KONSEP DAN TEORI SISTEM KONSEP DASAR DAN TUJUAN SISTEM Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka (A "system" is a collection of things which have relationships among them). Pada redaksi bahasa yang sedikit berbeda, sistem didefinisikan pula sebagai: “a group of interacting,interrelated, or interdependent elements forming a complex whole”.
Dua pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sebuah sistem : a. Prosedur Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu". b.Komponen/elemen : Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu". Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat hal, yaitu : Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat system tersebut. Berisi atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. Memiliki hubungan internal di antara objek-objek di dalamnya. Sistem hidup dalam satu lingkungan tertentu. Ada berbagai tipe sistem, yaitu sistem terbuka (open system) dimana pihak luar dapat mempengaruhinya, atau sebaliknya sebagai sebuah system tertutup (closed system).
Tujuan suatu sistem : untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karena suatu system dikatakan berhasil jika mencapai tujuan dan dikatakan gagal jika tujuannya tersebut tidak tercapai.
2. TEORI SISTEM : Konsep sistem telah berkembang menjadi “Teori Sistem” (The systems theory), yang menggunakan pendekatan interdisiplin untuk mempelajari sistem. Teori Sistem dikembangkan oleh Ludwig von Bertalanffy, William Ross Ashby dan lainnya pada dekade 1940-an sampai 1970-an, dengan berbasiskan prinsip-prinsip ilmu fisika, biologi, dan teknik. Lalu kemudian termasuk ilmu filsafat, sosiologi, teori organisasi, manajemen, psikoterapi, dan ekonomi. Dua objek yang menjadi fokus utama Teori Sistem adalah kopleksitas (complexity) dan kesalinghubungan (interdependence).
3.KLASIFIKASI SISTEM Kesatuan atau Nonsumatisivitas Sistem Sosial Sistem Terbuka Sistem Tertutup
4. KESIMPULAN : Untuk dapat memahami sistem sosial budaya Indonesia diperlukan penguasaan teori karena fungsi teori adalah memberi makna terhadap realitas sosial dan fungsi sistem adalah mengatur tata hubungan saling ketergantungan antar bagian-bagian dan proses-proses yang melingkupinya agar dapat dikenali. Jadi, fungsi teori sistem dalam Sistem Sosial Budaya Indonesia adalah tata hubungan saling ketergantungan antar bagian-bagian sehingga memberi makna terhadap realitas sosial dan dapat di kenali