Kuliah I Mencakup: 1.Perkembangan Fertilitas di berbagai negara 2.Teori Kingsley Davis & Judith Blake 3.Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas menurut Jones & Ronald Freedman 4.Pola dan Perbedaan Fertilitas Menurut Latar Belakang Karakteristik
1. Perkembangan Fertilitas di Berbagai Negara (Negara-negara Maju dan Berkembang)
Transisi Demografi di Negara2 Maju Pada abad ke 17 dan 18 kesehatan dan kondisi kehidupan diperbaiki di Eropa, sanitasi publik mengurangi kejadian penyakit Transisi demografi di Eropa, Amerika Utara dan di negara2 lain terjadi pada abad ke 19 dan permulaan abad ke 20 Di negara maju telah terjadi “completed the demographic transition”->fertilitas dan mortalitas pada tingkat yang rendah, natural increase kecil Tahap perubahan di suatu negara bervariasi tergantung pada budaya yang ada, perkembangan ekonomi dan faktor2 lain
Penurunan Fertilitas di Negara Maju Angka fertilitas menurun hampir di semua negara maju, selama abad 19. Di Amerika, th.1800 TFR = 7 per wanita, menurun jadi 4 per wanita pada permulaan abad 20, setelah tahun 1900, menurun menjadi 2 per wanita Setelah PD II, TFR di negara maju sekitar 2,8, terjadi baby boom, pada th 1970an TFR menurun seiring dengan tren adanya penundaan perkawinan, banyak perceraian,meningkatnya persentase wanita yang masuk Perguruan Tinggi, bekerja diluar rumah Th 1980 an TFR menurun lagi menjadi kurang dari 2,1 per perempuan.Pada tahun 2000, TFR tetap dibawah 2,1 hampir di semua negara maju Ada pula TFR 1,2 atau kurang di negara2 Czech, Italia, Spanyol
Perkembangan Fertilitas di Negara Maju (lanjutan) Fertilitas rendah yang berkelanjutan di negara Eropa dan negara maju tidak nampak di teori “klasik transisi demografi”, dimana dianggap bahwa fertilitas akan stabil pada replacement level dan pertumbuhan penduduk akan ada ditempat yang sama pada jangka panjang. Ternyata fertilitas rendah akan menuju penurunan jumlah penduduk jika tidak ada immigrasi yang besar
Amerika Serikat Amerika Serikat negara maju yg jumlah penduduknya terbanyak ketiga, mempunyai TFR lebih tinggi daripada negara2 maju lain selama 25 tahun terakhir. Banyak suku dan etnik di Amerika dan immigrasi dari negara2 dimana keluarga besar merupakan norma (tidak semua). Setelah turun dibawah 1,8 pada pertengahan th 1970 an, TFR di Amerika menjadi sekitar 2,0 pada dekade terakhir.
Kondisi Kependudukan di Negara Maju Saat Ini Di negara yang telah mempunyai fertilitas rendah sudah memasuki apa yang disebut sebagai “second demographic transition” dimana fertilitas turun dibawah 2 anak. Transisi ini berhubungan dengan pendidikan yang lebih tinggi dan kesempatan kerja untuk perempuan, ketersediaan kontrasepsi yang efektif, pergeseran dari perkawinan formal, diterimanya kelahiran anak diluar perkawinan, meningkatnya individualime dan materialisme.
Negara2 Eropa Di negara2 Eropa, penduduk muda menurun karena telah lama mengalami low-fertility. Pertumbuhan yang stagnant atau bahkan menurun. Tantangannya –pekerja yang sedikit harus mensupport pension dan sosial security penduduk lansia
Transisi Demografi di Negara2 Berkembang Terjadi pada pertengahan abad 20, yaitu sekitar 1950 an, dimana mulai tersedia pelayanan kesehatan modern, perbaikan nutrisi, perluasan jaringan transportasi,diantara faktor2 lainnya menyumbang ke penurunan Mortalitas yang cepat, sementara fertilitas masih relatif tinggi sehingga terjadi “peledakan penduduk” di negara2 sedang berkembang.
Transisi Demografi Di Negara2 Berkembang Di negara berkembang transisi demografi pada tahap intermediate-> fertilitas dan mortalitas menurun pada berbagai rate, tetapi relatif masih tinggi, dibandingkan dengan negara2 maju Tahap perubahan di suatu negara bervariasi tergantung pada budaya yang ada, perkembangan ekonomi dan faktor2 lain
Penurunan Fertilitas di Negara Berkembang Pada awal abad 20, yaitu th 1900 negara2 di Asia, Afrika, dan negara Amerika Latin, masih dalam tahap “predemographic transition” dimana fertilitas dan mortalitas masih sangat tinggi Negara Mexico (sebagai gambaran negara2 berkembang). Setelah tahun 1900, angka kematian menurun dengan sangat cepat- mungkin karena praktek dan pengetahuan mengenai kesehatan masyarakat meluas dengan cepat, dan tersedia secara meluas.
Negara Mexico Penurunan mortalitas dengan fertilitas yang masih tinggi, angka pertumbuhan Mexico meningkat dari 1% pada permulaan th 1900 menjadi 2,7 % pada tahun 1950an. Penduduk Mexico menjadi 2 kali lipat dari 14 juta menjadi 26 juta dalam periode 1900-1950. Kebijakan untuk menurunkan fertilitas, perbaikan komunikasi,transportasi serta penyebaran informasi KB fertilitas menurun pada tahun 1970an
Penurunan Fertlitas di Negara Berkembang (lanjutan) Th. 1950an, TFR di negara berkembang 6,2 , di Afrika 6,7 dan 5,9 di Asia dan Amerika Latin&Karibia. Fertilitas tinggi, mortalitas menurun, ledakan penduduk. Th. 1960an mendapat perhatian luas, ada usaha Internasional untuk memperlambat pertumbuhan penduduk dengan menurunkan fertilitas. Fertilitas menurun, tetapi jalan menuju fertilitas yang lebih rendah bervariasi. Th 2003 TFR di Asia 2,6 < separoh TFR th.1950an, Amerika latin dan Karibia 2,7 dari 5,9 pd th 1950
Penurunan Fertilitas di Negara Berkembang (Lanjutan) China pada th 2003 TFR=1,7, jauh lebih rendah dari negara2 Asia. China telah mengalami “Completed Transition” fertilitas dibawah replacement level. Negara Brazil, CostaRica,Korea dan Thailand juga mempunyai TFR dibawah 2,1. Laju dari struktur penduduk muda menjamin pertumbuhan berkelanjutan dari negara2 ini.Ada Population Momentum.
Negara “Middle Group” Sebagian terbesar negara berkembang yang merupakan 53% penduduk dunia – merupakan “Middle Group” dimana TFR turun dari 6 anak per wanita setelah th 1960an, tetapi tetap mempunyai fertilitas diatas 2,1 anak. Yang masuk dalam kelompok ini adalah Bangladesh, Indonesia,India,Pakistan dan Philipina dan Amerika Latin
Penurunan Fertilitas di Negara Berkembang (lanjutan) Di negara2 ini fertilitas masih tinggi Guatemala,Bolivia, Haiti dan Paraguay TFR masih tinggi th.2003 antara 4,1- 4,7 anak per perempuan slm masa reproduksi Negara Sub Saharan Afrika fertilitas tinggi, meskipun telah ada penurunan. Mali, Nigeria, Uganda fertilitas juga masih tinggi.
Negara2 Yang Fertilitasnya Masih Tinggi Transisi di Timur Tengah (termasuk Afrika Utara dan sebagian Asia Barat) tidak jelas, Fertilitas masih tinggi, walau telah ada penurunan mortalitas yang besar, Tetapi budaya tradisional di negara seperti Yaman, senang dengan keluarga besar, fertilitas tetap tinggi. Iran fertilitas menurun pada dekade terakhir dari 6,7 pada th 1986 menjadi 2,5 pada tahun 2003. Di Arab proses penurunan fertilitas lambat dari 7 pada th 1960 menjadi 3,5 pada th 2003.
Keadaan Penduduk di negara berkembang Pertumbuhan penduduk di negara berkembang di dunia - di daerah urban di negara2 ini akan menyerap paling banyak pertambahan penduduk.Pertumbuhan yang pesat diantara penduduk miskin,ada ledakan penduduk muda
Kebijakan Kependudukan Pemerintah Di negara berkembang misalnya mendukung KB, program kesehatan reproduksi,usaha memperbaiki status perempuan, perempuan dapat menentukan jumlah anak yang diinginkan Di negara maju seperti Eropa dan Jepang, promosi persamaan gender di tempat kerja, mempermudah beban mengurus anak, mendorong perempuan untuk mau mempunyai banyak anak Kebijakan publik dan program untuk mempengaruhi trend penduduk sangat kompleks dan bermacam-macam
Perubahan Demografi Perubahan demografi sering membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuktikannya hal ini menyulitkan untuk meprediksi : - Bagaimana kegiatan2 sekarang akan mempengaruhi jumlah dan distribusi penduduk dimasa yang akan datang - Apakah perubahan kecil dalam kecenderungan melahirkan anak mempunyai implikasi yang besar untuk jumlah penduduk dimasa yang akan datang
Abad 20 dan Penduduk Dunia Pada abad ke 20 telah terjadi, perubahan sosial dan teknologi penurunan Fertilitas dan Mortalitas. Jumlah penduduk pada awal abad, th. 1900 -> 1,6M dan pada akhir abad menjadi 6,1 M. Di negara maju dari th 1950 – 2000 0.8 M menjadi 1.2 M. Sementara di negara berkembang dari h 1950 – 2000 1.7 M menjadi 4.9 M Abad 20 dipandang sebagai suatu keberhasilan yang menakjubkan untuk kesehatan manusia. Mortalitas menurun, harapan hidup meningkat di negara2 maju, kemudian juga di negara2 berkembang.
Bagaimana pendapat tentang kecenderungan penduduk mendatang Kita telah ada di Abad 21 Walaupun fertilitas menurun diberbagai negara tetapi penurunan mortalitas yang cepat terjadi pertumbuhan yang tidak dapat diperkirakan di negara2 berkembang, karena jumlah yang lahir jauh melebihi jumlah kematian Pertumbuhan penduduk di negara berkembang terus berlanjut Negara2 yang mempunyai sedikit anak, fertilitas rendah jumlah penduduknya menurun seperti negara2 Eropa
Pertumbuhan Penduduk Terkonsentrasi di Negara2 Berkembang (UN Pop Pertumbuhan Penduduk Terkonsentrasi di Negara2 Berkembang (UN Pop.Division, WPProspects, The 2008 Revision, medium variant 2009)
Penduduk Muda (15-24)th, menjadi lebih banyak dan terkonsentrasi di Africa dan Asia. Pada th 1950, Asia/Pas 54% = 248juta, More DC 30%=138 juta, Africa 9%=43juta dan Am.Latin/Car 7%= 32 juta. Pada th.2050, diperkirakan, AsPas 53% = 639 juta, More DC 11% = 134juta, Africa 29%= 348 juta, Am.Lat/Car 7%= 87%
Realitas Demografi Apakah akan mengalami ledakan penduduk atau penurunan fertilitas ? Keduanya -> Ada kecenderungan yang berlawanan pertumbuhan penduduk dan penurunan penduduk – memerlukan kebijakan yang berbeda dan ketidakpastian. Realitas demografi lebih kompleks dan tidak menentu daripada perkiraan dikotomi. Harus memperhatikan jumlah penduduk menurut umur, pendidikan, dan karakteristik lainnya untuk mempelajari hubungan antara perubahan penduduk dengan kecenderungan ekonomi, lingkungan dan politik
TFR di Beberapa Negara Maju dan Negara Berkembang Th. 2011 Negara Maju: Amerika Serikat, Inggris, Perancis 2,0 Kanada 1,7 Italia 1,5 Spanyol 1,4 German 1,4 Negara Eropa Timur 1,5 (Czech, Bulgaria, Hongaria 1,3) Negara Berkembang: Nigeria 5,7 Ghana 4,1 Uganda 6,4 Zimbabwe 4,1 Mexico 2,3 Argentina 2,4 India 2,6 Indonesia 2,3 Thailand 1,6 Negara NIC (New Industrial Country) China 1,5 Jepang 1,4 Korea selatan 1,2 Singapura 1,2
2.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Menurut Kingsley Davis & Judith Blake
Kerangka sebab akibat: Intermediate var./Variabel antara /Proximate Determinants. adalah: faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi fertilitas Faktor-faktor lain misalnya variabel sosial ekonomi dan budaya akan mempengaruhi fertilitas secara tidak langsung dengan melalui intermediate variables/var. antara /Proximate Determinants Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Intermediate Var/ Proximate Deter- minant Fertilitas
Tahap-tahap Proses Reproduksi Dalam proses reproduksi ada 3 tahap yaitu: Tahap Hubungan kelamin (Intercourse) Tahap konsepsi(Conseption) - Pembuahan Tahap Gestasi (Gestation) – Masa kehamilan Faktor-faktor yang langsung mempunyai kaitan dengan ketiga tahap reproduksi disebut variabel antara/Intermediate Variable
Variabel Antara/Intermediate Variable 1.Umur Kawin Pertama 2.Selibat permanen (proporsi wanita yang tidak pernah melakukan hub. Seksual) 3.Lamanya periode reproduksi (freq divorce, janda, re married) 4.Abstinence sukarela /voluntary abstinence (postpartum,terminal,occasional,gestitional,mestrual) 5.Abstinence terpaksa /involuntary abstinence (impotence,illness and temporary seperation/migrant labour) 6.Frekuensi intercourse
Variabel Antara/Intermediate Variable (Lanjutan) 7. Ketidak suburan yang disengaja /voluntary sterility (vasektomi,tubektomi) 8.Ketidak suburan yang tidak disengaja /involuntary sterility (postpartum infecundability,terminal) 9.Kontrasepsi 10.Induced abortion /mortalitas janin yang disengaja/voluntary foetal abortion 11.Spontaneous abortion /mortalitas janin yang tidak disengaja/ involuntary foetal abortion/miscarriages
Tiga Tahap Reproduksi dan Variabel Antara yang Mempengaruhi Fertilitas 1. Variable intercourse (hubungan kelamin) dipengaruhi oleh: - Umur memulai hubungan kelamin (Umur kawin pertama) – Selibat permanen – Lamanya periode reproduksi – Abstinensi sukarela – Abstinensi terpaksa – Frekuensi hub. kelamin 2. Variable Conception (pembuahan) dipengaruhi oleh – Kesuburan/ketidak suburan yang disengaja – Kesuburan/ketidaksuburan tidak disengaja - Kontrasepsi 3. Variable gestation (kehamilan), dipengaruhi oleh Mortalitas janin yang tidak disengaja/spontaneous/keguguran - Mortalitas janin yang disengaja/di gugurkan/aborsi
Nilai negatif atau positif terhadap fertilitas Ke 11 variabel antara masing-masing dapat mempunyai akibat negatif/minus atau positif/plus terhadap fertilitas. Ke 11 variabel antara tersebut ada dalam setiap masyarakat, dan masing-masing variabel dapat menurunkan/minus atau mempertinggi/positif terhadap fertilitas.
Variable Intercource Dipengaruhi oleh: - UKP – Selibat permanen – Lamanya periode reproduksi – Abstinensi sukarela – Abstinensi terpaksa – Frekuensi hub. kelamin Pola Perkawinan+ Hubungan seksual *Hampir di semua masyarakat kelahiran terjadi dalam perkawinan *Tipe Perkawinan di negara Amerika Latin dan Carabian,dimana ada legally married dan consensual unions. Ada pula cohabitation, mis di AS, swedia dll.
Lanjutan Variable Intercourse *UKPmempengaruhi jumlah tahun seorang perempuan terpapar kemungkinan mempunyai anak *Selibat Permanentetap lajang selama hidupnya, indikator nya proporsi mereka yang berusia (45-49) *Abstinensi Sukarelapostpartum, terminal, occasional, gestational,menstrual *Abstinensi terpaksa sakit, impotensi, tidak bisa melakukan karena terpisah (suami/isteri menjadi buruh migran)
Variable Conception (pembuahan) Dipengaruhi oleh Ketidak suburan yang disengaja/ voluntary sterility -vasektomi dan tubektomi ketidaksuburan tidak disengaja -postpartum infecundability, terminal, sterilitas/infecundity, Kontrasepsi
Lanjutan Variable Conception *Postpartum infecundability – seorang perempuan setelah melahirkan ada periode tidak haid/tidak ada ovulasi – periode postpartum amenorhae *Sterilitas/infecundity- natural dan pathological (infertil karena STD) *Kontrasepsi – alat dan metode steroid untuk menghambat konsepsi, mencegah sperma mencapai ovum. -banyaknya yang menggunakan kontrasepsi -bagaimana use-effectiveness kontrasepsi itu sendiri
Variable gestation (kehamilan) Dipengaruhi oleh -mortalitas janin yang tidak disengaja/ spontaneous /keguguran/involuntary abortions –involuntary foetal mortality,miscarriages dan stillbirth mortalitas janin yang disengaja/digugurkan/ voluntary abortions/induced abortions – illegal dibeberapa negara, diatur oleh undang-undang
3.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Menurut Jones (1977) & Freedman (1975)
Simple Framework for Fertility Analysis (Freedman 1975,Jones 1977) Struktur Sosial Ekonomi, mis: Tk kesehat,KB, Tk pembangun Tk pendidikan& Fasilitas Perilaku yg berhub dgn besar, struktur dan formasi kel: ideal family size, sex pref, biaya anak Karakteristik sosial ekon: status migrasi agama,suku, pendidikan dan income Fertility Proximate Deter minant variable Lingkungan:Perbedaan regional dan geografis Karakeristik Biososial: Nutrisi&kes kematian bayi dan anak Pengetahuan dan perilaku terhadap kontrasepsi
Pola &Perbedaan Fertilitas Menurut Latar Belakang Karakteristik
Latar Belakang/Karakteristik Fertilitas Sikap dan norma terhadap –Ideal family size – Son preference – KAP keluarga berencana The economics of children – analisis fertilitas pada teori micro economi Nilai Anak Perbedaan Fertilitas diperhatikan dari : Fertilitas dan status ekonomi Fertilitas dan pendidikan Fertlitas dan tempat tinggal Fertilitas dan Pekerjaan
Ideal Family Sizes & Son Preference &KAP Keluarga Berencana Pertanyaan:Menurut i/b/s berapa jumlah ideal anak yang dipunyai Rata2 jumlah ideal anak tampak dalam kel masyarakat yang mempunyai norma keluarga “besar dan kecil” Son Preference – memilih mempunyai anak laki2 Banyak masyarakat, alasan mempunyai anak laki-laki –ekonomi, sosial dan agama KAP KB, mel pertanyaan – apakah pernah mendengar, apakah mengetahui ….dan apakah pernah menggunakan suatu metode kontrasepsi
The Economics of Children Analisis fertilitas “Teori ekonomi Mikro”-> anak seperti durable goods (mobil, TV dll) yang memberikan kepuasan dalam periode jangka panjang Teori “Consumer Behaviour” individu (disini orang tua) -> memp sumber2 terbatas dan berusaha memaksimalkan kepuasan dengan cara memilih diantara barang2 yang berbeda. Pilihan mereka dipengaruhi oleh macam barang dan income Pendekatan lain, relevan di negara berkembang, mempunyai anak merupakan barang investasi atau assets ekonomi
Biaya Anak Jika anak merupakan durable goods atau investment goods-> perlu mempertimbangkan biaya anak ada 2 macam: 1.biaya langsung/direct cost 2. Opportunity cost Di negara maju, ada pandangan “hanya secara economi, anak bukan investasi yang baik di negara maju.Biaya mengurus dan membesarkan anak tinggi sementara keuntungan ekonomi rendah Di negara berkembang, kebalikannya, biaya ekonomi rendah, khususnya di daerah perdesaan dan kondisi anak tidak sekolah. Dari usia muda dapat membantu penghasilan rumah tangga, dan jika ortu menjadi tua, anak akan membantu ekonomi mereka Teori Caldwell 1976 “ Wealth flows Theory of Fertility Decline”
Nilai Anak/ Value of Children *Ferilitas tidak dapat dijelaskan hanya dgn teori ekonomi, tetapi penting dilihat dari sisi non ekonomi dan biaya anak. *Nilai anak,definisi sebagai kumpulan sesuatu yang baik dimana orang tua menerima karena mempunyai anak
Kategori Nilai Anak Positif general values- emotional benefits, economic benefits dan securiy,self-enrichment and development and achieving adult status, identification of children, family cohesiveness and continuity Negative general values – emotional costs, economic costs, restriction or opportuniy costs, phisical demands, family costs Large family values- sibling relationship, sex preverence, child survival Small family values – maternal health, societal costs
Pola dan Perbedaan Fertilitas Fertility analysis umumnya variable umur dan lamanya perkawinan digunakan sebagai control. Dari penelitian2 yang pernah dilakukan ternyata pengaruh beberapa faktor penentu fertilitas tidak seperti yang ditemukan dalam generalisasi dibawah ini misalnya: Fertlitas dan status ekonomi, mereka yang mempunyai status ekonomi rendah, mempunyai fertilitas tinggi Fertilitas dan Pendidikan, makin tinggi pendidikan menghasilkan fertilitas lebih rendah Fertilitas dan tempat tinggal- mereka yang tinggal di perdesaan mempunyai fertilitas yang lebih tinggi Fertilitas dan pekerjaan – wanita yang bekerja mempunyai fertilitas lebih rendah
Fertilitas dan Status ekonomi Hull dan Hull (1977) di pedesaan Jawa Tengah, isteri yang mempunyai suami berpenghasilan tinggi mempunyai anak terbanyak. Setelah dipelajari data proximate det. (perceraian, voluntary abstinence,breastfeeding), disimpulkan bahwa perbedaan ini benar. Isteri yang kurang mampu di desa tsb. mempunyai perkawinan yang tidak stabil, menyusui lebih lama, dan berasosiasi dengan postartum abstinence
Fertilitas dan Pendidikan Cohrane (1979), pendidikan wanita meningkatkan UKP, di beberapa negara menurunkan probability pernah kawin,mempunyai hubungan positif terhadap perilaku KB,pengetahuan kontrasepsi yang lebih baik dan komunikasi suami isteri Hawthron (1972)-dalam masyarakat yang peduli KB,tinggal di urban,pendidikan lebih tinggi dari rata2, income lebih tinggi dari rata2 income, pendidikan mempunyai efek pada explanatory var. yang lain seperti perilaku terhadap ideal family size, biaya serta keuntungan dari anak
Fertilitas Dan Pendidikan Di beberapa negara seperti Indonesia, Hull (1977) wanita tanpa pendidikan dan wanita berpendidikan SMP mempunyai rata2 fertilitas lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang berpendidikan SD. Hal ini terjadi juga di Nigeria dan Sembajwe Supraptilah Bondan, data SFMI 1973, hubungan ant. tingkat pendidikan dan fertilitas berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. DHS (1991) memperlihatkan pola huruf U terbalik, wanita tanpa pendidikan mempunyai rata2, 3,3 kelahiran, pendidikan beberapa th di SD 3,5 kelahiran dan tamat SD 3,1 kelahiran
Fertilitas dan Tempat tinggal Di beberapa negara, Bangladesh, Indonesia, Pakistan dan Sri Lanka perbedaan fertilitas lebih sedikit di urban di: dengan rural. Di Indonesia DHS (1987) memperlihatkan fertilitas di perkotaan lebih rendah di: kan dengan di perdesaan. TFR di urban 2,8 dan di rural 3,6 Di Afrika 1970 an, di Kongo,Gabon, Upper Volta, Zaire fertilitas di urban lebih tinggi di:kan di rural. Dijelaskan bahwa fasilitas kesehatan di urban yang lebih baik mendorong menurunnya sterilitas. Di Nigeria, fertilitas lebih tinggi di Lagos daripada di rural. Postpartum abstinence di Nigeria berhubungan dengan praktek lamanya menyusui, sementara di urban wanita cenderung menyusui lebih pendek periodenya.
Fertilitas dan Pekerjaan Ukuran yang digunakan berbeda-beda, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, status pekerjaan Haryati Hatmadji, data Supas II, wanita yang mengurus rumahtangga saja cenderung mempunyai anak lebih banyak di:kan wanita yang bekerja.(bekerja, mencari pekerjaan, mengurus rumah tangga).Dikatakan pula bahwa perbedaan jumlah anak antara wanita bekerja dan yang mengurus rumah tangga lebih besar di kota daripada di desa.