Dudung Darusman 30 April 2011. No.UraianRRC%Brazil%Indone- sia % 12341234 Harga Jual (US $/ton) Harga Getah s/d Pabrik (US $/ton) - Randemen, % - Nilai.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
START.
Laporan kepada Bapak Mendikbud RI
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Fungsi dan Operasi Agroindustri
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.
Soal Latihan PT. Hamka berusaha dalam pesanan combro. Tanggal 26 April 2000 mendapat pesanan dari PT Nada 1000 combro, dimana yang dibebankan persatuan.
Suku ke- n barisan aritmatika
Prof Ir. Moses L. Singgih, MSc, PhD
Evaluasi kualitas pembelajaran
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
PERKEMBANGAN INDUSTRI PALM OIL DI MALAYSIA Palm Oil (Elaeis guineensis) pertama kali diperkenalkan di Malaysia sebagai tanaman hias pada tahun Semenjak.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
Bab 11B
Pendahuluan Pangsa Pasar adalah pasar yg ditentukan dalam ukuran unit maupun revenue dan dihitung berdasarkan specific entity Pangsa pasar adalah sebuah.
Zaliqoh, S.Pd IIIa ke IIIb
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
Contoh DAFTAR Subjek Frekuensi (f) a – b 1 c – d 2 e – f 3 .. Jumlah.
STATISTIK - I.
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran
Pengolahan Citra Digital: Konsep Dasar Representasi Citra
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
ANGGARAN PRODUKSI.
ANALISIS / REVIU SEKTOR PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Bab 16 Sekor Komposit dan Seleksi Sekor Komposi dan Seleksi
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
UKURAN NILAI SENTRAL.
PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN IMPACT POINT
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Graf.
ANGGARAN PRODUKSI.
PENGAKUAN PENDAPATAN Penjualan Tunai Penjualan Kredit
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
Latar Belakang Masalah
Bersyukur.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PABRIK TAHU SOLIHIN
B E P TITIK PULANG POKOK.
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bab 7 Nilai Acuan Norma.
JIKA ORANG INI SAJA BISA APALAGI ENGKAU PASTI LEBIH DARI DIA
ANALISA EKONOMI Fanny Widadie.
Akuntasi Sektor Publik Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Daerah
Korelasi dan Regresi Ganda
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
ANALISIS PRODUKSI.
PENENTUAN HARGA JUAL.
Transcript presentasi:

Dudung Darusman 30 April 2011

No.UraianRRC%Brazil%Indone- sia % Harga Jual (US $/ton) Harga Getah s/d Pabrik (US $/ton) - Randemen, % - Nilai bahan baku Biaya Produksi (US $/ton) - B pengolahan - B depresiasi - B overhead Biaya Pemasaran (US $/ton) (88) , (85) (84) Jumlah biaya, US $/ton Keuntungan, US $/ton

 Biaya bahan mentah Indonesia jauh lebih rendah, anugrah kondisi lahan dan iklim yang lebih baik  Biaya produksi Indonesia jauh lebih tinggi, terutama dalam biaya pengolahan, terlebih dalam biaya overhead.  Biaya dari upaya pemasaran Indonesia lebih rendah.  Overall kinerja: harga yang diterima Indonesia lebih rendah, market share rendah tidak sepadan dengan produksinya.

NoUraianEnrekang, Indonesia Soppeng, Indonesia Luoding City, RRC (Perhektar, pertahun)(Rp.1000)(%)(Rp.1000)(%)(Rp.1000)(%) Penerimaan kokon Biaya variabel. Bibit ulat. Kapur, Kaporit, dll. Pemasaran Biaya tetap. Pajak lahan, dll. Penyusutan alat fasilitas, dll Biaya total Pendapatan bersih HPP per kg kokon

 Biaya variabel Indonesia jauh lebih rendah, anugrah alam yang baik memberi kemudahan, tapi juga tingkat intensifikasi yang rendah.  Porsi curahan biaya variabel Indonesia lebih dan terlalu rendah. Sementara porsi curahan biaya tetap lebih dan terlalu tinggi, yang terutama karena biaya penyusutan alat dan fasilitas yang sangat tinggi  Overall kinerja Indonesia: produktivitas fisik dan pendapatan yang lebih rendah.

Tahapan pengetahuanTahapan nilai pemanfaatanEntitas SDH 1Belum ada pengetahuanObyek hanya bernilai warisanKeseluruhan 2Baru ada ilmu pengetahuanObyek bernilai keberadaan, nilai potensial Bagian 3Ada teknologi pemanfaatanObyek bernilai pilihanUnsur 4Ada manajemen pemanfaatanObyek bernilai gunaKomoditi 5Ada kelangkaan (ada Supply dan Demand) Obyek bernilai ekonomi, muncul adanya harga Produk 6Ada keunggulan komparatifObyek bernilai bisnis, menjadi sumber pendapatan Produk primer, sederhana 7Ada keunggulan kompetitifObyek bernilai unggul, dapat menguasai pasar Produk hilir, canggih

Indonesia:  Proses prod alami (alam anugerah Tuhan) relatif baik/unggul.....keunggulan komparatif !  Proses produksi buatan manusia relatif buruk/rendah. SDM pengelola berkualitas dan berproduktivitas rendah...ke(tidak)unggulan kompetitif !  Manajemen dan teknologi kalah efisisen, ketinggalan  Governance: boros, mewah, berlebihan  Merasa sudah melaksanakan manajemen yang makin efisien? Tapi menurut ukuran kompetitor: kita ini sudah termasuk boros, mewah dan berlebihan!  Indonesia mungkin dari hari ke hari semakin baik, tapi tidak cukup baik untuk “survived”, apalagi untuk menjadi unggul.

 Kehutanan dan Indonesia....adalah kita-kita ini !.... bukan orang lain !  Kita ini terlibat dalam dan bertanggungjawab thd kinerja pengelolaan kehutanan ! Akankah kehutanan bangkit lagi ?... tergantung pada diri- diri kita!  Dalam mengemban amanat dari para pendahulu: sudahkah kita para pengelola berkapasitas dan berkualitas (produktivitas) tinggi?  Dengan kata lain, sudahkah kita masing-masing berkontribusi dalam menekan “biaya tinggi” di kehutanan Indonesia ?