Teknologi Komunikasi Pendidikan Oleh : Laila Nursafitri
“memberitahukan, berunding, berdiskusi dan berkonsultasi, menjadi milik satu sama lain”. “communicare” Ciri-ciri dasar komunikasi antar manusia (Adler dan Rodman) : Komunikasi bersifat simbolik. Ada penyampai pesan. Ada penerima pesan. Komunikasi merupakan proses yang berlanjut. Komunikasi tidak bisa diulang kembali. Komunikator adalah penyampai sekaligus penerima pesan. Selalu terdapat “noise” (pengganggu) dalam proses komunikasi.
De Vito menambahkan mengenai umpan balik sebagai yang mewakili satu bentuk yang unik dari pesan. Pada saat berkomunikasi, si pengirim pesan bukan hanya sekedar mengirimkan pesan, melainkan juga menerima pesan secara tetap. Menurut Harold D. Lasswell dalam bukunya Schramm dan Robert, cara yang mudah untuk menggambarkan suatu tindak komunikasi ialah dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Þ Siapa (who) Þ Berkata apa (says what) Þ Lewat saluran apa (in wich channel) Þ Kepada siapa (to whom) Þ Dengan hasil bagaimana (with what effect)
Shanon dan Weaver : (1) sumber, (2) pemancar atau “transmitter”, (3) signal, (4) penerima, dan (5) tujuan. Model komunikasi Berlo biasa disebut model SMCR yang menunjukkan empat unsur penting proses komunikasi yaitu ; sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan penerima (Receiver).
Arti dan prinsip-prinsip komunikasi audio Beberapa prinsip dalam penggunaan bahasa adalah sebagai berikut : Kata-kata adalah symbol dari hal-hal yang nyata. Arti terletak dalam diri orang, bukan dalam kata-kata. Tidaklah mungkin untuk mengetahui segala sesuatu mengenai segala sesuatu. Sama dengan yang terjadi dalam proses persepsi, individu tidak menerima semua informasi yang ada dalam obyek yang diamati. Minat, kebutuhan, kemampuan fisik dan intelektual berpengaruh dalam memilih dan menyaring informasi yang diterima. Semua hal mengalami perubahan, yang tetap adalah perubahan itu sendiri. Hindari orientasi yang bersifat kaku dan non proses. Masalah akan muncul jika seseorang menganggap bahwa hal-hal yang dilihat dan dialaminya sebagai sesuatu yang bersifat ekstrim.
Arti dan prinsip-prinsip komunikasi visual Pentingnya penggunaan bahasa-bahasa visual sebagai sarana komunikasi visual dalam pembelajaran dikemukakan oleh Francis M. Dwyer sebagai berikut : Memudahkan mengkomunikasikan pesan secara tepat Menunjukkan ke dalam kelas tentang proses, peristiwa, situasi, materi dan perubahan fase yang tidak mungkin dapat dibawa ke kelas karena keterbatasan ruang dan waktu. Menggambarkan, menjelaskan dan memperkuat komunikasi secara lisan verbal maupun tertulis hubungan kuantitatif, detail yang bersifat khusus, konsep abstrak dan hubungan yang bersifat ruangan (spatial). Memberikan hal-hal konkrit dalam situasi belajar. Meningkatkan minat, rasa ingin tau dan konsentrasi siswa untuk belajar. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati suatu benda, proses atau situasi dari berbagai segi yang menguntungkan. Memberikan umpan balik pembelajaran kepada siswa.