Analisis Data Oleh : Septi Ariadi
Analisis Data adalah proses penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Peran statistik dalam analisis data : untuk menyederhanakan data, membandingkan hasil (sampel-populasi), melihat hubungan, komparasi maupun prediksi Disamping analisis data tahapan penting lain adalah melakukan interpretasi baik yang bersifat terbatas/ internal maupun eksternal guna memperoleh makna yang lebih luas yakni dengan merunutkan dengan teori atau hasil penelitian lain yang sejenis
Ditinjau menurut variabelnya analisis dapat dibagi menjadi 3 yakni; univariat (analisis 1 variabel) bivariat (2 variabel) multivariate (lebih dari 2 variabel)
Analisis data dapat dilakukan ketika data yang diperoleh berupa data kategorikal maupun data bersambungan (kontinyu). Untuk data data kategorikal analisis elaborasi atau analisis persentase dengan metode Lazarfeld seringkali dilakukan dan memberikan makna sangat signifikan. Metode ini kerapkali diterapkan sebagai alat analisis terutama ketika hendak diketahui ada tidaknya hubungan antar 2 variabel, arah hubungan dan kekuatan hubungan.
Berikut disajikan tabel kosong ( dummy table) untuk melakukan analisis hubungan antar 2 variabel. No. dan Judul tabel Sumber data :…….. Catatan : Menentukan sel tabel 100 persennya berdasarkan posisi var. bebas/ independent/ pengaruh atau var. X. Untuk membaca/interpretasi sel tabel berdasar variebel tergantung (var. Y). Variable A Variabel B Total Kat.1 var.B Kat.2 var B Kat. 1 Var. A Sel A Sel B Margin baris Kat. 2 Var. A Sel C Sel D Margin kolom Margin total
Ketentuan : Ada tidaknya hubungan; Arah/bentuk hubungan dan Dalam analisis korelasional ada 3 hal yang kerapkali dipertanyakan yaitu: Ada tidaknya hubungan; Arah/bentuk hubungan dan Kekuatan hubungan. Ada tidaknya hubungan ditentukan oleh difference percentage atau perbedaan persentase (D%). Jika D% > 10 persen maka dinyatakan ada hubungan. Selanjutnya untuk arah hubungan bisa diamati berdasarkan kecenderungan persentase yang nampak.
Kekuatan hubungan ditentukan oleh besarnya D%. Ada 2 jenis arah hubungan yang kerapkali digunakan untuk menunjukkan kecenderungan yang terlihat yaitu arah hubungan yang positif dan hubungan negatif. Hubungan dikatakan positif jika kenaikan variabel X diikuti dengan kenaikan variabel Y atau sebaliknya penurunan variabel X diikuti oleh penurunan variabel Y. Kekuatan hubungan ditentukan oleh besarnya D%. Hubungan dikatakan kuat jika D% > 20%, Hubungan sedang : jika D% ant. 10 s/d 20% dan Hubungan lemah jika D% <10%.