7 140 3 8.75 0.0625 7 20 0.2875 7-8 Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC (Level 1) Main Casing LT = 1 Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 79 120 20 Scheduled receipts Projected on hand 9 Net requirements 70 Planned order receipts Planned order releases Main Casing LUC Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 2 (Filament) PD 1 2 3 4 5 6 7 8 PoR 140 240 40 Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 2 (Filament) Periode Order Kumulatif Ongkos Set up Simpan Total Per Unit Muhammad Adha Ilhami
Contoh 2: MRP with LUC Level 1 (Filament) Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements Scheduled receipts Projected on hand Net requirements Planned order receipts Planned order releases LT = 2 Main Casing LUC Muhammad Adha Ilhami
Diskusi? Apa itu reorder point? Muhammad Adha Ilhami