KMA, HIGERI SURABAYA,2011 Curriculum Vitae KMA Education : 1.FoM Unsri 1977 2.FoM Unair 1982 3.FoM Monash Univ. 1983 Post : 1.Professor Andrology & MB.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
Advertisements

TEKNIK ISOLASI Ir. Woro Hastuti Satyantini, M. Si
PERKEMBANGAN SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA
Spermisida Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU) Jakarta, 20 – 24 Mei 2003.
Ns. Halimatul Mufidah, S.kep
Teknologi Reproduksi Manusia Kuliah Program Pasca Sarjana, Biomedik FKUI Semester Ganjil, tanggal 16 Desember 2003 Pukul Rosila Idris Departemen.
Sri Wahjuningsih Fakultas Peternakan UNIBRAW
ANALISIS SEMEN DAN SIKLUS ESTRUS Drs. H. M. Kes
ORGAN REPRODUKSI DAN GAMETOGENESIS
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (Contraseptive for womens)
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
“Immunobead Test (IBT) To detect antisperm antibodies”
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
Ovulasi hingga Implantasi (Perkembangan Minggu Pertama)
KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)
FERTILISASI.
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.
SISTIM IMUN BAGIAN 2 dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Ners A NOVEMBER 2010 SLIDE Dr RATIH 1.
ANALISIS SPERMA Oleh ARNI AMIR.
KEHAMILAN & PERKEMBANGAN EMBRIONAL DAN FETAL
Infertilitas dan Gangguan Menstruasi
METODE KONTRASEPSI ALAMI
INFERTILITAS Definisi
INFERTILITAS PRATIWI.
METODE KBA & CORPUS INTERUPTUS Dewi Anggraeni Nurhalimah S.ST
KEHAMILAN 22 Desember 2015.
OLEH : ELSA DILANTIKA NIM : TINGKAT : 3 B
Reproduksi Sehat, Hidup Bahagia
INFERTILITAS Vita novia Iii b.
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
R CORNEAWATY CHANIRA I B NIM :
oleh: susri syahjana putri
Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya
INFERTILITAS RESKI DIANA EKA PUTRI
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
DEFINISI, TANDA AWAL, GANGGUAN DAN ASUHAN PADA INFERTILITAS, KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE Ni Wayan Ana PS.
Asuhan Kebidanan pada Infertil
POLIP SERVIKS,EROSI PORSIO
DARAH KAPILER Bersihkan tempat itu memakai alkohol 70 % dan biarkan sampai kering Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan.
Ruang lingkup : TEKNOLOGI REPRODUKSI
GOLONGAN DARAH Oleh : Fiqih Alfia.
INFERTILISASI.
KONSEPSI ( ovum dan sperma, fertilisasi dan implamentasi )
Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya
KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)
ASUHAN KEBIDANAN PADA INFERTILITAS
Infertilitas Riri Laderesti Zulpri.
OLEH :RISKA ANGRAINI PUTRI 1B
HITUNG ERITROSIT.
3.
Infertilitas pada usia reproduksi dan manajemen
KONSEPSI.
OLEH : SEFTI WINDA SARI 1B
Febrianti mafika sary IB
dr. Wulan Margasari Soemardji, SpOG
Menentukan Periode Dan Usia Kehamilan.
Asuhan kebidanan pada infertilitas
Analisa Sperma.
NILAI PCV DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT KELINCI YANG DIINDUKSI PROTEIN B SPESIFIK DARI SAPI BUNTING Bogor, 8-9 Agustus 2017.
Praktikum mikrobiologi
STIMULASI OVARIUM PADA IUI YANG TERBAIK
MENGERTI SIKLUS HAID.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Infertilitas Pada Usia Reproduksi dan Penanganannya
OLEH KELOMPOK V DARMAN HASTUTI SUHAIMI VIDIA LOUKITA SARI ZHILHIJAH
BY ASMAUL HUSNA,S.ST.,M.Kes
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
Transcript presentasi:

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 Curriculum Vitae KMA Education : 1.FoM Unsri FoM Unair FoM Monash Univ Post : 1.Professor Andrology & MB 2.Former Dean FoM Unsri 3.WHO Temporary Advisor 4.Members Executive council PANDI 5.President PANDI 6.President PERSANDI 7.Member of Indonesian Andrology Collegium 8.Dean FoM Muhammadiyah University Palembang Education : 1.FoM Unsri FoM Unair FoM Monash Univ Post : 1.Professor Andrology & MB 2.Former Dean FoM Unsri 3.WHO Temporary Advisor 4.Members Executive council PANDI 5.President PANDI 6.President PERSANDI 7.Member of Indonesian Andrology Collegium 8.Dean FoM Muhammadiyah University Palembang

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI IN-VIVO DAN IN-VITRO CAIRAN SERVIKS DAN KAITAN DENGAN RESPON IMUN DAN KAPASITASI SPERMA Kiagus Muhammad Arsyad Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 Pokok bahasan 1.Pendahuluan 2.Faktor Imunologik Infertilitas 3.Fertilisasi dan implantasi 4.Kapasitasi Sperma 5.Uji In-vivo dan Invitro

KMA, HIGERI SURABAYA, PENDAHULUAN Faktor Etiologi PIA :Faktor Etiologi PIA : 1.Suami, 23 % 2.Istri, 49 % 3.Unexplained,28 % Dari 28 % unexplained, 10 – 15 % disebabkan oleh faktor immunologik,Dari 28 % unexplained, 10 – 15 % disebabkan oleh faktor immunologik, dengan banyak komponen sistem imun sebagai penyebab. dengan banyak komponen sistem imun sebagai penyebab.

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 Faktor Immunologik Infertilitas In infertile women ・ Autoimmunity to ovaries ― autoimmune oophoritis ― autoimmune oophoritis ― antibodies to zona pellucida ― antibodies to zona pellucida ・ Isoimmunity to sperm ― antibodies to sperm ― antibodies to sperm ・ autoimmune diseases ― auto immune thyroiditis ― antiphospholipid antibody syndrome ・ Endometriosis ― inflammatory cytokines and chemokines ― inflammatory cytokines and chemokines In infertile men ・ Autoimmunity to testis ― autoimmune orchitis ― antibodies to sperm

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 KATEGORI RESPON IMUN PADA WANITA KATEGORI RESPON IMUN PADA WANITA Di dalam tubuh wanita ada 5 kategori Respon imune :Di dalam tubuh wanita ada 5 kategori Respon imune : 1.HLA (Human Leukocyte Antigen) 2.APA (Antiphospholipid Antibodies) 3.ANA (Antinuclear Antibodies) 4.ASA (Antisperm Antibodies) 5.N K cell (Natural Killer Cell)

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 FERTILISASI DAN IMPLANTASI

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 FERTILISASI DAN IMPLANTASI

KMA, HIGERI SURABAYA, FASE PENETRASI Oocyte OLEH SPERMA

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 REAKSI ACROSOME

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 REAKSI ACROSOME

KMA, HIGERI SURABAYA,2011

PEMERIKSAAN INTERAKSI SPERMA DAN LENDIR SERVIKS Pemeriksaan interaksi spermatozoa dengan lendir serviks ada 2 :Pemeriksaan interaksi spermatozoa dengan lendir serviks ada 2 : IN VIVO Uji pasca senggama Uji pasca senggama IN VITRO Simplified slide test Simplified slide test Sperm Penetration test Sperm Penetration test

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA TUJUAN :TUJUAN : 1. Menentukan jumlah spermatozoa aktif dan 1. Menentukan jumlah spermatozoa aktif dan menilai sperm survival di dalam lendir serviks menilai sperm survival di dalam lendir serviks (Sobrero & Mc Leod, 1962), (Sobrero & Mc Leod, 1962), 2. Meevaluasi perilaku sperma beberapa jam 2. Meevaluasi perilaku sperma beberapa jam setelah coitus (peran resevoir lendir servisk setelah coitus (peran resevoir lendir servisk (Moghissi, 1976). (Moghissi, 1976). 3. Penilaian adanya antibodi sperma pada pria 3. Penilaian adanya antibodi sperma pada pria atau wanita. atau wanita. 4. Menilai lendir seriks 4. Menilai lendir seriks

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA WAKTU :WAKTU : Waktu pemeriksaan Uji Pasca Senggama dilakukan sedekat mungkin dengan waktu Ovulasi tetapi tetap sebelum ovulasi.Waktu pemeriksaan Uji Pasca Senggama dilakukan sedekat mungkin dengan waktu Ovulasi tetapi tetap sebelum ovulasi. Penentuan didasarkan pada :Penentuan didasarkan pada : Siklus haid, BBT, Perubahanan cairan serviks,Siklus haid, BBT, Perubahanan cairan serviks, Sitologi vaginal, Pemeriksaan Hormon LH dan Estrogen.Sitologi vaginal, Pemeriksaan Hormon LH dan Estrogen. Cairan serviks diperiksa di lab antara 9 – 14 jam setelah senggamaCairan serviks diperiksa di lab antara 9 – 14 jam setelah senggama

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA INSTRUKSI UNTUK PIA :INSTRUKSI UNTUK PIA : 1. 1.Abstinensia seksualis 2 hari, 2. 2.Senggama dilakukan pada malam sebelum tanggal pemeriksaan, 3. 3.Tidak boleh memakai pelicin

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA PROSEDUR PEMERIKSAAN :PROSEDUR PEMERIKSAAN : Masukkan speculum tanpa pelicin ke dalam vagina,Masukkan speculum tanpa pelicin ke dalam vagina, Ambil sebanyak mungkin cairan semen di fornix posterior vagina dengan : spuit tuberclin tanpa jarum, ataupipet pasteurAmbil sebanyak mungkin cairan semen di fornix posterior vagina dengan : spuit tuberclin tanpa jarum, ataupipet pasteur Dengan pipet atau spit lain diisap secukupnya cairan seviks dari canalis endocervicalis,Dengan pipet atau spit lain diisap secukupnya cairan seviks dari canalis endocervicalis, Teteskan cairan serviks ke atas objek glass dan tutup dengan gelas penutup Teteskan cairan serviks ke atas objek glass dan tutup dengan gelas penutup Periksa di bawah mikroskop dengan pembesran 400 x.Periksa di bawah mikroskop dengan pembesran 400 x.

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA YANG DIPERIKSA ;YANG DIPERIKSA ; 1.Vaginal pool semen sample 2.Lendir seviks 3.Hasil uji pasca senggama

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA YANG DIPERIKSA ;YANG DIPERIKSA ; 1.Vaginal pool semen sample - spermatozoa mati dalam waktu 2 jam di dalam vagina - spermatozoa mati dalam waktu 2 jam di dalam vagina - periksa preparat basah dari vaginal pool untuk memeriksa adanya spermatozoa - periksa preparat basah dari vaginal pool untuk memeriksa adanya spermatozoa

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA YANG DIPERIKSA ;YANG DIPERIKSA ; 2. Lendir seviks - jumlah spermatozoa dibagian bawah canalis cervicalis yang dinyatakan per ul - jumlah spermatozoa dibagian bawah canalis cervicalis yang dinyatakan per ul - jumlah spermatozoa per x 400 HPF = 10 spermatozoa /20 nl lendir serviks atau = 500 spermatozoa /ul - jumlah spermatozoa per x 400 HPF = 10 spermatozoa /20 nl lendir serviks atau = 500 spermatozoa /ul - Motilitas spermaatozoa di dalam lendir serviks di rangking sbb: - Motilitas spermaatozoa di dalam lendir serviks di rangking sbb: PR = progressive motility PR = progressive motility NP = non progressive motility NP = non progressive motility IM = Immotile Spermaozoa IM = Immotile Spermaozoa

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 UJI PASCA SENGGAMA Hasil uji pasca senggama Hasil uji pasca senggama Interpretasi :Interpretasi : Uji negatif jika tidak dijumpai spermatozoa,Uji negatif jika tidak dijumpai spermatozoa, Jika dijumpai PR spermatozoa di endocervik AB (-) (Oei et al, 1995)Jika dijumpai PR spermatozoa di endocervik AB (-) (Oei et al, 1995) Jika dijumpai NP spermatozoa dengan shaking phenomenon > AB (+) di cairan serviks atau di spermatozoaJika dijumpai NP spermatozoa dengan shaking phenomenon > AB (+) di cairan serviks atau di spermatozoa

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 FORM UJI PASCA SENGGMA

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 PEMERIKSAAN IN - VITRO Uji In vitro dilakukan jika Uji Psaca Senggama Negatif,Uji In vitro dilakukan jika Uji Psaca Senggama Negatif, Menjadi lebih informatif jika di lakukan dengan uji silang memakai sperma donor dan lendir serviks donor,Menjadi lebih informatif jika di lakukan dengan uji silang memakai sperma donor dan lendir serviks donor, Memakai lendir serviks tengah siklusMemakai lendir serviks tengah siklus Dikerjakan 1 jam setelah pengambilan sampel spermaDikerjakan 1 jam setelah pengambilan sampel sperma

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 PEMERIKSAAN IN - VITRO Tujuan pemeriksaan in-vitro :Tujuan pemeriksaan in-vitro : 1. 1.Untuk membandingkan berbagai kualitas berbagai macam lendir serviks, 2. 2.Untuk menilai berbagai kualitas sample sperma Ada 2 :Ada 2 : 1.In-vitro simplified slide test 2.Capillay tube test

KMA, HIGERI SURABAYA, SIMPLIFIED SLIDE TEST Prosedur :Prosedur : Teteskan lendir servikke atas objek glas kemudian t berutup dengan gelas penutup agar lendir merata di bawah glas ppenutup,Teteskan lendir servikke atas objek glas kemudian t berutup dengan gelas penutup agar lendir merata di bawah glas ppenutup, Teteskan semen di tiap sisi gelas penutup sehingga semen bis berkontak dengan lendir servikTeteskan semen di tiap sisi gelas penutup sehingga semen bis berkontak dengan lendir servik Masukkan ke dalam inkubator selama 3 ment pada temperatur 37 C ( gelas objek di taruh padaMasukkan ke dalam inkubator selama 3 ment pada temperatur 37 C ( gelas objek di taruh pada Petri dish di alaskertas basah dan di tutupPetri dish di alaskertas basah dan di tutup Periksa interface dengan mikroskop phase kontras 400 xPeriksa interface dengan mikroskop phase kontras 400 x

KMA, HIGERI SURABAYA, SIMPLIFIED SLIDE TEST Pengamatan :Pengamatan : Penetrasi semen ke lendir servikPenetrasi semen ke lendir servik Penetrasi semen ke lendir serviks tetap terjadi meskipun Azoospermia,Penetrasi semen ke lendir serviks tetap terjadi meskipun Azoospermia, Spermatozoa masuk ke dalam lendir serviks melalaui penetrasi ini yang berbentuk phalangesSpermatozoa masuk ke dalam lendir serviks melalaui penetrasi ini yang berbentuk phalanges Diamati adanya sperma di dalamlendir serviks, jarak tempuh dan motilitasnyaDiamati adanya sperma di dalamlendir serviks, jarak tempuh dan motilitasnya

KMA, HIGERI SURABAYA, SIMPLIFIED SLIDE TEST Interpretasi :Interpretasi : Normal jika spermatozoa yang menembus lendir serviks 90% motil,Normal jika spermatozoa yang menembus lendir serviks 90% motil, Buruk : jika spermatozoa tidak mampu menembus lendir serviksepanjang 500u, ini menujukkan adanya masala pada interaksi semen dan lendir serviks,Buruk : jika spermatozoa tidak mampu menembus lendir serviksepanjang 500u, ini menujukkan adanya masala pada interaksi semen dan lendir serviks,

KMA, HIGERI SURABAYA, SIMPLIFIED SLIDE TEST Interpretasi :Interpretasi : Abnormal :Abnormal : 1. spermatozoa berhasil menembus lendir servikstetapi segera menjadi immotile atau shaking phenomenon, atau1. spermatozoa berhasil menembus lendir servikstetapi segera menjadi immotile atau shaking phenomenon, atau 2. spermatozoa tidak menembus semen- lendir servisk interfase dan phalanges tidak terbentuk. Ini menunjukka adanya Anti bodi antisperm I lendir servis atau di membrane spermatozoa.2. spermatozoa tidak menembus semen- lendir servisk interfase dan phalanges tidak terbentuk. Ini menunjukka adanya Anti bodi antisperm I lendir servis atau di membrane spermatozoa.

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 CAPILLARY TUBE TEST Capilary tube test aslinya didesain oleh Kremer (1965), dan saat ini ada banya modifikasinya.Tes ini mengukur kemampuan spermatozoa untuk menembus colum lendir serviks yang ada dalam tabung kapiler. Prosedur terdiri dari : 1.Peralatan 2.Teknis pemeriksaan 3.Observasi 4.Interpretasi

KMA, HIGERI SURABAYA, CAPILLARY TUBE TEST PeralatanPeralatan

KMA, HIGERI SURABAYA, CAPILLARY TUBE TEST 2. Prosedur : 1. Masukkan 100ul semen yang telah likuefaksi 1 jam setelah ejakulasi ke dalam reservoar, 1. Masukkan 100ul semen yang telah likuefaksi 1 jam setelah ejakulasi ke dalam reservoar, 2. Isap lendir serviks ke dalam kapiler, dan tutup salah satu ujungnya dengan dempul 2. Isap lendir serviks ke dalam kapiler, dan tutup salah satu ujungnya dengan dempul 3. Masukkan ujung kapiler yang terbuka ke tabung reservoar dengan jarak 0,5 cm 4. letakkan dalam posisi horizontal dalam inkubator dengan suhu 37o C selama 2 jam, 4. letakkan dalam posisi horizontal dalam inkubator dengan suhu 37o C selama 2 jam, 5. Amati pipa kapiler dengan mikroskop pembesaran 100 x 5. Amati pipa kapiler dengan mikroskop pembesaran 100 x 6. Masukkan kembali keinkubator dan amati kembal setelah 24 jam 6. Masukkan kembali keinkubator dan amati kembal setelah 24 jam

KMA, HIGERI SURABAYA, CAPILLARY TUBE TEST 3. Pengamatan : Setelah 2 jam periksa jarak migrasi kepadatan penetrasi, pengurangan migrasi dan spermatozoa dengan forward motility, Setelah 2 jam periksa jarak migrasi kepadatan penetrasi, pengurangan migrasi dan spermatozoa dengan forward motility, a. Jarak migrasi : catat jarak dari ujung kapiler yang ada dalam reservoar sampai jarak terjauh spermatozoa di dalam kapiler, a. Jarak migrasi : catat jarak dari ujung kapiler yang ada dalam reservoar sampai jarak terjauh spermatozoa di dalam kapiler, b. Kepadatan penetrasi : ukur di 1 dan 4,5 cm dari ujung kapiler dalam reservoar. Pada tiap jarak tersebut catat jumlah spermatozoa/lpb x 100 b. Kepadatan penetrasi : ukur di 1 dan 4,5 cm dari ujung kapiler dalam reservoar. Pada tiap jarak tersebut catat jumlah spermatozoa/lpb x 100 c. Baca hasl ditiap jarak sesusai tabel 3.3. c. Baca hasl ditiap jarak sesusai tabel 3.3.

KMA, HIGERI SURABAYA, CAPILLARY TUBE TEST 3. Pengamatan :

KMA, HIGERI SURABAYA, CAPILLARY TUBE TEST 4. Interpretasi :

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 KESIMPULAN Adanya respon imun dari wanita pada lendir servik dapat mencegah penetrasi spermatozoa melalaui lendir serviks untuk proses fertilisasi di tuba,Adanya respon imun dari wanita pada lendir servik dapat mencegah penetrasi spermatozoa melalaui lendir serviks untuk proses fertilisasi di tuba, Adanya antibodi pada sperma menyebabkan sperma tidak dapat menembus lendir serviksAdanya antibodi pada sperma menyebabkan sperma tidak dapat menembus lendir serviks Kegagalan dalam proses penetrasi sperma karena tidak baiknya proses reaksi acrosomeKegagalan dalam proses penetrasi sperma karena tidak baiknya proses reaksi acrosome

KMA, HIGERI SURABAYA,2011 KESIMPULAN

KESIMPULAN

S A R A N S A R A N UJI REAKSI SPERMA LENDIR SERVIKS PADA PIA HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCARI FAKTOR IMUN SEBAGAI PENYEBAB,UJI REAKSI SPERMA LENDIR SERVIKS PADA PIA HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCARI FAKTOR IMUN SEBAGAI PENYEBAB, UJI YANG DIANJURKAN :UJI YANG DIANJURKAN : 1.UJI PASCA SENGGAMA DAN 2.SIMPLIFIED SLIDE TEST

KMA, HIGERI SURABAYA,2011