UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013 ABSORPTION COSTING VARIABLE COSTING, RECONCILE WITH FIXED OVERHEAD VARIANCE UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013
SOAL Ziemble Comp menggunakan predetermine tarif overhead berdasarkan kapasitas normal ditunjukkan dalam unit output. Kapasitas normal adalah 75,000 unit dan diperkiakan biaya overhead tetap untuk tahun tersebut $ 300,000. Pada tahun tersebut, Ziemble memproduksi 74,000 unit dan terjual 72,000. Tidak ada persediaan awal produk jadi.
Laporan laba rugi dengan variabel costing ZIEMBLE COMPANY LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE XXXX DENGAN METODE VARIABEL COSTING Penjualan (72,000 @ $ 21) $ 1.512.000 Dikurangi variabel cost : Biaya variabel yang terserap dalam HPP (756.000) Biaya variabel untuk penjualan (360.000) Kontribusi margin $ 396.000 Dikurangi biaya tetap Biaya overhead tetap (300.000) Biaya penjualan dan adm tetap (84.000) Pendapatan operasi $ 12.000 Pembebanan dibawah atau di atas ditutup untuk HPP. Biaya variabel untuk HPP disesuaikan untuk setiap varian biaya overhead.
Diminta 1. Ziemble comp memerlukan laporan laba rugi berdasarkan absorption cost untuk pelaporan eksternal. Dengan informasi yang tersedia siapkan laporannya 2. Tunjukkan perbedaan antara laporan laba rugi antara variabel cost dan absorption cost
ANSWER ONE BY ONE
Konsep Laporan laba rugi berdasarkan variabel cost dan absorption cost, adalah sbb: Kalkulasi biaya variabel Kalkulasi biaya absorption Biaya produk bahan langsung bahan langsung Tenaga kerja langsung tenaga kerja langsung overhead variabel overhead variabel overhead tetap Biaya periode overhead tetap beban penjualan beban penjualan Beban administratif beban administratif
kalkulasi biaya variabel dan absorption adalah sbb : Maka dalam kasus Ziemble kalkulasi biaya produk variabel dan absorption adalah sbb : Kalkulasi biaya biaya Per Unit variabel absorption Biaya yang melekat pada HPP 756.000 756.000 10,50 Biaya penjualan variabel 360.000 360.000 5 Biaya overhead tetap 300.000 4,00 Biaya Total 1.116.000 1.416.000 19,50 Biaya per unit 15,50 19,50 Keterangan : Tarif biaya overhead pabrik = $ 300.000 unit/75.000 unit = $ 4,00 (tarif berdasarkan kapasitas normal)
Maka persediaan akhir yang dapat dihitung adalah : Persediaan akhir berdasarkan biaya variabel Persediaan akhir = $ ( 74.000 – 72.000) x 15,50 = $ 2.000 x 15,50 = $ 31.000 Persediaan akhir berdasarkan biaya absorption Persediaan akhir = $ (74.000 – 72.000) x 19,50 = $ 2.000 x 19,50 = $ 39.000
Laporan laba rugi berdasarkan Absorption cost ZIEMBLE COMPANY LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE XXXX DENGAN METODE ABSORPTION COSTING Penjualan 1.512.000 Dikurangi : Harga pokok penjualan ( 19,50 x 72.000) (1.404.000) Margin kontribusi 108.000 Beban penjualan dan administratif (84.000) Laba bersih 24.000
- biaya produk dengan konsep perhitungan variabel REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA RUGI MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan, maka metode kalkulasi biaya variabel dan absorpsi mengakibatkan Dengan konsep perhitungan atas biaya produk yang berbeda akan mengakibatkan biaya produk yang berbeda, yaitu : - biaya produk dengan konsep perhitungan variabel costing adalah sebesar $ 15,50 per unit - biaya produk dengan konsep perhitungan absorption costing adalah sebesar $ 19,50 per unit
- laba bersih menurut metode kalkulasi REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA RUGI MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING Dengan perhitungan harga pokok penjualan, maka metode kalkulasi biaya variabel dan absorpsi mengakibatkan angka laba yang berbeda, yaitu : - laba bersih menurut metode kalkulasi biaya variabel adalah sebesar $ 12.000 - menurut metode kalkulasi absorption adalah sebesar $ 24.000. Perbedaan tersebut terjadi karena kedua metode mengakui biaya overhead dengan cara pandang yang berbeda, untuk variabel costing diakui sebagai biaya periode, sedangkan absorption costing diakui sebagai biaya produk
- Pada kalkulasi biaya variabel, harga REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA RUGI MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING - Pada kalkulasi biaya variabel, harga pokok penjualan variabel adalah sebesar $ (756.000 + 360.000) atau $ 1.116.000 - menurut kalkulasi biaya absorption yaitu $ ( 756.000 + 360.000 + 300.000) $ 1.416.000 Perbedaan ini terjadi karena pada kallkulasi biaya variabel item biaya overhead tetap tidak diakui sebagai penghitung harga pokok penjualan
- pada variabel cost sebesar $ 31.000 REKONSILIASI PERBEDAAN LABA RUGI PADA LAPORAN LABA RUGI MENURUT VARIABEL COSTING DAN ABSORPTION COSTING d. Kalkulasi biaya dengan metode variabel dan absorption menimbulkan perbedaan pada biaya per unit, sehingga menimbulkan perbedaan persediaan akhir, yaitu - pada variabel cost sebesar $ 31.000 - pada absorption sebesar $ 39.000, sehingga menimbulkan perbedaan pada Harga pokok penjualan yang muncul di laporan laba rugi
TERIMA KASIH
Pada tahun 1999, PT. LABALA memproduksi 1000 unit batako Pada tahun 1999, PT.LABALA memproduksi 1000 unit batako. Biaya produksi yang dikeluarkan selama tahun 1999 adalah sebagai berikut: Biaya bahan baku (raw material cost) 500.000 Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) 350.000 Biaya bahan penolong (indirect material cost) 100.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) 110.000 Depresiasi bangunan pabrik (depreciation of factory building) 100.000 Data lain yang diperoleh selama tahun 1999 adalah: Harga jual Rp.2000 per unit. Produk terjual sebanyak 900 unit. Persediaan awal 100.000 (metode full costing) dan 90.000 (metode variable costing). Persediaan akhir 232.000 (metode full costing) dan 212.000 (metode variable costing). Pembebanan BOP (factory overhead) berdasar BTKL. Kapasitas normal dicapai pada saat BTKL sebesar Rp.400.000 per tahun dengan perkiraan BOP variabel Rp.250.000 dan BOP tetap Rp.110.000. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense) Rp.100.000. Biaya iklan (advertising expense) Rp.300.000. Diminta : Dengan menggunakan metode Full costing, hitunglah; Tarif BOP per unit dan jumlah BOP yang dibebankan. Laporan Laba/Rugi (income statement). Laporan Laba/Rugi dengan metode Variable costing.