DR. Dr. RUSDI AZIZ, PA FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND SYSTEMA NERVORUM DR. Dr. RUSDI AZIZ, PA FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND 8/21/04
SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM BERKAS SERABUT SARAF GANGLION AKHIRAN SARAF SYSTEMA NERVORUM CENTRALE BERKEMBANG DARI TUBA NEURALIS MENJADI: OTAK MEDULLA SPINALIS 8/21/04 SUBOWO
SYSTEMA NERVORUM CENTRALE SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM 8/21/04 SUBOWO
SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM MENCAKUP SEMUA JARINGAN SARAF YANG TIDAK TERCAKUP DALAM SYSTEMA NERVORUM CENTRALE BERKAS SERABUT SARAF TERBENTUK OLEH TONJOLAN SARAF TERUTAMA AXON BERSAMA SEL PENYOKONGNYA DIBUNGKUS OLEH JARINGAN PENGIKAT GANGLION DIBENTUK DI BEBERAPA TEMPAT DALAM TUBUH SEBAGAI KUMPULAN SEL-SEL SARAF BERSAMA SEL PENYOKONGNYA YANG DIBUNGKUS OLEH JARINGAN PENGIKAT 8/21/04 SUBOWO
SERABUT SARAF DALAM SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM 8/21/04 SUBOWO
ORGANISASI SERABUT SARAF DALAM ANATOMI KITA MELIHAT BERKAS-BERKAS SERABUT SARAF YANG MASING-MASING DIBERI NAMA, MISALNYA NERVUS RADIALIS, NERVUS ULNARIS SERABUT-SERABUT SARAF TERSEBUT SEBENARNYA BERKAS TONJOLAN SEL SARAF, TERUTAMA AXON PEMBENTUKAN BERKAS TERORGANISASI SECARA BERTAHAP DENGAN BUNGKUS JARINGAN PENGIKAT PADAT BUNGKUS JARINGAN PENGIKAT TERLUAR DINAMAKAN EPINEURIUM EPINEURIUM MELANJUTKAN KE DALAM MEMBENTUK SEKAT-SEKAT DAN MEMBUNGKUS BERKAS -BERKAS LEBIH KECIL, DISEBUT: PERINEURIUM JARINGAN PENGIKAT TIPIS YANG MEMBUNGKUS SETIAP TONJOLAN SARAF BERSAMA MIELIN & SEL SCHWANN: ENDONEURIUM 8/21/04 SUBOWO
ORGANISASI SERABUT SARAF 8/21/04
FUNGSI BERKAS SERABUT SARAF BERKAS SERABUT SARAF MENGHUBUNGKAN SISTEM SARAF PUSAT DENGAN DAERAH SEKITARNYA SECARA TIMBAL BALIK NERVUS CRANIALIS NERVUS SPINALIS DALAM BERKAS SERABUT SARAF TERDAPAT: SERABUT SARAF MOTORIK ATAU SERABUT SARAF EFEREN MEMBAWA IMPULS DARI PUSAT MENUJU KE EFEKTOR SEL-SEL SARAF DALAM SSP BERKUMPUL DALAM NUCLEUS SERABUT SARAF SENSORIS ATAU SERABUT AFEREN MEMBAWA IMPULS DARI ALAT-ALAT DALAM DAN LINGKUNGAN MENUJU PUSAT SEL-SEL SARAF BERKUMPUL DALAM GANGLION SERABUT SARAF BERMIELIN DAN “TIDAK BERMIELIN” SERABUT SARAF AUTONOM SERABUT SARAF SIMPATIS SERABUT SARAF PARA SIMPATIS 8/21/04 SUBOWO
SERABUT SARAF SOMATIK DAN VISERAL 8/21/04 SUBOWO
GANGLION GANGLION ADALAH KUMPULAN SEL-SEL SARAF YANG DIBUNGKUS OLEH JARINGAN PENGIKAT PADAT SEBAGAI KAPSEL GANGLION DAN TERLETAK DI LUAR SSP KOMPONEN: SETIAP SEL GANGLION DIBUNGKUS OLEH SEL SATELIT YANG MERUPAKAN SEL PENYOKONG JARINGAN SARAF KLASIFIKASI: GANGLION CRANIO-SPINALIS DI DAERAH KEPALA DAN DI DAERAH MEDULLA SPINALIS GANGLION AUTONOM DI LUAR PENGARUH KESADARAN 8/21/04 SUBOWO
GANGLION CRANIOSPINALIS MORFOLOGI BUNGKUS: JARINGAN PENGIKAT PADAT DI DAERAH TEPI GANGLION SEBAGIAN BESAR SEL-SEL GANGLION TERLETAK BERDERET-DERET DI BAGIAN TENGAH GANGLION TERUTAMA BERKUMPUL SERABUT SARAF SEL-SEL SARAF = SEL GANGLION BERBENTUK PSEUDOUNIPOLER YANG TONJOLANNYA BERBENTUK HURUF T, KECUALI GANGLION N. ACUSTICUS BERBENTUK BIPOLER UKURAN SEL: KECIL: 15 m - 30 m; BESAR : 120 m KEDUA TONJOLAN SITOPLASMA SEL GANGLION MEMPUNYAI STUKTUR SEBAGAI AXON YANG BERMIELIN TONJOLAN YANG MEMBAWA IMPULS MASUK KE SEL TIDAK MENUNJUKKAN MORFOLOGI DENDRIT 8/21/04 SUBOWO
GANGLION CRANIOSPINALIS 8/21/04 SUBOWO
JARINGAN GANGLION CRANIOSPINALIS 7 SEL KAPSEL/SATELIT 8/21/04 SUBOWO
SISTIM SYARAF TEPI TERDIRI ATAS : NERVI KRANIALIS NERVI SPINALIS GANGLIA UJUNG-UJUNG SYARAF PERIFER 8/21/04 14
SEL-SEL JARINGAN SYARAF 1. NEURON 2. NEUROGLIA 3. EPENDIM 4. SEL SCHWAN 8/21/04 15
NEURON NEURON (SEL SYARAF ) TERDIRI ATAS : PERIKARION (BADAN SEL SYARAF) NEURIT 8/21/04 16
SISTIM SYARAF PERIFER SISTIM SYARAF PERIFER TERDIRI DARI SARAF KRANIAL, UJUNG SYARAF PERIFER DAN GANGLION SYARAF SERAT SYARAF DIBEDAKAN ATAS : SERAT SYARAF BERMIELIN SERAT SYARAF TAK BERMIELIN 8/21/04 17
SEMUA SERAT SYARAF PERIFER DILIPUTI SELUBUNG SCHWANN JIKA SERAT SARAF HANYA DILIPUTI SELUBUNG SCHWANN SAJA DISEBUT SERAT SYARAF TIDAK BERMIELIN TAPI JIKA TERDAPAT JUGA SELUBUNG MIELIN DIANTARA AKSON DISEBUT SERAT SYARAF BERMIELIN 8/21/04 18
YANG TERDIRI DARI SERAT ELASTIS PADA SST DILUAR SELUBUNG SCWANN TERDAPAT SELUBUNG ENDONEURAL (SELUBUNG HENLE) YANG TERDIRI DARI SERAT ELASTIS AKSON TERBAGI DALAM BEBERAPA SEGMEN OLEH NODE RENVIER 8/21/04 19
PADA NODE RENVIER TIDAK TERDAPAT MIELIN CELAH SCHMIDT-LANTERMAN ADALAH SISIPAN SITOPLASMA SEL SCWAN KE DALAM MIELIN,MERUPAKAN SALURAN METABOLIK KE DALAM LAPISAN SELUBUNG MIELIN DAN SERAT SYARAF 8/21/04 20
ORGANISASI SERABUT SARAF 21 8/21/04 Rinita/ juli 09 21
ORGANISASI SERABUT SARAF DALAM ANATOMI KITA MELIHAT BERKAS-BERKAS SERABUT SARAF YANG MASING-MASING DIBERI NAMA, MISALNYA NERVUS RADIALIS, NERVUS ULNARIS SERABUT-SERABUT SARAF TERSEBUT SEBENARNYA BERKAS TONJOLAN SEL SARAF, TERUTAMA AXON PEMBENTUKAN BERKAS TERORGANISASI SECARA BERTAHAP DENGAN BUNGKUS JARINGAN PENGIKAT PADAT BUNGKUS JARINGAN PENGIKAT TERLUAR DINAMAKAN EPINEURIUM EPINEURIUM MELANJUTKAN KE DALAM MEMBENTUK SEKAT-SEKAT DAN MEMBUNGKUS BERKAS -BERKAS LEBIH KECIL, DISEBUT: PERINEURIUM JARINGAN PENGIKAT TIPIS YANG MEMBUNGKUS SETIAP TONJOLAN SARAF BERSAMA MIELIN & SEL SCHWANN: ENDONEURIUM 22 8/21/04 8/21/04 SUBOWO 22
GANGLION AUTONOM MORFOLOGI BIASANYA BERBENTUK SEBAGAI PELEBARAN BULAT PADA SERABUT SARAF AUTONOM BEBERAPA DI ANTARANYA TERDAPAT DALAM ORGAN, KHUSUSNYA DALAM DINDING SALURAN PENCERNAAN SEL-SEL GANGLION TERSEBAR DALAM GANGLION BERCAMPUR DENGAN SERABUT SARAF YANG LALU LALANG BERBENTUK NERON MULTIPOLER, SEHINGGA MIRIP GAMBARAN BINTANG, BERUKURAN HAMPIR SAMA (20 m - 45 m) SERABUT SARAF TIDAK BERMIELIN SEL SATELIT TIDAK SEMPURNA MENGELILINGI SEL GANGLION 8/21/04 SUBOWO
GANGLION AUTONOM GANGION SIMAPTIK SERABUT SARAF 8/21/04 SUBOWO
JARINGAN GANGLION AUTONOM GANGLION PARA SIMAPTIK PADA DINDING USUS 8/21/04 SUBOWO
AKHIRAN SARAF ADALAH UJUNG-UJUNG : SARAF EFEREN YANG MEMBAWA IMPULS DARI PUSAT KE EFEKTOR SARAF AFEREN YANG BERFUNGSI SEBAGAI AWAL DARI DENDRIT YANG MENERIMA RANGSANG DARI LUAR SISTEM SARAF UJUNG BERAKHIR BEBAS BERTINDAK SEBAGAI RESEPTOR RANGSANGAN BAGIAN DARI ORGAN SENSORIS 8/21/04 SUBOWO
AKHIRAN SARAF EFEREN MENERIMA IMPULS DARI PUSAT YANG BERAWAL DARI SEL MOTORIK AKHIRAN SARAF BERSINAPSIS DENGAN EFEKTOR LETAK AKHIRAN SARAF AKHIRAN SARAF SOMATIK EFEREN MOTOR ENDPLATE (OTOT SKELET) AKHIRAN SARAF VISCERAL EFEREN KARDIOMOTOR (OTOT JANTUNG) VISCEROMOTOR (OTOT ALAT DALAM) VASOMOTOR (OTOT POLOS PEMBULUH DARAH) PILOMOTOR (OTOT POLOS FOLIKEL RAMBUT) SEKRETOMOTOR (EPITEL KELENJAR) 8/21/04 SUBOWO
AKHIRAN SARAF EFEREN AKHIRAN SARAF SOMATIK EFEREN AKHIRAN SARAF VISCERAL EFEREN 8/21/04 SUBOWO
SINAPSIS SARAF MOTORIS DAN OTOT SERAN LINTANG MOTOR ENDPLATEMOTOR SINAPSIS SARAF MOTORIS DAN OTOT SERAN LINTANG AXON KEHILANGAN SELUBUNG MIELIN SEBELUM BERCABANG HALUS MEMBENTUK SINAPSIS AXON HANYA DITUTUPI OLEH SELUBUNG SCHWANN ENDONEURIUM MENYATU DENGAN ENDOMISIUM UJUNG AXON BERCABANG-CABANG HALUS DAN MELEBAR MENGANDUNG GELEMBUNG2 HALUS DAN MITOKHONDRIA CELAH SINAPSIS : 20 nm CELAH ANTARA AXOPLASMA UJUNG AXON DAN SARKO-PLASMA SERABUT OTOT TIDAK ADA SITOPLASMA SEL SCHWANN PENONJOLAN SARKOPLASMA DAERAH SINAPSIS YANG MENGANDUNG BANYAK MITOKHONDRIA, MELEKUK SEBAGAI TEMPAT PELEBARAN UJUNG AXON 8/21/04 SUBOWO
MOTOR ENDPLATEMOTOR 8/21/04 SUBOWO
AKHIRAN SARAF AFEREN BERAKHIR BEBAS DALAM JARINGAN MEMBENTUK RESEPTOR DALAM BANGUNAN YANG DISEBUT ORGAN SENSORIS RESEPTOR TANPA SELUBUNG RESEPTOR DENGAN SELUBUNG 8/21/04 SUBOWO
RESEPTOR TANPA SELUBUNG 8/21/04 SUBOWO
AKHIRAN SARAF DENGAN SELUBUNG 8/21/04 SUBOWO
RESEPTOR DENGAN SELUBUNG NEUROMUSCULAR SPINDLE 8/21/04 SUBOWO
TERIMA KASIH 8/21/04