TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU Tes kemampuan pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam yaitu : Aptitude test (tes bakat) Achievement test (tes prestasi) Perbedaan kedua tes ini sebenarnya tidak tegas,soal-soal mengenai kedua tes tsb seringkali saling melingkupi (overlap) Untuk kedua macam tes biasanya menggunakan hitungan-hitungan dan perbendaharaan kata-kata dan sekelompok tes dari kedua macam tes ini biasanya juga menguji tentang ketrampilan membaca
Kesamaan yang lain adalah bahwa keduanya telah digunakan untuk meramalkan hasil untuk masa yang akan datang, walaupun pada umumnya jika kita menggunakan tes prestasi penilai melihat apa yang telah diperoleh setelah siswa (tercoba) itu diberi suatu pelajaran. Prosedur yang digunakan untuk menentukan isi dari tes prestasi juga sedikit berbeda dengan yang digunakan pada waktu penyusunan tes bakat. Di dalam penyusunan tes prestasi belajar usaha-usaha digunakan untuk menentukan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah diajarkan di berbagai tingkat pendidikan dan butir-butir tes diperuntukkan bagi penilaian materi-materi ini.
TES PRESTASI STANDAR Di antara tes prestasi yang digunakandisekolah ada yang dinamakan tes prestasi standar. Dalamsalah satu kamus, arti kata “standar” adalah : “A degree of level requirement, excellence,or attainment” Suatu tes standar berbeda dengan tes prestasi biasa Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi melalui cara langsung yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan dikelas. Spesifikas yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya didasarkan atas analisis job (jabatan) atau analisis tugas yang merupakan tuntutan calon pekerjaannya, dan mempertimbangkan sifat-sifat yang ada pada manusia.
Tes Standar Tes Buatan Guru Tes standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang (yang ada) yang dilaksanakan secara seragam,diusahakan dalam kondisi yang seragam,baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perorangan maupun siswa sebagai anggota darisuatu kelompok Penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar sistem skoringnya sangat objektif sehingga dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi. 3. Pebandingan antara tes standar dengan Tes Buatan Guru Dengan tujuan apa tes standar disusun ? 1. Perbedaan antara Tes standar dengan Tes Buatan Guru Tes Standar Tes Buatan Guru Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh negara Didasarakan atasbahan dan tujuan khusus yang dirumus kan oleh guru untukkelasnya sendiri.
Tes Standar Tes Buatan Guru Mencakup aspek yang luasdan pengetahuan atau ketrampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap ketrampilan atau topik Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor,butir tes Menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan (try out), dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes Mempunyai reliabilitas yang tinggi Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh negara Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau ketrampilan yang sempit Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikitatautanpabantuanorang lain/tenaga ahli Jarang-jarang menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis, dan direvisi Mempunyai reliabilitas sedang atau rendah Norma kelompok terbatas kelas tertentu
Untuk menyusun tes standar,dibutuhkan waktu yang lama, untuk memperoleh sebuat tes standar melalui prosedur : Penyusunan Uji coba Analisis Revisi Edit Kelima kegiatan ini membutuhkan waktu lama Kegunaan Tes Standar Kegunaan tes standar adalah : Jika ingin membuat perbandingan Banyak situasi pendidikan di mana guru atau pimpinan terpaksa mengadakan perbandingan (antar siswa setiap bidang studi, tentang prestasi belajar yang mendasarkan diri pada kemampuan dasar atau perbandingan prestasi setelah digunakan dua metode yang berbeda)
Nilai yang dibuat guru yang berbeda dari bidang yang berbeda dari kelompok siswa yang berbeda dan situasi belajar yang berbeda tidak dapat digunakan alat pembanding Tugas yang sifatnya umum,norma-norma, tes yang mempunyai reliabilitas yang tinggi dan tes standar,ada kemungkinan boleh digunakan sebagai alat pembanding Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data tentang calon ini Meskipun sangat luas secara garis besar kegunaan tes standar adalah : Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam ketrampilandi berbagai bidang studi untuk individu atau kelompok.
Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu Kegunaan Tes Buatan Guru Untuk menentukan seberapa baik siswa menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai Untuk memperoleh suatu nilai Baik tes standar dan tes buatan guru dianjurkan dipakai jika hasilnya akan digunakan untuk: Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa Menentukan tempat siswa dalam suatu kelas atau kelompok
Memberikan bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan pemilihan jurusan Memilih siswa untuk program-program khusus. Kelengkapan Tes Standar Sebuah tes yang sudah disatandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar,biasanya dilengkap idengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan,menskor, dan mengadakan interprestasi. Secara garis besar manual tes standar memuat : ciri-ciri mengenai tes, misalnya menyebut tingkat validitas, tingkat reliabilitas dsb. Tujuan serta keuntungan-keuntungan tes, misalnya disebutkan untuk siapa tes tsb diberikan dan untuk tujuan apa
Proses standardisasi tes, misalnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel : Besarnya sampel Teknik sampling Kelompok mana yang diambil sebagai sampel (sifat sampel) Juga mengenai taraf kepercayaan yang diambil dan bagaimana kaitannya dengan hasil tes. (4) Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes. . Misalnya: dilaksankan dengan lisan atau tertulis, waktu yang digunakan untuk mengerjakan setiap bagian,boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjakan soal itu dsb. (5) Petunjuk-petunjuk bagaimana cara menskor, misalnya : untuk beberapa skor tiap-tiap soal/unit, menggunakan sistem hukuman atau tidak,bagaimana cara menghitung nilai akhir dsb.
Petunjuk-petunjuk untuk menginterprestasikan hasil: Misalnya : - betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi - betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dsb Saran-saran lain Misalnya : siapa harus menjadipengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon yang mencapai skor tertentu dsb.
PENYUSUNAN TES FUNGSI TES Setiap kali akan memberikan tes, kebanyakan guru selalu bertanya kepada dirinya sendiri ; “pertanyaan apakah yang akan saya berikan ?” “jawaban apakah yang saya perlukan, dan jawaban manakah yang tidak saya perlukan?” “berapa butir soal akan saya buat?” “bagaiamanakah bentuk kunci jawabannya?” dll Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb guru harus selalu ingat akan fungsi tes. Sehubungan dengan hal-hal yang harus diingat pada waktu penyusunan tes,maka fungsi tes dapat ditunjau dari 3 hal: Fungsi untuk kelas’ Fungsi untuk bimbingan Fungsiuntuk administrasi
FUNGSI UNTUK BIMBINGAN FUNGSI UNTUK ADMINISTRASI Selain fungsi-fungsi tes ini, hallain yangharus diingat adalah : Hubungan dengan penggunaan Komprehensif Kontinue PERBANDINGAN FUNGSI TES FUNGSI UNTUK KELAS FUNGSI UNTUK BIMBINGAN FUNGSI UNTUK ADMINISTRASI Mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa Mengevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak-anak mereka Membantu siswa dalam menentukan pilihan Memberi petunjuk dalam pengelompokkan siswa Penempatan siswa baru
FUNGSI UNTUK BIMBINGAN FUNGSI UNTUK ADMINISTRASI FUNGSI UNTUK KELAS FUNGSI UNTUK BIMBINGAN FUNGSI UNTUK ADMINISTRASI Menaikkan tingkat prestasi Mengelompokkan siswa dalam kelaspada waktu metode kelompok Merencanakankegiatan proses belajar-mengajar untuk siswa secara perorangan Menentukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khusus Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusan Memberi kesempatan kepada pembimbing, guru, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak Membantu siswa memilih kelompok Menilai kurikulum Memperluas hubungan masyarakat (public relation) Menyediakan informasi untuk badan-badan lain diluar sekolah
Hubungan dengan penggunaan waktu menyusun tes, dalam hatiharus diingat,fungsi mana yang saat ini dipentingkan karena fungsi yang berbeda akan menentukan bentuk/isi tes yang berbeda pula. Komprehensif Sebuah tes sebaiknya mencakupsuatukebulatan,artinya meliputi berbagai aspek yang dapat menggambarkan keadaansiswa secara keseluruhan (kecerdasan,sikap,pribadi, perasaansosial, dsb). Hal ini dapat dicapai apabila tes itu merupakan rangkaian tes,misalnya dari kelas I sampai dengan kelasVI
Kontinuitas Berhubungan dengan prinsip komprehensif, maka prinsip kontinuitas mempunyai persamaan tujuan. Sebaiknya tes disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan kelanjutan dari awal anak memasuki suatu sekolah sampai dengan kelas terakhir. Dengan demikian akan diketahui perkembangan anak itu tidak dengan terputus langkah-langkah dan Penyusunan Tes urutan langkah yang dilakukan adalah : Menentukan tujuan mengadakan tes Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan.
TABEL TIK DAN ASPEK TINGKAH LAKU YANG DICAKUP Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam TIK itu. Tabel ini digunakan untuk mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki agar tidak terlewati. Contoh : TABEL TIK DAN ASPEK TINGKAH LAKU YANG DICAKUP TIK AspekTingkah Laku Ingatan Pemahaman Aplikasi Keterangan Siswa dapat menjumlahkan 2 bilangan bersusun Siswa dapat menerangkan hukum komulatif dst v V
Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hastsb. Menuliskan butir-butir soal didasarkan atas TIK-TIK yang sudah dituliskan pada tabel TIK dan aspek tingkah laku yang dicakup. Kecenderungan yang ada pada guru-guru beberapa waktu yang lalu, pengukuran ranah kognitif hanya ditekankan pada 3 aspek yang pertama, yaitu ingatan, pemahaman, dan aplikasi Penyususunan item yang paling mudah dilakukan adalah pengukuran ingatan. Untuk aspek-aspek lainnya, walaupun dikehendaki dan diusahakan masuk ke dalam kategori pemahaman dan aplikasi, setelah diperiksa kemungkinan besar masih bersifat ingatan.
Contoh Soal ingatan Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari dengan mudah pada catatan atau buku. Biasanyaa dimulai dengan kata : mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan, mendaftar, menjodohkan,menyebutkan, menyatakan, memprouksikan. Soal pemahaman Untuk menjawab pertanyaan pemahaman siswadituntut hafal sesuatu pengertian kemudian menjelaskan dengan kalimat sendiri. Atau siswa memahami dua pengertian atau lebih kemudian memahami dan menyebutkan hubungannya, jadi dalam menjawab pertanyaan pemahaman siswa selain mengingat juga berpikir. Biasanya menggunakan kata-kata perbedaan, perbandingan, menduga, mengeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, memperkirakan..
Soal aplikasi Soal aplikasi adalah soal yang mengukur kemampuan siswa dalammengaplikasikan (menerapkan) pengetahuannya untuk memecahkan masalah sehari-hari atau persoalan yang dikemukakan oleh pembuat soal. Soal aplikasi dimulai dengan kasus atau persoalan yang dikarang oleh penyusun soal, bukan keterangan yang terdapat dalam buku atau pelajaran yang dicatat. Kata-kata yang digunakan atau kemampuan yang dituntut antara lain : mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, menaipulasikan, memodifikasikan, menghubungkan, menunjukkan, menggunakan. Soal analisis Soal analisis adalah soal yang menuntut kemampuan siswa untuk menganalisis atau menguraikan sesuatu persoalan untuk diketahui bagian-bagiannya. Dalam hierarki taksanomi, analisis harus dimulai dengan kasus yang dikarang sendiri oleh guru,bukan mengambil uraian dari buku atau catatan pelajaran.
Kata-kata yang digunakan atau kemampuan yang dituntut antara lain meliputi : memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengilustrasikan, menyimpulkan, memilih, memisahkan,membagi. Soal sistesis Kebalikan kemampuan untuk menganalisis adalah kemampuan untuk mengadakan sintesis. Soal sistesis juga harus dimaulai dengan suatu kasus. Berdasarkan atas penelahan kasus tsb siswa diminta untuk mengadakan sistesis, yaitu menyimpulkan, mengategorikan, menkombinasikan, mengarang, membuat desain, mengorganisasikan,menghubungkan, menuliskan kembali, membuat rencana, menyusun, menciptakan. Contoh kasus seperti yang dicontohkan pada soal analisis dapat digunakan untuk kasus soal sintesis, tergantung dari bagaimana permintaan pembuat soal.
Soal evaluasi Soal evaluasi adalah soal yang berhubungan dengan menilai, mengambil kesimpulan, membandingkan, mempertentangkan,mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan,memutuskan, menafsirkan. Soal evaluasi selalu didahului dengan kasus yang ditelaah oleh siswa dengan teropong hukum, dalili,prinsip, kemudian mereka mengadakan penilaian baik atau tidak didasarkan tas benar atau salah. komponen-Komponen Tes Apabila guru sudah bekerja keras sebelum melaksanakan tes, maka pekerjaan sesudahnya akan menjadi lancar, mudah, dan hasilnya pun lebih baik. Komponen atau kelengkapan sebuah tees terdiri atas : Buku tes, yakni lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
Lembar jawaban tes, yaitu lembaran yang disediakan oleh penilaian bagi testee untuk mengerjakantes. Untuk soal bentuk pilihanganda biasanya dibuatkan lembarannomor dan huruf a,b, c, d, menurut banyaknya alternatif yang disediakan. Kunci jawaban tes, berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki. Kunci jawaban dapat berupa huruf-huruf yang dikehendaki atau kata/kalimat. Untuk tes bentuk uraian yang dituliskanadalah kata-kata kunci ataupun kalimat singkatuntuk memberikan ancar-ancar jawaban. Ide daripada adanya kunci jawaban adalah agar : (1) pemeriksaan tes dapat dilakukan orang lain (2) pemeriksaan betul (3) dilakukan dengan mudah (4) sesedikit mungkin masuknya unsur objektif.
Pedoman Penilaian Pedoman penilaian atau pedoman skoring berisi keterangan perincian tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang telah dikerjakan. Contoh pedoman penilaian: I. Tiap soal diberi skor 1 Jumlah skor : 1 x 10 = 10 Tiap soal diberi skor 2 Jumlah skor : 2 x 5 = 10 Jumlah skor 20 Skor maksimum 40 Tugas :Tes Tertulis untuk prestasi belajar (bentuk tes,macam-macam tes , kebaikan-kebaikannya, keburukan-keburukannya, petunjuk penyusunan, cara mengatasi kelemahan, dan cara mengolah skor) .