Bab II Landasan & Tujuan Pendidikan Pancasila

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI
Advertisements

PANCASILA 3 PANCASILA YURIDIS KENEGARAAN
PENDAHULUAN F.X DJOKO PRANOWO ARY NATALINA.
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila sebagai ETIKA kehidupan berbangsa
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
strategi pembelajaran pkN
BAB I PENDAHULUAN.
Pendidikan Kewarganegaraan
BERSAMA KALIS PURWANTO,MM.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
FILSAFAT PANCASILA ( PANCASILA NILAI DASAR FUNDAMENTAL )
Kelompok 7 : Gaby Ananda Reksi Merantama Yeni Mustika Sari
FILSAFAT PANCASILA.
PENDIDIKAN PANCASILA.
Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai SistemFalsafah Bangsa
PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Kelompok 3 :
PROF.DR.H. TUKIRAN TANIREDJA,M.M.
KULIAH I Latar belakang : PKN
Asal Usul Istilah Pancasila
PENDAHULUAN FATARI, SE.,MM STIE BINA BANGSA.
“HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT NEGARA INDONESIA”
LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
PENDAHULUAN.
Pendidikan Pancasila Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Prof. Dr. Sjamsiar Sjamsuddin
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
PENDAHULUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDAHULUAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN (LECTURE I)
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian/Karakter
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
Elisabeth Septin Puspoayu, SH., MH
Pertemuan 3 Filsafat Pancasila Mahendra P. Utama.
Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Oleh : Yesi Marince, S.IP., M.Si
Pertemuan 1 Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PENDIDIKAN PANCASILA DOSEN PENGAMPU: PUTU ADI SUPRAPTO, S.H., LL. M
Oleh : Yesi Marince, S.IP., M.Si
Pengertian Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan.
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PENDAHULUAN TUJUAN DAN LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
Ketentuan Mengikuti Perkuliahan
Visi dan Misi PKN.
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Karakter
LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
PENDAHULUAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN (LECTURE I)
Etika Pancasila.
ETIKA BERBANGSA Menjelaskan Pemahaman landasan pendidikan Pancasila, demokrasi, hak Asasi manusia, geopolitik dan geostrategi, wawasan nusantara, ketahanan.
PANCASILA  Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia;  Secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945;  Diundangkan.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PENDAHULUAN TUJUAN DAN LANDASAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM atau STIE LAMPUNG TIMUR RINNANIK, S.H.I.
Pertemuan 1 Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Oleh: Airi Safrijal, S.H., M.H.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Workshop Pengawasan Novotel Hotel Jakarta, Mei 2017 Oleh : H. MAMAN SAEPULLOH, S.Sos., M.Si Inspektur Wilayah II, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
Kelompok 2 Kelas: 1PA06 Anissa Putri (NPM: )
PENDIDIKAN PANCASILA Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si Landasan dan Tujuan
PANCASILA.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DASAR HUKUM SERTA TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN STMIK DIPANEGARA MAKASSAR 2014 Pertemuan I : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI. PENGERTIAN NILAI Nilai adalah kualitas yang melekat pada sesuatu atau keberhargaan dari sesuatu. Nilai adalah kualitas.
Andhika L Perceka.  LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA: ◦ LANDASAN HISTORIS ◦ LANDASAN KULTURAL ◦ LANDASAN YURIDIS ◦ LANDASAN FILOSOFIS  TUJUAN PENDIDIKAN.
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
Transcript presentasi:

Bab II Landasan & Tujuan Pendidikan Pancasila Oleh Dra. Hj. Kartini Parmono, M. Hum

Mata kuliah Pendidikan Pancasila membahas secara ilmiah dan memberikan bekal teoritik kepada mahasiswa dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara akan perlunya Pancasila sebagai dasar negara serta pandangan hidup bangsa dan ideologi negara dalam menjawab tantangan masa depan yang dihadapi bangsa Indonesia

Persoalan-Persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia diantaranya: Sila Pertama : Pluralisme kesediaan untuk menerima pluralitas (agama, budaya, adat dan pandangan hidup) Sila ke dua : Hak asasi manusia (manusia diperlakukan sesuai dengan martabatnya. Sila Ketiga : Solidaritas bangsa, jiwa nasionalisme (bersatu, senasip sepenanggungan) Sila keempat : Demokrasi (prinsip kedaulatan rakyat) + (Prinsip perwakilan, prinsip mayoritas tidak menjadi diktator) Sila Kelima : keadilan sosial (norma paling dasar) Contoh, ketidakadilan : kemiskinan, diskriminasi (ras, suku budaya, perempuan)

Pendekatan Studi Pancasila secara Ilmiah : Ciri-ciri pengetahuan Ilmiah Tersusun secara sistematis Mempunyai pokok soal (subject matter) Mempunyai titik pusat perhatian ( Focus of interest) Empiris Mempunyai metodologi Bersifat rasional dan objektif Dapat diverifikasi/dilacak kembali kebenarannya Bersifat universal

1. Jenis Pengetahuan Ilmiah : No Jenis Pertanyaan Hasil/jawaban 1 Deskriptif Bagaimana Objektif/apa adanya Sejarah 2 Kausal Mengapa Asal mula, Teori kausalitas 3 Normatif Kemana Tujuan, norma/ukuran 4 Esensi Apa Inti/hakekat, Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil 1. Jenis Pengetahuan Ilmiah :

Landasan Historis SK Dirjen Dikti 1985 : MKU (Agama dan Pancasila ) SK Dirjen Dikti 1999 : MKDU (Agama, Pancasila, Alamiah Dasar dan Budaya Dasar) SK Dirjen Dikti 2000 : MKPK (agama, pancasila dan pendidikan Kewiraan) SK Dirjen Dikti No 38 thn 2002 : MPK (Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan) UU Sisdiknas Tahun 2003 : MPK (Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa)

Landasan Kultural Pancasila sebagai budaya bangsa Pancasila sebagai kepribadian bangsa

Landasan Yuridis a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 (Mencerdaskan kehidupan bangsa) b. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2) (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan dan memilih pendidikan dan pengajaran (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem mengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.

Landasan Filosofis Pendekatan etika/ filsafat moral Pendekatan epistemologi/filsafat ilmu Pendekatan aksiologis/ filsafat nilai Pendekatan ontologis Pendekatan antropologis

Tujuan dan Kompetensi yang diharapkan dari Kuliah Pancasila : Dalam Undang-Undang No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional dan termuat dalam SK Dirjen Dikti No 467/Dikti/Kep/1999, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila adalah untuk membentuk moralitas yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bansanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945

Sifat keseimbangan Pancasila Keseimbangan konsensus Pancasila Keseimbangan sistem Kemasyarakatan Keseimbangan sistem kenegaraan

Ad. Keseimbangan Konsensus Nasional Konsensus antara golongan Islam dan golongan Nasional Golongan Islam : Pembentukan negara Islam Golongan Nasionalis : negara sekuler, yaitu negara yang tidak berurusan dengan agama

Lanjutan … (ad.1) Pancasila merupakan komsensus bersama dan merupakan perjanjian luhur yang mempersatukan antar golongan untuk menegakkan negara Pancasila yang disebut negara Theis Demokratis yang dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia

Ideologi Golongan Islam Ide Golongan Nasionalis Lanjutan … (ad.1) Negara Theis Demokratis Pancasila Ideologi Golongan Islam Negara Islam Ide Golongan Nasionalis Negara Sekuler

Ad. 2. Keseimbangan sistem kemasyarakatan Pancasila menyeimbangan sifat individu dan sifat sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga Pancasila dapat mempertemukan antara aliran individualisme dan aliran kolektivisme yang menempuh jalan tengah dengan aliran monodualis atau disebut dengan Negara Monodualis/Integralistik

Lanjutan … (ad.2) Individu : sistem masyarakat individualis Liberalis : hak individu yang dapat menguasai hajat hidup orang banyak. Sosial : sistem masyarakat kolektif/komunis yang tidak mengakui hak milik individu.

Aliran Individualisme Lanjutan … (ad.2) Negara Integralistik Negara Monodualis Pancasila Aliran Individualisme Sifat Kodrat Individu Aliran Kolektivisme Sifat Kodrat Sosial

Ad.3. Keseimbangan Sistem Kenegaraan Pancasila merupakan sintesis antara dasar-dasar kenegaraan modern tentang sistem demokrasi dengan tradisi lama yaitu sistem musyawarah mufakat atau sintesis antara ide-ide besar dunia dengan ide-ide asli Indonesia. Negara Demokrasi di Indonesia tidak ada oposisi karena yang dicari adalah bagaimana sebaiknya, yaitu mencari kesepakatan bersama. Hal ini berbeda dengan di Barat.

Lanjutan … (ad.3) Negara Dialektik Pancasila Sistem Demokrasi Ide Besar Dunia Musyawarah Mufakat Ide Asli Indonesia

SKEMA PENGKAJIAN PANCASILA : (Pendekatan Etis, Yuridis dan Politis ) Pandangan Hidup Landasan moral Tunsikting lakmanInd Pendekatan Yuridis Dasar Negara Landasan Hukum UUD 1945 Tuntaneg Pembangunan Masyarakat Adil Makmur Berdasar Pancasila Pendekatan Politis Ideologi Negara Landasan kebijakan Nasional GBHN Tuntapemb

ETIKET ETIKA Sopan Santun Cara suatu perbuatan yang tepat dan baik. Misal : memberi dengan tangan kanan 3. Hanya berlaku dalam pergaulan dan ada saksi mata Misal : Etiket makan 4. Yang Nampak dari segi lahiriah Misal : Musang berbulu ayam, lembut tetapi munafik 5. Etiket bersifat relatif Contoh : makan dengan tangan dan bersendawa Moral Norma suatu perbuatan itu sendiri. Misalnya : Jangan mencuri (baik dengan tangan kanan/kiri) 3. Etika berlaku tanpa hadirnya saksi Misalnya: Larangan mencuri 4. Manusia dari segi dalamnya Misal : Manusia yang sungguh- sungguh baik, tidak munafik 5. Etika bersifat Absolud. Misalnya : jangan membunuh, jangan berdusta

Pancasila dan Pembangunan Bangsa (1) Religi Politik Kepribadian Bangsa Ideoogi Negara Nasionalisme Budaya Etos Bangsa

Pancasila dan Pembangunan Bangsa (2) Religi Manusia Ideologi Nasionalisme Moral Budaya