Asma dalam Kehamilan Kelompok VIII.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJELASAN DEFINISI OPERASIONAL PROGRAM KIA
Advertisements

POST TEST KELAS D.
Nama Pasien : Ny. U Umur : 20 th Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN Oleh Purwani SL Disampaikan pada acara Pelatihan SPGDT / Call Center Tanggal Oktober 2014.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
PARENT EDUCATION ANTENATAL CARE
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Presentasi Kasus KEJANG DEMAM
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
PARTOGRAPH By Vetty Priscilla.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
EPIDEMIOLOGI ISPA M. Atoillah.
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
SISTEM GANGGUAN JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH ROSIDA.
ASUHAN BAYI BARU LAHIR dan NEONATUS di komunitas
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
PARTOGRAF Partograf : Alat untuk mencatat / memantau info / kemajuan persalinan berdasarkan observasi / riwayat dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Nyeri Abdomen KASUS.
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN & PERSALINAN
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
SUCI FITRIA III B.
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
ABORTUS INKOMPLIT.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
Asuhan kehamilan pada kunjungan awal
ASUHAN KEBIDANAN I PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN PADA KEHAMILAN I,II DAN III ALDILAH ALFI IZLAMI IB.
Abortus komplit.
ASKEP ANTENATAL ADAPTASI & TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
Pengertian IUD Suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan.
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
Kelompok 3 PARU - PARU.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
ASUHAN PERSALINAN KALA I By. Sulistiyah, s.siT.,m.kES
Konsep Dasar Persalinan Normal (INC) BY. SULISTIYAH. S.SiT., M.Kes
KESEHATAN REPRODUKSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DISUSUN OLEH :
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
PENILAIAN PENDERITA.
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
S 1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Asma dalam Kehamilan.
Laporan jaga malam 28/3/16 edwin, sandy, patricia, inneke,paskalis.
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Transcript presentasi:

Asma dalam Kehamilan Kelompok VIII

Pengertian Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh masa penyempitan bronkus yang reversibel, dipisahkan oleh masa di mana ventilasi jalan nafas terhadap berbagai rangsang. (Sylvia Anderson (1995 : 149) Asma adalah radang kronis pada jalan nafas yang berkaitan dengan obstruksi reversible dari spasme, edema, dan produksi mucus dan respon yang berlebihan terhadap stimuli. (Varney, Helen. 2003)

Etiologi Alergen Alergi Otot saluran nafas mengkerut Selaput lendir menebal Sesak / Asthma Dinding saluran nafas bengkak Saluran nafas menyempit

Perubahan sistem pernafasan selama kehamilan disebabkan Perubahan hormonal Volume tidal meningkat dari 450 cc menjadi 600 cc sehingga terjadi peningkatan ventilasi per menit. Peningkatan volume tidal ini diduga disebabkan oleh efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida.

b. Faktor Mekanik Kehamilan membesar Peningkatan diafragma terutama setelah TMT II Turunnya kapasitas residu fungsional Pola pernapasan berubah dari pernapasan abdomen menjadi torakal sehingga kebutuhan O2 maternal meningkat

Gejala Asma Mulai dari wheezing - bronkokonstriksi berat. Hipoksia ringan dikompensasi dengan hiperventilasi. Jika bertambah berat kelelaha retensi O2. Tanda gagal napas : asidosis, hiperkapnea, adanya pernapasan dalam, takikardi, pulsus paradoksus, ekspirasi memanjang, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis sentral, sampai gangguan kesadaran. Manifestasi klinis asma yaitu dispnea, kesesakan dada, wheezing, dan batuk malam hari. Pasien melaporkan gejala seperti gangguan tidur dan nyeri dada.

Batuk yang memicu spasme dapat BERBAHAYA. Beberapa penderita asma hanya dimulai wheezing tanpa batuk. Beberapa yang lain tidak pernah wheezing tetapi hanya batuk selama serangan terjadi. Selama serangan asma, mukus menjadi kering dan sukar.

DERAJAT ASMA TINGKAT PERTAMA secara klinis normal, tetapi asma timbul jika ada faktor pencetus TINGKAT KEDUA penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik tanpa kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan nafas TINGKAT KETIGA penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun maupun fungsi paru menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.

TINGKAT KEEMPAT penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.Pada pemeriksaan fisik maupun spirometri akan dijumpai tanda-tanda obstruksi jalan napas. TINGKAT KELIMA status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat medik berupa serangan akut asma yang berat, bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa dipakai.

Modifikasi asma berdasarkan National Asthma Education Program (NAEPP) Asma Ringan Singkat (< 1 jam ) eksaserbasi symptomatic < dua kali/minggu Puncak aliran udara ekspirasi > 80% diduga akan tanpa gejala Asma Sedang Gejala asma kambuh >2 kali / mingggu Kekambuhan mempengaruhi aktivitasnya Kekambuhan mungkin berlangsung berhari-hari Kemampuan puncak ekspirasi /detik dan kemampuan volume ekspirasi berkisar antara 60-80%. Asma Berat Gejala terus menerus menganggu aktivitas sehari-hari Puncak aliran ekspirasi dan kemampuan volume ekspirasi kurang dari 60% dengan variasi luas Diperlukan kortikosteroid oral untuk menghilangkan gejala.

Patofisiologi ALERGI

Pengaruh kehamilan terhadap asma Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi. Pengaruh kehamilan terhadap asma TIDAK SAMA. Timbul saat UK 24-36 minggu. BERKURANG, saat akhir kehamilan. Frekuensi dan beratnya serangan asma Peningkatan hormon progesteron ASMA Peningkatan hormon estrogen Riwayat asma sebelum hamil Jenis Kelamin Janin

Pengaruh asma terhadap kehamilan Serangan asma berat dan asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan HIPOKSIA JANIN Umumnya, asma tidak mempengaruhi janin. Kelahiran Prematur KEHAMILAN SC Usia kehamilan muda Korioamnionitis Abrupsio Plasenta Hipertensi pada Kehamilan

Diagnosis dan pemantauan penyakit Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala episodic obstruksi aliran jalan napas Derajat asma dikelompokkan berdasarkan frekuensi dan derajat berat gejalanya, termasuk gejala malam, episode serangan, dan faal paru. Pasien asma persisten harus dievaluasi minimal setiap bulannya selama kehamilan. Evaluasi termasuk riwayat penyakit (frekuensi gejala, asma malam hari, gangguan aktivitas, serangan dan penggunaan obat ), auskultasi paru, serta faal paru Uji spirometri dilakukan pada diagnosis pertama kali, dan dilanjutkan dengan pemantauan rutin pada kunjungan pasien selanjutnya, tetapi pengukuran APE dengan peak flow meter biasanya sudah cukup. Pasien dengan VEP1 60-80% prediksi meningkatkan risiko terjadinya asma pada kehamilan, dan pasien dengan VEP1 kurang dari 60% prediksi memiliki risiko yang lebih tinggi

Penalaksanaan asma pada kehamilan Penyesuaian terapi untuk mengatasi gejala. Pengobatan untuk mencegah serangan dan penanganan dini bila terjadi serangan. Pemberian obat sebaiknya inhalasi, untuk menghindari efek sistemik pada janin. Pemeriksaan fungsi paru ibu. Pada pasien yang stabil, NST dilakukan pada akhir trimester II/awal trimester III. Konsultasi anestesi untuk persiapan persalinan.

Penatalaksanaan asma kronis pada kehamilan harus mencakup : Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin Menghindari faktor pencetus asma Edukasi Terapi farmakologi selama kehamilan (asma intermiten, asma persisten ringan, asma persisten sedang, dan asma persisten berat)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ASTHMA Pengkajian Jam: Tanggal: Data Subyektif 1. Biodata Nama klien : Ny. x Usia klien : 28 th 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, saat ini usia kehamilan sudah 7 bulan, mengeluh sering sesak napas dan batuk pada malam hari.

Riwayat Obstetri Riwayat kehamilan saat ini Ibu mengatakan selama hamil sudan periksa lebih dari 4x sesuai jadwal yang dibuat bersama bidan, imunisasi TT sudah lengkap. Selama TM I mengeluh sering mual muntah tapi membaik setelah bulan ke 4, TM II tidak ada keluhan, dan sejak 2 minguu yang lalu mengeluh sering sesak napas dan batuk pada malam hari, ibu mempunyai riwayat asthma sebelumnya. HPHT : 23 11 1009 Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatanyang lalu Ibu punya riwayat penyakit asma sejak sebelum hamil, kambuh bila ibu makan ikan laut atau kedinginan, tapi jarang kambuh karena ibu selalu menghindari factor alergen. Penyakit menurun, menular lainnya tidak ada.

Riwayat kesehatan sekarang Selama 2 minggu ini asma ibu sering kambuh walau tidak ada factor allergen, dan batuk pada malam hari. Riwayat kesehatan keluarga Di keluarga pasien ada keturunan penyakit asma, penyakit menular dan menurun lainnya tidak ada. Pola Kebiasaan Sehari-hari Pola istirahat tidur Tidur siang normalnya 1 – 2 jam/hari. Tidur malam normalnya 6 – 7 jam/hari Akhir – akhir ini tidur malam sering terganggu karena batuk Pola nutrisi Makan: 3x/hari dengan menu seimbang (nasi, sayur, lauk pauk, buah), dan menghindari ikan laut karena alergi Minum: ± 8 gelas/hari (teh, susu, air putih).

Data Obyektif 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum : baik TD : 110/ 70 mmHg Suhu : 36, 4º C Nadi : 84x/ menit RR : 24x/ menit, wheezing (+) BB : 64 kg TB : 153 cm Lila : 24 cm HPL : 30-09-2010f

Pemeriksaan khusus Abdomen Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar, lunak, kurang bulat, dan tidak melenting. Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti papan pada sisi kiri perut ib, dan teraba bagian – bagian kecil janin pada sisi kanan perut ibu. Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat digoyang (bagian terendah belummasuk PAP). Leopold IV : kedua tangan dalam keadaan konvergenAuskultasi Auskultasi : Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas. Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat, irama teratur.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Dx : G1 P00000 UK: 30 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, keadaan umum ibu baik dengan asthma. Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ertama, saat ini usia kehamilannya sudah 7 bulan, mengeluh asma dan batuk pada malam hari sejak 2 minggu yang lalu HPHT: 23 11 2009 Do : Keadaan umum : baik TD : 110/ 70 mmHg Suhu : 36, 4º C Nadi : 84x/ menit RR : 24x/ menit, wheezing (+) BB : 64 kg TB : 153 cm Lila : 24 cm

Abdomen Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar, lunak, kurang bulat, dan tidak melenting. Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti papan pada sisi kiri perut ibu, dan teraba bagian – bagian kecil janin pada sisi kanan perut ibu. Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat digoyang (bagian terendah belummasuk PAP). Leopold IV : kedua tangan dalam keadaan konvergenAuskultasi Auskultasi Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas. Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat, irama teratur Masalah : berkurangnya perfusi ksigen ke janin karena asma ibu yang sering kambuh seiring dengan bertambahnya usia kehamilan Kebutuhan : konseling mengenai penyakit ibu dan penanganan asma

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien. Intervensi Jam: Tanggal: Intervensi: 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien. R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif antara klien dan petugas kesehatan. 2. Menjelaskan pada klien tentang keadaan kehamilannya saat ini. R/ klien bisa lebih tenang dengan keadaannya dan benar – benar menjaga kehamilannya.

3. Melakukan Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin R/ Tiap pasien memiliki nilai baseline masing-masing sehingga terapi dapat disesuaikan. 4. Menganjurkan pada ibu untuk menghindari factor pencetus R/ Mengenali serta menghindari faktor pencetus asma dapat meningkatkan kesejahteraan ibu 5. Melakukan edukasi pada ibu terkait asma yang diderita R/ Mengontrol asma selama kehamilan penting bagi kesejahteraan janin 6. Melakukankolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi selama kehamilan R/ terapi farmakologis dapat mempekecil kemungkinan asma untuk kambuh selama kehamilan.

7. Menjelaskan juga pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan 7. Menjelaskan juga pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan. R/ klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini adanya kelainan. 8. Menjelaskan dan ajarkan kembali cara perawatan payudara sewaktu hamil. R/ mengaktifkan kelenjar – kelenjar payudara yang memproduksi ASI serta melancarkan saluran ait susu menuju sinus laktiferus sampai puting susu. 9. Mengingatkan kembali klien tentang pentingnya senam hamil. R/ memperkuat elastisitas otot – otot dasar panggul, merangsang memperlancar peredaran darah dan memperlancar proses persalinan. 10. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.

11. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan 11. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan seimbang ibu hamil. R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk persiapan persalinan. 12. Ingatkan ibu tentang personal hygiene yang baik. R/ kebersihan diri akan meminimalisir bibit penyakit masuk. 13. Anjurkan klien untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan. R/ ibu dapat lebih mengetahui perkembangan kehamilannya

Implementasi Evaluasi Jam: Tanggal: S : Ibu mengatakan Sudah mengerti penjelasan bidan tentang kodisinya saat ini sehubungan dengan asma dalam kehamilan yang dideritanya, apa yang harus dilakukan serta bagaimana memenuhi kebutuhannya selama hamil Telah mendapat obat dari dokter untuk keluhannya. O : Ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan dari bidan, dan mengerti cara mengatasi masalah dan keluhan serta kebutuhannya selama hamil A : Ibu hamil dengan asma telah mendapatkan pelayanan P : Anjurkan ibu kembali untuk control ulang satu minggu lagi atau sewaktu – waktu bila ada keluhan

Terima Kasih