Faktor Abiotik
Faktor abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, suhu, cahaya, matahari dan sebagainya. Faktor abiotik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman antara lain:
Tanah Tanah merupakan sumber utama zat hara untuk tanaman dan tempat sejumlah perubahan penting dalam sikls pangan.susunan anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan mineral-mineral. Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu : Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan. Memberikan air dan melayaninya sebagai reservoir Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak
Kaitan hubungan tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat erat. Ada hubungan timbal balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Tanah mengandung berbagai macam unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur tanah yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi (pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga, tanaman mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah).
Air Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman. Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai: (a).Bahan baku (sumber hydrogen) dalam proses fotosintesis (b).Penyusun protoplasma (c).Bahan atau media dalam proses transpirasi (d).Pelarut unsur hara dalam tanah dan tubuh tanaman serta sebagai media translokasi unsure hara dari dalam tanah ke akar untuk selanjutnya dikirim ke daun.
Tanaman mendapatkan air dari dalam tanah dan sedikit saja yang berasal dari udara, misalnya embun dan kabut. Dalam tanah, tidak semua air tersedia bagi tanaman. Air yang tertinggal dalam tanah, yang tidak tersedia bagi tanaman dikenal sebagai air higroskopis. Tanaman yang tumbuh pada kondisi seperti ini akan mengalami layu permanen dan mati karena kekurangan air. Dalam hal ini kekurangan air bukan disebabkan oleh adanya transpirasi yang berlebihan karena intensitas radiasi tinggi melainkan karena tidak adanya absorbsi air oleh akar.
Suhu Proses-proses fisik dan kimiawi dikendalikan oleh suhu, dan kemudian proses-proses ini mengendalikan reaksi biologi yang berlangsung dalam tanaman. Misalnya, suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Apabila suhu turun viskositas air naik. Begitu juga untuk gas-gas, energi kinetik dari karbondioksida, oksigen dan zat lain berubah sesuai dengan perubahan suhu.
Dalam fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman. Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh. Kecepatan reaksi dipengaruhi suhu, biasanya makin tinggi suhu, reaksi makin cepat. Jadi, suhu mempunyai efek penting dan tegas pada respirasi.
Cahaya Matahari Radiasi matahari merupakan faktor utama diantara faktor iklim yang lain, tidak hanya sebagai sumber energi primer tetapi juga karena berpengaruh terhadap keadaan faktor-faktor iklim yang lain seperti suhu, kelembaban dan angin. Respon tanaman terhadap radiasi matahari pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga aspek, yaitu intensitas, kualitas dan fotoperiodisitas.
Pergerakan hara ke akar tanaman Berdasarkan penelitian para ahli fisiologi dan tanah menyatakan bahwa secara umum pergerakan hara ke akar tanaman adalah melalui Pertukaran kontak, Difusi ion dalam larutan tanah Pergerakan ion bersama gerakan massal ( aliran massal ).
Pertukaran kontak, akar tanaman juga mempunyai kapasitas tukar kaiton seperti tanah. Kation-kation dari kompleks absorbsi tanah dapat dipertukarkan dengan kation-kation yang dihasilkan tanaman, misalnya H+. Pertukaran ini terjadi apabila ada kontak langsung antara kompleks absorbsi dengan bulu akar tanaman. Difusi, pergerakan ion secara difusi terjadi karena ada perbedaan difusi atau akibat adanya perbedaan kegiatan ion. Hal ini terjadi sering pada H2 PO4, K+. Akar tanaman akan menyerap hara dari larutan di sekitar akar. Hasil gradient dalam pergerakan yang berkesinambungan akan menambah jumlah ion dalam akar, sehingga dapat diserap oleh akar tanaman. Gerakan (aliran) massal, kejadian ini berlangsung bersama gerakan air ke akar tanaman terutama disebabkan oleh adanya transpirasi (penguapan). Gerakan ion NO3,Ca++,dan Mg++ terutama terjadi karena aliran massal. Pergerakan massal dan pergerakan ion secara difusi merupakan proses yang umum dilalui ion untuk sampai ke akar tanaman.