NUR PRABEWI SPt.MP JABATAN : * STAF PENGAJAR STPP * KEPALA LABORATORIUM TERNAK UNGGAS ALAMAT : JLN DELIMA RAYA NO 71 ARMADA ESTAT MAGELANG. STATUS : KAWIN ANAK SATU
PEMELIHARAAN ITIK PRODUKSI DI LAHAN/ DAERAH TEGAL ATAU AIR TERBATAS DAN PENGELOLAAN PAKAN UNTUK ITIK PRODUKSI TELUR TETAS
PENGELOLAAN PAKAN ITIK/BEBEK MASA PRODUKSI
A. Bahan Makanan Nabati 1. Jagung kuning Jagung kuning mengandung protein kasar 8,9%, lemak kasar 3,5%, dan asam amino 93%. Jagung kuning bukanlah sumber protein yang baik, tetapi merupakan sumber energi yang baik karena mengandung energi metabolisme sebesar 3.394 kkal/kg. Untuk itik petelur, menggunakan jagung kuning sebesar 50-65% dari ransum yang diberikan.
Dedak halus Kandungan nutrisi dedak 13,5% protein, 13% serat kasar, dan 1.890 kkal energi metabolisme. Karena tingginya kandungan serat kasar, dedak tidak boleh digunakan dalam jumlah banyak. * Untuk anak itik petelur dedak dapat digunakan antara 5-10% dari total formula ransum yang diberikan * Itik dara antara 5-15% dari total formula * Itik masa bertelur 25% dari total formula ransum yang diberikan.
3. Bungkil kedelai * Bungkil kedelai mengandung protein antara 42-50%. * Kandungan protein bungkil kedelai tergolong tinggi dibandingkan jenis-jenis makanan asal nabati lainnya. * Energi metabolisme bungkil kedelai antara 2.825-2.890 kkal/kg sehingga dapat menjadi sumber protein penghasil energi. * Kandungan serat kasamya sekitar 6%. * Kandungan kalsium 0,11% dan fosfor >0,65%. * Penggunaan Bungkil kedelai disarankan maksimal 40%, terutama pada masa bertelur. Sementara pada masa awal bertelur diberikan maksimal 20% saja
B. Bahan Makanan Hewani 1. Tepung ikan a. Tepung ikan berkualitas baik mengandung protein cukup tinggi, yaitu antara 60-70%. Sementara tepung ikan lokal biasanya hanya mengandung protein antara 50-58% saja. b. Tepung ikan juga merupakan sumber metionin yang baik yang tidak terdapat dalam jumlah mencukupi pada bahan-bahan pakan asal nabati. c. Tepung ikan juga dapat mengandung kalsium dan fosfor yang sangat dibutuhkan itik petelur.
e. Itik petelur, tepung ikan dapat digunakan antara 4 – d. Energi metabolisme tepung ikan antara 2.640- 3.190 kkal/kg. e. Itik petelur, tepung ikan dapat digunakan antara 4 – 8% dari total formula ransum. 2. Tepung limbah udang a. Limbah udang ini mengandung protein kasar antara 35-45%. b. Tepung limbah udang mengandung mineral-mineral penting, misalnya kalsium dan fosfor. c. Untuk itik petelur, tepung limbah udang dapat digunakan sampai 7% dari total formula pakan.
3. Tepung bulu a. Tepung bulu mengandung protein kasar 82 – 91% . b. Energi metabolisme 2.354 kkal c. Penggunaannya maksimal 3% saja dari total formula ransum.
4. Tepung darah a. Seekor ternak bila dipotong akan menghasilkan darah sekitar 7—9% dari bobot badannya. b. Tepung darah mengandung protein kasar 80% lemak kasar 1,6%,serat kasar 1%. c. Pemberian tepung darah untuk ransum dibatasi sampai 4% saja dari total formula ransum.
5. Tepung tulang a. Kandungan kalsiumnya mencapai 24—30% dan fosfor 12—15%. b. Tepung tulang dibatasi sampai 2% dari total ransum. 6. Tepung kerang a. Kadar kalsium tepung kerang mencapai 38% penggunaan tepung kerang untuk itik petelur jumlahnya tidaklah terlalu banyak
TAKARAN RANSUM ITIK PRODUKSI
PAKAN MASA PRODUKSI I. Kandungan nutrisi Itik usia 22 minggu ke atas ( 5,5 bln) Protein 16—18% * Energi 2.700 kkal/kg Kalsium 2,90-3,25% Fosfor 0,47%.
Pemeliharaan itik intensif ada yang menggunakan formulasi berupa bekatul yang dicampur konsentrat dan jagung. a. Pada musim kemarau pakan diberikan Sebanyak 20 kg per 100 ekor itik dengan perbandingan 15 kg bekatul, 2 kg konsentrat, dan 3 kg jagung. B. Pada musim hujan Jagung diberikan dalam jumlah lebih banyak. Hal ini bertujuan untuk menambah masukan protein yang menjaga kehangatan tubuh itik. Komposisi pakan itik pada musim hujan ini terdiri dari 10 kg bekatul, 3 kg konsentrat, dan 7 kg jagung.
Itik-itik yang dipelihara secara intensif kebutuhan akan nutrisi sepenuhnya harus dapat disediakan : Protein dibutuhkan itik untuk metabolisme energi, pertumbuhan jaringan baru, dan memperbaiki jaringan.. Lemak dibutuhkan dalam bentuk asam lemak untuk pertumbuhan. Kalsium dan fosfor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kerangka tubuh.
lanjutan Induk itik petelur kebutuhan akan kalsium dan fospor cenderung lebih banyak, kalsium dan fosfor dimanfaat-kan untuk membuat kulit telur dan membantu proses kelancaran biologi, misalnya pengeluaran telur. Untuk sebutir telur, itik memerlukan sekitar 2,6 g kalsium yang tercerna. Bila itik petelur kekurangan kalsium, akibatnya dapat mengakibatkan kelumpuhan.
PAKAN ALTERNATIF PERTAMA Campuran : 50% dedak, 40% nasi aking dan 20% konsentrat 144 yaitu : Misal 10 kg campuran pakan terdiri dari : 5 Kg Dedak / bekatul 4 Kg Nasi aking 2 Kg Konsentrat 144
PAKAN ALTERNATIF KEDUA Campuran : 50% dedak, 12,5 % nasi aking/ Gabah godog dan 12,5 % Jagung giling dan 25 % konsentrat 144 YAITU : Misal 10 kg campuran pakan terdiri dari : 5 Kg Dedak / bekatul 1,25 Kg Nasi aking/ Gabah godog 1,25 Kg Jagung Giling 2,5 Kg Konsentrat 144
PAKAN ALTERNATIF KETIGA 15 kg dedak katul dan 7 kg ikan segar (cethul) ATAU Yuyu, remis, kodok kecil, dan keong ,Sompil, Semua sumber protein hewani ini ditumbuk halus, lalu diaduk dengan dedak sampai rata Hasil Produksinya stabil, hasil telur berkat ransum ini bisa mencapai 80% lebih, sedangkan ransum dengan konsentrat hanya 70-75%.
PAKAN ALTERNATIF KEMPAT 15 kg Dedak katul, 3 kg Konsentrat 144, dan 2 kg Jagung kuning giling 20 kg campuran pakan untuk itik produksi 144 ekor/hari
PAKAN ALTERNATIF KELIMA BEKATUL 50 % JAGUNG KUNING GILING 12.5 % GABAH 12.5 % KONSENTRAT 144 25 %
Lanjutan Ditambah dengan cincangan sayur-an atau hijauan, seperti kangkung, genjer, dan batang pohon pisang. Untuk 100 ekor itik dewasa, diperlukan rata-rata 2-4 kg.
PETUGAS LABORATORIUM TERNAK UNGGAS
KANDANG UMBARAN
ADA KOLAM AIR
Kandang : Lebar 2.1 m Panjang 3.9 m Umbaran : Lebar 3.9 m Untuk 22 ekor itik
AIR NGALIR PAGI HARI
KEADAAN KANDANG UMBARAN DI SORE HARI
SATU PETAK 6 – 7 EKOR
Ideal kapasitas kandang M2 4 ekor
Alas lantai diberi gamping dan sekam
KAPASITAS IDEAL 1M 2 UNTUK 4 - 5 EKOR
Tepung ikan asin 1 sndk mkn/3Kg Bekatul 50%, Gabah 12,5 % Jagung kuning Giling 12,5 % Konsentrat 144 25 % Tepung ikan asin 1 sndk mkn/3Kg Pakan campuran
Pakan 175 Gr/Ekor Hari
TAKARAN RANSUM PAKAN ITIK PETELUR
JAM PAKAN TERATUR
Bertelur semua Per petak
BERTELUR SEMUA NICH
Bertelur mojok
TELUR TEMBEAN BERAT 59,3 Gram
Produksi s/d 80 %
ANALISA USAHA TERNAK ITIK 22 EKOR : Ternak Itik 22 ekor terdiri : 20 ekor jantan & 2 ekor betina, harga beli total : Rp. 1090.000,- Rincian harga beli per ekor : 1 ekor induk betina : Rp.50.000,-/ekor 1 ekor induk jantan : Rp. 45.000,-/ekor Biaya pakan dari 175 gr x 22 ekor : 3.85 kg. terdiri dari : Jagung (12.5 %) 0.48125 kg x Rp 3.250 : Rp 1.564,- Gabah (12.5%) 0.48125 kg x Rp 3.800 : Rp.1.829,- Bekatul (50 %) 1.925 kg x Rp 2.500 : Rp. 4.813,- Konsentrat (25 %) 0.9625 kg x Rp 6.400 : Rp. 6.160,- Total 3.85 kg Rp. 14.366
Jadi biaya per ekor / hari : Rp. 14.366 : 22 ekor Rp. 653/ ekor/hari. Produk yang dihasilkan : Produksi Telur 16 –17butir per hari dari 20 ekor betina itik Jadi produksinya 80 – 85 %. Harga telur 1 butir : Rp 1500,- ( karena telur tetas ) Jadi 17 butir x Rp 1500,- : 25.500,- Biaya pakan per hari dari 22 ekor adalah : 14.366,- Keuntungan : Rp.11.134 /hari (TelurTetas) Kalau sebulan : Rp 334.020,-/ bln Telur konsumsi **12.434 sebulan : **373.000
Telur Tetas
Telur Tetas Ideal dgn Fertilitas 80 %
MESIN TETAS DARI TRIPLEK
MESIN TETAS DARI KARDUS
BERKAT TOKOLAN BANYAK TELURNYA
BERKAT TOKOLAN BANYAK TELURNYA
PERBEDAAN DGN DITAMBAH HIJAUAN
Perbandingan OVARIUM
Perbandingan OVARIUM
Perbandingan Calon telur
Perbandingan OVARIUM
Perbandingan testis
Perbandingan testis
warna Kuning Cukup ideal
WARNA KUNING TELUR
TELUR UMUR 1 HARI
TELUR TETAS UMUR 2 HR
TELUR TETAS UMUR 17 HR
IEMBRIO UMUR 23 HARI
Kwalitas DOD / Meri sehat & besar
DAYA TETAS TELUR 75 %
DOD PREMATUR TAPI HIDUP
Kwalitas telur tetas yang kurang bagus
ANALISA USAHA PENETASAN TELUR TETAS DARI HASIL TELUR ITIK DENGAN FORMULA PAKAN DIATAS : 150 BUTIR TELUR BIASANYA : NON FERTIL 20 BUTIR (13.33 %) FERTIL ( ISI ) 130 BUTIR ( 86,6 % ) 100 % MATI UMUR PENETASAN 7 HARI 10 BUTIR (7%) MATI SEBELUM MENETAS 28 HARI 20 BTR (15%) YANG MENETAS 100 EKOR ============ (77%) 100%
DARI 100 EKOR YANG MENETAS KITA ASUMSIKAN : 50 JANTAN & 50 BETINA 50 EKOR JANTAN @ Rp 3000 : Rp. 150.000,- 50 EKOR BETINA @ Rp 5500 : Rp. 275.000,- Total : Rp.425.000,- TELUR TETAS 150 X Rp1500 : Rp.225.000,- PENJUALAN NON FERTIL 20 BTIR: 20 X Rp.1500 : Rp. 30.000,- JADI Rp 225.000,- dikurangi 30.000 Rp.195.000,- BIAYA LISTRIK Rp. 13.000,- Rp. 208.000, KEUNTUNGAN Rp.425.000 - Rp.208.000 = Rp. 217.000,- / 28 hari.
MATUR NUWUN