Model Transportasi Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Advertisements

Linear Programming (Pemrograman Linier)
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
RISET OPERASI METODE TRANSPORTASI 1.
DETERMINAN MATRIKS Esti Prastikaningsih.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Manajemen Industri.
Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method)
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Pertemuan 6– Transportasi
Sistem Persamaan Diferensial
METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM
DR Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.,
Riset Operasional Pertemuan 10
Operations Management
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
Materi Kuliah Kalkulus II
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
KASUS KHUSUS METODE SIMPLEKS
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Luas Daerah ( Integral ).
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Pola Bilangan Barisan & Deret GO Oleh: Hananto Wibowo, S. Pd. Si.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
METODE TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk me-ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me-nyediakan.
DETERMINAN.

6s-1Linear Programming William J. Stevenson Operations Management 8 th edition OPERATIONS RESEARCH.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-3 1.
MATRIX.
Algoritma Branch and Bound
6. INTEGRAL.
6. INTEGRAL.
DETERMINAN DAN INVERSE MATRIKS.
Linear Programming (Pemrograman Linier)
NOTASI SIGMA BARISAN DAN DERET 0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika disampaikan pada Diklat Guru Matematika SMK se propinsi DIY DI.
Persoalan Transportasi
Steepest Descent (Ascent) untuk Kasus Min (Maks)
BASIC FEASIBLE SOLUTION
Model Transportasi 2 Mei 2011 Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,
Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012/2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Linear Programming (Pemrograman Linier)
TRANSPORTATION PROBLEM
Model Transportasi.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2013/2014 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
MODEL TRANSPORTASI Metode Stepping Stone Kelompok 10 Friska Nahuway
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012/2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Mata Kuliah Penelitian Operasional II ALGORITMA TRANSPORTASI
Pemrograman Kuadratik (Quadratic Programming)
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Riset Operasi Semester Genap 2011/2012
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Riset Operasi Semester Genap 2011/2012
Linear Programming (Pemrograman Linier)
Transcript presentasi:

Model Transportasi Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,

Transportation Simplex Method Memanfaatkan notasi matriks untuk koefisien baris nol Tableau yang digunakan adalah tableau dua arah seperti pada pertemuan sebelumnya Walaupun ada m+n kendala, hanya m+n-1 yang bebas Tercermin dari struktur berikut: m-1 kendala supplyn kendala demand

Dengan struktur tersebut, koefisien baris nol (fs obyektif) dari masalah transportasi untuk BV tertentu akan bersifat istimewa: Untuk seluruh x ij BV dan

Koefisien baris nol untuk keseluruhan x ij mempunyai bentuk:

Langkah-langkah metode simpleks untuk Transportation Problem Langkah 1: Jika TP tidak balanced, dibuat agar balanced Langkah 2: Gunakan salah satu metode (Northwest Corner/Min Cost/Vogel) untuk menentukan BFS yang pertama (initial solution) Langkah 3: manfaatkan sifat Untuk seluruh BV dan Untuk menentukan seluruh u dan v dari BFS yang ada Langkah 4: Hitung koefisien baris nol pada seluruh sel. Perhatikan kriteria optimalitas pada koefisien baris nol (kasus min),

Langkah 4 (lanjut): Jika ada sel dengan koefisien baris nol yang dapat menurunkan z (bernilai +) pilih yang paling banyak menurunkan nilai z pilih x ij sebagai BV yang baru, dengan memanfaatkan sifat looping (lebih detil pada contoh) pada tableu Langkah 5: dapatkan BFS yang baru, kembali ke langkah 3 dan 4

Permasalah Powerco dengan solusi awal menggunakan metode Northwest Corner (Langkah 2) v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand452030

Tabel koefisien baris nol (Langkah 3) Sementara abaikan nilai x ij Pertahankan posisi sel letak BV (grey highlighted) Cari solusi untuk seluruh u dan v secara bertahap untuk setiap BV v 1v2v3v4 U U U U10 v 18 – 0=8 U29 – 8 =1 v 212 – 1=11 U316 – 12 =4 v 313 – 1=12v45 –4=1

Perhitungan koefisien baris nol untuk seluruh sel (Langkah 4) v 1 8 v2 11 v3 12 v4 1 u u u = =5 dst untuk semua sel = = = = = = = = = = 0 Perhatikan semua BV mempunyai koefisien = 0

v 1 8 v2 11 v3 12 v4 1 u u u Belum optimal, karena belum semua (-) X ij yang dapat digunakan sebagai BV berikutnya ada pada sel yang dapat menurunkan z paling banyak Koefisien baris nol paling positif (X 32 )

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) Penentuan BV mana yang keluar menggantikan X 32 menggunakan sistem looping untuk mempertahankan terpenuhinya supply dan demand v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand452030

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) Looping diawali dari X 32 melewati sel-sel BV yang ada sebagai titik- titik pojok dan kembali ke X 32 searah jarum jam v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand452030

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) Sel sebagai titik-titik pojok loop: dinyatakan sebagai sel ganjil dan genap Sel X 32 adalah awal diberi nomor 0 Sel X 22 adalah diberi nomor 1 Sel X 23 adalah diberi nomor 2 Sel X 33 adalah diberi nomor 3 v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand452030

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) Alokasi perubahan adalah pada sel ganjil (yellow highlighted) min(X 22, X 33 )=min(20,10)=10 Setiap sel genap (pink highlighted) tambah dengan 10 Setiap sel ganjil (yellow highlighted) kurangi dengan 10 v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand

Langkah 5: Tableau dengan BFS yang baru v 1 v2 12 v3 v4 Supply u u u Demand Kembali ke langkah 3 untuk menghitung seluruh u dan v bagi koefisien baris nol. Menentukan apakah sudah diperoleh solusi optimal berdasarkan kriteria optimalitas dari koefisien baris nol

Sementara abaikan nilai x ij Pertahankan posisi sel letak BV (grey highlighted) Cari solusi untuk seluruh u dan v secara bertahap untuk setiap BV Tabel koefisien baris nol (Langkah 3) v 1v2V3V4 u u u – 0 =8 9 – 8 =1 12 – 1 =1113 – 1 =12 9 – 11 = =7

Perhitungan koefisien baris nol untuk seluruh sel (Langkah 4) v 1 8 v2 11 V3 12 V4 7 u u u dst untuk semua sel 0+8-8= = = = = =20+7-9= = = = = =0 Perhatikan semua BV mempunyai koefisien = 0

v 1 8 v2 11 v3 12 v4 7 u u u Belum optimal, karena belum semua (-) X ij yang dapat digunakan sebagai BV berikutnya ada pada sel yang dapat menurunkan z paling banyak Koefisien baris nol paling positif (X 12 )

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) v 1 v2 12 v3 v4 Supply u u u Demand Penentuan BV mana yang keluar menggantikan X 12 menggunakan sistem looping untuk mempertahankan terpenuhinya supply dan demand

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) v 1 v2 12 v3 v4 Supply u u u Demand Looping diawali dari X 12 melewati sel-sel BV yang ada sebagai titik- titik pojok dan kembali ke X 12 searah jarum jam

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) v 1 v2 12 v3 v4 Supply u u u Demand Sel sebagai titik-titik pojok loop: dinyatakan sebagai sel ganjil dan genap Sel X 12 adalah awal diberi nomor 0 Sel X 22 adalah diberi nomor 1 Sel X 21 adalah diberi nomor 2 Sel X 11 adalah diberi nomor 3

Kembali ke tableau yang memuat X ij (Langkah 4 lanjut) v 1 v2 12 v3 v4 Supply u u u Demand Alokasi perubahan adalah pada sel ganjil (yellow highlighted) min(X 22, X 11 )=min(10,35)=10 Setiap sel genap (pink highlighted) tambah dengan 10 Setiap sel ganjil (yellow highlighted) kurangi dengan

Langkah 5: Tableau dengan BFS yang baru v 1 v2 12 v3 v4 Supply u u u Demand Kembali ke langkah 3 untuk menghitung seluruh u dan v bagi koefisien baris nol. Menentukan apakah sudah diperoleh solusi optimal berdasarkan kriteria optimalitas dari koefisien baris nol

Lakukan perhitungan koefisien baris nol sekali lagi Cari loop sekali lagi Diperoleh tableau berikut yang sudah optimal

Tableau Optimal v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand Tabel koefisien baris nol v 16v26v310v42 u u u Tidak ada lagi yang >0, sudah optimal

Tableau Optimal v 1 v2 v3 v4 Supply u u u Demand Nilai Z: biaya minimum