1/14/20151 Pemeriksaan dan pengukuran kapasitas erobik dan daya tahan Disampaikan oleh: Slamet somarno Tgl: juli 2012
1/14/20152 Pemeriksaan dan pengukuran kapasitas erobik dan daya tahan I. PENDAHULUAN. A. Pengertian: kapasitas erobik dan daya tahan merupakan kemampuan tubuh dalam penyediaan oksigen guna metabolisme agar gerak fungsional tercapai dalam waktu yang lama. 1. Penyedia oksigen dan sirkulasi 2. Memberikan kehidupan sel 3. Mengatur suhu 4. Gerak fungsion/ prestasi.
1/14/20153 Beberapa istilah. Daya tahan jantung paru. Cardiaorespiratory endurance. Kapasitas aerobik maksimum Volume oksigen maksimal
1/14/20154 Hubungan antar organ Jantung Paru Ginjal Integument Otak.
1/14/20155 Yang mempengaruhi kapasitas erobik dan daya tahan 1. Umur 2. Sek 3. Kebiasaan kerja fisik 4. Lingkungan 5. Adat istiadat 6. Status sosial. 7. Patologis
1/14/20156 Yang mempengaruhi kapasitas erobik dan daya tahan Patologis: Cardiovaskuler problem. Pulmonal problem. Aaendokrin dan metabolik sistem Multiple sistem (trauma). Muskuloskeletal problem. Neuromuskular problem.
1/14/20157 Klasifikasi kapasitas erobik dan daya tahan Sakit Sehat Sehat optimal sakit wellness sehat
1/14/20158 II. Metode pemeriksaan dan pengukuran A. Pengukuran kapasitas erobik dan daya tahan tubuh Syarat pengukuran. 1. Metode yg tepat 2. Parameter baku. 3. Alat ukur standart. 4. Telah di periksa awal(IPPA), prediksi dosis dan metode yg cocok. 5. Rencanakan cara & standart ukur yg pas
1/14/20159 Fungsi hasil Pengukuran Seleksi. Menentukan kemampuan organ. Prediksi patologis. Menentukan kemampuan gerak fungsioanal Menentukan program fisioterapi. Evaluasi hasil program.
1/14/ Fisioterapi. Pelayan kes profesional. Bertanggung jawab : gerak fungsional Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan optimal. Modalitas : latihan, manupulasi, sumberfisis, edukasi dll
1/14/ Faktor yang menimbulkan kerugian kapasitas erobik dan daya tahan tubuh Patologis. Gangguan, kelemahan,keterbatasan, ketidak mampuan jantung paru dalam penyediaan oksigen tubuh. Psikologis.
1/14/ Klasifikasi Tingkat kemampuan Berdasarkan satuan ukur: Jenis satuan ukur: 1. HR. 2. VO2MAKS 3. METS. 4. Kpm/Kgm 5. WAAT 6. CALORY
1/14/ Klasifikasi tingkat kapasitas erobik dan daya tahan tubuh. Tempat Intensitas MetsVO2 maks HR maks ICCU UMUM POLI Maentenance Kerja. < > 12 <7 7-17,5 17, > 42 Naik 20(55%) Naik 30 (60- 70) % HRM 85-95% HRM
1/14/ Klasifikasi Tingkat kemampuan clasification based on maximal oxigen uptake volues Classification tahun Baik Men Women >50 >47 >43 >40 >37 Cuku Men Women Kurang Men Women
1/14/ Kalsifikasi Patologis. Mets 10 --Sehat kurang-= | 35 ml/kg/min 8---Recavery-=------| 28 ml/kg/min 6---Sakit ringan-| 21 ml/kg/min 4----xx------|14 ml/kg/min 2---x---|7 ml/kg/min X= sakit berat sekali (ICCU) XX sakit Berat =umum
1/14/ Pemeriksaan Dibagi dalam 4 tahap. 1. Anamnesa. Langka awal seleksi gangguaan. 2. Pengukuran (Rutin-khusus). Data obyektif keyakinan. 3. Analisa. Prediksi: gangguan, kelemahan, keterbatasan, status kesehatan lain. 4. Pencatatan.
1/14/ faktor yang di periksa. 1. Tanggal dan Identitas 2. Pekerjaan 3. Status tumbuh kembang 4. Lingkungan 5. Riwayat problem 6. Riwatat kemampuan 7. Riwayat Pengobatan
1/14/ Lanjutan.1 8. Test penunjang: lab, test diagnostik 9. Riwayat sebelum sakit. 10. Analisa system 11. Pengukuran kapasitas aerobik 12. Antopometri 13. Ergonomi 14. Komunikasi
1/14/ Lanjutan Kemampuan kerja (ADL). 16. Posture (dinamik dan statik). 17. ROM. 18. Ventilasi 19. Lain yang diperlukan.
1/14/ III. Pengukuran Kapasitas erobik 1. KRITERIA PEMILIHAN METODE a. SESUAI UNSUR YG DIPERIKSA. b. REABILITY, KONSISTEN satuan ukur yg tepat c. NORMA d. EKONOMIS tapi standart.
1/14/ b. OBYEK PEMERIKSAAN Kapasitas Erobik (KE). 1. Pemeriksaan symtom. a. sesak nafas. Jalan nafas, ventilasi, sirkulasi. b. angina pectoris. kompetensinya: frekuensi, Intensitas, Time, dan kapan terjadi.
1/14/ OBYEK PEMERIKSAAN Kapasitas Erobik (KE). 1. Pemeriksaan obyektif. Vital sign (sebelum saat dan sesudah aktivitas 2 min). Kompetensi: a. Metode (waktu: 15’,30’,60’). b. Posisi dan faktor penghambat. c. Standart alat ukur. d. Lokasi.
1/14/ Pemeriksaan nadi dan pernafasan (HR dan RR). Posisi fleksibel; berdiri, duduk dan tiduran. Waktu pengukuran : 15“, 30” dan 60” Tehnik: menggunakan tiga jari: telunjuk. Tengan dan manis. Daerah pengukuran HR: a. temporalis. Karotis kominis eksterna. Brachialis. Radialis. Dorsal pedis atau langsung pada jantung di intercostal 4-5 lateral sternum kiri.
1/14/ Pengukuran RR. Sebaiknya dilakukan setelah HR dan jangan diberitahukan RR mau dihitung. Tehnik hitung saat tarik nafas atau saat buang nafas selama 15” untuk berobat jalan atau sehat, 30” untuk rawat umum dan 60” untu ICU.
1/14/ Mengukur tekanan darah. Alat ukur: Spigmanometer (tensimeter). Jenis: air raksa, pegas, digital. Kosongkan udara dalam maset. Buka tutup air raksa. Periksa alat layak pakai/kalibrasi. Lingkarkan maset pada lengan atas diatas siku lebih 5 Cm. Hindarkan pipa udara tertekan /terhalang pasien. Bebaskan maset dari hambatan pakaian. Tutup pompa maset. Cari nadi brachialai dan letakkan stetoskop diatas nadi brachialis Pompa maset sampai mmHg. Lanjutkan dengan membuka pompa maset dengan pelan dan dengarkan hentakan denyut nadi = sistole dan lanjutkan mendengarkan denyut nadi menghilang/ tak terdengan = diastol.
1/14/ Mengukur tensi tanpa stetoskop Prinsip sama tapi tidak menggunakan stetoskop tapi dengan menggunakan palpasi nadi. Hasil hanya mengetahui sistol saja dan diastol tapa teraba. Pengukuran tensi tanpa stetoskop hanya dipakai bila dengan menggunakan stetoskop tak terdengar, karena tekanan sitol terlalu rendah. Biasanya dibawah sistole dibawah 60mmHg.
1/14/ Pemeriksaan auskultasi fungsi organ jantung Bunyi jantung satu. Bunyi jantung dua. Daerah auskultasi Intercostal 4/5 sebelah kiri
1/14/ Pemeriksaan auskultasi fungsi organ paru Dengkur. Kumur Lengking. Wezing. area : 1,2,3,4,5,6 depan area : 1,2,3,4,5,6 belakan area : 1,2,3,4,5,6 samping DILAKUKAN SEARAH
1/14/ Claudication time test. Lakukan aktivitas kerja dan berapa kemampuan menimbulkan keluan. Exercises diberikan menimbulkan symtom : pusing, lelah, nyeri dll. Hitung Satuan ukur yang anda gunakan:Time, HR, Jumlah gerak, Mets.
1/14/ Interprestasi analisa gas darah
1/14/ Analisis EKG. Gambaran EKG normal.
1/14/ Menghitung HR pada EKG.
1/14/ OUTOMATIC RESPONSE 1. Pemeriksaan symtom setelah aktivitas. Pengukuran (KE) berdasarkan symtom/sign yang muncul akibat perubahan sikap. satuan ukur dapat HR, mets atau kemampuan posisi.
1/14/ MEMERIKSA KOMPOSISI TUBUH a. BERAT BADAN. 1). BB IDEAL DEWASA NORMAL RUMUS: T B DIKURANGI 100 = X X – 10 % = BB IDEAL. IDEAL +/- 10 % = NORMAL
1/14/ CONTOH X TB 165 CM BERAT BADAN IDEAL = 165 – 100 = 65 – 10 % = 65 – 6,5= 58,5 Kg IDEAL NORMAL : 58,5 – 5,8 = 52,7 Kg 58,5 + 5,8 = 64,3 Kg 52,7 s/d 64,3
1/14/ a. 2). INDEKS MASA TUBUH (IMT) BODY MASS INDEX (BMI) RUMUS: B B Dlm Kg. T B Dlm METER BB:TB(kuadrat) Kg/M2
1/14/ CONTOH BERAT BADAN : 75 Kg. TINGGI BADAN : 1,62 METER BB/ TB KUADRAT. 75 : 1,62 X1,62 = 28,6 Kg/m2
1/14/ STANDART NOIMTINTERPRESTASI 1< 18,50BERAT BADAN KURAANG 218,50-24,00NORMAL 325,00-29,99OVER WEIGHT TK I (RINGAN) 430,00-39,99OVER WEUGHT TK II (Sedang) 5> 39,99OVER WEIGHT TK III ( BERAT)
1/14/ b. TEBAL LEMAK 1. MENGUKUR TEBAL LEMAK DENGAN ALAT SKINFOLD CALIPER. 2. DIUKUR PADA 2 TEMPAT YANG DOMINAN. a. DAERAH LENGAN ATAS BELAKANG b. SCAPULA KIRI.
1/14/ RUMUS PERHITUNGAN
1/14/ NORMS FOR BODY FAT PERCENTAGE CF DEWASA CLASSIFICATION % FAAT MEN WOMEN ESSENTIAL FAT11.0– STORAGE FATLEAN< 12<7 HEALTTY SLIGHTY OVER FATFAT OBASE>32>25
1/14/ IV. Jenis test daya tahan. 1.DAYA TAHAN OTOT. 2. STEP TEST. 3. BICYCLE ERGO METER. 4. LARI 12 MENIT. 5. RECOVERY HR.
1/14/ A. UNSUR NILAI 1. INTENSITAS. 2. TIME 3. TYPE (PROTOKOL) 4. REPETISI/ min.
1/14/ B. INTENSITAS 1. MAKSIMAL. 2. SUB MAKSIMAL HR Maks = 220-Umur HR SubMaks= 85-87% X HR Maks.
1/14/ C. INTENSITAS SUBMaks NADI CADANGAN RUMUS. HR CADANGAN = (220-Umur) - HRrest INTENSITAS= 85%XHRCad+HR rest
1/14/ D. CONTOH INTENSITAS NADI CADANGAN JANNE UMUR 30 Th HR CADANGAN = (220-30)–Hrrest(60) = 130/min INTENSITAS= % X 130= = 175
1/14/ E. CONTOH INTENSITAS NADI MAKSIMAL JANNE UMUR 30 Th HR Maks = =190 Sub Maks Dosis 85% X190= 161/min Maks Dosis= 190/min
1/14/ Energie Expenditure in Mets During Step testing. frekuensi steps / min Step Height Cm ,2 1,8 2,4 3,0 4 1,5 2,3 3,1 3,8 8 1,9 2,8 3,7 4,6 12 2,2 3,3 4,4 5,5 16 2,5 3,8 5,0 6,3 20 2,8 4,3 5,7 7,1 24 3,2 4,8 6,3 7,9 28 3,5 5,2 7,0 8,7 32 3,8 5,7 7,7 9,6 36 4,1 6,2 8,3 10,4 40 4,5 6,7 9,0 11,2 (Vivian H Heyward 1984) Contoh penghitungan: Mampu melakukan sampai 8 menit atau tinggi bangku 28 Cm dengan repetisi 18 kali/min Nilainya = 5,2 mets nilai maksimal. 5,2 X 3,5 = 28,2 ml/kg/min.
1/14/ LARI 12 MENIT RUMUS. WAKTU TEST=12/min X= Jarak Tempuh 12/min Y= Jarak Tempuh 1 min X: 12= ? M. Z= Y-133. P=ZX0,1172 VO2 Maks= P+ 33,3 ml/kg/min
1/14/ CONTOH TES LARI 12 min TONO umur 30 Th BB= 60 Kg. Jarak Tem12/min=2250m (x) Jarak Tempuh 1 min = 2250:12 = 187,5 m(y) Z= 187,5-133= 54,5. P= 54,5X0,1172= 9,374 VO2 Maks= 9, ,3= 42, 674 ml/kg/min Dalam liter= 42,7 X 60= 2,562
1/14/ Rumus test 6 menit wolk test. (0,06Xjarak tempuh(meter)-(0,104 X Usia(th) +(0,052X Berat Badan(kg) + 2,9 : 3,5 = 0,06 jarak tempuh – 0,104 usia +0,052 BB +2,9 : 3,5 = mets. Contoh: Tuan A. Umur :61 th, B B :71,5 Kg, TB: 170 Cm Jarak tempuh selama 6 menit= 523 m (0,06x523)-(0,104x61)+(0,052X71,5)+2,9 = 9,04 Mets. 3,5
1/14/ ). ERGO CYCLE TEST (MEN) HR
1/14/ ). ERGO CYCLE TEST (WOMEN) HR
1/14/ ). CARDIORESPIRATORY FITNESS CLASSIFICATION Umur 20-29< > < > < > < > < > < > < > < > < > < >41 MAKS O2 UPTAAKE(ml/min/kg
Calculation of METs on the Treadmill METs = Speed x [0.1 + (Grade x 1.8)] Calculated automatically by Device! Note: Speed in meters/minute conversion = MPH x 26.8 Grade expressed as a fraction
Duke Treadmill Score (uneven lines, elderly?)
1/14/ Terimakasih Demikian semoga bermanfaat Delam pegembangan fisioterapi salam
1/14/ Modul. Praktek memahami TV,IRV, ERV Merasakan nafas biasa dan menyadari bahwa saat nafas biasa adalah merupakan tidal volume. Merasakan tarik nafas maksimal setelah nafas biasa dan menyadari bahwa gerakan nafas itu merupakan IRV dan capasitas inspirasi. Merasakan buang nafas maksimal dan menyadari bahwa gerakan itu adalah ERV dan Capasitas ekspirasi. Merasakan buang nafas maksimal dan tarik nafas maksimal menyadari bahwa pernafasan itu adalah vital kapasitas =ERV+TV+IRV= kapasitas vital.
1/14/ Modul pemeriksaan Wizeeng. Mendengarkan denganstetoskop alur nafas atau suara nafas. Lokasi: 1. Mid stenum intercostal 2-3 kanan dan kiri (paru atas depak kanan dan kiri). 2. Mid sternum di intercostal 4-5. untuk paru tengah depan kanan dan kiri. 3. Mid sternum intercostal 7-8 untuk paru bawah depan kanan dan kiri.
1/14/ Modul pemeriksaan wizeen. Paru samping kanan dan kiri. Auskultasi dengan stetoskop pada: Paru atas samping kanan dan kiri. Lokasi mid axila bagian atas. Mid axila bagian tengah samping kanan dan kiri (intercostal 4-5). Lokasi mid axila bawah, samping kanan dan kiri (intercostal 7-8). Didengarkan saat inspirasi dan ekspirasi panjang. panjang