MENU DEKONSENTRASI SETDITJEN BINFAR DAN ALKES TAHUN 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOORDINASI BAWAS - BPKP : PENINGKATAN KUALITAS LK TA.2011
Advertisements

ARAHAN SEKRETARIS DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Baseline Sektor Energi
REVIEW DAK SUBBID YANFAR & PENYUSUNAN MENU DEKONSENTRASI PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2015 (Ketua Kelompok : Bu Susi /Gorontalo.
ARAHAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Bogor, 13 Mei 2014 PERTEMUAN EVALUASI PINJAMAN & HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) PROGRAM.
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 2013
Sosialisasi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
ANGGOTA DPD HASIL PEMILU 2009 Jumlah Anggota DPD132 orang Jumlah Anggota DPD Laki-Laki97 orang Jumlah Anggota DPD Perempuan35 orang Presentase Jumlah Anggota.
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
Ruang Lingkup PP 39/2006 dan Pengenalan Aplikasi e-Monev Daerah
PELUANG PEMBIAYAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH
KESIMPULAN DESK DEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BATAM, 7 – 9 OKTOBER 2014.
RENCANA KERJA ANGGARAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014
Luas Daerah ( Integral ).
TATA TERTIB WORKSHOP TATA CARA PENANGANAN HASIL SAMPLING DAN PELAPORAN KTD MELALUI E-WATCH ALKES BANDUNG, 28 NOVEMBER 2014.
Monitoring, Evaluasi dan Implementasi Pelaporan e-Report PBF
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
PELATIHAN IMPLEMENTASI
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
KELOMPOK V Fasilitator : 1. NURDIN, S.Sos, M.Si
SAMBUTAN DAN ARAHAN SEKRETARIS DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN PADA ACARA PEMBUKAAN EVALUASI DAN PERENCANAAN DEKONSENTRASI PROGRAM KEFARMASIAN.
1 OVERVIEW LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007.
PROGRAM PEMBINAAN PTK KURSUS DAN PELATIHAN Dr. Kastum, M
Pengelolaan Dana Hibah
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
JUMLAH DATA PENGHULU DAN KUA
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
PETA FISKAL DAERAH SECARA NASIONAL TAHUN DAN KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL DALAM RAPBN 2008 DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA DENGAN PAH IV DEWAN.
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Kegiatan Statistik Kehutanan
PAPARAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL
TATALAKSANA PEMANTAUAN INDIKATOR DIT BINA OBAT PUBLIK
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
WILAYAH SASARAN PROGRAM PKB PPPPTK MATEMATIKA 2017
Aplikasi Pemetaan Mutu
DANA DEKONSENTRASI GTK TAHUN 2017
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
& Dana Dekonsentrasi PENYELENGGARAAN APBN DI DAERAH :
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
DIREKTORAT FASILITASI PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA”
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M Jakarta , Maret 2014
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
KEBIJAKAN BAN-S/M TAHUN 2014
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI WILAYAH BVET MEDAN
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI 2017
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN PISEW
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI E-DATABASE SIPD JAWA TIMUR 2018
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
KEBIJAKAN FORUM DATA JAWA TIMUR 2018
RAPAT KOORDINASI Penyesuaian Target Kemiskinan Kab/kota
EVALUASI KEGIATAN DEKONTP
Transcript presentasi:

MENU DEKONSENTRASI SETDITJEN BINFAR DAN ALKES TAHUN 2015 Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes

Definisi Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu (Undang-undang No 32 tahun 2004)

D e k o n s e n t r a s i (Kegiatan Non-Fisik) Tugas Pembantuan (Kegiatan Fisik) Koordinasi Perencanaan; Fasilitasi; Pelatihan; Pembinaan; Pengawasan, dan Pengendalian. Kegiatan yang menghasilkan keluaran (output) berupa penambahan dan pemeliharaan aset pemerintah

ASPEK PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DEKON/TP (PP 7/2008) Aspek Manajerial Aspek Akuntabilitas Perkembangan realisasi penyerapan dana Pencapaian target keluaran Kendala yang dihadapi Saran tindak lanjut Laporan Realisasi Anggaran Neraca Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan Barang Sejalan dengan: PP 39/2006 ttg Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Sejalan dengan : - PP 8/2006 ttg Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah - PP 6/2006 ttg Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dekon (Aspek Akuntabilitas) Kepala SKPD provinsi atas nama gubernur menyusun dan menyampaikan LPJ keuangan dan barang kepada menteri/ pimpinan lembaga, dengan tembusan kepada Biro Keuangan; Gubernur menggabungkan LPJ keuangan dan barang dan menyampaikannya kepada Menkeu: Laporan keuangan ditujukan kepada DJPB dan DJPK; Laporan barang dan laporan kondisi barang milik negara hasil pelaksanaan dekonsentrasi ditujukan kepada DJKN. LPJ keuangan dan barang dekonsentrasi tersebut oleh gubernur dilampirkan dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada DPRD; Menteri/pimpinan lembaga menyampaikan LPJ keuangan dan barang kepada Presiden melalui Menkeu.

Pengalokasian Anggaran Dekonsentrasi Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan (dalam miliar rupiah) * * = Alokasi indikatif tahun 2015

Menu Dekonsentrasi Setditjen Binfar dan Alkes Tahun 2015 Menu Wajib : Rapat Koordinasi Nasional Ditjen Binfar & Alkes Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes Tk. Provinsi – Profil Kefarmasian Perencanaan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Subbidang Pelayanan Kefarmasian Advokasi Pelaksanaan SAI Ditjen Binfar & Alkes

Menu Wajib 1 : Rapat Konsultasi Nasional Ditjen Binfar & Alkes Tahun 2015 Alasan : Mempercepat pencapaian program Ditjen Binfar danAlkes dengan pembahasan dan persamaan persepsi antara pusat dan daerah. Tujuan : Tercapainya keterpaduan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam penentuan arah program Ditjen Binfar dan Alkes sesuai Renstra 2015 – 2019 Metode Pelaksanaan : Biaya perjalanan dinas untuk menghadiri Rakonas, terdiri dari 5 orang peserta provinsi ( Seksi Farmasi, Penanggung jawab IF Provinsi, Penanggung jawab Program Gizi dan KIA, Penanggung jawab Program P2PL dan administrator) dan masing-masing 1 orang peserta kabupaten (Pejabat Teknis Penanggung Jawab Program Kefarmasian dan Alkes) Dilaksanakan di Sumbar (Regional I) dan Sulteng (regional II)

Daftar Provinsi per Regional NO PROVINSI/KAB/KOTA PESERTA PROVINSI PESERTA KAB/KOTA TOTAL Tahap I Sumatera Barat 1 Provinsi Aceh (28) 5 23 28 2 Provinsi Sumatera Utara (38) 33 38 3 Provinsi Sumatera Barat (24) 19 24 4 Provinsi Jambi (16) 11 16 Provinsi Bangka Belitung (12) 7 12 6 Provinsi Kepulauan Riau (12) Provinsi Sumatera Selatan (22) 17 22 8 Provinsi Bengkulu (15) 10 15 9 Provinsi Lampung (20) 20 Provinsi Riau (17) Provinsi Jawa Barat (32) 27 32 Provinsi DKI Jakarta (11) 13 Provinsi Jawa Tengah (40) 35 40 14 Provinsi Banten (13) Provinsi Kalimantan Barat (20) Provinsi Kalimantan Tengah (19) 80 259 339

Daftar Provinsi per Regional (Lanjutan…) NO PROVINSI/KAB/KOTA PESERTA PROVINSI PESERTA KAB/KOTA TOTAL Tahap II Sulawesi Tengah   1 Provinsi Jawa Timur (43) 5 38 43 2 Provinsi DI Yogyakarta (10) 10 3 Provinsi Bali (14) 9 14 4 Provinsi Kalimantan Selatan (18) 13 18 Provinsi Kalimantan Timur (15) 15 6 Provinsi Gorontalo (11) 11 7 Provinsi Nusa Tenggara Barat (15) 8 Provinsi Nusa Tenggara Timur (27) 22 27 Provinsi Sulawesi Utara (20) 20 Provinsi Sulawesi Barat (11) Provinsi Sulawesi Tenggara (19) 19 12 Provinsi Sulawesi Tengah (18) Provinsi Sulawesi Selatan (29) 24 29 Provinsi Maluku (16) 16 Provinsi Maluku Utara (15) Provinsi Papua (34) 34 17 Provinsi Papua Barat (16) Provinsi Kalimantan Utara (10) 90 251 341

Menu Wajib 2 : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes Tk Menu Wajib 2 : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes Tk. Provinsi – Profil Kefarmasian Alasan Kegiatan : Dibutuhkan data kefarmasian dan alat kesehatan yang lengkap, akurat dan terkini. Tujuan : Tersedianya data dan informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir dan dapat mendukung pengelolaan pelayanan kesehatan, baik dari aspek koordinasi maupun kepentingan monitoring atau pemantauan data yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana serta sebagai pendukung informasi dan bahan acuan dalam pengambilan keputusan. Metode Pelaksanaan : Metode pertemuan, ceramah dan diskusi interaktif membahas pengelolaan data dari masing-masing kabupaten/kota dengan penanggung jawab program di tingkat provinsi dan terakhir dilakukan desk ketersediaan data yang ada di masing-masing kabupaten/kota

Menu Wajib 3 : Perencanaan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Alasan : Diperlukannya perencanaan Dana Alokasi Khusus melalui evaluasi yang baik. Tujuan : Tercapainya perencanaan dan anggaran Dana Alokasi khusus yang tepat sasaran; Sosialisasi Data Dasar DAK di tiap provinsi untuk perencanaan tahun berikutnya. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan anggaran DAK; Metode Pelaksanaan : Metode pertemuan, ceramah dan diskusi interaktif yang dihadiri narasumber pusat, peserta dari provinsi dan kabupaten sebagai pelaksana DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian.

Menu Wajib 4 : Advokasi Pelaksanaan SAI Ditjen Binfar & Alkes Alasan Kegiatan : Memastikan seluruh satuan kerja di bawah Ditjen Binfar dan Alkes dapat mempertanggungjawabkan anggaran yang dikelola terutama anggaran yang berasal dari TP Ditjen Binfar dan Alkes Tujuan : Tercapainya laporan keuangan Satker (07) Program Kefarmasian yang akura, lengkap, transparan dan tepat waktu. Metode Pelaksanaan : Pertemuan konsolidasi penyusunan Laporan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Provinsi yang dilaksanakan sebelum Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan tingkat Nasional. Monitoring dan Evaluasi Petugas Provinsi ke Kabupaten/Kota. Konsultasi Teknis petugas Provinsi ke Pusat.

REALISASI DEKONSENTRASI TAHUN 2012 (%)

REALISASI DEKONSENTRASI TAHUN 2013 (%)

PERHITUNGAN ALOKASI DEKON 2015 FORMULA TEKNIS Alokasi Minimal (500 jt) Indeks Jumlah Kabupaten/Kota (Bobot 40%) Indeks Jumlah Sarana Farmasi (Bobot 10%) Indeks Regional (Bobot 30 %) Indeks Realisasi 2013 (Bobot 20%) (TOTAL BOBOT INDEKS PROV/TOTAL INDEKS) X PAGU ALOKASI ALOKASI DEKON/PROVINSI T.A. 2015

ALOKASI DEKON PROVINSI No Propinsi 2013 2014 2015   1 Provinsi NAD 2.393.670.000 1.933.219.000 1.974.096.000 2 Provinsi Sumatera Utara 2.419.790.000 2.441.943.000 2.338.608.000 3 Provinsi Sumatera Barat 1.980.613.000 1.771.926.000 1.830.797.000 4 Provinsi Riau 1.794.842.000 1.459.047.000 1.567.366.000 5 Provinsi Kepulauan Riau 1.487.480.000 1.264.740.000 1.297.332.000 6 Provinsi Jambi 1.796.969.000 1.412.917.000 1.510.038.000 7 Provinsi Sumatera Selatan 1.561.927.000 1.591.579.000 1.623.506.000 8 Provinsi Bangka Belitung 1.598.676.000 1.242.259.000 1.353.430.000 9 Provinsi Bengkulu 1.482.660.000 1.349.012.000 1.461.973.000 10 Provinsi Lampung 1.511.667.000 1.515.615.000 1.609.008.000 11 Provinsi DKI Jakarta 1.591.476.000 1.534.617.000 1.838.131.000 12 Provinsi Jawa Barat 2.609.966.000 2.567.499.000 2.631.152.000 13 Provinsi Banten 1.425.278.000 1.323.345.000 1.495.467.000 14 Provinsi Jawa Tengah 2.602.485.000 2.610.508.000 2.581.274.000 15 Provinsi DI Yogyakarta 1.295.806.000 1.192.674.000 1.336.277.000 16 Provinsi Jawa Timur 2.816.957.000 2.750.426.000 2.772.754.000

ALOKASI DEKON PROVINSI (LANJUTAN….) No Propinsi 2013 2014 2015   17 Provinsi Kalimantan Barat 1.978.272.000 1.514.486.000 1.604.470.000 18 Provinsi Kalimantan Tengah 1.599.300.000 1.530.258.000 1.598.240.000 19 Provinsi Kalimantan Selatan 2.043.647.000 1.575.524.000 1.679.709.000 20 Provinsi Kalimantan Timur 2.016.952.000 1.574.904.000 1.488.356.000 21 Provinsi Sulawesi Utara 1.725.176.000 1.563.635.000 1.666.089.000 22 Provinsi Gorontalo 1.622.999.000 1.207.444.000 1.338.851.000 23 Provinsi Sulawesi Tengah 1.660.594.000 1.429.278.000 1.533.662.000 24 Provinsi Sulawesi Selatan 1.905.213.000 1.983.113.000 2.026.448.000 25 Provinsi Sulawesi Barat 1.597.574.000 1.162.372.000 1.268.214.000 26 Provinsi Sulawesi Tenggara 1.847.712.000 1.454.659.000 1.559.342.000 27 Provinsi Bali 1.429.671.000 1.362.496.000 1.495.607.000 28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1.682.339.000 1.368.063.000 1.450.910.000 29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 2.460.378.000 1.830.175.000 1.850.741.000 30 Provinsi Maluku 1.877.498.000 1.447.977.000 1.534.299.000 31 Provinsi Maluku Utara 1.587.648.000 1.352.984.000 1.454.150.000 32 Provinsi Papua 2.399.367.000 2.728.493.000 2.245.104.000 33 Provinsi Papua Barat 1.958.412.000 1.439.702.000 1.801.589.000  34  Provinsi Kalimantan Utara  0 1.080.010.000 TOTAL 61.763.014.000 54.486.889.000 57.897.000.000

Terima Kasih Atas Perhatiannya